Share

BAB 37. Malaikat Pelindung

Lega, satu kata yang menggambarkan perasaan Meta setelah melepas dan mengganti pakaiannya. Tidak ada rasa takut sama sekali, meski harus memasuki kamar Regano yang notabenya seorang pria. Seakan dia begitu percaya pada pria itu.

Dia membuka pintu dan menemukan cahaya, berbanding terbalik saat dia memasuki kamar Edward yang penuh kegelapan. Senyum tipis terukir di bibir peachnya, menyambut Regano yang baru tiba.

“Aku harap kamu tidak keberatan dengan suasananya,”

“Ini lebih baik dan lebih nyaman,” sahut Meta cepat. Rasanya tidak enak menuntut terlalu banyak pada pria yang sudah banyak menolongnya.

“Duduklah, kamu pasti lelah mengenakan hills cukup lama,” ucapnya menepuk kasur di sebelahnya. Meta mengangguk. Hari ini sepertinya keberuntungan sedang di pihaknya. Dia bahkan tidak berhenti tersenyum.

“Jadi?”

“Satu hari penuh kebebasan menjadi hari yang sangat aku rindukan. Dulu, kebebasan itu terasa biasa, tetapi semua berubah dalam sekejap. Kamu tau, aku tidak pernah menghabiskan waktu un
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status