Gadis berambut hitam itu langsung berdiri seketika. Ia memandangi Nicko dan juga bosnya. Harga dirinya baru saja dipertaruhkan di hadapan lelaki incarannya.
Kini dirinya berharap mendapat pembelaan dari Manajer Green, tapi tampaknya pria matang itu diam saja dan tak mempedulikan keadaanyya. Wendy hanya bisa cemberut dan menggerutu. Terlebih saat pria idamannya itu berbicara dengan Jasmine.
“Jadi, Anda sudah tak membutuhkan kehadiran Wendy di sini lagi Tuan?” tanya Manager Green dengan hormat.
“Yah, tentu aku tak membutuhkan seorang karyawan seperti dia. Kau tahu bagaimaan ia memperlakukanku barusan? Apa kau lupa ia menuduhku mencuri?” tanya Nicko sambil sebentar-sebentar memicingkan mata ke arah Wendy.
Pemuda berambut cokelat itu menjelaskan apa yang terjadi pada Manager. Mulai dari sikap Wendy yang tidak ramah, dan ketus ketika ditanya hingga saat dirinya ditinggalkan lantara
Dengan berat hati Wendy membereskan semua barang-barangnya. Kemudian ia melangkah dengan kepala menunduk, tak berani untuk melihat rekan-rekannya.Kali ini pegawai semena-mena itu kehilangan muka, ia masih mendengar jelas bagaimana karyawan lain mencemoohnya. Semua yang pernah dilakukan olehnya di masa lalu terbayar hari ini. Oleh seorang pemilik toko yang baru.Saat dirinya keluar dari toko yang didominasi kaca di bagian depan, ia melirik bagaimana situasi toko yang dulu menghidupinya. Sudah terlambat untuk menyesal, tak ada lagi ampun bagi dirinya.Yang ada di pikiran perempuan ini adalah bagaimana ia harus melanjutkan hidupnya di kemudian hari. Ia berhutang banyak di toko, dan pesangonnya sekarang tinggal tiga puluh persen saja, karena harus melunasi semua.“Sial, aku benar-benar benci dengan pemilik toko yang baru itu. Kau benar-benar menghancurkan hidupku,” runtuknya.
Tuan Lynch menghembuskan napas panjang, kemudian melirik ke arah Nicko sesekali kemudian mengetukkan jemari pada meja cafe.“Huft, sepertinya kali ini aku benar-benar harus mendengarkannya. Lagipula aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk percaya sepenuhnya pada Tuan Nicko,” kata Tuan Lynch dalam hati.Segala ucapan dan perkiraan Nicko memang sudah terbukti. Sudah sepantasnya Tuan Lynch belajar dari kelalaian yang ia perbuat. Mempertahankan seseorang yang ternyata adalah penghianat.“Hmm baiklah, kapan kita akan memulainya?” tanya Tuan Lynch pada akhirnya.“Jadi Anda setuju dengan ideku?” tanya Nicko.Tuan Lynch mengangguk dengan cepat. Kemudian pria itu sedikit mencondongkan wajahnya mendekat pada Nicko. Ingin memastikan bahwa tak ada yang mendengar pembicaraan mereka.“Kapan kita memulai dan apa yang harus kula
Anne tak dapat menyembunyikan kegembiraannya begitu mendapati sebuah helikopter telah tersedia di hadapannya. Seorang pria dan wanita berdiri tak jauh dari moda transportasi udara itu. Mereka semua berpakaian rapi dan berwarna hitam.Mereka semua membungkuk hormat begitu melihat Anne datang.“Steve kau benar-benar luar biasa, bahkan kau rela mengeluarkan banyak uang untuk menyewa helikopter lengkap dengan pelayan untukku, apa mungkin villa ini jauh dari sini ya?” pikirnya.“Nyonya Anne, perkenalkan saya adalah Aaron Smith yang akan mengoperasikan helikopter ini. Dapatkah kita berangkat sekarang? Sebab Tuan Steve Leonard telah menunggu anda di villa,” kata pria berperawakan gagah dengan penuh hormat.Dibandingkan Steve, Aaron terlihat lebih menarik sebenarnya. Secara fisik, seorang penerbang seperti Aaron memang wajib memiliki tubuh yang bugar, tinggi dan tegap. Ditambah lagi p
Anne buru-buru melepaskan kedua tangannya dari leher Steve begitu melihat kedatangan dua lelaki di kamar utama villa. Wanita itu tampak gugup, kepalanya digelengkan ke kanan dan kiri saking gugupnya.“Eh mmm sayang kenapa kau bisa berada di sini?” tanya Anne yang kelihatan serba salah.Steven sendiri hanya menunduk, ia tak berani mengatakan apa-apa.Tentu saja Anne maupun Steve tak bisa melakukan apa-apa dan terlihat serba salah kali ini. Karena laki-laki yang baru saja datang adalah Tuan Lynch yang didampingi oleh Nicko.Mereka berdua memang sengaja menjebak pasangan kotor ini. Dengan keahliannya, Nicko mensabotase layanan pesan instan milik Anne maupun Steve. Pemuda ini mengirimkan pesan pada pasangan mesum ini dan mengundang untuk datang ke villa ini.Nicko tak hanya mensabotase pesan, tapi ia juga menyiapkan semuanya. Helikopter, pelayan, semuanya adalah orang-ora
Steve yang merasa dirinya mengenal Tuan Lynch cukup baik pun semakin mendramatisir keadaan. Tentunya ia sangat takut jika harus dilaporkan pada pihak kepolisian. Ia tak mau dirinya membusuk di penjara.Memang apa yang dituduhkan oleh Tuan Lynch benar semuanya, tapi tidak mungkin bagi Steve untuk mengakui, ini sama saja dengan bunuh diri. Namun hal yang berbeda ditunjukkan oleh Anne. Wajah wanita ini memerah seperti gaunnya, matanya memandang sinis ke arah Steve, dan bibirnya bergetar seolah ingin mengatakan sesuatu.“Tuan Lynch yang Anda katakan itu tidak benar, pasti ada orang yang mencoba merusak nama baik saya. Saya tidak mungkin memiliki niat untuk mengambil uang dan aset perusahaan. Pasti ada yang iri dengan posisi saya sehingga menciptakan citra buruk untuk saya,” kata Steve mencoba membela diri.Pemuda ini kemudian melirik ke arah Nicko dan memicingkan mata.Semakin lama ia semakin
Derap langkah terdengar dari arah tangga, semakin lama suara itu semakin jelas terdengar di ruang tidur utama. Terlebih saat ini suasana kamar tidur utama tampak hening, tak satupun berani bersuara, terlebih dua orang yang telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidup mereka setelah pernyataan dari Tuan Lynch.“Siapa itu? Apa benar kalau pria tua bodoh ini serius untuk memanggil polisi?” batin Steve yang sudah tak mampu mengelak pernyataan bos nya.Tentu saja ia tak berani menyangkal pemalsuan kuitansi oleh perusahaan lain. Kini yang bisa dilakukan olehnya hanyalah menunggu keajaiban berupa pengampunan, tapi sepertinya hal itu tak akan terjadi.Benar dugaan Steve, kalau mereka yang datang adalah petugas dari kepolisian yang memang dipanggil oleh Tuan Lynch untuk menangkap Steve.Pria paruh baya ini memang hanya ingin memeperkarakan Steve secara hukum, sementara untuk masalah dengan istri
Daisy segera menyimpan ponselnya ke dalam tas. Perempuan ini langsung berdiri dan bersiap untuk meninggalkan ruangan.Semalam baru saja terjadi sebuah keajaiban pada suaminya. Pria paruh baya itu meminta untuk duduk di kursi roda. Sepertinya kalung pemberian Tuan Law yang berasal dari pegunungan ChowChow berfungsi dengan baik pada Edmund.Operasinya memang berjalan lancar, secara medis setelah operasi, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa bangkit dari tidurnya. Kalung dari pegunungan ChowChow itu mampu memelancarkan peredaran darah, maupun merangsang kembali otot-otot yang dulunya lemah dan mati rasa.Edmund merasa terlahir kembali ketika mengenakan kalung itu. Bahkan perawat yang bertugas merawatnya pun takjub atas perubahan yang terjadi pada pasien paruh baya ini.“Hei Edmund, kau sekarang kan sudah membaik, jadi tak masalah kan jika aku pergi meninggalkanmu?” tanya Daisy sambil
Lelaki yang bersama Daisy hanya tertawa kecil melihat tingkah laku wanita di hadapannya. Saat ini Daisy hanya bisa duduk sambil kedua tangan dipangku pada pahanya. Kedua mata aquanya tak mampu untuk menatap lelaki itu.“Huh, rupanya Anda sama sekali tak berubah Nyonya,” kata lelaki itu.Lagi-lagi Daisy tak menjawab, ia hanya memainkan tangannya pada rok yang membungkus bagian bawah tubuhnya. Membiarkan lelaki yang menemuinya terus saja berbicara, tak peduli kalau apa yang diucapkan olehnya adalah sebuah hinaan yang dilontarkan untuk Daisy.Namun Daisy tak peduli, ia baru saja mendapatkan 50.000 dolar di rekeningnya, dan sebentar lagi ia akan mendapatkan lebih asal mau meladeni lelaki ini.“Apa yang kau inginkan?” tanya Daisy tanpa berani menatap lelaki yang ada di depannya.“Huh, Anda ingin tahu apa yang kuinginkan?” tanya lelaki muda itu sambi