Ayu datang ke tempat yang sudah dijanjikan sekitar pukul empat sore. Dia datang bersama Rendy. Namun, Rendy menunggu di luar mengawasi ayu dan ibunya dari balik mobil.Rendy kekeh tidak percaya begitu saja terhadap ibunya. Sekitar sepuluh menitan, Rendy melihat mobil ibunya terparkir beberapa meter dari mobilnya. Ia lihat Monica datang sendiri.Monica datang Dengan menggunakan baju warna cream dengan kacamata hitamnya. REndy baru pertama kali melihat ibunya pergi menggunakan kacamata hitam. Biasanya yang Rendy tahu jika pun menggunakan kacamata selalu pakai kacamata anti radiasi. Entahlah! Rendy tidak terlalu peduli mungkin ibunya memang ganti selera.Di dalam restoran Monica mengedarkan pandangannya ke sekeliling restoran. Mencari sosok yang akan jadi menantunya itu. Ayu melambaikan tangannya saat secara bersamaan saling melihat. Dengan tersenyum sebagai balasan lambaian tangan Ayu, Monica menghampiri ke meja yang di mana ada Ayu berada."Apa kabar Tante?" Sapa Ayu mereka saling ci
Setengah jam lamanya Rendy menunggu di dalam mobil. Dari dalam mobil ia terus memperhatikan gerak-gerik Ayu dan ibunya . Tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari interaksi keduanya. Meskipun ia tidak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan, tapi Rendy merasa semuanya baik-baik saja. Dalam benak Rendy ia bertanya-tanya apa gerangan yang sedang mereka bahas? Kenapa terlihat begitu serius? ."Aku penasaran, apa yang sedang mereka bicarakan." Gumam Rendy. Ia lalu melihat pemandangan yang belum ia lihat sebelumnya. Monica dipeluk Ayu. Biasanya ibunya tidak pernah mau di peluk orang selain orang yang memang sudah dekat dengan dirinya."Apa Mungkin ibu sudah berubah? Tapi kenapa berubah dalam sehari? Apa aku harus mempercayai perubahan ibu?" Rendy terus bertanya-tanya. Dipikirkan berulang kali pun ia tak kunjung mendapatkan jawaban.Lelah menunggu membuat Rendy tertidur di dalam mobil. Sementara itu, Ayu dan Monica mereka sudah selesai bertemu. Mereka memutuskan untuk mengakhiri perte
Saat Ayu membelai keningnya Rendy, terpaksa Rendy membuka matanya. sebab Ia sudah kesal jika harus pura-pura tertidur.Ayu gelagapan saat ketahuan Tengah mengelus kening Rendy, Ayu jadi salah tingkah. Ia takut Rendy salah paham pada akhirnya jadi kepedean."Kamu udah bangun? maaf aku ... aku ... tadi cuma benerin rambut kamu," kilah Ayu tentunya dia hanya mengalihkan fakta. Rendy tahu apa yang terjadi, hanya saja ia berpura-pura tidak tahu. Ia menjaga perasaan Ayu takut-takut Jika dia merasa malu. padahal tingkah Ayu itu membuat Rendy percaya dan yakin jika ayu sudah menaruh hati padanya."Memang kenapa dengan rambutku?" tanya Rendy seraya mengelus-ngelus kepalanya. "Itu apa namanya... emmm ada yang jatuh makanya aku singkirkan.""Oh, makasih kalau begitu. omong-omong kamu kok ada di sini? emang udah ketemu ibunya?" tanya Rendy. ia berkata seraya menyisir rambutnya yang memang terlihat acak-acakan."Udah dari tadi, kamunya aja yang tidur. Lagian bisa-bisanya kamu tertidur. nyenyak la
Tidak Suka Melly baru saja pulang sekitar 10 menit yang lalu, tak lama Rendy dan Najma datang. Ayu bersyukur Rendy tidak melihat Melly pulang. karena ia yakin jika melihat Melly baru saja dari sini pasti akan banyak bertanya kepadanya. Sedangkan dia berjanji kepada Melly akan merahasiakan pertemuan mereka dan akan merahasiakan kedekatan mereka. Ayu paham betul Kenapa Melly ingin menyembunyikan kedekatannya dengan dirinya , ini tentunya karena Rendy. Rendy pasti tidak akan menyukai Jika ia dekat dengan Ayu. Jelasnya jika Rendy tahu kedekatan ayu dengan Melly sudah dipastikan ayu akan disuruh untuk menjauh. Jika demikian maka rencananya akan gagal.Bahkan Ayu dan Melly pun bertukar nomor HP. kedekatan mereka benar-benar sudah sejauh itu meskipun Baru beberapa menit lalu mereka baikan. "Udah pulang, gimana hari ini apa kalian senang?" tanya Ayu kepada Rendy dan juga Najma. Najma si anak yang paling antusias langsung duduk di samping Ayu yang kala itu memang tengah duduk di sofa
"ibu gak yakin ayah akan percaya. Ayahmu sudah tahu seperti apa sifat mu. Mungkin ayah malah akan bersikap masa bodoh. Tidak akan terlalu mempedulikannya." Ujar Maureen pada Melly membuat Melly cemberut."Kenapa sih Melly rasa ibu sama ayah sama saja. Tidak ada yang mendukung, tidak ada yang ingin melihat Melly bahagia, kenapa?" Melly marah karena ia merasa ayah dan ibunya tidak mau peduli."Jangan bicara seperti itu, Nak. Ibu sayang sama kamu, bahkan ibu rela melakukan apapun asal kamu senang. Tapi jangan meminta ibu untuk berbohong mengatakan kamu mau mati.""Kalau ibu gak mau bohong, biar sungguhan saja supaya ayah pun jauh akan percaya."Maureen langsung menolak keinginan Melly. Bagaimana bisa sang anak memiliki pemikiran sampai sana. Hanya demi seorang pria ia ingin mengakhiri hidupnya. "Jangan! Baiklah ibu akan bicara sama Ayah. Tapi tolong jangan lakukan apapun, ngerti?"Melly tersenyum seulas, ibunya memang gampang untuk ia provokasi. Ibu memang akan melakukan apa pun untuk d
Keluargaku tak bahagia."Ayah kenapa tega sama ibu? Kenapa tidak dari dari dulu ayah bilang jika memang tidak mencintai ibu? kenapa tidak dari dulu bilangnya ? ini sakit sekali, Yah. mungkin jika dari awal tidak sesakit seperti ini." Maureen terus meracau seraya sesegukan menangis. bahkan ia beberapa memukul dada Davin sebagai pelampiasan."Sudahlah, Bu. kenapa malah bahas ini sih?" Davin mulai menyesal telah membahas sesuatu yang sudah ia tahan selama tiga puluh dua tahun."Bagaimana Ibu enggak membahas masalah ini, jika Ayah saja yang awal-awalnya menyinggung. Ibu nggak akan bahas ini juga seandainya Ayah tidak yang duluan." sewot Maureen. ia tidak suka karena Davin seolah menyalahkan dirinya. padahal sang suami yang memulai duluan.Maureen sejenak menghentikan perkataannya, lalu tak lama kemudian kembali melanjutkan "Tapi ibu bersyukur, setidaknya Ibu jadi tahu bagaimana perasaan ayah terhadap ibu pantesan saja Ayah begitu menentang hubungan melly karena apa? Karena Ayah gak mau M
Mauren keluar dari ruang kerja Davin dengan perasaan nelangsa serta langkahnya merasa tidak menapaki tanah ia seperti melayang hatinya kacau pikirannya pun kacau...Ia tahu saat-saat sudah tua seperti ini hubungan cinta dalam rumah tangga tidaklah terlalu penting. namun yang membuat dia begitu sangat sedih yaitu selama ini apa yang mereka lalui, apa yang mereka lakukan bukan atas dasar cinta melainkan atas dasar kewajiban. Padahal dari dulu sampai sekarang rasa cintanya masih sama, tidak ada yang berkurang tidak pulang bertambah. Tapi suaminya malah menghancurkan semuanya. Melly yang kebetulan ingin pergi karena tidak ingin selalu memikirkan kedua orang tuanya yang tadi bertengkar. Ia malah berpas-pasan dengan ibunya hati Melly jadi nelangsa.'Andai saja kamu masih ada di tengah-tengah kami, meli yakin semuanya akan baik-baik saja. Kak, kamu sebenarnya ke mana? Cepatlah kembali,' ujar Melly dalam hatinya.Kakak melly sudah beberapa bulan ini menghilang, tak ada kabar kehilangannya e
Satu jam lamanya Monica berdiam diri di toko kue milik Melly. Monica yang awalnya ingin melihat Rendy saja malah berakhir ngobrol dengan Melly.Kini, ia melihat sisi lain Melly. Monica tidak menyangka jika Melly bisa jadi wanita ramah. Bicaranya saja sangat lemah lembut. "Tante gak nyangka kamu bisa berubah dengan cepat. Tetaplah seperti ini, dan masalah kamu dengan Rendy mungkin kalian memang bukan jodohnya Tante doakan kamu mendapatkan ganti yang lebih baik daripada Rendy" ujar M Monica kepada Melly. Melly tidak menimpali, ia sibuk memakan kue coklat kesukaannya lalu setelah kue dalam mulutnya Habis ia pun menimpali perkataan dari Monica. "Kalau seandainya Melly hanya menginginkan Rendy bagaimana?" Tanya Melly dengan ekspresi susah ditebak."Jika seperti itu maka lupakanlah ! Tante lihat Rendy begitu bahagia dengan wanita itu, meskipun tante kurang suka tapi jika dia adalah kebahagiaannya maka tante tidak akan melarang," ujar Monica seraya pandangannya mengarah ke toko Ayu."Dan k
Ayu bicara seperti itu seraya tersenyum malu-malu. Sebab apa yang ia katakan memang benar adanya. Jika ia hanya mencintai Marvel dan sampai kapan pun akan Terus seperti itu. Sedangkan perasaanya pada Rendy, itu hanyalah sebatas suka karena kebaikannya dan ketulusannya pada Najma serta dirinya. Bukan suka karena perasaan cinta. Apa mungkin dia akan menyia-nyiakan orang sebaik Rendy? Terlebih saat itu posisi Najma membutuhkan sosok seperti Rendy. Rendy dan Marvel tidak jauh berbeda. mereka memiliki sifat lembut pada Najma m mereka pun sama-sama menyayangi Najma . Tidak percaya dengan ucap Ayu, membuat Marvel kembali menanyakan hal tersebut. "Apa? tadi kamu bicara apa?" tanya ulang Marvel. "Aku masih mencintaimu, dari dulu sampai sekarang." ucapan Ayu. satu fakta yang selama ini selalu ia sembunyikan. Ayu langsung menutup wajahnya saking malu. Kenapa bisa ia bilang seperti tadi? Ayu yakin Marvel langsung bertanya-tanya maksud ucapannya. mobil pun sengaja ia tepikan, ia ter
Dari sudut berbeda, sebenarnya Marvel pun melihat interaksi antara Ayu dan Rendy. Marvel terus memperhatikan Tanpa berkedip barang sedikitpun. Ia tidak ingin kehilangan pandangan interaksi Ayu dan Rendy. Marvel merasa jika Rendy sangat mencintai Ayu sampai sekarang. Cinta yang begitu tulus dan besar. ia seorang pria pun mampu untuk merasakannya. Sementara untuk Ayu, Marvel bingung arti dari tatapannya itu. Namun yang bisa ia tangkap jika pandangan ayu terlihat seperti seorang wanita yang meminta pada kekasihnya untuk melupakan semua kenangan di antara mereka. Melupakan cinta yang pernah ada dan melupakan apa pun yang berhubungan dengan keduanya. Lalu Marvel berpikir, apakah mungkin Ayu sempat menyukai Rendy? Andai ia tidak bertemu dengan Ayu mungkin selamanya ia tidak akan pernah sembuh. Dan ia tidak akan pernah bisa memiliki Ayu. Melihat ayu yang hendak berlalu, Marvel pun buru-buru pergi sebelum ia melihat dirinya dan ketahuan tengah menguping pembicaraan dengan Rendy. Ma
Setelah dua jam lamanya Ayu diintrogasi oleh keluarga Marvel, akhirnya kini ia bisa bebas. Ia senang pada akhirnya keluarga Marvel setuju dengan hubungan dirinya dengan Marvel. meskipun masih ada perasaan tidak rela di hati Maureen. Ayu tahu karena ia bisa melihat sendiri tatapan Maureen penuh ketidaksukaan. Ayu saat ini tengah berada di balkon, ia sedang menikmati kesendiriannya, sebab saat ini Marvel ingin diberi waktu untuk bicara dengan keluarganya saja. "Apa aku boleh di sini?" tiba-tiba suara seseorang yang sangat ia kenali terdengar. Ayu tidak menjawab, ia malah mencengkeram pagar pembatas balkon. entahlah! ia masih merasa takut jika bertemu Rendy. Ia takut dituduh yang tidak-tidak. ia trauma dengan hal seperti itu. "Ayu...." panggil Rendy saat ayu tidak kunjung merespon ucapannya.. "Pergi! Aku tidak ingin melihat wajahmu!" usir ayu tanpa sedikitpun melihat orangnya. Rendy tahu Ayu seperti ini karena dirinya, karena ia tidak percaya sepenuhnya. Andai waktu itu ia pe
Semua berkumpul di ruang tamu seusai acara akad pernikahan sederhana antara Rendi dan Melly. mereka saling pandang sebab dari setiap orang memiliki pertanyaan di benak mereka. Ayu yang bertanya-tanya kenapa bisa Rendy dan melly menikah, sedangkan yang ia tahu hubungan keduanya begitu sangat renggang bagaikan kucing dan tikus yang saling menjelekkan dan saling menghindari satu sama lain. Melly dan Rendy Yang bertanya-tanya kenapa Ayu bisa bersama dengan Marvel. kemudian Davin dan Mauren pun memiliki pertanyaan yang sama ditambah ke mana saja selama ini selama 8 bulan menghilang. Rendy yang sedari tadi terus saja menatap Ayu, sementara Ayu yang merasa ditatap hanya tertunduk dengan meremas jari jemarinya. hal yang tidak ingin Ia hadapi ini harus terjadi, ia harus bertemu dengan Rendy begitu cepat "Marvel bisa kamu jelaskan ke mana selama ini dan kenapa kamu bisa dengan wanita ini," ucap Maureen memecah keheningan dengan nada sedikit sinis ketika mengucapkan kata wanita ini. "Dia
ayu sudah siap, begitu juga dengan MArvel. sementara najma ia sengaja tidak membawa anak gadisnya itu, ia menitipkan najma pada bu widya, najam lebih anteng jika bersama cicit bu widya. untuk bertemu orang tua Marvel mereka memesan taksi. dikarenakan untuk saat ini marvel tidak memiliki apa-apa. harta bendanya ada di jakarta, sedangkan dompet miliknya yang berisi kartu kredit dan debit hilang saat ia di rampok. sepanjang perjalanan, ayu terus mersa cemas. dalam pikirannya terus terpikirkan bagaimana jika ia bertemu dengan Rendy? apa yang akan dia lakukan? meskipun benar kota cimahi itu luas barang kali orang tua marvel berada di tempat yang jauh dari Rendy. Marvel yang melihat ayu terus gelisah, berusaha untuk menenangkan, memberikan support system. Marvel meraih tangan ayu lalu menggenggamnya dengan sangat erat, "Tenang! jangan khawatir, percayalah kedua orangtuaku sangat bijak, mereka tidak akan membuat kamu merasa canggung." "Tapi,,,," "percayalah sama aku." Ayu mengang
Kini Rendy dan Melly tengah di interogasi oleh Monica. Wanita berusia 50 tahun itu teramat syok. Ia tidak menyangka anak laki-laki bisa berbuat dibatas kewajaran."Harusnya kamu bilang ke ibu, jika kamu ingin secepatnya menikah. Enggak harus kaya gini," tutur Monica dengan tenang. Ia sudah bisa mengontrol diri. "Tidak Bu! Rendy sama sekali tidak ingin secepatnya menikah. Rendy hanya....""Rendy memaksa, Bu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Terlebih malam itu Rendy mabuk. Ibu tahu sendirikan bagaimana sikap orang yang sedang mabuk? Sekeras apa pun aku menghindar tenagaku kalah kuat. Meskipun aku memang menginginkan Rendy, tapi aku tidak segila itu berani menyerahkan kehormatanku.'' Melly sengaja berkata seperti itu untuk menarik simpati dari Monica hingga Monica mendukung dirinya untuk dinikahi oleh Rendy.Kenyataannya, ia memang tidak bisa menghindari pesona Rendy. Ia terbawa suasana hingga dengan sukarela menyerahkan apa yang selama ini ia jaga."Kau mabuk, Ren?" Tanya Monica, ia tid
"Uuh,"Rendy melenguh, tak lupa ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut itu. Sepertinya efek minum minuman beralkohol membuat kepalanya sakit. Saat ia berusaha untuk bangun, ia mulai menyadari sesuatu. Ia merasa ada sesuatu yang menindih tubuhnya. Lalu ia arahkan pandangannya ke arah perutnya. Dan apa yang terjadi? Rendy langsung menutup mulutnya ia hampir berteriak karena terkejut. Ia tak percaya kenapa ia berada di atas ranjang yang sama bersama Melly. Terlebih melihat posisi Melly yang tidur di atas dadanya. Lebih membingungkan lagi, saat ia mendapati dirinya tak berpakaian begitu juga dengan Melly."Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku tidak ingat apapun?" Batin Rendy, ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi.Ia berusaha untuk mengingat kembali, apa yang terjadi hingga ia bisa berakhir di atas ranjang bersama Melly. Terakhir yang ia ingat adalah saat ia harus meminum sebotol minuman keras demi menyelamatkan Melly. Lalu setelah itu memorinya sekilas terputar saat dirinya
Satu botol minuman keras sudah habis ditenggak oleh Rendy. Sedangkan kedua pria mabuk itu tersenyum lepas seraya melepaskan cekalan ditangan Melly.Mereka mendorong Melly ke arah Rendy dan dengan sigap Rendy memegangi tubuh Melly agar tidak terjatuh."Nih! kami percaya.Sekarang aku kembalikan padamu dan selamat menikmati malam panas bersama," ucap salah satu dari mereka berdua.Melly Paham maksud pria itu. Karena ia tidaklah terlalu bodoh dalam urusan tersebut. Selepas kepergian mereka, Melly langsung menoleh pada Rendy yang sudah mulai kehilangan setengah kesadarannya. "Kenapa kamu lakuin ini? Padahal kamu tinggal pergi gak usah pedulikan aku. Aku gak tega melihat kamu seperti ini." Ucap Melly ia terisak-isak."Berhenti menangis! Dan jangan terlalu percaya diri, aku menolongmu bukan karena aku peduli apa lagi memaafkan kamu. Tapi karena aku sangat menghargai wanita. Jikapun wanita yang mereka ganggu bukanlah Kamu, aku pun akan melakukan hal sama," ucap Rendy, di tengah usahanya unt
Melly tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan berjuang sekali lagi untuk mengambil hati Rendy. Mungkin dulu perjuangannya kurang maksimal. Karena ia hanya bisa sebatas menatap dari kejauhan. Tapi sekarang, ia akan terus hadir dihadapan Rendy. Sampai Rendy merasa ketulusannya, merasakan cintanya dan merasakan perjuangannya untuk mengambil hatinya.Sejak kejadian di toko ayu malam itu. Melly terus saja mengikuti Rendy. Bahkan malam ini ia terkejut saat mengikuti Rendy tapi Rendy malah masuk ke klub malam. Tentunya membuat Melly takut. Karena sebelumnya Rendy tidak pernah menginjakkan kakinya ke tempat buruk itu.Untuk saat ini, ia sama sekali tidak memiliki keberanian untuk masuk. Ia takut jika masuk seorang diri meskipun di sana ada Rendy. Selama kurang lebih satu jam lamanya ia menunggu. Rendy masih tidak terlihat, belum ada tanda-tanda Rendy akan pulang. Melly semakin khawatir, ia takut terjadi sesuatu di sana mengingat ini adalah kali pertama Rendy mengunjungi tempat terlaknat sep