Share

S2.40 Dikuliti

William masih saja menunduk, kedua matanya menatap lantai marmer yang menjadi material utama di rumah sakitnya. Lebih tepatnya mantan rumah sakit, yang sekarang menjadi milik keluarga Lloyd.

“Hei William! Kau jangan bercanda. Aku tak ada waktu untuk bercanda denganmu!” seru dokter Benjie sambil mengarahkan jari telunjuk ke arah William.

Tak cukup di situ, bersama dengan James ia berbalik ke arah Russell yang duduk di kursi dengan kedua kaki bertengger di atas meja.

“Hei kau! Siapa yang berani menyuruhmu berada di sini! Apa kau tidak pernah diajarkan sopan santun hingga harus duduk dengan cara seperti itu? Atau mungkin kau memang tak berpendidikan seperti penjahat jalanan?” tantang Benjie kemudian menggebrak meja.

Russell memperhatikan sosok lelaki yang berani melabraknya dari atas ke bawah. Kemudian ia tersenyum sinis dan menertawai kedua lelaki yang sok berani itu.

&nb

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status