Share

278. Tak Ada Toleransi

Perlahan Mandy menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Edmund. Sejenak wanita itu menyipitkan kedua mata untuk mengenali sosok yang ditunjuk olehnya.

Ia melakukannya bukan karena lupa, melainkan kondisi mata yang sudah tidak sesehat dulu. Kali ini Mandy tidak mengenakan kontak lensa ataupun kacamata yang membuat penglihatannya sedikit buram.

"Benar Nyonya, kami melakukannya karena dia!" seru Edmund saat Nicko sudah dekat.

Pemuda berjaket sporty itu pun sedikit terkejut dan nyaris menyebut nama Mandy. Jika saja tidak ada mertuanya, ia sudah langsung mendekat pada wanita paruh baya itu.

Dengan sedikit kecemasan, Nicko mendekat ke arah mertuanya, dan saat itu Mandy pun nyaris membuka mulut. Sepertinya ia sudah mengenali sosok yang datang, dilihat dari gerak bibirnya yang membentuk kata Tu. Namun, Nicko menempelkan telunjuk pada bibirnya agar Mandy tak bicara.

"Ayah ... Ibu, ada apa memanggilku?" tanya Nicko dengan sopan.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status