共有

Bab 2

作者: Agathias
Tak peduli apa yang dia pikirkan, aku tetap harus minta maaf dulu.

Melihat sikapku yang tulus, Tante Lusi mengangguk pelan dan tak berbicara lagi. Lalu, mulai mengenakan pakaiannya di depanku, seolah-olah tak ada orang di sekitarnya.

Setiap gerakannya, setiap sentuhannya membuatku gugup dan jantungku berdebar kencang.

Tante Lusi memang wanita cantik, penuh pesona. Gaun tipis ungu, stoking ungu, auranya yang matang dan menggoda benar-benar mengacaukan pikiranku.

Aku yakin, kalau dia menggoda seorang pria, tak akan ada yang bisa menolaknya.

Entah sudah berapa lama waktu berlalu, akhirnya dia selesai memakai pakaiannya.

"Aku ke kamar dulu, ya."

Ujarnya singkat, lalu berjalan keluar seolah tidak terjadi apa-apa barusan.

Aku memandang punggungnya yang menjauh, masih sulit memproses semua yang baru saja terjadi

Perasaan menggelora barusan, juga sensasi yang berbeda dari istriku, masih membekas kuat di benakku.

"Willy oh Willy, bajingan sekali dirimu. Bisa-bisanya ada pikiran seperti itu ke Tante Lusi? Tega sekali dengan istrimu?"

Aku reflek menampar pipiku sendiri, mencoba mengusir pikiran itu, lalu mulai merapikan ranjang.

Tiba-tiba, tanganku menyentuh sesuatu yang panjang, lembab dan agak keras.

Begitu aku membuka selimut, mataku langsung membelalak.

Itu ... mainan seks berwarna daging!

Semua orang tahu fungsi benda itu. Ini adalah teman setia wanita saat kesepian.

Yang bikin aku terbengong adalah ada foto perut sixpackku di samping benda itu, itu foto yang dipotret oleh istriku!

Kesan maskulin dan kuatnya benar-benar terlihat di foto itu!

Istriku sendiri tidak pernah pakai benda beginian. Terkadang dia bahkan kewalahan dengan diriku, masa iya masih butuh benda seperti ini?

Jadi, hanya satu kemungkinan, benda ini milik Tante Lusi!

Tapi ... kenapa dia pakai fotoku?

Aku jadi teringat suara desahan lembut yang kudengar saat baru pulang tadi, dia memanggil namaku!

Jangan-jangan ... dia masturbasi ... sambil melihat fotoku ... ?

Ekspresiku langsung berubah tak percaya.

Ternyata ... Tante Lusi punya perasaan seperti itu padaku? Bahkan melakukannya di kamarku dengan fotoku?

Aku tahu bahwa diriku memang punya daya tarik yang cukup kuat buat banyak wanita. Tapi Tante Lusi ... benar-benar di luar dugaanku!

Aku menatap mainan karet itu sambil berpikir, haruskah aku kembalikan sekarang?

Tapi aku buru-buru menggeleng kepala, menghapus pikiran itu. Kalau aku langsung balikin sekarang, keadaan malah menjadi aneh dan sangat canggung. Akan jadi seperti apa kondisinya?

Sudahlah, simpan saja dulu. Setelah aku keluar kamar nanti, dia pasti akan ambil sendiri diam-diam.

Aku meletakkan mainan itu di dalam lemari, ganti baju, lalu lanjut ke dapur untuk masak.

Selama makan, kami berdua tak ada yang bicara sepatah kata pun.

Tante Lusi tak lagi menunjukkan ketenangan seperti saat di kamar tadi. Kini wajahnya memerah.

Sesekali dia melirik ke arahku, dengan sorot mata yang tampak canggung.

Pasti gara-gara mainan seks dan foto itu.

Kami sama-sama tahu apa yang terjadi, tapi tak ada yang membicarakannya. Setelah makan malam, kami pun kembali ke kamar masing-masing.

Aku berbaring di atas ranjang dan sulit untuk tidur.

Biasanya, di saat seperti ini, hanyalah istriku yang ada di pikiranku. Tapi sekarang, yang memenuhi pikiranku justru sosok Tante Lusi.

Bentuk tubuhnya yang menakjubkan, sentuhannya yang menggoda, semuanya membuatku terpikat dan tak bisa kulupakan.

Aku mencoba melampiaskan hasratku sendiri, tapi setelah setengah jam, tak ada hasil apapun. Akhirnya, aku menyerah dan mencoba tidur sendiri.

Sekitar tengah malam, aku mendengar suara seseorang mengobrak-abrik laci kamarku. Seketika, aku terbangun dan membuka mata.

Ternyata Tante Lusi diam-diam masuk ke kamarku, berusaha mengambil mainannya sambil menyalakan senter kecil dari ponselnya.

Aku buru-buru memejamkan mata lagi, pura-pura tidak tahu apa-apa.

Awalnya kupikir dia akan segera pergi setelah menemukan barangnya. Tapi ternyata, dia malah diam-diam mengangkat selimutku!

Cahaya redup dari ponselnya menyinari tubuhku dan wajah cantiknya sedang memperhatikan tubuhku dengan seksama.

Aku memang terbiasa tidur telanjang, jadi langsung merasa malu setengah mati dan tubuhku pun mulai merasakan sesuatu yang berbeda.

"Ya ampun ... ini jauh lebih besar dari mainanku ... "

"Rasanya pasti sangat puas ... bermain dengan ini ... "

Wajahnya tampak penuh dengan rasa terkejut dan sorot matanya jelas menunjukkan hasrat yang mendalam.

Dia ragu beberapa detik, lalu akhirnya tak bisa menahan diri lagi. Dia melempar mainannya ke samping, perlahan melepas baju tidurnya dan naik ke ranjang dengan gerakan hati-hati.

Bersiap untuk langsung mengambil kendali dari atas.

Pemandangan itu kulihat dengan jelas dan aku benar-benar terkejut. Aku tak menyangka Tante Lusi bisa seberani itu!

Begitu terbuka dan penuh gairah!

Aku ini suami dari sahabat dekat putrinya!

Hubungan kami selama ini sangat baik. Tante Lusi selalu menganggap istriku seperti putrinya sendiri dan memperlakukanku layaknya anaknya.

Apa dia sama sekali tak peduli dengan batasan dan larangan ini?!

Saat merasa titik terlemahku seolah dipegang, darahku langsung berdesir kencang, sekaligus muncul sensasi yang belum pernah kurasakan sebelumnya, begitu mengguncang dan memicu adrenalin!

Aku tiba-tiba membuka mata, menatap sosok luar biasa di depanku, begitu memikat dan memesona. Aku tak bisa lagi menahan diri, suara geraman seperti binatang buas pun keluar dari mulutku.

Aku memegang kepala Tante Lusi dan mendorongnya lebih dalam lagi ...
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

関連チャプター

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 3

    Tepat saat aku hampir kehilangan kendali sepenuhnya, tiba-tiba wajah istriku muncul dalam pikiranku. Aku langsung tersentak, seolah membayangkan ekspresi kecewa dan sakit hatinya jika semua ini terbongkar.Mataku pun langsung terbuka lebar dan secercah akal sehat berhasil menguasai diriku!Aku buru-buru melepaskan genggaman Lusi dan menjauh darinya.Dengan napas terengah, aku tak berani menatapnya. Aku berkata gugup, "Nggak boleh, kita nggak boleh melakukan ini!""Aku nggak boleh mengkhianati Rolin. Apalagi ... kamu itu Tante Lusi, kita nggak boleh melakukan hal seperti ini!"Aku buru-buru menolak, lalu dengan panik mengambil pakaian yang ada di samping, bersiap untuk segera mengenakannya agar Tante Lusi tak melihat betapa malang dan malunya diriku.Namun siapa sangka, Lusi malah menghentikanku. Dia merebut pakaianku dan melemparnya menjauh.Dia mendorongku hingga terjatuh, lalu membungkuk ke arahku, bibirnya yang merah menyala terbuka pelan dan ucapannya penuh dengan godaan."Willy, k

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 4

    Tante Lusi akan tinggal di rumahku setidaknya selama empat hari.Karena kejadian kemarin, aku merasa sangat canggung. Aku benar-benar tak punya keberadian buat berada di ruangan yang sama dengannya.Sebenarnya, rencanaku adalah setelah sarapan langsung kabur pergi kerja, lalu pulangnya malam-malam, jadi bisa menghindari dari tatap muka dengannya.Namun siapa sangka, ternyata hari ini sabtu. Kami libur dua hari, jadi tak perlu pergi ke gym!Kalau lagi akhir pekan dan tidak ada kegiatan, aku juga tidak mungkin meninggalkan Lusi sendirian di rumah. Kalau istriku sampai tahu, pasti bakal menjadi masalah.Tentu saja aku juga tak bisa cerita ke istriku soal kejadian tadi malam. Masalahnya bukan hanya susah buat dibicarakan, tapi juga bisa merusak keharmonisan rumah tangga.Jadi, tak ada pilihan lain, aku harus menahan diri dan tetap bersama Lusi.Harapanku hanya satu, semoga dia tidak bertindak macam-macam hari ini.Aku hanya bisa diam-diam berdoa dalam hati."Willy, aku benar-benar minta ma

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 5

    Sup ayam itu terlihat sangat menggugah selera. Nafsu makanku langsung bangkit dan aku pun tak sabar untuk mencicipinya."Enak sekali! Andai saja Rolin punya setengah dari keahlian masak tante, aku pasti bisa makan enak tiap hari."Sup ini langsung habis kuteguk.Tapi begitu kuletakkan mangkuknya, tiba-tiba aku merasa tubuhku panas bukan main, seperti ada api yang membakar dari dalam.Dan saat mataku tertuju pada wajah Tante Lusi yang cantik dan penuh pesona, napasku jadi tidak teratur. Otakku penuh dengan pikiran-pikiran yang tak pantas.Bagian bawah perutku mulai terasa panas membara."Willy? Willy? Kamu kenapa? Kamu nggak enak badan, ya?"Tante Lusi menatapku dengan khawatir. Tubuhnya yang montok menempel erat ke tubuhku, bahkan terus bergerak-gerak seolah menggesekkannya.Gerakan itu benar-benar membangkitkan semua nafsu yang ada dalam diriku.Seketika, akal sehatku lenyap. Aku langsung menindihnya di sofa dan mulai merobek pakaiannya tanpa pikir panjang.Lusi terkejut dan panik."W

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 6

    Aku kebingungan, menatap wajah istriku yang penuh amarah. Aku panik dan tak tahu harus berbuat apa. Aku pun bertanya, "Sayang, apa ... apa yang kamu lakukan? Aku salah apa?"Mata Rolin berkaca-kaca, penuh amarah dan juga rasa tersakiti. Dia berteriak padaku, "Salah apa? Willy! Kamu masih mau pura-pura nggak tahu setelah melakukan hal menjijikan itu pada Tante Lusi?!""Aku selalu mengira kamu itu pria yang jujur, bisa kupercaya, tapi ternyata kamu itu manusia bejat yang bermuka dua!"Usai bicara, dia pun menangis tersedu-sedu. Dia mengeluarkan selembar dokumen dan melemparkannya ke wajahku. Begitu melihat isinya, aku seperti disambar petir."Surat ... cerai?""Sayang? Kamu ... mau cerai denganku?"Aku menatapnya tak percaya, suaraku juga terdengar gemetar.Dengan suara bergetar dan penuh rasa kecewa, Rolin menatapku dan berkata, "Menikah dengan pria bejat sepertimu adalah penyesalan terbesar dalam hidupku!""Menjijikkan! Memalukan!"Mendengar semua tuduhan itu, aku merasa hancur, saki

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 1

    Namaku Willy, aku seorang pelatih kebugaran dengan tinggi 188 cm dan tubuh berotot yang tampak sangat berenergi. Di gym tempatku bekerja, aku selalu jadi pusat perhatian para wanita cantik dan ibu-ibu muda.Tapi, aku orang yang cukup konservatif dan karena aku sudah menikah, jadi aku selalu menjaga jarak dengan mereka.Namun, beberapa hari belakangan ini, rasanya aku hampir kehilangan kendali. Rasanya ingin mengajak mereka semua kencan.Soalnya, gairahku memang sangat tinggi. Hampir setiap malam, aku butuh berkali-kali. Tapi sayangnya, istriku sedang dinas keluar kota dan meninggalkanku sendirian di rumah.Sudah seminggu tanpa sentuhan istri, keinginan di dalam diriku tak tertahan dan tak tahu harus disalurkan ke mana. Rasanya benar-benar menyiksa.Aku pulang ke rumah dengan tubuh dan pikiran yang lelah. Begitu masuk rumah, tanpa banyak pikir, aku langsung melepas semua pakaian, berniat mandi air dingin untuk menenangkan diri.Tiba-tiba, aku mendengar suara aneh dari dalam kamar.Itu s

最新チャプター

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 6

    Aku kebingungan, menatap wajah istriku yang penuh amarah. Aku panik dan tak tahu harus berbuat apa. Aku pun bertanya, "Sayang, apa ... apa yang kamu lakukan? Aku salah apa?"Mata Rolin berkaca-kaca, penuh amarah dan juga rasa tersakiti. Dia berteriak padaku, "Salah apa? Willy! Kamu masih mau pura-pura nggak tahu setelah melakukan hal menjijikan itu pada Tante Lusi?!""Aku selalu mengira kamu itu pria yang jujur, bisa kupercaya, tapi ternyata kamu itu manusia bejat yang bermuka dua!"Usai bicara, dia pun menangis tersedu-sedu. Dia mengeluarkan selembar dokumen dan melemparkannya ke wajahku. Begitu melihat isinya, aku seperti disambar petir."Surat ... cerai?""Sayang? Kamu ... mau cerai denganku?"Aku menatapnya tak percaya, suaraku juga terdengar gemetar.Dengan suara bergetar dan penuh rasa kecewa, Rolin menatapku dan berkata, "Menikah dengan pria bejat sepertimu adalah penyesalan terbesar dalam hidupku!""Menjijikkan! Memalukan!"Mendengar semua tuduhan itu, aku merasa hancur, saki

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 5

    Sup ayam itu terlihat sangat menggugah selera. Nafsu makanku langsung bangkit dan aku pun tak sabar untuk mencicipinya."Enak sekali! Andai saja Rolin punya setengah dari keahlian masak tante, aku pasti bisa makan enak tiap hari."Sup ini langsung habis kuteguk.Tapi begitu kuletakkan mangkuknya, tiba-tiba aku merasa tubuhku panas bukan main, seperti ada api yang membakar dari dalam.Dan saat mataku tertuju pada wajah Tante Lusi yang cantik dan penuh pesona, napasku jadi tidak teratur. Otakku penuh dengan pikiran-pikiran yang tak pantas.Bagian bawah perutku mulai terasa panas membara."Willy? Willy? Kamu kenapa? Kamu nggak enak badan, ya?"Tante Lusi menatapku dengan khawatir. Tubuhnya yang montok menempel erat ke tubuhku, bahkan terus bergerak-gerak seolah menggesekkannya.Gerakan itu benar-benar membangkitkan semua nafsu yang ada dalam diriku.Seketika, akal sehatku lenyap. Aku langsung menindihnya di sofa dan mulai merobek pakaiannya tanpa pikir panjang.Lusi terkejut dan panik."W

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 4

    Tante Lusi akan tinggal di rumahku setidaknya selama empat hari.Karena kejadian kemarin, aku merasa sangat canggung. Aku benar-benar tak punya keberadian buat berada di ruangan yang sama dengannya.Sebenarnya, rencanaku adalah setelah sarapan langsung kabur pergi kerja, lalu pulangnya malam-malam, jadi bisa menghindari dari tatap muka dengannya.Namun siapa sangka, ternyata hari ini sabtu. Kami libur dua hari, jadi tak perlu pergi ke gym!Kalau lagi akhir pekan dan tidak ada kegiatan, aku juga tidak mungkin meninggalkan Lusi sendirian di rumah. Kalau istriku sampai tahu, pasti bakal menjadi masalah.Tentu saja aku juga tak bisa cerita ke istriku soal kejadian tadi malam. Masalahnya bukan hanya susah buat dibicarakan, tapi juga bisa merusak keharmonisan rumah tangga.Jadi, tak ada pilihan lain, aku harus menahan diri dan tetap bersama Lusi.Harapanku hanya satu, semoga dia tidak bertindak macam-macam hari ini.Aku hanya bisa diam-diam berdoa dalam hati."Willy, aku benar-benar minta ma

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 3

    Tepat saat aku hampir kehilangan kendali sepenuhnya, tiba-tiba wajah istriku muncul dalam pikiranku. Aku langsung tersentak, seolah membayangkan ekspresi kecewa dan sakit hatinya jika semua ini terbongkar.Mataku pun langsung terbuka lebar dan secercah akal sehat berhasil menguasai diriku!Aku buru-buru melepaskan genggaman Lusi dan menjauh darinya.Dengan napas terengah, aku tak berani menatapnya. Aku berkata gugup, "Nggak boleh, kita nggak boleh melakukan ini!""Aku nggak boleh mengkhianati Rolin. Apalagi ... kamu itu Tante Lusi, kita nggak boleh melakukan hal seperti ini!"Aku buru-buru menolak, lalu dengan panik mengambil pakaian yang ada di samping, bersiap untuk segera mengenakannya agar Tante Lusi tak melihat betapa malang dan malunya diriku.Namun siapa sangka, Lusi malah menghentikanku. Dia merebut pakaianku dan melemparnya menjauh.Dia mendorongku hingga terjatuh, lalu membungkuk ke arahku, bibirnya yang merah menyala terbuka pelan dan ucapannya penuh dengan godaan."Willy, k

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 2

    Tak peduli apa yang dia pikirkan, aku tetap harus minta maaf dulu.Melihat sikapku yang tulus, Tante Lusi mengangguk pelan dan tak berbicara lagi. Lalu, mulai mengenakan pakaiannya di depanku, seolah-olah tak ada orang di sekitarnya.Setiap gerakannya, setiap sentuhannya membuatku gugup dan jantungku berdebar kencang.Tante Lusi memang wanita cantik, penuh pesona. Gaun tipis ungu, stoking ungu, auranya yang matang dan menggoda benar-benar mengacaukan pikiranku.Aku yakin, kalau dia menggoda seorang pria, tak akan ada yang bisa menolaknya.Entah sudah berapa lama waktu berlalu, akhirnya dia selesai memakai pakaiannya."Aku ke kamar dulu, ya."Ujarnya singkat, lalu berjalan keluar seolah tidak terjadi apa-apa barusan.Aku memandang punggungnya yang menjauh, masih sulit memproses semua yang baru saja terjadiPerasaan menggelora barusan, juga sensasi yang berbeda dari istriku, masih membekas kuat di benakku."Willy oh Willy, bajingan sekali dirimu. Bisa-bisanya ada pikiran seperti itu ke T

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 1

    Namaku Willy, aku seorang pelatih kebugaran dengan tinggi 188 cm dan tubuh berotot yang tampak sangat berenergi. Di gym tempatku bekerja, aku selalu jadi pusat perhatian para wanita cantik dan ibu-ibu muda.Tapi, aku orang yang cukup konservatif dan karena aku sudah menikah, jadi aku selalu menjaga jarak dengan mereka.Namun, beberapa hari belakangan ini, rasanya aku hampir kehilangan kendali. Rasanya ingin mengajak mereka semua kencan.Soalnya, gairahku memang sangat tinggi. Hampir setiap malam, aku butuh berkali-kali. Tapi sayangnya, istriku sedang dinas keluar kota dan meninggalkanku sendirian di rumah.Sudah seminggu tanpa sentuhan istri, keinginan di dalam diriku tak tertahan dan tak tahu harus disalurkan ke mana. Rasanya benar-benar menyiksa.Aku pulang ke rumah dengan tubuh dan pikiran yang lelah. Begitu masuk rumah, tanpa banyak pikir, aku langsung melepas semua pakaian, berniat mandi air dingin untuk menenangkan diri.Tiba-tiba, aku mendengar suara aneh dari dalam kamar.Itu s

無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status