Share

185. Keterkejutan Raina

"Silakan Raina!" kata Nicko membukakan pintu mobil dan membiarkan sahabatnya turun.

Selama di perjalanan, mereka berdua sama-sama tak bicara. Raina sibuk dengan pikirannya sendiri. Mencoba menerka-nerka sikap dan cerita dari sahabatnya.

"Mobil seperti ini, apakah mungkin milik seorang direktur Richmond? Atau sebenarnya Nicko hanyalah seorang sopir?" tanyanya dalam hati.

"Namun jika ia seorang sopir, bagaimana mungkin ia bisa menandatangani dokumen pembatalan kerjasama dengan Blanc? Tapi kalau ia ditektur, kenapa mobilnya jelek sekali?"

Sementara Nicko sendiri diam karena memang memberi waktu untuk sahabatnya berkutat dengan pikirannya sendiri. Semuanya telah ditunjukkan oleh Raina dari ekspresi wakahnya yang menegang.

Raina melihat ke sekeliling dan tampak kagum dengan bangunan yang berdiri kokoh di hadapannya. Ia sering mendengar tentang Richmond group, tapi baru kali ini ia melihat kantor perusahaan berkelas itu seca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status