Home / Pendekar / Taring Putih Dari Barat / 103. Kantung Semesta Penyimpanan

Share

103. Kantung Semesta Penyimpanan

Author: Ampas tahu
last update Last Updated: 2022-07-05 22:46:46
Seorang pemuda bermata biru menatap ke arah pemuda lain yang ada di ruangan berantakan itu dengan tatapan aneh.

Dia berharap bahwa apa yang ditanyakan pihak lain hanyalah halusinasinya.

“Coba ulangi perkataanmu?” tanya Rohid.

“Benda apa kantung jelek ini? mengapa kau terlihat sangat bersemangat Ketika melihatnya?” tanya Surya sedikit jelas sekarang.

Pernyataan itu membuat Rohid tersadar bahwa dia tidak sedang berhalusinasi. Dia hanya bisa bingung Ketika melihat pihak lian.

“Kau ini sangat bodoh atau apa?” tanya Rohid ke arahnya dengan mengejek.

“...”

Surya yang mendengar hal ini hanya bisa diam. Mungkin benar dia bodoh karena terlalu lama terkurung di dunianya yang kecil.

Karena tidak ada balasan dari pihak lain, Rohid muali menjelaskan.

“Benda ini disebut kantung semesta penyimpanan ...”

“Kantung semesta penyimpanan?” Surya bergumam dengan raut bertanya.

Melihat penampilan Surya, Rohid hanya bisa percaya bahwa pihak lain tidak sedang bercanda. Dia benar-benar tidak tau be
Ampas tahu

hai semuanya, apa kabar? gimana bab kali ini? semoga menghibur ya!! || Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Taring Putih Dari Barat   104. Keuntungan berlipat

    Getaran yang ditunjukkan pedang Pralaya semakin kuat seiring berjalannya waktu. Setelah beberapa saat bergetar, pedang itu mulai melayang menuju ke satu arah. Melihat arah yang dituju pedang aneh itu, Surya mau tidak mau menangis dalam diam. “Sial! Benar dugaan ku...” katanya pasrah. Sementara itu, Rohid yang melihat hal ini hanya bisa takjub. Dia sekali lagi mengingat fenomena yang terjadi saat pelelangan. “Mengapa begitu banyak benda ajaib bersamanya?” tanya Rohid penasaran identitas Surya sebenarnya. Meskipun terlihat bahwa Surya adalah orang udik, tidak ada bantahan melihat caranya bersikap. Namun jelas bahwa Surya bukanlah sosok acak sembarangan. Melainkan sosok yang berpengaruh atau semacamnya. Memikirkan hal ini, Rohid hanya bisa melihat ke arah pedang yang mengambang itu dengan tatapan penuh fokus. Pedang yang sudah lama melayang itu akhirnya berhenti mendarat di tumpukan harta. Seolah telah menemukan apa yang dia inginkan, pedang itu dengan sangat bersemangat masuk ke d

    Last Updated : 2022-07-05
  • Taring Putih Dari Barat   105. Menjadi Telur

    Suara dentingan terdengar Ketika dua buah benda logam saling beradu. Benda benda itu adalah Sebuah pedang besar dan keris yang cukup mungil tampak menggesekan bilah mereka satu sama lain di udara. Selain kejadian itu mistis, namun itu juga terlihat cukup lucu mengingat pedang besar itu berlawanan dengan keris yang jauh lebih kecil darinya. Surya, Rohid, dan juga selusin anjing yang berada di ruang penginapan hanya bisa melihat dengan seksama. Meskipun mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun tetap saja hal di depan mereka adalah sebuah pertunjukan yang tidak bisa mereka lewatkan. “Dentang... denting...” Suara benturan benda logam terus saja terdengar untuk waktu yang cukup lama. kini Surya dapat melihat bahwa keris yang hidup itu kini perlahan mulai menyusut. Surya sama sekali tidak tau kenapa. namun yang jelas bilah logam itu seperti telah hilang sedikit demi sedikit Ketika berbenturan dengan tubuh Pralaya. Setelah sekian lama, akhirnya keris yang berada di udara itu

    Last Updated : 2022-07-06
  • Taring Putih Dari Barat   106. Transformasi  

    Cahaya menyilaukan mulai tumpah memenuhi ruangan penginapan yang cukup kecil itu. Surya yang melihat hal ini hanya bisa khawatir apakah benda itu akan membuat sesuatu yang besar dan akan membuat kekacauan sekali lagi. Cangkang dari telur yang berwarna ke abu-abuan itu mulai retak, sejumlah cahaya emas menusuk mata mulai keluar dari celah retakan itu. Saat sebagian besar tubuh dari cangkang sudah benar-benar penuh dengan retakan, sebuah suara nyaring mulai terdengar. “Nging!” Mendengar hal ini, Surya mau tidak mau menjadi panik Ketika melihat ke arah pihak lain. Telur abu-abu itu akhirnya mulai pecah beriringan dengan suara nyaring yang terdengar semakin tebal. Hanya selang beberapa detik telur itu akhirnya pecah. “...” Tidak seperti apa yang dibayangkan Surya, telur abu-abu yang memiliki ukuran sebesar anak sapi itu pecah dengan sangat tidak keren. Telur itu pecah dengan cangkangnya yang terkikis seperti abu yang telah ditiup oleh angin. Dan juga suara yang ditimbulkan berh

    Last Updated : 2022-07-06
  • Taring Putih Dari Barat   107. Rumor

    Di kantor walikota Tanah Datar, sejumlah orang sedang duduk berkumpul membicarakan tentang satu hal dengan wajah yang serius. “Bagaimana, apakah kalian sudah melihat apa yang terjadi?” tanya walikota ke arah orang yang duduk di depannya. “Yaa tuan, tapi kami masih belum jelas tentang apa yang sebenarnya terjadi,” jawab sosok yang tampak tua. “Baiklah coba ceritakan.” Pinta walikota. “Jadi begini, kami menemukan sejumlah jejak pertarungan di salah satu sudut yang ada barat kota. dari jejak itu, kami bisa menyimpulkan bahwa itu adalah serangan para ahli, bahkan dampak dari serangan itu sungguh membuat area menjadi neraka yang nyata.” Sosok tua menjelaskan. “Apakah benar begitu?” “Ya wali kota, di tambah lagi, ada sejumlah mayat yang telah disiram dengan cairan jamu dengan bau menyengat.” “Mayat yang disiram dengan cairan yang memiliki bau menyengat? Apakah kalian tau identitas dari mayat?” “Kami belum jelas, tapi dari penyelidikan kami, orang-orang itu mungkin merupakan anggota d

    Last Updated : 2022-07-06
  • Taring Putih Dari Barat   108. Sosok Mencurigakan

    Ketika sosok bergigi kuning itu menatap ke satu arah, kelompok orang yang menunggu pidatonya mau tidak mau menoleh ke arah yang sama. Kini setiap orang yang ada di ruang tengah itu tanpa sadar memusatkan perhatian mereka ke arah kelompok tiga orang berada. Rohid menjadi bergetar karena ini, mata birunya sedikit berkilau Ketika wajahnya mulai cemas. Mimik buruknya itu bertambah buruk Ketika keringat seukuran beras mulai meluncur dari keningnya. Sementara Surya yang telah lama sadar, hanya bisa menatap ke arah sosok gigi kuning dengan tampilan tenang. Namun meskipun begitu, Surya sudah lama mengumpulkan sejumlah energi rimau di tangannya. Saat keheningan canggung itu terjadi, sosok bergigi kuning mulai berjalan mendekat ke arah tiga orang itu. Dengan begitu wajah Rohid semakin hitam. Surya yang melihat ekspresi temannya itu hanya bisa mengejek dalam hati. “Heyyy yang punya rahasia sebenarnya Aku atau kau?” Jelas Surya sangat bingung mengapa temannya itu begitu gugup. Meskipun beg

    Last Updated : 2022-07-06
  • Taring Putih Dari Barat   109. Tumpukan Jerami  

    “Mereka memberontak melawan Anjing gilo karena keserakahan, kelompok itu rela bertarung dengan bos mereka hanya untuk sebuah benda. Dan yang lebih tragisnya, kelompok itu malah mati akibat keserakahannya. Kini Anjing gilo sedang bersembunyi karena takut musuh musuhnya akan mendatanginya untuk mengambil kesempatan untuk membunuhnya.” “Ahhh sungguh memang keserakahan akan menuntun manusia ke kematian.” Seorang kerumunan berkata memahami garis besar pidato seseorang yang kini menjadi pusat perhatian. Sementar itu, salah satu orang yang ada di tempat itu berteriak dengan keras. “Jika semua orang yang melihat hal itu mati, lalu kau tau dari mana cerita itu?” tanya sosok itu dengan tidak percaya. “Aku mendengarnya dari keluarga-keluarga besar...” sosok gigi kuning berkata dengan sedikit tidak berharap. Dengan begitu diskusi panas akhirnya dimulai. Sementar itu, sosok yang telah berpidato sebelumnya akhirnya bergerak ke salah satu sudut dan kemudian mulai menghilang tanpa jejak. Surya

    Last Updated : 2022-07-07
  • Taring Putih Dari Barat   110. Cicak

    Di rumah gadang keluarga Sipadeh, seorang pemuda tengah duduk dengan tenang sembari menatap ke arah seorang botak yang ada di depannya. “Bagaimana apa yang telah kau dapatkan?” tanya Masiak ke arah pihak lain. “Aku melihat bahwa benda itu benar-benar ada di tangan bocah itu tuan muda.” “Ohhh tampaknya kita sudah tidak harus menerka-nerka lagi. Baiklah Kau bisa kembali awasi dia.” “Baik tuan muda.” Sosok itu pergi meninggalkan masiak dan juga Taji dengan hormat. Melihat ke arah orang yang pergi itu, Taji mulai bertanya ke arah Masiak Sipadeh. “Tuan mudo siapa orang itu?” tanya Taji penasaran. “Ahhh aku sampai lupa, dia adalah Cicak, salah satu intel kita.” Berkata dengan santai tampak tidak ada yang spesial. Namun Taji yang mendengar hal itu hanya bisa terperangah kaget. “Cicak? Bukankah itu julukan untuk orang itu?” Meskipun Nama itu terdengar cukup aneh dan biasa, namun orang di balik nama itu sama sekali tidak biasa. Cicak yang ada di pikiran Taji adalah sosok orang aneh

    Last Updated : 2022-07-07
  • Taring Putih Dari Barat   111. Perjalanan Pulang

    Pagi hari di kota Tanah datar begitu dingin di penghujung tahun. Meskipun begitu, masih banyak orang yang berdatangan dan bekerja di luar ruangan. Dengan begitu suasana kota itu menjadi hangat dan lebih hidup dibanding dengan hari sebelumnya. “Surya jangan lupa untuk mampir ke kota ini jika kau punya waktu,” kata sosok wanita tomboy di dekat Surya. “Yaaa tenang saja, jika aku memiliki waktu luang pasti akan mampir ke kota ini.” Surya terlihat menyetujui perkataan pihak lain. Sementar itu, sosok pemuda dengan mata biru berkata kepada Surya dengan nada mengejek. “Huhhh akhirnya pengacau kita pergi juga, aku berharap kau tidak membuat keributan yang begitu besar di kotamu,” “Heyyy aku tidak selalu menjadi seperti itu,” kata Surya mempertahankan dirinya. “Baiklah, baiklah. Aku harap kau berhati hati. Dan jika ada kesempatan mungkin kau harus datang untuk berkeliling desa ku,” kata rohid menyarankan. “Baik, aku tunggu hari itu.” Setelah berpamitan dengan teman barunya itu, Surya mul

    Last Updated : 2022-07-07

Latest chapter

  • Taring Putih Dari Barat   380. Kesakitan

    “Argh!!!”Seorang pemuda berbadan tegap kini tengah meringkuk buruk di tanah. Sosok itu terus saja bergetar dengan hebat seolah tak terima atas rasa sakit yang dirasakannya.Badan tubuh sosok pemuda tegap itu menegang dengan warna merah merona seperti kepiting rebus yang telah dimasak dalam waktu yang lama.Urat-urat tubuhnya yang sudah menonjol sejak awal kini mulai menggeliat seperti cacing yang menginvasi daging di bawah kulitnya.Semakin lama Surya meringkuk dengan gelisah di tanah, semakin pula rasa sakit yang aneh itu menyiksa tubuhnya.Samar-samar Surya menebak bahwa hal yang telah muncul di punggung tangannya adalah sebuah masalah yang dihasilkan setelah dia bersentuhan dengan mayat milik Abar sebelumnya.Hanya pemuda itulah yang terkait dengan beruang, dengan ini, tato beruang yang muncul di punggung tangan Surya jelas berasal darinya.Dengan ini Surya sedikit merasa pahit di mulutnya, dia menyesal karena telah terlalu serakah menjarah mayat pihak lain sebelumnya.Namun meski

  • Taring Putih Dari Barat   379. Tato Misterius

    Surya yang telah begitu susah payah melawan kelompok organisasi kejam sebelumnya sama sekali tak ingin merugi.Pemuda yang memiliki badan kokoh itu langsung saja bergerak maju ke arah badan mayat kelompok orang yang telah dibunuhnya sebelumnya.Hal itu terus saja berlanjut hingga akhirnya Surya sampai di tubuh Abar yang tanpa kepala.Dengan pergerakan ringan, Surya langsung saja menggeledah tubuh pihak lain tanpa sedikitpun sopan santun.Pada awalnya Surya bisa mencari dengan begitu mudahnya seolah tengah melakukan hal yang remeh, namun beberapa saat kemudian, ada sebuah gejolak aneh yang muncul dari tubuh tanpa kepala milik Abar.Surya yang begitu dekat dengan tubuh pihak lain merasakan Krisis yang aneh.Pemuda itu sama sekali tak percaya bahwa mayat tanpa kepala itu bisa mengancam Surya, namun seiring berjalannya waktu, perasaan mencekam dan krisis itu teru saja menebal membuat Surya tak enak hati.Surya akhirnya menjauh karena dia ingat bahwa instingnya begitu jarang memiliki kesal

  • Taring Putih Dari Barat   378. Pembunuhan

    “Badum… badum… badum…” Suara detak jantung yang begitu keras terdengar di dada seorang pemuda kacau. Sosok pemuda itu tak lain adalah Abar yang tengah melihat ke arah seorang pria yang memiliki usia yang hampir sama dengannya. Abar melihat pihak lain dengan begitu takut seolah pihak lain telah menanamkan trauma mendalam kepadanya. Tubuh abar begitu layu, ingin sekali meleleh dan jatuh ke tanah meskipun dia sudah terduduk dengan kacau sekarang. “Tuk tak tuk…” Suara langkah kaki yang pelan dan ringan terdengar seperti teriakan monster di telinga Abar, pemuda kacau itu terus saja menyusut saat suara langkah kaki yang ringan itu semakin jelas di telinganya. Abar bisa melihat dengan jelas senyum hangat dari pemuda tegap yang tengah berjalan ke arahnya. Meskipun terlihat begitu bersahabat, entah mengapa Abar begitu enggan melihat senyum cerah yang ditampilkan oleh pihak lain. Hal ini terus saja membuat Abar frustasi, karena putus asa, pemuda kacau itu mulai membuka mulut untuk bersua

  • Taring Putih Dari Barat   377. Ketakutan  

    “Swoosh~” “Dum… dum… dum…” Suara ricuh terus saja bermunculan saat dua telapak tangan yang mirip saling berbenturan. Kedua telapak tangan dari dua belah pihak itu tampak mirip namun berbeda. Hal ini seolah telapak tangan itu milik dua orang yang bersaudara. “Bahkan kekuatannya sama!” teriak Kakhi berseru kaget. Kakhi pada awalnya berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Bagaimana bisa musuh yang belum pernah ditemui bisa menggunakan serangan yang mirip bahkan hampir sama dengan serangan yang telah didapat kelompoknya. Namun sekarang, setelah kakhi melihat dengan jelas aura dan juga dampak serangan, sosok itu hanya bisa bertanya dalam hati. “Apa maksud conqu suci? Apakah kita sedang dipermainkan?” katanya kesal menatap kedepan. Kedua raksasa besar itu terus saja beradu, mereka begitu sengit karena memiliki kekuatan yang hampir sama, namun meskipun begitu tetap saja ada celah kecil antara kekuatan keduanya. Di saat seperti ini, perbedaan yang sangat kecil sekalipun bisa berdampak

  • Taring Putih Dari Barat    376. Konfrontasi Langsung 

    Serangan demi serangan mulai bergerak dengan indah dan kacau menuju ke satu arah, bersamamaan dengan kilau-kilau yang memukau itu, sejumlah besar suara ricuh mulai mengacaukan are sekitar. Seolah sebuah badai akan terjadi, debu-debu dan pepohonan di sekitar mulai terangkat akibat momentum yang diciptakan. Sekelompok orang yang tampak menyerang dengan sembarangan itu kini membentuk sebuah pola yang rumit namun beraturan. Kelompok itu kini melakukan serangan formasi yang telah mereka latih sebelumnya, kini bahkan momentum yang ditunjukkan kelompok orang itu benar-benar seperti monster kuno yang menakutkan. Surya yang melihat hal ini dari kejauhan jelas takjub dan juga terkejut, dia tak pernah membayangkan akan melihat hal yang begitu hebat menyerang ke arahnya. Samar-samar ada gambaran seorang laki-laki putih bersih dengan sepasang sayap indah yang mulai menerjang ke arah Surya. Hal itu terlihat sangat kuat! Namun meskipun begitu, Surya sama sekali tak mengendur. Pemuda berbadan t

  • Taring Putih Dari Barat   375. Serang!

    “Swosh!”Suara deru angin mulai terdengar saat seorang pemuda melesat dengan kencang menuju ke satu arah.Setelah beberapa saat melesat, sebuah suara benda jatuh mulai terdengar di telinga sekelompok orang di sekitar.“Pluk.”Suara itu tidak begitu besar dan juga sangat terendam, namun meskipun begitu, suara jatuhan itu bisa didengar dengan jelas oleh setiap orang.Kelompok yang sudah lama terpaku melihat ke arah belakang mereka hanya bisa menajamkan mata seolah tak percaya.Sosok yang membawa Abar di tempat ini telah benar-benar kehilangan kepala, di sebelah Abar hanya menyisakan seorang sosok tanpa kepala.“Pluk!”Seolah batu kecil yang bisa membuat seluruh gunung es menjadi longsor, suara kecil jatuhan yang baru saja terdengar itu membuat hati setiap orang yang ada di area sekitar menjadi runtuh.Suara terjatuh itu jelas berasal dari tubuh tanpa kepala sebelumnya.Abar yang juga tersadar akan hal ini hanya bisa melihat ke arah mayat tanpa kepala yang ada di dekatnya dengan tatapn t

  • Taring Putih Dari Barat   374. Sangkar

    Abar dan sosok lain yang ada di sebelahnya tampak mematung saat melihat sekelompok orang yang tengah berlari tidak jauh dari dirinya.Abar pada awalnya berpikir bahwa teriakan sebelumnya adalah kode atau semacam teriakan serangan khusus, namun setelah melihat sekelompok orang yang berlari menjauh dan tak berniat untuk menyerang, hanya membuat Abar menjadi terpana.“Apa situasinya?” Abar tanpa sadar bergumam sendiri.Sosok yang sedari tadi berada di sebelah Abar juga tampak bingung, dia juga ingin bertanya hal yang sama dengan apa yang baru saja di gumamkan Abar sebelumnya. Namun hal itu terhenti karena sebuah batu yang ada di tangannya mulai bergetar.Sosok yang memegang batu itu mulai melihat isi pesan dari batu itu dengan wajah yang aneh, seolah ada hal yang mengganggu pikirannya.Setelah beberapa saat melihat isi pesan dari batu komunikasi miliknya, sosok yang tampil dengan wajah aneh itu tiba-tiba saja merubah raut wajahnya.Sosok itu langsung saja berlari dengan gila-gilaan saat

  • Taring Putih Dari Barat   373. Mundur!

    Di sebuah area hutan yang lebat, sekelompok orang tengah berlari dengan gila-gilaan menuju ke satu arah. “Sial! Apa yang membuat orang itu sampai-sampai mengirim pesan darurat seperti ini?” tanya Kakhi saat berlari sambil melihat sebuah batu yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, kakhi jelas telah sepakat untuk membantu Abar berurusan dengan musuhnya, dengan ini Kakhi yang merupakan salah satu orang yang di percayai tuannya salah satu si bengis menyuruh beberapa orang untuk ikut dengan Abar. Dia berharap beberapa lusin orang itu bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya. Namun selang beberapa saat yang singkat, sosok itu malah mendapat pesan di batu komunikasi dengan notifikasi cahaya. Biasanya batu hanya akan bergetar saat salah seorang mengirim pesan. Hal ini merupakan notifikasi umum. Dan ini sangat jelas bagi para anggota dari kelompok itu. Namun hal yang dilihatnya kali ini membuatnya sedikit panik, cahaya hanya akan keluar jika hal yang dikirimkan dalam batu komunikasi bena

  • Taring Putih Dari Barat   372. Abar Takut

    Serangan yang kuat dan sejumlah orang melaju dengan cepat ke arah seorang pemuda. Kelompok orang itu begitu besemangat seolah telah di suntik oleh narkoba. Sementara itu, pemuda yang telah menjadi arah serangan itu terkejut sebentar sebelum akhirnya Kembali tenang dan tenang. Sosok Abar yang melihat ini dari kejauhan hanya bisa mencibir. “Cihhh, tidak ada gunanya berlagak keren sekarang!” Sosok Abar berkata penuh dengan kebencian pada awalnya, namun setelah beberapa saat, Surya yang awalnya mematung seolah ketakutan itu tiba-tiba saja bergerak. Dengan seuara tebasan pedang yang jelas tajam, sejumlah kepala munusia terbang kemudian jatuh dengan buruk ketanah. Setelah itu, sejumlah tubuh kaku yang jelas-jelas merupakan tubuh kelompok yang sebelumnya menyerang mulai jatuh dengan layu satu persatu. Abar yang melihat ini langsung saja menjadi negri. “Ahhh apakah dia sekuat ini? tidak mungkin! tidak mungkin” Pemuda itu dengan panik berterika. “Tidak-tidak kalian semua serang, janga

DMCA.com Protection Status