Tujuh tahun kemudian...
"Sudah tujuh tahun, Enrique. Kau harus menceraikan istrimu! Sampai kapan Ibu dan Ayah harus menunggu kau memiliki anak!" Julia, ibu Enrique menatap Enrique tidak puas. Ia telah mentoleransi Althea selama bertahun-tahun, tapi kali ini ia sudah sangat muak.
Teman-temannya telah memiliki cucu yang usianya enam tahun atau lima tahun, tapi ia sampai detik ini ia belum juga memiliki cucu, jangankan memiliki cucu, memberitahu bahwa menantunya hamil saja ia tidak bisa.
"Bu, aku tidak akan menceraikan Althea."
Jawaban Enrique membuat Julia marah. "Apa yang sebenarnya kau lihat dari istrimu, Enrique! Ibu bisa mencarikanmu wanita yang jauh lebih cantik dan lebih muda darinya."
"Bu, aku mencintai Althea. Selain dia, tidak akan ada wanita mana pun yang akan menjadi istriku." Enrique membalas ibunya dengan tegas.
Julia tidak tahu sihir apa sebenarnya yang digunakan oleh Althea pada putranya sehingga putranya begitu tergila-gila pada Althea.
Wanita itu keluar dari ruang kerja Enrique, ia berpapasan dengan Althea yang membawakan minuman dan cemilan untuk ibunya.
"Bu."
Tatapan tajam Julia mengarah pada Althea, ia meluapkan kemarahannya pada wanita itu dengan menyiramkan teh hangat yang dibuatkan oleh Althea ke wajah Althea.
Nampan di tangan Althea terlepas hingga cemilan di atas sana terjatuh ke lantai.
"Jangan pernah memanggilku 'Bu' lagi! Aku tidak memiliki menantu menjijikan sepertimu!"
Awalnya sikap Julia terhadap Althea tidak seburuk ini, tapi setelah beberapa tahun terakhir ia mulai sangat tidak menyukai menantunya yang tidak kunjung hamil. Apapun yang dilakukan oleh Althea akan selalu salah di matanya.
Belum lagi seluruh keluarga besarnya juga tidak menyukai Althea, saudaranya dan saudara iparnya sering menggunakan Althea untuk mengejeknya. Berasal dari kelas rendah saja sudah memalukan, ditambah dengan tidak bisa memberikan keturunan, itu membuat Althea semakin buruk di mata keluarga besarnya.
"Kau adalah pembawa sial di keluarga ini! Tahu diri lah dan tinggalkan Enrique!" bengis Julia.
Enrique segera keluar setelah ia mendengar keributan di luar. Pria itu bergegas mendekati Althea.
"Apa yang Ibu lakukan pada Althea!" Enrique menatap ibunya marah. Ia melihat wajah Althea yang merah.
"Dia pantas mendapatkannya!" Julia berkata dengan kejam.
"Ibu, jika Ibu datang ke sini hanya untuk membuat keributan, maka lain kali jangan pernah datang ke sini lagi!" Enrique berkata dengan tegas pada ibunya.
Julia menjadi semakin marah. "Enrique kau bersikap kurang ajar seperti ini pada ibumu hanya karena wanita mandul ini!"
"Althea, ayo pergi ke rumah sakit." Enrique khawatir pada Althea.
"Tidak perlu, Suamiku. Aku akan ke kamar untuk membasuh wajahku dengan air dingin."
"Aku akan menemanimu."
Enrique segera menyusul Althea yang melangkah lebih dulu dari dirinya.
Julia semakin membenci Althea karena Enrique lebih memilih untuk membela Althea daripada ibunya sendiri. Julia yang melahirkan Enrique, tapi Enrique lebih sayang pada istrinya. Secepatnya, Julia pasti akan membuat Enrique menceraikan Althea.
Wanita itu akhirnya pergi dari kediaman putranya dengan penuh amarah.
Di dalam kamar, Althea telah membasuh wajahnya dengan air dingin, tapi meski begitu wajahnya tetap terlihat memerah. Untung saja air yang disiramkan pada wajahnya tidak terlalu hangat.
"Aku minta maaf atas perbuatan Ibu padamu, Thea."
"Tidak perlu meminta maaf. Aku baik-baik saja." Althea tidak pernah membuat keributan saat ia diperlakukan buruk oleh keluarga Enrique. Apa yang terjadi padanya ini bukan pertama kalinya.
Ibu mertuanya, tidak bukan hanya ibu mertuanya, tapi seluruh keluarga suaminya memang tidak menyukainya. Mereka kerap kali memperlakukannya dengan buruk. Hinaan, tatapan merendahkan, makian, Althea sudah sangat terbiasa dengan hal itu.
Ia berutang banyak pada Enrique, jadi ia menerima semuanya dan tidak membalas. Ia tidak ingin keluarga Enrique menyerang Enrique.
Enrique merasa bersalah pada Althea, karena ketidakmampuannya Althea yang disalahkan.
Selama tujuh tahun menikah, Althea tidak sekalipun membuka aibnya, di mana dirinyalah yang tidak mampu memberikan keturunan untuk Althea.
Namun, karena bungkamnya Althea, wanita itu selalu saja disalahkan. Althea telah banyak berkorban untuk menjaga nama baiknya, tapi sebagai suami ia tidak bisa melindungi Althea dari keluarganya yang terus menghina Althea.
"Setelah ini katakan saja yang sebenarnya, kau tidak harus terus menutupi kekuranganku, Althea." Enrique ingin Skyla melawan.
"Tidak apa-apa, aku bisa menanggungnya."
Enrique sangat mencintai Althea, ia memiliki kekurangan, tapi ia dengan egois mempertahankan pernikahannya dengan Althea.
Sementara Althea, wanita itu juga tidak pernah meminta untuk bercerai darinya. Satu kali ia pernah bertanya pada Althea, kenapa wanita itu tidak meminta bercerai darinya.
Althea memberikan jawaban yang tidak diduga oleh Enrique. Wanita itu tidak memiliki keluarga lagi, Enrique adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki, jadi ia tidak ingin bercerai.
Dua tahun lalu, ibu Althea berpulang karena penyakit komplikasi yang dideritanya. Setelah ibunya tiada, Althea hanya tinggal sebatang kara.
Namun, Althea juga memiliki alasan lain. Bahkan jika ia bercerai dengan Enrique, hidupnya masih akan sama saja. Ia sudah tidak memiliki tujuan hidup yang jelas lagi. Cita-citanya, cintanya, semuanya sudah terkubur sejak tujuh tahun lalu.
"Kembalilah bekerja, aku akan segera baik-baik saja." Althea tidak ingin menyita waktu Enrique.
Hari ini adalah akhir pekan, tapi Enrique memiliki banyak pekerjaan yang harus ia urus.
"Baiklah." Enrique meninggalkan Althea, perusahaannya sedang dalam masalah, ia harus melakukan banyak upaya.
**
"Temani aku ke acara perjamuan." Enrique membutuhkan kerja sama dengan beberapa pengusaha, jadi ia harus lebih sering datang ke perjamuan para pengusaha.
Enrique tidak mengerti apa yang salah dalam satu tahun terakhir ini, perusahaannya terus mengalami kemunduran. Beberapa pengusaha menolak untuk bekerja sama, lalu kemudian akan terjadi beberapa masalah yang menyebabkan kerugian besar.
"Baik." Althea sudah sangat sering menemani Enrique ke berbagai pertemuan penting atau pesta kelas atas. Enrique tidak pernah malu membawanya ke pesta meski ia berasal dari keluarga kurang mampu.
Dua jam kemudian Althea telah siap, wanita itu mengenakan gaun berwarna emerald, ia mengenakan satu set perhiasan yang merupakan hadiah ulang tahun pernikahan yang pertama antara dirinya dan Enrique.
Usia Althea saat ini sudah dua puluh tujuh tahun, tapi ia tampak seperti wanita yang berusia lebih muda dari itu. Sebagai istri dari seorang pengusaha kaya raya, Althea harus menjaga penampilannya agar ia tidak membuat malu Enrique ketika ia menemani Enrique ke berbagai perjamuan.
Enrique tidak pernah tidak terpukau dengan penampilan Althea. Di matanya Althea adalah wanita yang paling cantik di dunia.
"Kau sangat cantik." Enrique memberikan pujian dengan murah hati. Pria itu mengulurkan tangannya.
"Terima kasih, Suamiku." Althea meletakan tangannya di atas telapak tangan Enrique.
"Baiklah, ayo kita pergi."
Keduanya kemudian pergi ke perjamuan, setengah jam berikutnya mereka sampai di tempat perjamuan.
Banyak pengusaha yang sudah dikenal oleh Althea sebelumnya di sana, tapi beberapa di antaranya juga baru dilihat pertama kali oleh Althea.
Enrique membawa Althea untuk menyapa beberapa rekan bisnisnya. Beberapa orang itu membalas sapaan Enrique dengan ramah seperti biasanya.
Lalu kemudian Enrique menyapa beberapa pebisnis lainnya, tapi mereka memberikan respon yang kurang baik pada Enrique. Itu karena mereka tahu bahwa bisnis Enrique saat ini sedang tidak bagus. Mereka menilai bahwa ada orang yang mencoba menekan perusahaan Enrique.
Enrique kemudian melihat seorang pria yang telah menolak proposalnya. Pria itu membawa Althea menuju ke pria itu.
"Selamat malam, Tuan Raphael." Enrique menyapa Raphael dengan ramah.
Raphael melirik Enrique tidak begitu tertarik. "Anda?"
"Saya Enrique Smith, dari S Corp."
"Ah, rupanya Anda." Raphael berkata dengan nada acuh tak acuh. Pria itu kemudian beralih pada Althea, ia melihat Althea dengan tatapan nakal.
"Tuan Raphael, mengenai proposal yang saya tunjukan, bisakah Anda meninjaunya kembali?" Enrique membutuhkan kerjasama ini untuk membantu perusahaannya keluar dari krisis.
"Tuan Enrique, Anda memiliki istri yang sangat cantik." Raphael membahas hal lain.
Enrique tidak suka cara Raphael menatap Althea. Ia seorang pria, jadi ia tahu arti tatapan nakal itu. "Terima kasih atas pujian Anda, Tuan Raphael."
"Aku akan menyetujui proposal yang kau tunjukan padaku, tapi ada syaratnya."
"Syarat?"
"Ya." Tatapan Raphael beralih pada Althea lagi. "Biarkan istrimu tidur denganku."
Enrique memiliki garis bawahnya, dan itu adalah Althea. Pria itu hendak melayangkan tinjunya ke wajah Raphael, tapi Althea memegang tangannya.
"Jangan marah, ayo kita pergi." Althea tidak ingin Enrique terpancing emosi dan membuat keributan di sana.
Enrique menatap Althea. Wanita ini selalu membuatnya tenang, lalu setelahnya ia menatap Raphael dengan tajam.
"Tuan Enrique, tidak ada yang bersedia bekerjasama denganmu. Aku bersedia membantumu, aku menilai istrimu sangat tinggi, tapi kau tidak menerima niat baikku."
Enrique tidak bisa menahannya lagi, pria itu melayangkan tinjunya ke wajah Raphael.
"Bajingan sialan! Berani sekali kau memukulku!" Raphael membalas pukulan Enrique, tapi Enrique dengan cepat mengelak.
Pemilik acara segera datang. "Apa yang terjadi di sini?" Pria itu menatap Raphael dan Enrique bergantian.
"Tuan Hugo, bajingan sialan ini yang mengacau di perjamuanmu. Dia tidak menghargaimu sebagai tuan rumah sama sekali!" Raphael menunjuk ke Enrique dengan marah.
Hugo melihat ke arah Enrique. Hari ini seseorang dari ibu kota telah menghubunginya dan mengatakan padanya untuk mengusir Enrique dari perjamuan itu.
Sebelumnya Hugo tidak memiliki alasan, tapi sekarang ia sudah mendapatkan alasan.
"Tuan Enrique, silahkan tinggalkan perjamuan ini." Ia mengusir Enrique.
Enrique tahu bahwa posisinya saat ini sedang menurun, tapi ia merasa orang-orang terlalu merendahkannya.
"Istriku, ayo pergi." Enrique tidak bisa menerima penghinaan lebih banyak lagi. Ia segera membawa Althea meninggalkan tempat perjamuan itu.
tbc
"Maafkan aku karenaku kau mendapatkan penghinaan." Enrique lagi-lagi merasa bersalah pada Althea."Ini bukan salahmu, mari lupakan saja." Althea bisa menahan semua penghinaan, bukan karena ia sangat sabar, tapi karena ia sudah sangat terbiasa dipandang sebelah mata oleh orang lain. "Apakah kondisi perusahaan belum membaik?"Enrique tidak pernah membicarakan mengenai krisis perusahaan dengan Althea secara mendalam, ia hanya memberitahu Althea bahwa perusahaan sedang mengalami masalah. Namun, karena saat ini Althea telah bertanya maka ia akan memberitahu Althea."Kondisi perusahaan sedang krisis sekarang. Jika terus mengalami kerugian maka kurang dari satu tahun ini maka perusahaan akan mengalami kebangkrutan."Althea tidak menyangka jika masalhnya begitu serius. "Maafkan aku karena tidak bisa membantumu." Althea mengatakannya dengan pelan. Ia adalah seorang yatim piatu tanpa dukungan keluarga, jadi ia tidak bisa membantu Enrique sama sekali.Enrique menggenggam tangan Althea. "Ini buka
Tiga hari berlalu, Enrique telah membuat keputusan. Hari ini asisten pribadinya membuat janji temu dengan Savero. Di pertemuan kali ini ia membawa Althea bersamanya.Seperti sebelumnya, Savero membuat Enrique menunggu selama satu jam.Saat Savero memasuki ruangan itu, Althea membeku di tempatnya. Ia tidak menyangka bahwa akhirnya ia akan kembali bertemu dengan Savero.Savero tidak menyapa Enrique ataupun Althea, pria itu langsung duduk di tempat duduknya. Savero menahan keinginannya untuk mencabik-cabik Althea yang telah memberikan luka mendalam untuknya."Jadi, apa keputusan Anda, Tuan Enrique?" Savero bertanya dengan wajah dingin.Setelah berbagai pertimbangan Enrique sudah mengambil keputusan, ia akan mengembalikan Althea pada Savero. Bukan hanya demi perusahaannya, tapi juga demi Althea.Dengan bersama Savero, masa depan Althea juga akan lebih terjamin. Althea bisa memiliki keturunan. Enrique tidak bisa terus memenjarakan Althea dengannya dan menghadapi berbagai kesulitan denganny
Keesokan paginya Savero mengumpulkan semua pelayannya termasuk Althea."Ini adalah Althea Zamara, pelayan baru di kediaman ini." Savero memberitahu para pelayannya. Lalu pria itu kemudian beralih ke kepala pelayan. "Bibi Grace, antarkan dia ke kamar pelayan dan beritahu dia apa yang harus dia kerjakan di kediaman ini!""Baik, Tuan.""Nona Althea, mari ikuti saya." Grace memperlakukan Althea dengan sopan. Althea adalah satu-satunya pelayan yang dibawa langsung oleh tuannya, jadi ia pikir bahwa Althea tidak akan sama dengan para pelayan lainnya.Selain itu Althea memiliki penampilan yang terawat. Tidak aka nada pelayan yang memiliki penampilan seperti ini.Althea mengikuti Grace, mereka meninggalkan bangunan utama dan pergi ke paviliun yang ada di sebelah bangunan utama."Nona Althea, ini adalah kamar Anda."Althea melihat ke sekeliling, kamar ini hanya sebesar kamar mandinya di kediaman Enrique, tapi Althea tidak mengeluh karena meski tujuh tahun hidup dalam kemewahan, ia tidak benar-b
Setelah dari rumah sakit, Althea diantar kembali ke villa, sedangkan Ridley pria itu pergi ke cabang perusahaan Dominic Grup."Althea, Bibi akan menjelaskan apa tugasmu di kediaman ini." Grace berdiri di depan Althea. "Kau akan mengurus semua hal yang berhubungan dengan Tuan Savero. Mulai dari Tuan Savero membuka mata sampai menutup mata.Tuan Savero akan bangun di pukul setengah enam pagi. Kau harus bangun lebih dahulu untuk mengurus pakaian dan sarapannya.Kemudian di malam hari Tuan Savero akan lembur, kau harus membuatkannya kopi. Juga kau harus menyiapkan pakaian untuk di malam hari.Tuan Savero tidak akan setiap hari pulang ke rumah, saat Tuan Savero tidak ada kau bisa melakukan pekerjaan lain.""Aku mengerti, Bibi.""Baiklah, kalau begitu pergilah ke kamanr Tuan Savero untuk merapikan kamarnya.""Ya, Bibi."Althea pergi ke kamar Savero, kamar yang semalam ia tempati. Althea mulai melakukan pekerjaannya dari ranjang di kamar itu. Ia mengganti sprei dan merapikan tempat tidur itu
"Apakah kau ingin tahu alasan kenapa aku membiarkan wanita sepertimu menemaniku ke pesta ini, Althea?" Savero berbalik, pria itu menatap Althea dengan angkuh.Althea tahu alasannya setelah ia datang ke tempat pesta tadi. Savero ingin membuat dirinya menjadi bahan perbincangan orang lain. Savero juga bermaksud untuk membuat Enrique tampak seperti seorang pecundang."Saya tidak tertarik untuk mengetahuinya, Tuan Savero." Althea membalas dengan datar.Savero melangkah mendekati Althea, membunuh jarak di antara mereka. "Namun, aku ingin memberitahumu. Lihat, pria yang kau pilih tujuh tahun lalu saat ini dia hanyalah seorang pecundang.Tujuh tahun lalu kau meninggalkanku karena uang dan kekuasaan pria itu, tapi sekarang dia bahkan bukan apa-apa dibandingkan denganku.""Tuan Savero, jangan terlalu yakin. Tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan."Savero mencengkram dagu Althea dengan kasar. "Apakah kau berpikir masih ada kesempatan bagi mantan suamimu untuk bangkit?"
"Hari ini sampai dua minggu ke depan Tuan Savero kembali ke ibu kota, kau bisa melakukan pekerjaan lain selama Tuan Savero tidak ada." Grace memberitahu Althea."Baik, Bibi.""Kau sepertinya kurang enak badan hari ini, istirahat saja untuk hari ini."Althea menatap Grace sejenak, ia merasa terharu karena ternyata Grace memperhatikannya."Terima kasih, Bibi.""Ya, sekarang kembalilah ke kamarmu.""Ya, Bibi." Althea segera pergi.Beberapa pelayan menatap Althea tidak senang. Mereka jelas iri pada Althea yang mendapatkan perlakuan istimewa. Mereka telah bekerja di vila itu sejak beberapa tahun lalu, tapi jangankan merayu tuan mereka, mendekatinya saja mereka tidak bisa.Lalu, datang Althea yang melayani semua keperluan pribadi tuan mereka, jelas saja mereka sangat cemburu. Mereka semua menilai bahwa Althea menggunakan kecantikannya untuk merayu Savero.Dan yang lebih membuat mereka cemburu adalah Savero membawa Althea ke pesta. Namun, meski mereka tidak menyukai Althea, mereka tidak bera
Tubuh Althea membeku saat Enrique bergerak ke arahnya lalu kemudian memeluknya. Sudah lebih dari dua minggu ia tidak bertemu dengan Enrique, hari ini ia bertemu kembali dengan pria itu."Thea, aku sangat merindukanmu." Enrique tidak bisa membendung emosinya. Dua minggu tanpa Althea dalam hidupnya bukanlah sesuatu yang mudah.Segala sesuatu tentangnya diurus oleh Althea, dari kaki hingga ke rambut. Saat Althea tidak ada, ia mengalami kekacauan yang tidak pernah ia bayangkan.Enrique tahu bahwa saat ia mengambil keputusan, maka hidupnya tidak akan menjadi mudah, tapi ia tidak tahu bahwa itu jauh lebih sulit dari yang ia bayangkan.Ia akan bangun dan menutup mata dengan Althea di dalam dekapannya. Lalu di pagi hari Althea akan menyiapkan pakaian, sarapan dan kopi untuknya. Di siang hari, Althea akan datang dan membawakan makan siang. Lalu di malam harinya Althea yang menyiapkan makan malam dan pakaian untuknya di malam hari.Hampir setiap harinya waktunya berpusat pada pekerjaan dan Alth
Sampai di kediamannya, Savero membawa Althea ke kamar wanita itu. Ia membuka kamar mandi dan mendorong Althea hingga terduduk di lantai dengan kasar. Rasa sakit menjalar di bokong Althea.Savero mengambil shower lalu kemudian menyiramkannya dengan kejam ke tubuh Althea."Aku sangat benci peliharaanku dikotori oleh orang lain!" Savero mengarahkan shower ke kepala Althea. Setelah puas mengguyur Althea. Savero membungkuk dan mencengkram dagu Althea dengan kuat. "Ingat ini baik-baik, Althea. Jika hal seperti ini terjadi lagi, aku pastikan kau akan mendapatkan hukuman yang jauh lebih berat!"Setelahnya Savero melepaskan cengkraman itu dengan kasar. Ia keluar dari kamar Althea, di depan ada Grace yang menunggu."Kunci kamar ini, jangan berikan dia makan dan minum selama tiga hari ke depan, aku sangat tidak menyukai peliharaan yang tidak patuh!" Setelahnya Savero melewati Grace.Grace melihat ke arah pintu, ia terlihat ragu sejenak, lalu kemudian masuk ke dalam untuk melihat kondisi Althea.
Althea terjaga dari tidurnya, ia tidur sangat nyenyak semalam. Ia pikir itu karena efek obat yang diberikan padanya.Namun, ketika ia melihat siapa yang tidur di sebelahnya di atas ranjang sempit itu, ia akhirnya tahu alasan kenapa ia tidur nyenyak. Savero selalu menjadi obat tidur terbaiknya. Dalam dekapan pria itu ia akan merasa aman dan nyaman.Althea memperhatikan Savero yang tidur dengan tenang, tangannya bergerak hendak membelai wajah Savero. Ia sangat mencintai pria ini, tapi kenapa batas di antara mereka terlalu jauh.Tepat saat Savero hendak membuka matanya, Althea segera menjauhkan tangannya. Ia segera menutup matanya dan berpura-pura tidur.Savero memandangi Althea untuk beberapa saat, lalu kemudian ia membelai wajah Althea dengan perlahan. Savero tidak ingin membangunkan Althea, jadi ia hanya mengecup kening Althea lalu turun dari ranjang dengan perlahan.Pria itu pergi ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya lalu kemudian memakai pakaian yang telah dibawa oleh Ridley untukn
“Tuan, saya sudah mendapatkan hasil penyelidikan tentang kebenaran yang terjadi tujuh tahun lalu. Tuan Enrique tidak berbohong. Ibu Nona Althea memang membutuhkan operasi dengan biaya besar saat Tuan juga sedang dirawat di rumah sakit. Dan yang membayar tagihan rumah sakit itu adalah Tuan Enrique.” Ridley melaporkan hasil penyelidikannya pada Savero. “Mengenai penyakit Tuan Enrique, itu juga benar. Tuan Enrique mengalami impoten sejak sebelum menikah dengan Nona Althea.”Wajah Savero tampak suram, Enrique benar-benar licik. Dia tahu bahwa dia memiliki kekurangan yang begitu besar, tapi dia tetap menjebak Althea agar menikah dengannya. Namun, di sisi lain Savero juga merasa berterima kasih pada Enrique karena pria itu menolong Althea meski dengan niat lain.Savero tidak bisa membayangkan seperti apa kacaunya Althea saat itu. Ke mana Althea harus mencari uang sebanyak itu dalam waktu singkat untuk menyelamatkan nyawa ibunya.Ia tidak akan pernah menyalahkan Althea karena wanita itu lebi
Di dalam ruangannya, Althea merasa sangat cemas. Jika hal buruk terjadi pada Enrique lagi, maka ia pasti akan menyalahkan dirinya sendiri karena terus menerus menyebabkan orang lain terluka karenanya.Pintu ruangan yang tadi tertutup kini terbuka. Althea segera melihat ke pintu dan ia menemukan Savero sedang melangkah ke arahnya.“Apa yang kau lakukan pada Enrique?” Althea bertanya dengan suara gemetar.Savero mendekati Althea. “Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya padaku, Althea?”Althea sedikit bingung dengan pertanyaan Savero. Apakah mungkin Enrique mengatakan sesuatu pada Savero?“Apa yang sedang kau bicarakan, Tuan Savero?”“Tujuh tahun lalu, alasan kau menikah dengan Enrique. Kenapa kau tidak menjelaskannya padaku?”“Tidak ada yang perlu aku jelaskan, pada akhirnya pilihanku tetap bukan dirimu. Aku mengkhianatimu demi uang, itu fakta.” Althea menjawab seadanya.Savero ternyata benar-benar telah salah memahami Althea. Ia kira tujuh tahun lalu Althea meninggalkannya karena
Waktu berlalu, hari ini adalah hari pertunangan antara Savero dan Aurora. Pesta pertunangan keduanya berjalan dengan lancar.Paman Aurora yang mengincar posisi Aurora dan selalu meremehkan Aurora karena Aurora adalah seorang perempuan hanya bisa menekan dalam-dalam rasa tidak bahagianya.Keponakannya benar-benar licik, untuk mengamankan posisinya ia mengincar pria paling berpengaruh di negara itu.Tidak, dia tidak akan menyerah dengan cepat. Dia pasti akan membuat Aurora ditinggalkan oleh Savero. Jika bisa, ia juga akan membuat Savero berbalik menyerang Aurora, dengan begitu Aurora pasti tidak akan bisa bangkit.Meski pesta pertunangan itu tidak diadakan secara pribadi, tapi berita dan artikel mengenai pertunangan dua pewaris dari keluarga besar di negara itu telah diterbitkan dan menjadi perbincangan banyak orang.Mereka semua sepakat menilai bahwa Savero dan Aurora sangat serasai. Keduanya memiliki aura mendominasi yang sama kuatnya.Di rumah sakit, Althea saat ini melihat pemberita
“Tuan, Tuan Savero menolak untuk bertemu dengan Anda.” Asisten pribadi Enrique memberitahu Enrique mengenai penolakan Savero.Enrique baru memiliki kesempatan untuk pergi ke ibu kota agar bisa bertemu dengan Savero. Selama beberapa waktu ini ia sedang memulihkan dirinya lalu ada beberapa masalah lain yang menyita perhatiannya sehingga ia tidak bisa mencari Savero.“Kembali ke hotel.” Enrique baru mencoba, ia tidak akan menyerah dengan cepat. Jika Savero tidak ingin bertemu dengannya maka ia akan mendatangi pria itu.“Baik, Tuan.”Savero segera pergi ke mobil yang telah disediakan untuknya selama berada di ibu kota. “Apakah kau sudah tahu di mana Althea saat ini?”“Saya masih belum menemukan keberadaan Nona Althea.”Enrique sebenarnya memiliki jalan, tapi ia takut jika ketahuan akan membuat Althea berada dalam masalah. Ia bisa mengirimkan orang untuk memata-matai Savero, dengan begitu ia akan tahu di mana keberadaan Savero dan juga Althea. Namun, ia tidak tahu apa konsekuensinya jika m
“Tuan Raphael, apakah Anda sudah menerima kiriman dariku?” Savero tentu saja sudah memikirkan semuanya dengan baik sebelum ia mengambil langkah untuk menyerang Adelaide.Sebelum ini ia telah memerintahkan Ridley untuk mencari bukti kejahatan keluarga McQuinn, Savero yakin suatu hari nanti semua bukti kejahatan itu akan berguna untuknya. Ya, setidaknya untuk menyingkirkan Adelaide dan Jill jika ia sudah sangat muak dengan keberadaan wanita-wanita itu di sekitarnya.“Apa yang kau inginkan, Savero?”“Adelaide dan Jill berani menyentuh orangku, aku ingin membawa seluruh keluarga McQuinn hancur bersamanya.”“Savero, apa yang mereka berdua lakukan tidak ada hubungannya dengan keluarga McQuinn.”“Kau salah, Tuan Raphael. Mereka adalah McQuinn, jadi McQuinn harus hancur bersama mereka.”“Kakak, tolong kami. Savero menyiksa kami.”“
Savero meninggalkan rumah sakit, ia membiarkan dua pengawal menjaga Althea untuk sementara waktu. Di dalam mobil suasana hati Savero sangat buruk. Apa yang dikatakan oleh Althea terngiang di benaknya.Sekali lagi ia merasa sangat bodoh, ia sangat takut kehilangan Althea, tapi Althea begitu ingin meninggalkannya.Ia telah memilih untuk melupakan masa lalu, tapi Althea bahkan tidak menyesali pilihannya di masa lalu. Cintanya yang sangat besar begitu diremehkan oleh Althea. Savero tahu bahwa Althea adalah wanita yang kejam, tapi ia tidak menyangka bahwa Althea akan sangat kejam.Sekarang ia tidak akan bertanya-tanya lagi tentang penyesalan Althea. Semuanya sudah sangat jelas. Ia tidak akan menjadi pria yang begitu menyedihkan lagi. Althea akan semakin menginjak-injak perasaannya jika wanita itu tahu sampai detik ini ia masih sangat mencintai Althea.Waktu berlalu, mobil yang dikemudikan oleh sopir Savero ini telah memasuki halaman kediaman kake
Althea kemudian dipindahkan ke ruang perawatan. Saat ini Althea masih belum sadarkan diri karena pengaruh obat.Savero duduk di sebelah ranjang, ia memperhatikan wajah Althea. Tangannya menggenggam tangan Althea.“Aku kalah, Althea. Nyatanya aku masih sangat mencintaimu. Aku akan melupakan apa yang sudah kau lakukan tujuh tahun lalu asal kau tetap bersamaku.” Savero tahu bahwa ia sangat menyedihkan, bahkan setelah dikhianati oleh Althea ia masih begitu mencintai wanita ini. Nyatanya, selain Althea, tidak pernah ada wanita yang bisa memasuki hatinya.“Jika kau sangat menyukai uang dan status, aku akan memberikan semuanya padamu.” Savero menyerah pada harga dirinya. Althea adalah pengecualian dalam hidupnya. Ia bisa merendahkan dirinya untuk wanita ini.Saat Savero dengan setia menunggu Althea membuka mata, di kediaman kakeknya saat ini Adelaide dan Jill sedang menghadapi kemarahan Elliot.“Ayah, aku melaku
Tubuh Althea didorong dengan kasar, hingga akhirnya ia terhempas ke lantai gudang yang dingin.Adelaide berdiri di depan Althea, wanita itu kemudian membungkuk dan mencengkram dagu Althea dengan kuat. Wajah wanita itu terlihat begitu kejam sekarang.“Aku ingin melihat apakah Savero masih akan mempertahankanmu setelah wajahmu hancur!” Adelaide sudah memiliki rencana.Ia tahu bahwa kali ini Savero mungkin akan mengamuk lagi padanya, tapi ia yakin Savero tidak akan begitu kejam padanya. Ia bersedia menanggung kemarahan Savero asalkan wanita rendahan seperti Althea tersingkir dari hidup Savero.Pelayan lain datang dengan mangkuk kecil yang berisi air minum yang telah dicampurkan dengan racun yang didapatkan oleh Adelaide dari dunia bawah.Adelaide mengambil mangkuk itu, dua pelayan memegangi Althea agar tidak memberontak. Ia kemudian menuangkan cairan di dalam mangkuk ke mulut Althea dengan kasar.Althea tersedak karena