Share

Bab 3

Penulis: Agathias
Tepat saat aku hampir kehilangan kendali sepenuhnya, tiba-tiba wajah istriku muncul dalam pikiranku. Aku langsung tersentak, seolah membayangkan ekspresi kecewa dan sakit hatinya jika semua ini terbongkar.

Mataku pun langsung terbuka lebar dan secercah akal sehat berhasil menguasai diriku!

Aku buru-buru melepaskan genggaman Lusi dan menjauh darinya.

Dengan napas terengah, aku tak berani menatapnya. Aku berkata gugup, "Nggak boleh, kita nggak boleh melakukan ini!"

"Aku nggak boleh mengkhianati Rolin. Apalagi ... kamu itu Tante Lusi, kita nggak boleh melakukan hal seperti ini!"

Aku buru-buru menolak, lalu dengan panik mengambil pakaian yang ada di samping, bersiap untuk segera mengenakannya agar Tante Lusi tak melihat betapa malang dan malunya diriku.

Namun siapa sangka, Lusi malah menghentikanku. Dia merebut pakaianku dan melemparnya menjauh.

Dia mendorongku hingga terjatuh, lalu membungkuk ke arahku, bibirnya yang merah menyala terbuka pelan dan ucapannya penuh dengan godaan.

"Willy, kamu sudah pernah merasakan Rolin sepenuhnya ... masa kamu nggak penasaran bagaimana rasanya denganku?"

"Lihatlah dirimu, kamu sudah menahan begitu lama. Kalau terus dipendam, nanti malah jadi penyakit."

"Aku tahu apa yang kamu pikirkan. Tenang saja, nggak perlu terbebani. Aku nggak bakal bilang ke Rolin."

"Lagipula ... selama kamu diam dan aku juga diam, kita bisa tetap seperti biasanya. Bahkan, kalau nanti Rolin sudah nggak bisa memuaskanmu, kamu bisa datang mencariku ... "

Ucapannya membuat jantungku berdetak semakin cepat, tenggorokanku kering dan napasku menjadi semakin berat.

Aku benar-benar tak menyangka Lusi bisa mengatakan ini, bahkan ingin mempertahankan hubungan ini diam-diam.

Lusi termasuk tipikal wanita cantik. Meski usianya sudah lewat kepala empat, pesonanya masih luar biasa. Sosoknya memikat, dewasa dan penuh daya tarik.

Wanita seperti ini jelas jadi godaan berat bagi banyak pria dan aku pun bukan pengecualian. Dalam hati, aku sangat ingin mengatakan iya.

Namun, prinsip dan nilai yang kupegang mengingatkanku bahwa ini salah.

Aku menarik napas panjang, menatap Lusi dengan serius.

"Tante Lusi, ini pemikiran yang sangat berbahaya. Lagipula, sesuatu yang disembunyikan lama-lama pasti akan terbongkar juga."

"Aku sangat mencintai Rolin dan dia pun sangat mencintaiku. Kalau suatu saat dia tahu kebenarannya, aku benar-benar nggak sanggup bayangkan apa yang akan terjadi."

"Maaf, Tante Lusi."

Sambil berkata begitu, aku berusaha mendorong Lusi menjauh.

Tak kusangka, dia malah mencengkeram pundakku erat-erat, tak mau melepaskanku, bahkan mencoba menyerang lagi. Dia jelas berniat membuatnya terlanjur terjadi.

Namun, aku tak akan membiarkannya berhasil.

Aku seorang pelatih kebugaran, kekuatanku jauh melebihi pria dewasa pada umumnya, apalagi dibanding seorang wanita. Aku dengan mudah berhasil mendorongnya menjauh.

"Willy! Dikasih gratis, kamu pun nggak mau?! Dasar nggak pantas disebut pria sejati!"

"Dasar pengecut! Dasar lemah! Istrimu sungguh sial menikah denganmu ... "

Lusi tampak kesal karena ditolak. Dia langsung marah dan mulai memaki, terus-menerus bilang kalau aku lemah dalam seks dan bukan pria sejati.

Bahkan menyebut diriku hanyalah pria tampan yang tak berguna.

Aku tahu persis, itu hanya cara dia memancing emosiku. Supaya aku terpicu dan membuktikan bahwa aku bukan seperti yang dia katakan. Tapi sekali aku terjerumus karena emosi, maka semuanya akan hancur.

Aku menarik satu sisi baju tidur ungunya, lalu mengangkat tubuhnya ke pundakku.

Meski dia memberontak, aku tetap membawanya ke kamar sebelah dan meletakkannya di atas ranjang.

"Tante Lusi, istirahatlah baik-baik, selamat tidur."

Setelah itu, aku buru-buru menutup pintu kamar dan kembali ke kamarku sendiri. Lalu rebah tak berdaya di atas ranjang.

Saat mengingat semua kejadian barusan, aku sadar betapa bahayanya situasi itu. Pria normal mana yang bisa tahan dengan godaan seperti tadi?

"Istriku sayang, cepatlah pulang, aku sangat kangen denganmu ... "

"Kayak mana aku melewati hari-hariku ... tanpa dirimu di sisiku ... "

Melihat teman kecilku yang masih tegak berdiri, aku hanya bisa mengelus dada. Sungguh sedih dan frustasi tak terkira.

Siapa yang mengira, Tante Lusi yang selama ini begitu lembut dan tenang, ternyata punya sisi tersembunyi yang tak pernah kuduga. Sepertinya malam ini, aku benar-benar tidak bisa tidur nyenyak.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tina Frans
cerita nya sangat bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 4

    Tante Lusi akan tinggal di rumahku setidaknya selama empat hari.Karena kejadian kemarin, aku merasa sangat canggung. Aku benar-benar tak punya keberadian buat berada di ruangan yang sama dengannya.Sebenarnya, rencanaku adalah setelah sarapan langsung kabur pergi kerja, lalu pulangnya malam-malam, jadi bisa menghindari dari tatap muka dengannya.Namun siapa sangka, ternyata hari ini sabtu. Kami libur dua hari, jadi tak perlu pergi ke gym!Kalau lagi akhir pekan dan tidak ada kegiatan, aku juga tidak mungkin meninggalkan Lusi sendirian di rumah. Kalau istriku sampai tahu, pasti bakal menjadi masalah.Tentu saja aku juga tak bisa cerita ke istriku soal kejadian tadi malam. Masalahnya bukan hanya susah buat dibicarakan, tapi juga bisa merusak keharmonisan rumah tangga.Jadi, tak ada pilihan lain, aku harus menahan diri dan tetap bersama Lusi.Harapanku hanya satu, semoga dia tidak bertindak macam-macam hari ini.Aku hanya bisa diam-diam berdoa dalam hati."Willy, aku benar-benar minta ma

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 5

    Sup ayam itu terlihat sangat menggugah selera. Nafsu makanku langsung bangkit dan aku pun tak sabar untuk mencicipinya."Enak sekali! Andai saja Rolin punya setengah dari keahlian masak tante, aku pasti bisa makan enak tiap hari."Sup ini langsung habis kuteguk.Tapi begitu kuletakkan mangkuknya, tiba-tiba aku merasa tubuhku panas bukan main, seperti ada api yang membakar dari dalam.Dan saat mataku tertuju pada wajah Tante Lusi yang cantik dan penuh pesona, napasku jadi tidak teratur. Otakku penuh dengan pikiran-pikiran yang tak pantas.Bagian bawah perutku mulai terasa panas membara."Willy? Willy? Kamu kenapa? Kamu nggak enak badan, ya?"Tante Lusi menatapku dengan khawatir. Tubuhnya yang montok menempel erat ke tubuhku, bahkan terus bergerak-gerak seolah menggesekkannya.Gerakan itu benar-benar membangkitkan semua nafsu yang ada dalam diriku.Seketika, akal sehatku lenyap. Aku langsung menindihnya di sofa dan mulai merobek pakaiannya tanpa pikir panjang.Lusi terkejut dan panik."W

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 6

    Aku kebingungan, menatap wajah istriku yang penuh amarah. Aku panik dan tak tahu harus berbuat apa. Aku pun bertanya, "Sayang, apa ... apa yang kamu lakukan? Aku salah apa?"Mata Rolin berkaca-kaca, penuh amarah dan juga rasa tersakiti. Dia berteriak padaku, "Salah apa? Willy! Kamu masih mau pura-pura nggak tahu setelah melakukan hal menjijikan itu pada Tante Lusi?!""Aku selalu mengira kamu itu pria yang jujur, bisa kupercaya, tapi ternyata kamu itu manusia bejat yang bermuka dua!"Usai bicara, dia pun menangis tersedu-sedu. Dia mengeluarkan selembar dokumen dan melemparkannya ke wajahku. Begitu melihat isinya, aku seperti disambar petir."Surat ... cerai?""Sayang? Kamu ... mau cerai denganku?"Aku menatapnya tak percaya, suaraku juga terdengar gemetar.Dengan suara bergetar dan penuh rasa kecewa, Rolin menatapku dan berkata, "Menikah dengan pria bejat sepertimu adalah penyesalan terbesar dalam hidupku!""Menjijikkan! Memalukan!"Mendengar semua tuduhan itu, aku merasa hancur, saki

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 1

    Namaku Willy, aku seorang pelatih kebugaran dengan tinggi 188 cm dan tubuh berotot yang tampak sangat berenergi. Di gym tempatku bekerja, aku selalu jadi pusat perhatian para wanita cantik dan ibu-ibu muda.Tapi, aku orang yang cukup konservatif dan karena aku sudah menikah, jadi aku selalu menjaga jarak dengan mereka.Namun, beberapa hari belakangan ini, rasanya aku hampir kehilangan kendali. Rasanya ingin mengajak mereka semua kencan.Soalnya, gairahku memang sangat tinggi. Hampir setiap malam, aku butuh berkali-kali. Tapi sayangnya, istriku sedang dinas keluar kota dan meninggalkanku sendirian di rumah.Sudah seminggu tanpa sentuhan istri, keinginan di dalam diriku tak tertahan dan tak tahu harus disalurkan ke mana. Rasanya benar-benar menyiksa.Aku pulang ke rumah dengan tubuh dan pikiran yang lelah. Begitu masuk rumah, tanpa banyak pikir, aku langsung melepas semua pakaian, berniat mandi air dingin untuk menenangkan diri.Tiba-tiba, aku mendengar suara aneh dari dalam kamar.Itu s

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 2

    Tak peduli apa yang dia pikirkan, aku tetap harus minta maaf dulu.Melihat sikapku yang tulus, Tante Lusi mengangguk pelan dan tak berbicara lagi. Lalu, mulai mengenakan pakaiannya di depanku, seolah-olah tak ada orang di sekitarnya.Setiap gerakannya, setiap sentuhannya membuatku gugup dan jantungku berdebar kencang.Tante Lusi memang wanita cantik, penuh pesona. Gaun tipis ungu, stoking ungu, auranya yang matang dan menggoda benar-benar mengacaukan pikiranku.Aku yakin, kalau dia menggoda seorang pria, tak akan ada yang bisa menolaknya.Entah sudah berapa lama waktu berlalu, akhirnya dia selesai memakai pakaiannya."Aku ke kamar dulu, ya."Ujarnya singkat, lalu berjalan keluar seolah tidak terjadi apa-apa barusan.Aku memandang punggungnya yang menjauh, masih sulit memproses semua yang baru saja terjadiPerasaan menggelora barusan, juga sensasi yang berbeda dari istriku, masih membekas kuat di benakku."Willy oh Willy, bajingan sekali dirimu. Bisa-bisanya ada pikiran seperti itu ke T

Bab terbaru

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 6

    Aku kebingungan, menatap wajah istriku yang penuh amarah. Aku panik dan tak tahu harus berbuat apa. Aku pun bertanya, "Sayang, apa ... apa yang kamu lakukan? Aku salah apa?"Mata Rolin berkaca-kaca, penuh amarah dan juga rasa tersakiti. Dia berteriak padaku, "Salah apa? Willy! Kamu masih mau pura-pura nggak tahu setelah melakukan hal menjijikan itu pada Tante Lusi?!""Aku selalu mengira kamu itu pria yang jujur, bisa kupercaya, tapi ternyata kamu itu manusia bejat yang bermuka dua!"Usai bicara, dia pun menangis tersedu-sedu. Dia mengeluarkan selembar dokumen dan melemparkannya ke wajahku. Begitu melihat isinya, aku seperti disambar petir."Surat ... cerai?""Sayang? Kamu ... mau cerai denganku?"Aku menatapnya tak percaya, suaraku juga terdengar gemetar.Dengan suara bergetar dan penuh rasa kecewa, Rolin menatapku dan berkata, "Menikah dengan pria bejat sepertimu adalah penyesalan terbesar dalam hidupku!""Menjijikkan! Memalukan!"Mendengar semua tuduhan itu, aku merasa hancur, saki

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 5

    Sup ayam itu terlihat sangat menggugah selera. Nafsu makanku langsung bangkit dan aku pun tak sabar untuk mencicipinya."Enak sekali! Andai saja Rolin punya setengah dari keahlian masak tante, aku pasti bisa makan enak tiap hari."Sup ini langsung habis kuteguk.Tapi begitu kuletakkan mangkuknya, tiba-tiba aku merasa tubuhku panas bukan main, seperti ada api yang membakar dari dalam.Dan saat mataku tertuju pada wajah Tante Lusi yang cantik dan penuh pesona, napasku jadi tidak teratur. Otakku penuh dengan pikiran-pikiran yang tak pantas.Bagian bawah perutku mulai terasa panas membara."Willy? Willy? Kamu kenapa? Kamu nggak enak badan, ya?"Tante Lusi menatapku dengan khawatir. Tubuhnya yang montok menempel erat ke tubuhku, bahkan terus bergerak-gerak seolah menggesekkannya.Gerakan itu benar-benar membangkitkan semua nafsu yang ada dalam diriku.Seketika, akal sehatku lenyap. Aku langsung menindihnya di sofa dan mulai merobek pakaiannya tanpa pikir panjang.Lusi terkejut dan panik."W

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 4

    Tante Lusi akan tinggal di rumahku setidaknya selama empat hari.Karena kejadian kemarin, aku merasa sangat canggung. Aku benar-benar tak punya keberadian buat berada di ruangan yang sama dengannya.Sebenarnya, rencanaku adalah setelah sarapan langsung kabur pergi kerja, lalu pulangnya malam-malam, jadi bisa menghindari dari tatap muka dengannya.Namun siapa sangka, ternyata hari ini sabtu. Kami libur dua hari, jadi tak perlu pergi ke gym!Kalau lagi akhir pekan dan tidak ada kegiatan, aku juga tidak mungkin meninggalkan Lusi sendirian di rumah. Kalau istriku sampai tahu, pasti bakal menjadi masalah.Tentu saja aku juga tak bisa cerita ke istriku soal kejadian tadi malam. Masalahnya bukan hanya susah buat dibicarakan, tapi juga bisa merusak keharmonisan rumah tangga.Jadi, tak ada pilihan lain, aku harus menahan diri dan tetap bersama Lusi.Harapanku hanya satu, semoga dia tidak bertindak macam-macam hari ini.Aku hanya bisa diam-diam berdoa dalam hati."Willy, aku benar-benar minta ma

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 3

    Tepat saat aku hampir kehilangan kendali sepenuhnya, tiba-tiba wajah istriku muncul dalam pikiranku. Aku langsung tersentak, seolah membayangkan ekspresi kecewa dan sakit hatinya jika semua ini terbongkar.Mataku pun langsung terbuka lebar dan secercah akal sehat berhasil menguasai diriku!Aku buru-buru melepaskan genggaman Lusi dan menjauh darinya.Dengan napas terengah, aku tak berani menatapnya. Aku berkata gugup, "Nggak boleh, kita nggak boleh melakukan ini!""Aku nggak boleh mengkhianati Rolin. Apalagi ... kamu itu Tante Lusi, kita nggak boleh melakukan hal seperti ini!"Aku buru-buru menolak, lalu dengan panik mengambil pakaian yang ada di samping, bersiap untuk segera mengenakannya agar Tante Lusi tak melihat betapa malang dan malunya diriku.Namun siapa sangka, Lusi malah menghentikanku. Dia merebut pakaianku dan melemparnya menjauh.Dia mendorongku hingga terjatuh, lalu membungkuk ke arahku, bibirnya yang merah menyala terbuka pelan dan ucapannya penuh dengan godaan."Willy, k

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 2

    Tak peduli apa yang dia pikirkan, aku tetap harus minta maaf dulu.Melihat sikapku yang tulus, Tante Lusi mengangguk pelan dan tak berbicara lagi. Lalu, mulai mengenakan pakaiannya di depanku, seolah-olah tak ada orang di sekitarnya.Setiap gerakannya, setiap sentuhannya membuatku gugup dan jantungku berdebar kencang.Tante Lusi memang wanita cantik, penuh pesona. Gaun tipis ungu, stoking ungu, auranya yang matang dan menggoda benar-benar mengacaukan pikiranku.Aku yakin, kalau dia menggoda seorang pria, tak akan ada yang bisa menolaknya.Entah sudah berapa lama waktu berlalu, akhirnya dia selesai memakai pakaiannya."Aku ke kamar dulu, ya."Ujarnya singkat, lalu berjalan keluar seolah tidak terjadi apa-apa barusan.Aku memandang punggungnya yang menjauh, masih sulit memproses semua yang baru saja terjadiPerasaan menggelora barusan, juga sensasi yang berbeda dari istriku, masih membekas kuat di benakku."Willy oh Willy, bajingan sekali dirimu. Bisa-bisanya ada pikiran seperti itu ke T

  • Tante Lusi Yang Menggoda   Bab 1

    Namaku Willy, aku seorang pelatih kebugaran dengan tinggi 188 cm dan tubuh berotot yang tampak sangat berenergi. Di gym tempatku bekerja, aku selalu jadi pusat perhatian para wanita cantik dan ibu-ibu muda.Tapi, aku orang yang cukup konservatif dan karena aku sudah menikah, jadi aku selalu menjaga jarak dengan mereka.Namun, beberapa hari belakangan ini, rasanya aku hampir kehilangan kendali. Rasanya ingin mengajak mereka semua kencan.Soalnya, gairahku memang sangat tinggi. Hampir setiap malam, aku butuh berkali-kali. Tapi sayangnya, istriku sedang dinas keluar kota dan meninggalkanku sendirian di rumah.Sudah seminggu tanpa sentuhan istri, keinginan di dalam diriku tak tertahan dan tak tahu harus disalurkan ke mana. Rasanya benar-benar menyiksa.Aku pulang ke rumah dengan tubuh dan pikiran yang lelah. Begitu masuk rumah, tanpa banyak pikir, aku langsung melepas semua pakaian, berniat mandi air dingin untuk menenangkan diri.Tiba-tiba, aku mendengar suara aneh dari dalam kamar.Itu s

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status