Setelah Melly pergi menjauh, Monica memilih untuk langsung masuk. Ia ingin melihat Bagaimana keadaan sang anak. Ia masuk secara perlahan karena karena tak ingin Rendy malah mengusirnya jika tahu dirinya ada di sini. Semakin ia masuk ke dalam, semakin terdengar jelas suara isakan yang begitu menyayat hati siapa saja yang mendengarnya. Monica menutup mulutnya, ia ikut menangis merasakan betapa sakitnya hati sang anak. ia ingin memeluknya untuk memberikan ketenangan jika semuanya akan baik-baik saja. Monica bisa melihat dengan jelas , Rendy terisak secara terduduk di lantai dengan kepala yang tertunduk. Sesakit itu kah sang anak? ya mau nikah aku ini kali pertama sang anak menyukai seorang wanita seearfot ini. Bahkan bumi seorang wanita sang anak rela menentang dirinya. Tak sanggup membiarkan Rendy menangis seorang diri Monica memaksakan untuk memeluk sang anak Rendy langsung mendongak saat merasakan tubuhnya dipeluk seseorang, hingga ia bisa melihat wajah sang ibu. dari hatinya pal
Aku membiarkan Najma untuk beristirahat, dia pasti kelelahan karena waktu yang ditempuh ada Mungkin sekitar 2 jam padahal biasanya kurang dari segitu. Sementara Ayu, ia merasa tidak lelah karena waktu memang baru menunjukkan pukul 01.00 siang Ia pun berniat untuk membuka tokonya ia akan membuat kue secara mendadak. Ya berharap dengan menyibukkan diri bisa melupakan fitnah yang dia alami. Fitnah yang membuat hubungannya dengan yang berakhir begitu saja fitnah yang membuat dirinya harus kembali pindah tempat tinggal. Namun sebelumnya ia terlebih dulu menghampiri najma. yang tengah berbaring di atas sofa, ia ingin bertanya satu kali lagi berharap dia mau terbuka lalu menceritakan apa yang ia alami selama dirinya di titipkan ke Poppy. Karena ia memang merasakan ada yang aneh dengan anaknya saat berdekatan dengan Poppy. Anggap saja dia tengah memeriksa kebenaran yang diucapkan oleh Melly."Najma," panggil Ayu seraya duduk di samping tubuh Najma. Najma berinsruk, ia mengubah posisinya j
Rendy bangkit, ia sudah yakin dengan Keputusannya. Mulai sekarang ia akan melupakan Ayu. Melupakan kenangan yang pernah mereka lalui. Bukan dia tidak mencintai Ayu, diA sangat, sangat mencintainya. Tapi....dia terlalu teguh dengan prinsip hidupnya Ia berjalan meninggalkan toko bekas Ayu. Ia sudah yakin untuk menutup lembaran saat bersama Ayu. Bahkan ia berencana untuk membongkar toko tersebut sebagai bukti jika dirinya serius akan melupakan Ayu untuk selamanya.Rendy baru saja keluar dari toko, namun seseorang menghalangi langkahnya hingga membuat Rendny terdiam. Ia lalu melihat siapa orang yang Sudah menghalangi jalannya."Rendy menatap orang tersebut, namun tetap saja ia tidak mengenal sosok wanita yang ada di hadapannya ini ""Siapa?" Tanya Rendy pada wanita yang kini berdiri dihadapannya seraya tersenyum lebar.'sudah ku duga, dia tidak mengenaliku,' batin wanita tersebut yang tak lain adalah Poppy. "Siapa?" Tanya lagi Rendy dengan tegas.'aku tidak akan bilang siapa aku sebenar
Kring... Tiba-tiba terdengar suara lonceng yang dipasang di depan pintu toko. Itu artinya ada seseorang yang masuk ke toko, buru-buru ayu langsung membalikkan tubuhnya, ia mendekat ke arah etalase untuk menyambut kemungkinan pelanggan pertama hari ini. "Selamat datang di toko kue barokah semo..." Perkataan Ayu tertahan di udara saat ia melihat sesosok orang yang baru masuk itu, orang yang sangat ia kenali orang yang tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa ada angin tanpa ada sebab dan tanpa ada masalah apapun. Ayu terdiam, ia seperti patung Tak bergerak sedikit pun, bahkan matanya pun enggan untuk berkedip barang sedikitpun. Orang yang baru datang itu menatap heran ke arah Ayu, sebab Ayu malah bengong melihatnya. orang itu mengkibas-kibaskan tangannya di depan mata Ayu. Namun Ayu tak kunjung sadar, ia masih terkesima melihat orang yang baru saja masuk ini. "Selamat pagi Mbak permisi, halo" ucap orang itu setelah berhenti menggerak-gerakkan tangannya di hadapan mata Ayu. "Marv
Sungguh Bayu merasakan sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan. perasaan yang terasa tidak asing untuknya. ia merasa seperti sering melakukan hal seperti ini dengan bocah perempuan ini Najma menangis dalam pelukannya itu, sementara Ayu berusaha untuk melepaskan pelukan Najma karena ia tahu jika yang diperlukan Najma bukanlah Marvel yang meraka kenal. Tapi orang lain. "Jangan kayak gitu, nak. omnya mau pulang." ucap ayu seraya berusaha untuk melepaskan pelukan."Nggak mau! Najma enggak mau. pasti Om Marvel mau menemui Najma kan? mau ajak Najma pergi sama seperti dulu. Aku mau ke mana aja terserah Om bawanya ke mana." tutur Najma dan membuat ayua menepuk jidatnya."Nak dia bukan Om Marvel yang kita kenal." ucap Ayu.Najma tidak terlalu memedulikan, ia justru semakin lengket dengan Bayu. dan Bayu sama sekali tidak protes."kenapa baru menemui Najma sekarang? Najma sedih karena hanya om Marvel dan Om Rendy yang baik sama Najma dan mama. kali ini om Jangan pergi lagi ,ya, tetap di sini bersam
Ayu sebenarnya risi diajak Pria yang mirip Marvel pergi . Apa lagi satu mobil yang sama. Ia merasa seperti wanita rendahan yang gampang diajak pria yang baru bertemu. Bahkan pertemuan mereka belum ada sehari melainkan baru dua jam lalu.Tapi, Najma memaksa ia harus seperti ini. Dari pada Najma harus pergi berdua dengan pria yang mirip Marvel ini. Itu jauh tidak mungkin dan jauh lebih berbahaya.Ayu duduk di jok belakang, sementara Najma duduk bersebelahan dengan Bayu. Najma berinteraksi seperti bukan pada orang lain. Melihat interaksi Najma seperti interaksi ia dengan Marvel dan anehnya sang anak bisa langsung akrab seperti itu. Padahal dia Bayu yang wajahnya memang sangat mirip dengan Marvel."Om, kemana aja? Kenapa enggak pernah jenguk Aku sama Mama? Kami begitu kesulitan, apalagi sekarang mama enggak jadi nikah karena...."."Najma, apa yang sedang kamu bicarakan? Kenapa malah bahas itu?" Ayu menyela perkataan Najma, sengaja karena Najma seperti ingin menceritakan kemalangan dirinya.
Bukan hanya Bayu, Ayu pun terkejut kenapa bisa bayu membeli eskrim kesukaannya? kebetulankah? "Memang ini eskrim kesukaanmu? " tanya Bayu pada Najma."Iya, masa om lupa sih. eskrimnya enak makasih ya om"najama kembali menikmati es kirm yang dibelikan oleh bayu.Bayu berjalan mendekat ke arah Ayu, ia ingin tahu lebih dalam tentang Marvel karena kemungkinan jika dirinya adalah marvel."Apa kamu juga terkejut sama sepertiku?" tanya Bayu tiba-tiba saat ia berhasil duduk di samping Ayu.Ayu menoleh ke samping, ke arah di mana bayu duudk."Apa?" tanya ulang ayu sebab dia belum mengerti maksud dari perkataan bayu."Apa kamu terkejut karena aku membelikan eskrim kesukaanmu dan najma?"Ayu tertawa kecil, ia berpura-pura tidak kepikiran. padahal dia merasa heran . TAPI ia berusaha untuk menepisnya, mungkin saja ini adalah kebetulan yang kebetulan."untuk apa aku terkejut mungkin saja kamu kebetulan ingin membeli eskrim itu, ia kan?""Tapi in bukan kebetulan. Tiba-tiba aku ingin mengambil es
Sepanjang perjalanan menuju Rumah Bayu. Najma dan Bayu tidak hentinya terus tertawa. Ayu yang melihat dari jok belakang hanya bisa tersenyum. entahlah saat Bayu bercerita jika sebenarnya dia bukanlah Bayu. Nama Bayu hanyalah pemberian dari orang yang menyelamatkan dirinya. Dengan demikian Ayu jadi memiliki harapan besar. Jika kemungkinan dia adalah Marvel.Ayu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Bayu, hingga dia bisa mengalami kecelakaan dan ia hilang ingatan. dulu ia suudzon padanya. Ayu pikir Marvel sengaja menghilang, sengaja meninggalkan dirinya hingga apa yang dia lakukan kepadanya membuat hatinya porak-poranda, di saat hatinya tertarik padanya lalu ditinggalkan begitu saja. Kini dia tahu faktanya, telah terjadi sesuatu pada Marvel dan entah apa yang akan dia lakukan hingga ia berakhir di kota ini.Tanpa Ayu ketahui sebenarnya Bayu pun selalu curi-curi pandang dari balik spion mobilnya. Ia juga merasa lega setelah bercerita kepada Ayu. Ia pun berharap besar bisa meng
Ayu bicara seperti itu seraya tersenyum malu-malu. Sebab apa yang ia katakan memang benar adanya. Jika ia hanya mencintai Marvel dan sampai kapan pun akan Terus seperti itu. Sedangkan perasaanya pada Rendy, itu hanyalah sebatas suka karena kebaikannya dan ketulusannya pada Najma serta dirinya. Bukan suka karena perasaan cinta. Apa mungkin dia akan menyia-nyiakan orang sebaik Rendy? Terlebih saat itu posisi Najma membutuhkan sosok seperti Rendy. Rendy dan Marvel tidak jauh berbeda. mereka memiliki sifat lembut pada Najma m mereka pun sama-sama menyayangi Najma . Tidak percaya dengan ucap Ayu, membuat Marvel kembali menanyakan hal tersebut. "Apa? tadi kamu bicara apa?" tanya ulang Marvel. "Aku masih mencintaimu, dari dulu sampai sekarang." ucapan Ayu. satu fakta yang selama ini selalu ia sembunyikan. Ayu langsung menutup wajahnya saking malu. Kenapa bisa ia bilang seperti tadi? Ayu yakin Marvel langsung bertanya-tanya maksud ucapannya. mobil pun sengaja ia tepikan, ia ter
Dari sudut berbeda, sebenarnya Marvel pun melihat interaksi antara Ayu dan Rendy. Marvel terus memperhatikan Tanpa berkedip barang sedikitpun. Ia tidak ingin kehilangan pandangan interaksi Ayu dan Rendy. Marvel merasa jika Rendy sangat mencintai Ayu sampai sekarang. Cinta yang begitu tulus dan besar. ia seorang pria pun mampu untuk merasakannya. Sementara untuk Ayu, Marvel bingung arti dari tatapannya itu. Namun yang bisa ia tangkap jika pandangan ayu terlihat seperti seorang wanita yang meminta pada kekasihnya untuk melupakan semua kenangan di antara mereka. Melupakan cinta yang pernah ada dan melupakan apa pun yang berhubungan dengan keduanya. Lalu Marvel berpikir, apakah mungkin Ayu sempat menyukai Rendy? Andai ia tidak bertemu dengan Ayu mungkin selamanya ia tidak akan pernah sembuh. Dan ia tidak akan pernah bisa memiliki Ayu. Melihat ayu yang hendak berlalu, Marvel pun buru-buru pergi sebelum ia melihat dirinya dan ketahuan tengah menguping pembicaraan dengan Rendy. Ma
Setelah dua jam lamanya Ayu diintrogasi oleh keluarga Marvel, akhirnya kini ia bisa bebas. Ia senang pada akhirnya keluarga Marvel setuju dengan hubungan dirinya dengan Marvel. meskipun masih ada perasaan tidak rela di hati Maureen. Ayu tahu karena ia bisa melihat sendiri tatapan Maureen penuh ketidaksukaan. Ayu saat ini tengah berada di balkon, ia sedang menikmati kesendiriannya, sebab saat ini Marvel ingin diberi waktu untuk bicara dengan keluarganya saja. "Apa aku boleh di sini?" tiba-tiba suara seseorang yang sangat ia kenali terdengar. Ayu tidak menjawab, ia malah mencengkeram pagar pembatas balkon. entahlah! ia masih merasa takut jika bertemu Rendy. Ia takut dituduh yang tidak-tidak. ia trauma dengan hal seperti itu. "Ayu...." panggil Rendy saat ayu tidak kunjung merespon ucapannya.. "Pergi! Aku tidak ingin melihat wajahmu!" usir ayu tanpa sedikitpun melihat orangnya. Rendy tahu Ayu seperti ini karena dirinya, karena ia tidak percaya sepenuhnya. Andai waktu itu ia pe
Semua berkumpul di ruang tamu seusai acara akad pernikahan sederhana antara Rendi dan Melly. mereka saling pandang sebab dari setiap orang memiliki pertanyaan di benak mereka. Ayu yang bertanya-tanya kenapa bisa Rendy dan melly menikah, sedangkan yang ia tahu hubungan keduanya begitu sangat renggang bagaikan kucing dan tikus yang saling menjelekkan dan saling menghindari satu sama lain. Melly dan Rendy Yang bertanya-tanya kenapa Ayu bisa bersama dengan Marvel. kemudian Davin dan Mauren pun memiliki pertanyaan yang sama ditambah ke mana saja selama ini selama 8 bulan menghilang. Rendy yang sedari tadi terus saja menatap Ayu, sementara Ayu yang merasa ditatap hanya tertunduk dengan meremas jari jemarinya. hal yang tidak ingin Ia hadapi ini harus terjadi, ia harus bertemu dengan Rendy begitu cepat "Marvel bisa kamu jelaskan ke mana selama ini dan kenapa kamu bisa dengan wanita ini," ucap Maureen memecah keheningan dengan nada sedikit sinis ketika mengucapkan kata wanita ini. "Dia
ayu sudah siap, begitu juga dengan MArvel. sementara najma ia sengaja tidak membawa anak gadisnya itu, ia menitipkan najma pada bu widya, najam lebih anteng jika bersama cicit bu widya. untuk bertemu orang tua Marvel mereka memesan taksi. dikarenakan untuk saat ini marvel tidak memiliki apa-apa. harta bendanya ada di jakarta, sedangkan dompet miliknya yang berisi kartu kredit dan debit hilang saat ia di rampok. sepanjang perjalanan, ayu terus mersa cemas. dalam pikirannya terus terpikirkan bagaimana jika ia bertemu dengan Rendy? apa yang akan dia lakukan? meskipun benar kota cimahi itu luas barang kali orang tua marvel berada di tempat yang jauh dari Rendy. Marvel yang melihat ayu terus gelisah, berusaha untuk menenangkan, memberikan support system. Marvel meraih tangan ayu lalu menggenggamnya dengan sangat erat, "Tenang! jangan khawatir, percayalah kedua orangtuaku sangat bijak, mereka tidak akan membuat kamu merasa canggung." "Tapi,,,," "percayalah sama aku." Ayu mengang
Kini Rendy dan Melly tengah di interogasi oleh Monica. Wanita berusia 50 tahun itu teramat syok. Ia tidak menyangka anak laki-laki bisa berbuat dibatas kewajaran."Harusnya kamu bilang ke ibu, jika kamu ingin secepatnya menikah. Enggak harus kaya gini," tutur Monica dengan tenang. Ia sudah bisa mengontrol diri. "Tidak Bu! Rendy sama sekali tidak ingin secepatnya menikah. Rendy hanya....""Rendy memaksa, Bu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Terlebih malam itu Rendy mabuk. Ibu tahu sendirikan bagaimana sikap orang yang sedang mabuk? Sekeras apa pun aku menghindar tenagaku kalah kuat. Meskipun aku memang menginginkan Rendy, tapi aku tidak segila itu berani menyerahkan kehormatanku.'' Melly sengaja berkata seperti itu untuk menarik simpati dari Monica hingga Monica mendukung dirinya untuk dinikahi oleh Rendy.Kenyataannya, ia memang tidak bisa menghindari pesona Rendy. Ia terbawa suasana hingga dengan sukarela menyerahkan apa yang selama ini ia jaga."Kau mabuk, Ren?" Tanya Monica, ia tid
"Uuh,"Rendy melenguh, tak lupa ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut itu. Sepertinya efek minum minuman beralkohol membuat kepalanya sakit. Saat ia berusaha untuk bangun, ia mulai menyadari sesuatu. Ia merasa ada sesuatu yang menindih tubuhnya. Lalu ia arahkan pandangannya ke arah perutnya. Dan apa yang terjadi? Rendy langsung menutup mulutnya ia hampir berteriak karena terkejut. Ia tak percaya kenapa ia berada di atas ranjang yang sama bersama Melly. Terlebih melihat posisi Melly yang tidur di atas dadanya. Lebih membingungkan lagi, saat ia mendapati dirinya tak berpakaian begitu juga dengan Melly."Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku tidak ingat apapun?" Batin Rendy, ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi.Ia berusaha untuk mengingat kembali, apa yang terjadi hingga ia bisa berakhir di atas ranjang bersama Melly. Terakhir yang ia ingat adalah saat ia harus meminum sebotol minuman keras demi menyelamatkan Melly. Lalu setelah itu memorinya sekilas terputar saat dirinya
Satu botol minuman keras sudah habis ditenggak oleh Rendy. Sedangkan kedua pria mabuk itu tersenyum lepas seraya melepaskan cekalan ditangan Melly.Mereka mendorong Melly ke arah Rendy dan dengan sigap Rendy memegangi tubuh Melly agar tidak terjatuh."Nih! kami percaya.Sekarang aku kembalikan padamu dan selamat menikmati malam panas bersama," ucap salah satu dari mereka berdua.Melly Paham maksud pria itu. Karena ia tidaklah terlalu bodoh dalam urusan tersebut. Selepas kepergian mereka, Melly langsung menoleh pada Rendy yang sudah mulai kehilangan setengah kesadarannya. "Kenapa kamu lakuin ini? Padahal kamu tinggal pergi gak usah pedulikan aku. Aku gak tega melihat kamu seperti ini." Ucap Melly ia terisak-isak."Berhenti menangis! Dan jangan terlalu percaya diri, aku menolongmu bukan karena aku peduli apa lagi memaafkan kamu. Tapi karena aku sangat menghargai wanita. Jikapun wanita yang mereka ganggu bukanlah Kamu, aku pun akan melakukan hal sama," ucap Rendy, di tengah usahanya unt
Melly tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan berjuang sekali lagi untuk mengambil hati Rendy. Mungkin dulu perjuangannya kurang maksimal. Karena ia hanya bisa sebatas menatap dari kejauhan. Tapi sekarang, ia akan terus hadir dihadapan Rendy. Sampai Rendy merasa ketulusannya, merasakan cintanya dan merasakan perjuangannya untuk mengambil hatinya.Sejak kejadian di toko ayu malam itu. Melly terus saja mengikuti Rendy. Bahkan malam ini ia terkejut saat mengikuti Rendy tapi Rendy malah masuk ke klub malam. Tentunya membuat Melly takut. Karena sebelumnya Rendy tidak pernah menginjakkan kakinya ke tempat buruk itu.Untuk saat ini, ia sama sekali tidak memiliki keberanian untuk masuk. Ia takut jika masuk seorang diri meskipun di sana ada Rendy. Selama kurang lebih satu jam lamanya ia menunggu. Rendy masih tidak terlihat, belum ada tanda-tanda Rendy akan pulang. Melly semakin khawatir, ia takut terjadi sesuatu di sana mengingat ini adalah kali pertama Rendy mengunjungi tempat terlaknat sep