Beranda / Pendekar / Taring Putih Dari Barat / 161. Kembali Ke Perguruan

Share

161. Kembali Ke Perguruan

Penulis: Ampas tahu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-21 22:14:10
Di perguruan belati bengkok. Seorang paruh baya memimpin sekelompok pemuda untuk berjalan ke salah satu ruangan.

“Taruh dia di situ, panggilkan tabib untuk segera mengobatinya,” perintah paruh baya itu.

“Baik tetua pertama,” kata seorang pemuda kemudian memberi busur sebelum akhirnya pergi.

Dengan itu sosok paruh baya melihat seorang wanita muda yang juga ada di ruangan itu. wanita muda itu terlihat linglung karena satu alasan.

“Tampaknya dia masih belum bisa melupakan hal yang tadi,” tetua pertama berkata dalam hati.

“Nova kau bisa pulang kembali kerumah mu untuk istirahat,” perintah tetua pertama dengan ringan.

Mendengar hal ini, Nova sontak kaget dan kemudian tersadar dari lamunannya.

“Baik terima kasih tetua.” Nova pun memberi busur yang sama hormat sebelum akhirnya pergi.

Kini hanya tersisa tetua pertama dan pemuda yang terbaring lemas di dalam ruang itu.

Tetua pertama mau tidak mau mengingat hal yang sebelumnya. Dengan itu dia menghela nafas tidak berharap.

Sementara t
Ampas tahu

Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Taring Putih Dari Barat   162. Pertemuan Tetua

    Di sebuah ruangan yang cukup rapi dan terlihat serius. Terlihat lima paruh baya tengah duduk dengan tegak seolah tengah melakukan pertemuan yang begitu penting. Selain ada tetua pertama, kedua, ketiga, dan kelima. Kini ada tetua keempat yang baru saja di tarik untuk masuk. “Jadi begini, pemuda itu pada awalnya hanya ingin mengantar senjata yang telah dipesan oleh perguruan. Namun dia di halangi oleh salah satu murid, dan murid itu adalah awan lado yang merupakan anak dari kepala keluarga lado saat ini. saat itu aku masih ingat anak keluarga lado itu menjadi bubur karenanya...” Tetua keempat yang tidak tau apa-apa hanya bisa bertanya dengan tidak berharap setelah mendengarkan penjelasan tetua pertama. “Apakah pemuda itu tidak takut akan keluarga Lado?” Dengan in tetua kedua pun melanjutkan untuk menjawab. “Bahkan dia tidak takut kepada tetua pertama.” Dengan jawaban itu tetua keempat tersentak tidak percaya. “Ahhh apakah benar?” dia bertanya menuju ke arah tetua pertama. “Ya it

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-21
  • Taring Putih Dari Barat   163. Nova khawatir

    Di sebuah ruangan yang ada di salah satu rumah gadang keluarga lado, seorang wanita tengah duduk di atas kasur dengan wajah yang kurang mengenakan. Wanita itu adalah Nova, seorang murid perguruan belati bengkok yang baru saja pulang dari perjalanan bersama beberapa tetua untuk mengikuti sebuah pertemuan. Dia pada awalnya senang pulang ke kota halamannya, namun kali ini dia menjadi murung karena satu alasan. “Siapa pemuda aneh itu?” tanya Nova memikirkan penampilan Surya yang arogan. Dia jelas bersalah di sini karena menyerang Surya secara tiba-tiba, dan juga dia semakin salah Ketika mengambil kesempatan dari pihak lain yang berusaha untuk tidak ingin bertarung dengannya. Yang membuatnya hampir ingin mengubur wajahnya adalah bahakan setelah melakukah hal tidak tahu malu dengan mengambil kesempatan ketika pihak lain tidak siap, dia masih saja hampir mati akibat serangan balik pemuda itu. “Sekuat apa dia sebenarnya?” tanya sosok itu bingung. Nova bisa mengingat dengan jelas tampila

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-21
  • Taring Putih Dari Barat   164.Walikota Senang

    Di bengkel datuk merah, Surya mengambil sebuah gentong besar bersamanya. “Ahhh masalahku sudah selesai, sekarang saatnya aku untuk melanjutkan penempaan tubuh.” Kata Surya dengan sedikit Bahagia. Jelas pemuda itu tidak seperti orang-orang yang baru saja di temuinya, mereka semua tampak begitu terkejut dan khawatir hanya setelah melihat Surya. namun surya malah senang dan mulai bermandi air hangat untuk merilekskan tubuhnya. Setelah berjalan beberapa saat, Surya melakukan sesuatu yang akrab. Mulai dari membuat api, merebus air, memasukan segala macam rempah-rempah dengan seksama dan masih banyak hal lainnya. Selanjutnya Surya mulai mengaduk rempah-rempah yang telah dia masukan dengan perlahan sampai merata. “Baiklah sekarang sudah selesai, mari kita melakukan hal yang lain,” kata Surya dengan ringan. Dengan itu Surya mulai mengambil tutup gentong besar itu dan kemudian meletakan pengaduk sebelumnya tepat berada di atas tutup gentong tersebut. Setelah itu Surya mulai berjalan ke s

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-21
  • Taring Putih Dari Barat   165. Menerima Undangan

    Malam hari, di sebuah area yang cukup berisik dengan suara aliran sungai, tampak sekelompok orang sedang memukul satu sama lain menggunakan batang bambu. “Terus jangan berhenti!” sosok pemuda tegap berteriak dengan kencang. Pemuda itu berjalan mondar mandir di depan barisan kelompok pemuda yang sedang saling memukul tubuh lawan mereka dengan bambu. “Arghhh in menyakitkan,” keluh Yampadi saat menerima serangan Elpri. Dengan sedikit dendam Yampadi menyerang Elpri tepat di rusuknya. “Ahhh ini begitu pedih,” rintih Elpri ketika menerima pukulan itu. Yampadi yang melihat hal ini hanya bisa tersenyum dengan licik. Dengan itu Elpri mau tidak mau melihat ke arah pasangan bertarungnya dengan tatapan tajam. “Jadi ini yang kau mau ya?” tanya Elpri dalam hati. Dengan itu Elpri kemudian tersenyum dan akhirnya kedua orang itu tersenyum bersamaan dengan tampilan aneh. Kelompok orang di sekitar yang tidak sengaja melihat mereka hanya bisa bertanya-tanya. “Hey lihat ada apa dengan mereka?” “

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • Taring Putih Dari Barat   166. Tawaran

    Di depan gerbang perguruan belati bengkok, Surya berjalan ringan seolah tanpa ada beban sedikitpun. Para penjaga yang melihat Surya hanya bisa mengkerut dan sedikit takut mengingat kejadian yang terakhir kali. Tanpa menghiraukan tampilan orang yang ada di sekitarnya, Surya mulai masuk dan menanyakan sesuatu pada penjaga. “Dimana tetua pertama, aku diundang datang ke perguruan ini untuk satu alasan,” Dengan ini para penjaga melihat satu sama lain dengan sedikit tidak berharap. Setelah tampak berkomunikasi satu dengan yang lain, salah satu dari mereka mulai mengantar Surya untuk masuk ke dalam perguruan. Sementara itu, Awan lado bisa dengan jelas mendengar apa yang dibicarakan Surya dengan para penjaga. Dengan ini Awan menjadi bingung dan bertanya-tanya. “Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa tetua pertama ingin berjumpa dengannya?” Awan lado entah harus bersikap bagaimana, dia bisa saja senang karena mungkin tetua pertama meminta pertanggung jawaban terhadap apa yang dilakukan p

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • Taring Putih Dari Barat   167. Alam kecil

    Di sebuah jalan yang ada di kota Dataran tinggi, Surya tengah berjalan menuju ke bengkel datuk merah. Surya baru saja kembali dari perguruan belati bengkok untuk mendengarkan satu tawaran. “Apa alam kecil itu?” tanya Surya dengan bingung. Surya masih bisa dengan jelas mengingat hal yang sebelumnya terjadi di ruangan yang ada di perguruan belati bengkok. Dikatakan bahwa mereka mengundang Surya untuk ikut dalam eksplorasi alam kecil. Mereka berkata Surya kemungkinan mendapat beberapa manfaat di sana. “Hmmm tampaknya ini adalah bagian dari kopensasi mereka setelah semuanya.” Surya berpikir dengan relevan. Selanjutnya Surya terus saja berjalan dengan berpikir hingga sampai ke bengkel datuk merah. Saat Surya berjumpa dengan datuk merah , pemuda itu langsung bertanya dengan penasaran. “Datuk, apakah kau tahu apa itu alam kecil?” Mendengar pertanyaan Surya, datuk merah sedikit terkejut. “Darimana kamu mendengar hal itu Surya?” “Ahhh aku baru saja kembali dari perguruan belati beng

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • Taring Putih Dari Barat    168. Segitiga Bintang Satu

    Malam hari di Kawasan hutan yang dingin, Surya sedang berlari menuju ke satu arah dengan begitu semangat. “Masih ada beberapa bulan lagi. Aku harus mempersiapkan ini semua sebaik mungkin.” Surya telah diberitahu datuk merah tentang apa itu alam kecil, dengan ini dia ingin sekali masuk dan menjelajahi alam itu untuk membuka matanya. Menurut perkataan pihak lain, alam kecil itu sangat berbahaya namun juga sangat bagus karena terdapat sumber daya yang jarang ditemui ada di sana. Dengan ini Surya harus menyiapkan semuanya sebaik mungkin agar tidak terjadi hal yang tidak dia inginkan saat berada di alam kecil itu. Dengan itu Surya bergegas melanjutkan perjalanannya ke arah sungai. Setelah beberapa saat berlari, Surya akhirnya bisa melihat sekumpulan pemuda dan juga anjing tengah berbaris rapi menunggu sesuatu. Dengan itu Surya langsung saja menghampiri mereka dan memulai pelatihan dari kelompok itu. Pemuda dan anjing-anjing yang dilatih oleh Surya hanya bisa bersabar dengan sejumlah

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • Taring Putih Dari Barat   169. Mencoba Kekuatan

    Di Kawasan hutan yang berembun, seorang pemuda tengah berlari ke satu arah. “Hahahah tubuhku bahkan begitu ringan,” tawa sosok itu ketika merasakan perasaan yang menyenangkan di tubuhnya. Surya sudah lama tidak merasakan kenyamanan seperti ini. “Apa jadinya jika aku tumbuh hingga segitiga bintang tiga? Bukan kah itu akan lebih menakjubkan daripada ini?” tanya Surya dengan semangat. Dia baru saja menempuh segitiga bintang satu yang notabene adalah awal menuju segitiga bintang tiga yang merupakan puncak dari tahap seni persilatan. Karena Surya baru saja masuk ke tahap segitiga bintang satu, dia tidak ingin memikirkan tahap lainnya sekarang. Pemuda tegap itu hanya ingin menyenangkan dirinya dahulu setelah segala macam usaha yang melelahkan. “Baiklah sudah cukup untuk pemikirannya sekarang. Mari kita coba kekuatan baru ini, sejauh mana itu bisa membawaku,” teriak Surya dengan semangat. Dengan itu Surya melanjutkan pergerakannya ke satu arah sambil tersenyum menantikan sesuatu. Set

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-24

Bab terbaru

  • Taring Putih Dari Barat   380. Kesakitan

    “Argh!!!”Seorang pemuda berbadan tegap kini tengah meringkuk buruk di tanah. Sosok itu terus saja bergetar dengan hebat seolah tak terima atas rasa sakit yang dirasakannya.Badan tubuh sosok pemuda tegap itu menegang dengan warna merah merona seperti kepiting rebus yang telah dimasak dalam waktu yang lama.Urat-urat tubuhnya yang sudah menonjol sejak awal kini mulai menggeliat seperti cacing yang menginvasi daging di bawah kulitnya.Semakin lama Surya meringkuk dengan gelisah di tanah, semakin pula rasa sakit yang aneh itu menyiksa tubuhnya.Samar-samar Surya menebak bahwa hal yang telah muncul di punggung tangannya adalah sebuah masalah yang dihasilkan setelah dia bersentuhan dengan mayat milik Abar sebelumnya.Hanya pemuda itulah yang terkait dengan beruang, dengan ini, tato beruang yang muncul di punggung tangan Surya jelas berasal darinya.Dengan ini Surya sedikit merasa pahit di mulutnya, dia menyesal karena telah terlalu serakah menjarah mayat pihak lain sebelumnya.Namun meski

  • Taring Putih Dari Barat   379. Tato Misterius

    Surya yang telah begitu susah payah melawan kelompok organisasi kejam sebelumnya sama sekali tak ingin merugi.Pemuda yang memiliki badan kokoh itu langsung saja bergerak maju ke arah badan mayat kelompok orang yang telah dibunuhnya sebelumnya.Hal itu terus saja berlanjut hingga akhirnya Surya sampai di tubuh Abar yang tanpa kepala.Dengan pergerakan ringan, Surya langsung saja menggeledah tubuh pihak lain tanpa sedikitpun sopan santun.Pada awalnya Surya bisa mencari dengan begitu mudahnya seolah tengah melakukan hal yang remeh, namun beberapa saat kemudian, ada sebuah gejolak aneh yang muncul dari tubuh tanpa kepala milik Abar.Surya yang begitu dekat dengan tubuh pihak lain merasakan Krisis yang aneh.Pemuda itu sama sekali tak percaya bahwa mayat tanpa kepala itu bisa mengancam Surya, namun seiring berjalannya waktu, perasaan mencekam dan krisis itu teru saja menebal membuat Surya tak enak hati.Surya akhirnya menjauh karena dia ingat bahwa instingnya begitu jarang memiliki kesal

  • Taring Putih Dari Barat   378. Pembunuhan

    “Badum… badum… badum…” Suara detak jantung yang begitu keras terdengar di dada seorang pemuda kacau. Sosok pemuda itu tak lain adalah Abar yang tengah melihat ke arah seorang pria yang memiliki usia yang hampir sama dengannya. Abar melihat pihak lain dengan begitu takut seolah pihak lain telah menanamkan trauma mendalam kepadanya. Tubuh abar begitu layu, ingin sekali meleleh dan jatuh ke tanah meskipun dia sudah terduduk dengan kacau sekarang. “Tuk tak tuk…” Suara langkah kaki yang pelan dan ringan terdengar seperti teriakan monster di telinga Abar, pemuda kacau itu terus saja menyusut saat suara langkah kaki yang ringan itu semakin jelas di telinganya. Abar bisa melihat dengan jelas senyum hangat dari pemuda tegap yang tengah berjalan ke arahnya. Meskipun terlihat begitu bersahabat, entah mengapa Abar begitu enggan melihat senyum cerah yang ditampilkan oleh pihak lain. Hal ini terus saja membuat Abar frustasi, karena putus asa, pemuda kacau itu mulai membuka mulut untuk bersua

  • Taring Putih Dari Barat   377. Ketakutan  

    “Swoosh~” “Dum… dum… dum…” Suara ricuh terus saja bermunculan saat dua telapak tangan yang mirip saling berbenturan. Kedua telapak tangan dari dua belah pihak itu tampak mirip namun berbeda. Hal ini seolah telapak tangan itu milik dua orang yang bersaudara. “Bahkan kekuatannya sama!” teriak Kakhi berseru kaget. Kakhi pada awalnya berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Bagaimana bisa musuh yang belum pernah ditemui bisa menggunakan serangan yang mirip bahkan hampir sama dengan serangan yang telah didapat kelompoknya. Namun sekarang, setelah kakhi melihat dengan jelas aura dan juga dampak serangan, sosok itu hanya bisa bertanya dalam hati. “Apa maksud conqu suci? Apakah kita sedang dipermainkan?” katanya kesal menatap kedepan. Kedua raksasa besar itu terus saja beradu, mereka begitu sengit karena memiliki kekuatan yang hampir sama, namun meskipun begitu tetap saja ada celah kecil antara kekuatan keduanya. Di saat seperti ini, perbedaan yang sangat kecil sekalipun bisa berdampak

  • Taring Putih Dari Barat    376. Konfrontasi Langsung 

    Serangan demi serangan mulai bergerak dengan indah dan kacau menuju ke satu arah, bersamamaan dengan kilau-kilau yang memukau itu, sejumlah besar suara ricuh mulai mengacaukan are sekitar. Seolah sebuah badai akan terjadi, debu-debu dan pepohonan di sekitar mulai terangkat akibat momentum yang diciptakan. Sekelompok orang yang tampak menyerang dengan sembarangan itu kini membentuk sebuah pola yang rumit namun beraturan. Kelompok itu kini melakukan serangan formasi yang telah mereka latih sebelumnya, kini bahkan momentum yang ditunjukkan kelompok orang itu benar-benar seperti monster kuno yang menakutkan. Surya yang melihat hal ini dari kejauhan jelas takjub dan juga terkejut, dia tak pernah membayangkan akan melihat hal yang begitu hebat menyerang ke arahnya. Samar-samar ada gambaran seorang laki-laki putih bersih dengan sepasang sayap indah yang mulai menerjang ke arah Surya. Hal itu terlihat sangat kuat! Namun meskipun begitu, Surya sama sekali tak mengendur. Pemuda berbadan t

  • Taring Putih Dari Barat   375. Serang!

    “Swosh!”Suara deru angin mulai terdengar saat seorang pemuda melesat dengan kencang menuju ke satu arah.Setelah beberapa saat melesat, sebuah suara benda jatuh mulai terdengar di telinga sekelompok orang di sekitar.“Pluk.”Suara itu tidak begitu besar dan juga sangat terendam, namun meskipun begitu, suara jatuhan itu bisa didengar dengan jelas oleh setiap orang.Kelompok yang sudah lama terpaku melihat ke arah belakang mereka hanya bisa menajamkan mata seolah tak percaya.Sosok yang membawa Abar di tempat ini telah benar-benar kehilangan kepala, di sebelah Abar hanya menyisakan seorang sosok tanpa kepala.“Pluk!”Seolah batu kecil yang bisa membuat seluruh gunung es menjadi longsor, suara kecil jatuhan yang baru saja terdengar itu membuat hati setiap orang yang ada di area sekitar menjadi runtuh.Suara terjatuh itu jelas berasal dari tubuh tanpa kepala sebelumnya.Abar yang juga tersadar akan hal ini hanya bisa melihat ke arah mayat tanpa kepala yang ada di dekatnya dengan tatapn t

  • Taring Putih Dari Barat   374. Sangkar

    Abar dan sosok lain yang ada di sebelahnya tampak mematung saat melihat sekelompok orang yang tengah berlari tidak jauh dari dirinya.Abar pada awalnya berpikir bahwa teriakan sebelumnya adalah kode atau semacam teriakan serangan khusus, namun setelah melihat sekelompok orang yang berlari menjauh dan tak berniat untuk menyerang, hanya membuat Abar menjadi terpana.“Apa situasinya?” Abar tanpa sadar bergumam sendiri.Sosok yang sedari tadi berada di sebelah Abar juga tampak bingung, dia juga ingin bertanya hal yang sama dengan apa yang baru saja di gumamkan Abar sebelumnya. Namun hal itu terhenti karena sebuah batu yang ada di tangannya mulai bergetar.Sosok yang memegang batu itu mulai melihat isi pesan dari batu itu dengan wajah yang aneh, seolah ada hal yang mengganggu pikirannya.Setelah beberapa saat melihat isi pesan dari batu komunikasi miliknya, sosok yang tampil dengan wajah aneh itu tiba-tiba saja merubah raut wajahnya.Sosok itu langsung saja berlari dengan gila-gilaan saat

  • Taring Putih Dari Barat   373. Mundur!

    Di sebuah area hutan yang lebat, sekelompok orang tengah berlari dengan gila-gilaan menuju ke satu arah. “Sial! Apa yang membuat orang itu sampai-sampai mengirim pesan darurat seperti ini?” tanya Kakhi saat berlari sambil melihat sebuah batu yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, kakhi jelas telah sepakat untuk membantu Abar berurusan dengan musuhnya, dengan ini Kakhi yang merupakan salah satu orang yang di percayai tuannya salah satu si bengis menyuruh beberapa orang untuk ikut dengan Abar. Dia berharap beberapa lusin orang itu bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya. Namun selang beberapa saat yang singkat, sosok itu malah mendapat pesan di batu komunikasi dengan notifikasi cahaya. Biasanya batu hanya akan bergetar saat salah seorang mengirim pesan. Hal ini merupakan notifikasi umum. Dan ini sangat jelas bagi para anggota dari kelompok itu. Namun hal yang dilihatnya kali ini membuatnya sedikit panik, cahaya hanya akan keluar jika hal yang dikirimkan dalam batu komunikasi bena

  • Taring Putih Dari Barat   372. Abar Takut

    Serangan yang kuat dan sejumlah orang melaju dengan cepat ke arah seorang pemuda. Kelompok orang itu begitu besemangat seolah telah di suntik oleh narkoba. Sementara itu, pemuda yang telah menjadi arah serangan itu terkejut sebentar sebelum akhirnya Kembali tenang dan tenang. Sosok Abar yang melihat ini dari kejauhan hanya bisa mencibir. “Cihhh, tidak ada gunanya berlagak keren sekarang!” Sosok Abar berkata penuh dengan kebencian pada awalnya, namun setelah beberapa saat, Surya yang awalnya mematung seolah ketakutan itu tiba-tiba saja bergerak. Dengan seuara tebasan pedang yang jelas tajam, sejumlah kepala munusia terbang kemudian jatuh dengan buruk ketanah. Setelah itu, sejumlah tubuh kaku yang jelas-jelas merupakan tubuh kelompok yang sebelumnya menyerang mulai jatuh dengan layu satu persatu. Abar yang melihat ini langsung saja menjadi negri. “Ahhh apakah dia sekuat ini? tidak mungkin! tidak mungkin” Pemuda itu dengan panik berterika. “Tidak-tidak kalian semua serang, janga

DMCA.com Protection Status