Share

184. Jangan Bercanda!

Raina mengambil minuman dingin dan menegaknya. Ia masih terkejut dengan apa yang didapati barusan. Sahabat semasa kuliah adalah keturunan seorang Lloyd.

Perempuan berkulit gelap itu pun menunduk dan mengetuk-ngetuk dinding gelas. Membiarkan uap es menyentuh kulit jemarinya, sambil menundukkan kepala dan menghembuskan napas panjang.

Perlahan ia mengangkat kepala dan menatap laki-laki di seberangnya dalam-dalam. Kemudian ia pun menggelengkan kepala.

"Kau ini ya," balasnya, dan membuat Nicko mengernyitkan dahi.

"Candaanmu ini sungguh lucu. Bukankah kau dulu pernah bilang kalau kau tinggal bersama keluarga angkatmu yang memperlakukanmu sebagai pelayan?" tanya Raina kemudian menutup mulut dengan telapak tangan karena menahan tawa.

Kini giliran Nicko yang menghembuskan napas panjang.

"Panjang ceritanya, entah bagaimana aku akan memulainya."

"Aku punya waktu," balas Raina.

Sambil sedikit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status