Melly...[temui aku nanti malam. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan]Ayu baru saja membaca pesan yang dikirimkan oleh Melly, entah apa yang ingin bicarakan hingga ia ingin bertemu dengannya nanti malam Kebetulan juga jika seandainya nanti malam ia menemui melly,sebab Rendy tidak ada di sini. Dia kemungkinan pulang besok atau pulang subuh sedangkan masalah Najma dia bisa menitipkannya kepada pegawainya. Ayu pun membalas pesan dari Melly.[Oke aku akan datang . aku harus menemui kamu di mana?]ayu mengirim pesan balasan ke nomor Melly. tidak menunggu lama pesan dari Melly masuk lagi.[Di cafe Gandaria pukul tujuh malam. Aku harap kamu tidak terlambat!]Setelah tahu lokasi pertemuan, Ayu tidak lagi membalas pesan Melly. Dia malah menyimpan kembali hp-nya. Setelah itu ia pun berjalan menuju para karyawannya yang tengah beristirahat, karena kebetulan sekarang tengah jam istirahat dan pengunjung pun tidak terlalu banyak.."Berhubung Rendy gak ada, aku mau ada urusan. Bisa nggak aku t
Hari ini Rendy ada pertemuan dengan teman-temannya di Lembang. Dia memiliki rencana akan membahas bisnis baru.Di sana Rendy benar-benar gelisah, pikirannya terus saja tertuju kepada Ayu. Entah kenapa perasaannya berubah tidak enak, dia merasa seperti akan terjadi sesuatu kepada calon istrinya itu. Di sana pun ia tidak bisa fokus.Rencananya di Lembang itu akan selesai tengah malam dan akan sampai ke tempat tinggalnya kemungkinan satu jam kemudian. namun Rendy meminta kepada temannya untuk mempercepat pertemuannya hingga pukul sebelas malam mereka sudah selesai. Sepanjang perjalanan pulang, Rendy terus saja menghubungi nomor Ayu. namun tidak ada satupun yang terangkat. Pikirannya semakin gelisah saja, lalu ini pun menelepon ke rumah dan lagi-lagi tidak ada jawaban. Rendy pun akhirnya sedikit mempercepat laju mobilnya. Ia berharap setengah jam sudah bisa sampai rumah."Ya Tuhan Kamu ke mana sih, Yu? kenapa aku hubungi nggak ada respon? Tolong jangan buat aku khawatir," gumam Rendy di
Ayu mengerjapkan kedua matanya secara perlahan. Saat matanya terbuka ia merasakan pusing di kepalanya hingga ia kembali menutup rapat matanya. Ayu menyadari sesuatu jika perutnya serasa ditindih sesuatu. untuk memastikan ia kembali membuka matanya ia ingin tahu apa yang menindih perutnya hingga membuat ia tidak bisa bergerak. Saat kedua matanya sudah terbuka lalu ia arahkan ke bagian perutnya melangkah terkejutnya Ayu tatkala melihat sebuah tangan dan kaki melingkar di tubuhnya. Ayo menelan salivanya sebelum ia benar-benar menoleh ke arah kanan ia ingin tahu siapa orang yang berada di sampingnya ini. Perlahan tapi pasti ia mulai menolehkan kepalanya lalu ia begitu terkejut saat melihat seorang pria tanpa memakai baju pernah memeluk dirinya melihat darah tubuhnya. Kayu lebih terkejut saat melihat dirinya tidak berpakaian. "Astaghfirullah!" Jerit ayu ia lalu langsung menyingkirkan tangan dan kaki pria asing itu hingga pria itu terbangun..."Kamu siapa? Kenapa kamu di sini?" ucap Ayu
"Apa kamu benar-benar tidak ingin mendengar penjelasanku? Karena apa yang kamu lihat belum tentu itu adalah kebenarannya." Ucap Ayu kepada Rendy. Ia ingin memastikan sebelum ia pergi.."Mungkin Jika aku tidak melihatnya sendiri, aku juga tidak akan percaya. Tapi ini? Aku melihatnya sendiri mataku menjadi saksi. Padahal aku begitu cepat-cepat ingin akhirnya pertemuan dengan teman-temanku karena khawatir kepadamu , tapi apa kenyataannya? kamu malah asik bersama pria lain. Kira-kira menurutmu apalagi yang harus kamu jelaskan?" Tanya Rendy namun ia tak menatap Ayu."Tapi kenyataannya tidak seperti itu! itu bohong aku difitnah" Ayu berusaha untuk membela dirinya sendiri.'Sudahlah, mau seperti apa pun penjelasan mu aku tetap tidak percaya, aku kecewa sama kamu dan aku setuju terhadap warga yang ingin mengusir kamu dari sini. karena aku gak mau usaha aku terkena sialnya gara-gara sikap kamu ,Ayu sakit hati, Rendy egitu tega kepada dirinya. Kata cinta yang selalu dia ucapkan kepadanya ma
Melly menghampiri orang yang ia kenali itu, sungguh ia bertanya-tanya sendiri, apa mungkin semua ulah dirinya? karena dia tahu seperti apa dia dibandingkan dirinya lebih kejam wanita itu. Tanpa aba-aba Melly langsung menaik tangan wanita itu menjauh dari kerumunan para warga Orang yang ditarik oleh Melly berusaha untuk memberontak ia meminta agar Melly segera melepaskan cekalan nya.."Lepaskan! kamu mau bawa aku ke mana? dan kamu siapa?" ucap wanita itu rupanya ia belum mengenali Melly. padahal mereka saling mengenal.Setelah cukup jauh dari kerumunan warga. Melly pun berhenti ia menghempaskan lengan wanita itu hingga wanita itu mengadu kesakitan."Aww, Bisa kan pelan-pelan!" sentak wanita itu Wanita itu terkejut saat melihat siapa orang yang telah menarik tangan dirinya ."Kau..." perkataan wanita itu tertahan di udara ia terkejut mengetahui siapa orang yang menariknya. "Yah ini aku Melly. aku mau tanya langsung sama kamu. Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanya Melly dengan
Melly berusaha untuk menjelaskan, jika dirinya tidaklah melakukan apa-apa. Apa yang dialami olehnya karena Poppy pegawainya sendiri.Namun sekeras apa pun Melly ingin menjelaskan, Ayu tetap tidak ingin mendengar. Dia sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja."Aku mohon Ayu mengadakan aku apa yang terjadi dinamo itu bukan karena aku sungguh aku tidak tahu apa-apa" berusaha untuk meyakinkan air jika dia bukanlah penyebab dirinya seperti ini. Terbentuk seraya menangis memijat pelipisnya sedangkan Najma dia hanya diam menetap sang mama.."Aku mohon kamu percaya bukankah kita sudah jadi teman apakah..."""Aku harusnya yang tanya sama kamu, kita sudah baikkan sudah berdamai dan kita sudah jadi teman. tapi kenapa kamu gini ke aku, Mel? apakah kamu memang masih dendam karena lebih memilihku?" Tanya Ayu seraya menyela perkataan Melly, hingga perkataan Melly tergantung di udara."Bagaimana Aku mau mengakuinya, Yu. Kalau seandainya aku tidak melakukan apapun. Kira-kira apa yang harus aku jela
Melly melihat Poppy datang, ia terlihat sedikit berlari. Melihat Poppy ia yakin wanita itu hendak berdrama lagi kepada Ayu. Melly ingin menyaksikan drama apa yang akan terjadi."Bu! Bu Ayu! Ibu mau ke mana?" tanya Poppy dengan nafas tengah-tengah. Melihat Poppy akrab dengan Ayu membuat begitu tidak menyukainya.Saking tidak menyukainya, ia sampai memalingkan wajahnya. Namun masih tetap di tempat karena ia ingin tahu drama apa lagi yang akan dilakukan oleh Poppy di hadapannya. "Aku mau pergi, Pop. sepertinya sudah tidak ada tempat lagi untuk aku di sini." jawab Ayu dengan lirihnya."Ibu jangan bicara seperti itu, Poppy masih membutuhkan Ibu. kalau Ibu pergi Bagaimana dengan toko? siapa yang akan menjalankannya?" Ucap Poppy dia memasang wajah sedih seolah-olah dia memang merasakan kesedihan Ayu."kalau kamu mau kamu tinggal lanjutkan. nggak apa-apa, sayang pelanggannya sudah banyak Kalau nggak dilanjutkan. kamu tinggal cari aja pegawai yang bisa buat kue. kontrakan pun masih lama. kala
Rendy diam, ia duduk di kursi toko milik Ayu. ia terlihat bersedih setelah tadi secara tega mengusir Ayu. Namun, keputusannya untuk mengusir Ayu sudah ia pikirkan masak-masak. menurutnya ini adalah yang terbaik, karena dia selalu meyakini Apa yang dia lihat itu adalah kebenaran. Sedangkan ia sendiri paling tidak suka sebuah penghianatan. oleh karena itu ia nekad meskipun dia memang mencintai ayu. mengusir Ayu hanya karena ia tidak sudi terus hidup bersama wanita yang jelas-jelas sudah mengkhianatinya.Sebenarnya ada perasaan kasihan di hati y Rendy untuk Ayu. Ia begitu menyayangi Najma dan mencintai Ayu. Enggak semudah itu dia memendam sebuah rasa dalam hatinya. Dia tidak pernah merasakan jatuh cinta, hanya dengan ayu dia tahu bagaimana rasanya jatuh cinta. Dia menjambak rambutnya dengan keras, setetes air mata membasahi pipinya. Ia tidak ingin percaya tapi.... dia melihat sendiri ayu bersama pria di atas ranjang, di bawah selimut yang sama. "Argh!" Rendy berteriak ia menangis seseg
Ayu bicara seperti itu seraya tersenyum malu-malu. Sebab apa yang ia katakan memang benar adanya. Jika ia hanya mencintai Marvel dan sampai kapan pun akan Terus seperti itu. Sedangkan perasaanya pada Rendy, itu hanyalah sebatas suka karena kebaikannya dan ketulusannya pada Najma serta dirinya. Bukan suka karena perasaan cinta. Apa mungkin dia akan menyia-nyiakan orang sebaik Rendy? Terlebih saat itu posisi Najma membutuhkan sosok seperti Rendy. Rendy dan Marvel tidak jauh berbeda. mereka memiliki sifat lembut pada Najma m mereka pun sama-sama menyayangi Najma . Tidak percaya dengan ucap Ayu, membuat Marvel kembali menanyakan hal tersebut. "Apa? tadi kamu bicara apa?" tanya ulang Marvel. "Aku masih mencintaimu, dari dulu sampai sekarang." ucapan Ayu. satu fakta yang selama ini selalu ia sembunyikan. Ayu langsung menutup wajahnya saking malu. Kenapa bisa ia bilang seperti tadi? Ayu yakin Marvel langsung bertanya-tanya maksud ucapannya. mobil pun sengaja ia tepikan, ia ter
Dari sudut berbeda, sebenarnya Marvel pun melihat interaksi antara Ayu dan Rendy. Marvel terus memperhatikan Tanpa berkedip barang sedikitpun. Ia tidak ingin kehilangan pandangan interaksi Ayu dan Rendy. Marvel merasa jika Rendy sangat mencintai Ayu sampai sekarang. Cinta yang begitu tulus dan besar. ia seorang pria pun mampu untuk merasakannya. Sementara untuk Ayu, Marvel bingung arti dari tatapannya itu. Namun yang bisa ia tangkap jika pandangan ayu terlihat seperti seorang wanita yang meminta pada kekasihnya untuk melupakan semua kenangan di antara mereka. Melupakan cinta yang pernah ada dan melupakan apa pun yang berhubungan dengan keduanya. Lalu Marvel berpikir, apakah mungkin Ayu sempat menyukai Rendy? Andai ia tidak bertemu dengan Ayu mungkin selamanya ia tidak akan pernah sembuh. Dan ia tidak akan pernah bisa memiliki Ayu. Melihat ayu yang hendak berlalu, Marvel pun buru-buru pergi sebelum ia melihat dirinya dan ketahuan tengah menguping pembicaraan dengan Rendy. Ma
Setelah dua jam lamanya Ayu diintrogasi oleh keluarga Marvel, akhirnya kini ia bisa bebas. Ia senang pada akhirnya keluarga Marvel setuju dengan hubungan dirinya dengan Marvel. meskipun masih ada perasaan tidak rela di hati Maureen. Ayu tahu karena ia bisa melihat sendiri tatapan Maureen penuh ketidaksukaan. Ayu saat ini tengah berada di balkon, ia sedang menikmati kesendiriannya, sebab saat ini Marvel ingin diberi waktu untuk bicara dengan keluarganya saja. "Apa aku boleh di sini?" tiba-tiba suara seseorang yang sangat ia kenali terdengar. Ayu tidak menjawab, ia malah mencengkeram pagar pembatas balkon. entahlah! ia masih merasa takut jika bertemu Rendy. Ia takut dituduh yang tidak-tidak. ia trauma dengan hal seperti itu. "Ayu...." panggil Rendy saat ayu tidak kunjung merespon ucapannya.. "Pergi! Aku tidak ingin melihat wajahmu!" usir ayu tanpa sedikitpun melihat orangnya. Rendy tahu Ayu seperti ini karena dirinya, karena ia tidak percaya sepenuhnya. Andai waktu itu ia pe
Semua berkumpul di ruang tamu seusai acara akad pernikahan sederhana antara Rendi dan Melly. mereka saling pandang sebab dari setiap orang memiliki pertanyaan di benak mereka. Ayu yang bertanya-tanya kenapa bisa Rendy dan melly menikah, sedangkan yang ia tahu hubungan keduanya begitu sangat renggang bagaikan kucing dan tikus yang saling menjelekkan dan saling menghindari satu sama lain. Melly dan Rendy Yang bertanya-tanya kenapa Ayu bisa bersama dengan Marvel. kemudian Davin dan Mauren pun memiliki pertanyaan yang sama ditambah ke mana saja selama ini selama 8 bulan menghilang. Rendy yang sedari tadi terus saja menatap Ayu, sementara Ayu yang merasa ditatap hanya tertunduk dengan meremas jari jemarinya. hal yang tidak ingin Ia hadapi ini harus terjadi, ia harus bertemu dengan Rendy begitu cepat "Marvel bisa kamu jelaskan ke mana selama ini dan kenapa kamu bisa dengan wanita ini," ucap Maureen memecah keheningan dengan nada sedikit sinis ketika mengucapkan kata wanita ini. "Dia
ayu sudah siap, begitu juga dengan MArvel. sementara najma ia sengaja tidak membawa anak gadisnya itu, ia menitipkan najma pada bu widya, najam lebih anteng jika bersama cicit bu widya. untuk bertemu orang tua Marvel mereka memesan taksi. dikarenakan untuk saat ini marvel tidak memiliki apa-apa. harta bendanya ada di jakarta, sedangkan dompet miliknya yang berisi kartu kredit dan debit hilang saat ia di rampok. sepanjang perjalanan, ayu terus mersa cemas. dalam pikirannya terus terpikirkan bagaimana jika ia bertemu dengan Rendy? apa yang akan dia lakukan? meskipun benar kota cimahi itu luas barang kali orang tua marvel berada di tempat yang jauh dari Rendy. Marvel yang melihat ayu terus gelisah, berusaha untuk menenangkan, memberikan support system. Marvel meraih tangan ayu lalu menggenggamnya dengan sangat erat, "Tenang! jangan khawatir, percayalah kedua orangtuaku sangat bijak, mereka tidak akan membuat kamu merasa canggung." "Tapi,,,," "percayalah sama aku." Ayu mengang
Kini Rendy dan Melly tengah di interogasi oleh Monica. Wanita berusia 50 tahun itu teramat syok. Ia tidak menyangka anak laki-laki bisa berbuat dibatas kewajaran."Harusnya kamu bilang ke ibu, jika kamu ingin secepatnya menikah. Enggak harus kaya gini," tutur Monica dengan tenang. Ia sudah bisa mengontrol diri. "Tidak Bu! Rendy sama sekali tidak ingin secepatnya menikah. Rendy hanya....""Rendy memaksa, Bu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Terlebih malam itu Rendy mabuk. Ibu tahu sendirikan bagaimana sikap orang yang sedang mabuk? Sekeras apa pun aku menghindar tenagaku kalah kuat. Meskipun aku memang menginginkan Rendy, tapi aku tidak segila itu berani menyerahkan kehormatanku.'' Melly sengaja berkata seperti itu untuk menarik simpati dari Monica hingga Monica mendukung dirinya untuk dinikahi oleh Rendy.Kenyataannya, ia memang tidak bisa menghindari pesona Rendy. Ia terbawa suasana hingga dengan sukarela menyerahkan apa yang selama ini ia jaga."Kau mabuk, Ren?" Tanya Monica, ia tid
"Uuh,"Rendy melenguh, tak lupa ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut itu. Sepertinya efek minum minuman beralkohol membuat kepalanya sakit. Saat ia berusaha untuk bangun, ia mulai menyadari sesuatu. Ia merasa ada sesuatu yang menindih tubuhnya. Lalu ia arahkan pandangannya ke arah perutnya. Dan apa yang terjadi? Rendy langsung menutup mulutnya ia hampir berteriak karena terkejut. Ia tak percaya kenapa ia berada di atas ranjang yang sama bersama Melly. Terlebih melihat posisi Melly yang tidur di atas dadanya. Lebih membingungkan lagi, saat ia mendapati dirinya tak berpakaian begitu juga dengan Melly."Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku tidak ingat apapun?" Batin Rendy, ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi.Ia berusaha untuk mengingat kembali, apa yang terjadi hingga ia bisa berakhir di atas ranjang bersama Melly. Terakhir yang ia ingat adalah saat ia harus meminum sebotol minuman keras demi menyelamatkan Melly. Lalu setelah itu memorinya sekilas terputar saat dirinya
Satu botol minuman keras sudah habis ditenggak oleh Rendy. Sedangkan kedua pria mabuk itu tersenyum lepas seraya melepaskan cekalan ditangan Melly.Mereka mendorong Melly ke arah Rendy dan dengan sigap Rendy memegangi tubuh Melly agar tidak terjatuh."Nih! kami percaya.Sekarang aku kembalikan padamu dan selamat menikmati malam panas bersama," ucap salah satu dari mereka berdua.Melly Paham maksud pria itu. Karena ia tidaklah terlalu bodoh dalam urusan tersebut. Selepas kepergian mereka, Melly langsung menoleh pada Rendy yang sudah mulai kehilangan setengah kesadarannya. "Kenapa kamu lakuin ini? Padahal kamu tinggal pergi gak usah pedulikan aku. Aku gak tega melihat kamu seperti ini." Ucap Melly ia terisak-isak."Berhenti menangis! Dan jangan terlalu percaya diri, aku menolongmu bukan karena aku peduli apa lagi memaafkan kamu. Tapi karena aku sangat menghargai wanita. Jikapun wanita yang mereka ganggu bukanlah Kamu, aku pun akan melakukan hal sama," ucap Rendy, di tengah usahanya unt
Melly tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan berjuang sekali lagi untuk mengambil hati Rendy. Mungkin dulu perjuangannya kurang maksimal. Karena ia hanya bisa sebatas menatap dari kejauhan. Tapi sekarang, ia akan terus hadir dihadapan Rendy. Sampai Rendy merasa ketulusannya, merasakan cintanya dan merasakan perjuangannya untuk mengambil hatinya.Sejak kejadian di toko ayu malam itu. Melly terus saja mengikuti Rendy. Bahkan malam ini ia terkejut saat mengikuti Rendy tapi Rendy malah masuk ke klub malam. Tentunya membuat Melly takut. Karena sebelumnya Rendy tidak pernah menginjakkan kakinya ke tempat buruk itu.Untuk saat ini, ia sama sekali tidak memiliki keberanian untuk masuk. Ia takut jika masuk seorang diri meskipun di sana ada Rendy. Selama kurang lebih satu jam lamanya ia menunggu. Rendy masih tidak terlihat, belum ada tanda-tanda Rendy akan pulang. Melly semakin khawatir, ia takut terjadi sesuatu di sana mengingat ini adalah kali pertama Rendy mengunjungi tempat terlaknat sep