Share

104. Keuntungan berlipat

Getaran yang ditunjukkan pedang Pralaya semakin kuat seiring berjalannya waktu. Setelah beberapa saat bergetar, pedang itu mulai melayang menuju ke satu arah.

Melihat arah yang dituju pedang aneh itu, Surya mau tidak mau menangis dalam diam.

“Sial! Benar dugaan ku...” katanya pasrah.

Sementara itu, Rohid yang melihat hal ini hanya bisa takjub. Dia sekali lagi mengingat fenomena yang terjadi saat pelelangan.

“Mengapa begitu banyak benda ajaib bersamanya?” tanya Rohid penasaran identitas Surya sebenarnya.

Meskipun terlihat bahwa Surya adalah orang udik, tidak ada bantahan melihat caranya bersikap. Namun jelas bahwa Surya bukanlah sosok acak sembarangan. Melainkan sosok yang berpengaruh atau semacamnya.

Memikirkan hal ini, Rohid hanya bisa melihat ke arah pedang yang mengambang itu dengan tatapan penuh fokus.

Pedang yang sudah lama melayang itu akhirnya berhenti mendarat di tumpukan harta. Seolah telah menemukan apa yang dia inginkan, pedang itu dengan sangat bersemangat masuk ke d
Ampas tahu

hai semuanya, apa kabar? gimana bab kali ini? semoga menghibur ya!! || Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status