Althea tahu alasannya setelah ia datang ke tempat pesta tadi. Savero ingin membuat dirinya menjadi bahan perbincangan orang lain. Savero juga bermaksud untuk membuat Enrique tampak seperti seorang pecundang.
"Saya tidak tertarik untuk mengetahuinya, Tuan Savero." Althea membalas dengan datar.
Savero melangkah mendekati Althea, membunuh jarak di antara mereka. "Namun, aku ingin memberitahumu. Lihat, pria yang kau pilih tujuh tahun lalu saat ini dia hanyalah seorang pecundang.
Tujuh tahun lalu kau meninggalkanku karena uang dan kekuasaan pria itu, tapi sekarang dia bahkan bukan apa-apa dibandingkan denganku."
"Tuan Savero, jangan terlalu yakin. Tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan."
Savero mencengkram dagu Althea dengan kasar. "Apakah kau berpikir masih ada kesempatan bagi mantan suamimu untuk bangkit?" Savero mendengkus dingin. "Tanpa izin dariku S Corp tidak akan pernah benar-benar bangkit!"
Althea akhirnya benar-benar yakin bahwa penyebab dari S corp berada dalam krisis adalah karena Savero. Selama beberapa tahun terakhir ini pekerjaan Enrique selalu berjalan dengan lancar, baru satu tahun terakhir ini masalah demi masalah muncul hingga menyebabkan banyak kerugian.
Jadi, pada akhirnya ialah yang telah menyebabkan semua masalah itu.
Althea tidak mengerti, kenapa setiap orang yang memiliki hubungan yang baik dengannya akan mendapatkan musibah. Dimulai dari Savero, lalu ibunya dan terakhir Enrique.
"Tuan Savero, jika Anda membenci saya maka arahkan saja semua kebencian itu pada saya. Tujuh tahun lalu adalah kesalahan saya, bukan Enrique."
Savero menjadi semakin marah. Rahang pria itu mengeras. Cengkramannya di dagu Althea semakin kuat. "Tentu saja aku akan mengarahkan semua kebencianku padamu, kau tidak perlu mengajari aku tentang hal itu. Pecundang Enrique adalah orang yang kau sayangi, aku akan menghancurkan apapun yang kau sayangi di dunia ini."
Rasa pahit menyebar di hati Althea, menghancurkan apapun yang ia sayangi? Sayangnya, di dunia ini tidak ada lagi yang ia sayangi.
"Tidak diragukan lagi Tuan Savero sangat membenci saya. Cinta Anda terhadap saya di masa lalu benar-benar besar." Althea tersenyum mengejek Savero.
Savero membenci senyuman itu. Ia juga membenci fakta bahwa di masa lalu cintanya pada Althea sangat besar hingga kerusakan yang terjadi padanya juga besar saat Althea mengkhianatinya.
Tahun pertama setelah ia ditinggalkan oleh Savero, ia merasakan sakit yang terus menyiksa. Ia kira semakin lama waktu berlalu, rasa sakitnya akan berkurang, tapi nyatanya semakin menggila sampai membuat hatinya mati rasa.
Setelah dikhianati begitu parah oleh Althea, Savero tidak pernah percaya pada cinta lagi. Di matanya semua wanita sama saja seperti Althea. Tidak ada yang tulus, mereka semua hanya memikirkan tentang uang dan status sosial.
Sekarang dihadapkan dengan senyuman mengolok Althea, itu hanya membuat api kebencian di dalam diri Savero semakin membara.
Cengkraman Savero berpindah pada leher Althea. "Mencintaimu di masa lalu adalah kesalahan terbesar dalam hidupku! Dan saat ini kau tidak lebih dari sekedar property yang sudah aku beli!" Savero menatap tajam Althea sejenak sebelum akhirnya ia menghempaskan tangannya dengan kasar.
Althea kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke lantai dengan kuat.
"Enyah dari sini!" Savero memunggungi Althea.
Althea segera berdiri lalu pergi meninggalkan kamar Savero dan kembali ke kamarnya.
Althea bersandar di pintu. Kalimat yang diucapkan oleh Savero tadi terngiang di kepalanya. Jika bagi Savero mencintainya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya, tapi ia tidak pernah menyesal mencintai Savero.
Pria itu telah memberikannya cinta yang tidak pernah ia dapatkan dalam hidupnya. Sejak kecil ia hidup di panti asuhan, berbaur dengan anak-anak yang kekurangan kasih sayang.
Lalu kemudian datang Savero ke dalam hidupnya, memberikannya begitu banyak cinta dan kasih sayang. Savero adalah sinar cahaya dalam hidupnya yang kelam dan dingin.
Dibenci seperti ini oleh Savero, meski ia sudah menyiapkan hatinya, ia masih merasa sakit dan sedih. Akan tetapi, jika ia bisa kembali ke masa lalu, ia masih akan mengambil langkah yang sama.
Dengan pilihannya, ia bisa menyelamatkan dua nyawa, Savero dan ibunya, meski pada akhirnya kebahagiaannya sendiri yang dikorbankan.
Sekarang ia hanya akan membiarkan Savero melampiaskan kebenciannya. Ia ingin Savero melepaskan semuanya lalu kemudian bisa hidup tanpa kebencian dan dendam.
**
"Apa yang terjadi?" Daxton duduk di sebelah Savero. Saat ini keduanya sedang berada di sebuah ruangan pribadi di klub malam terbesar di kota itu.
"Tidak ada, temani aku minum saja."
"Baiklah." Daxton mengisi gelasnya. Pria ini adalah salah satu dari dua sahabat Savero yang telah menemani Savero sejak masih kecil.
Tujuh tahun lalu, ketika Savero memutuskan untuk meninggalkan kota ini, Daxton dan Joaquin pergi bersama Savero. Mereka bertiga membangun sebuah perusahaan bersama, jatuh dan bangkit bersama.
Setelah lima tahun, perusahaan yang mereka bangun menjadi salah satu perusahaan yang cukup berpengaruh. Saat ini perusahaan itu dipimpin oleh Daxton sebagai CEO Sementara Savero, ia mulai mengambil alih grup Dominic.
Dalam satu tahun terakhir ini Daxton dan Joaquin menjadi saksi bagaimana Savero menekan S crop dari segala sisi.
Meski Savero mengatakan bahwa tidak terjadi apa-apa, tapi Daxton tahu bahwa suasana hati Savero yang buruk pasti ada hubungannya dengan Althea.
Daxton adalah salah satu saksi betapa hancurnya Savero ketika Althea mengkhianati Savero saat Savero sangat membutuhkan kehadiran Althea.
Rasa sakit hati, kebencian dan dendam akhirnya yang menguatkan Savero, membuat pria itu bangkit dan kemudian menjadi robot yang hanya mencurahkan pikirannya pada pekerjaan. Hidup Savero hanya berputar pada belajar dan bekerja. Hal inilah yang membuat perusahaan yang mereka bangun bisa sangat maju dalam waktu lima tahun.
Tidak hanya Savero yang membenci Althea, tapi juga Daxton dan Joaquin. Sebagai sahabat Savero, mereka sangat terluka ketika Savero dikhianati oleh Althea.
Atas dasar apa Althea bisa hidup bahagia setelah Althea menghancurkan hati Savero dengan sangat parah.
Savero mengisi gelasnya, kata-kata yang diucapkan oleh Althea tadi berputar di kepalanya, membuat kemarahan di dalam dirinya menjadi tidak terkendali.
Bahkan setelah dijual oleh Enrique, Althea masih mencoba untuk melindungi Enrique. Tampaknya wanita itu sangat mencintai Enrique.
Savero mencengkram gelasnya dengan kuat lalu menenggak cairan yang ada di dalamnya dan meletakan gelas dengan kasar di atas meja.
Savero tahu kapan ia harus berhenti, tapi malam ini ia minum sedikit lebih banyak hingga ia sedikit mabuk. Ridley membawa Savero kembali ke kediaman Savero.
Sampai di kediamannya, Savero tidak pergi ke kamarnya, melainkan ke pavilion, tempat di mana kamar Althea berada.
Pintu kamar Althea tidak dikunci, sejak kecil Althea memiliki kebiasaan ini. Ia akan merasa sesak di ruangan yang terkunci. Itu karena sebelumnya ia hampir mati terbakar di kamarnya yang dikunci oleh ibunya dari luar.
Savero membuka pintu dengan sedikit kasar, hal ini membuat Althea terjaga dari tidurnya. Wanita itu segera turun dari ranjang ketika ia melihat Savero mendekat ke arahnya.
Kebencian Savero terhadap Althea telah mencapai alam bawah sadarnya. Bahkan meski saat ini ia sedang mabuk, ia masih mengingat kebencian yang ia miliki terhadap Althea.
Savero tidak mengatakan apapun, pria itu hanya meraih pinggang ramping Althea lalu kemudian mencium Althea dengan kasar.
Althea bisa merasakan alkohol dari mulut Savero. Wanita ini mencoba mendorong dada Savero, tapi semakin kuat ia berjuang semakin Savero tidak melepaskannya.
Malam itu tubuh Althea disiksa di mana-mana oleh Savero.
Keesokan paginya, Althea bangun lebih lambat dari biasanya. Itu disebabkan oleh kelelahan dan kurang tidur karena Savero.
Wanita itu membuka matanya dan melihat Savero yang saat ini sedang mengenakan celana. Di saat bersamaan ia merasakan bagian tubuh bawahnya sakit.
Selama tujuh tahun pernikahannya dengan Enrique, Althea tidak pernah berhubungan badan dengan pria itu. Dan sekarang diperlakukan kasar oleh Savero saat berhubungan badan, itu jelas menyakitkan bagi Althea.
Cara Savero untuk menginjak-injak harga dirinya benar-benar tidak berbelas kasih. Savero memperlakukannya seperti pelacur yang bisa digunakan kapan saja pria itu ingin.
Savero menyadari Althea sudah terjaga, pria itu menatap Althea dengan dingin dan arogan. "Siapkan pakaianku!" Setelah berkata, Savero segera meninggalkan kamar Althea.
Althea memaksa dirinya untuk turun dari ranjang. Ia meringis ketika melangkah, tapi wanita itu menahan segalanya. Ia pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya dengan cepat. Lalu kemudian mengenakan pakaian pelayan.
Setelahnya Althea pergi ke kamar Savero. Ia menyiapkan pakaian untuk Savero.
Beberapa saat kemudian Savero selesai mandi, pria itu mengenakan pakaiannya dibantu oleh Althea, pelayan pribadinya. Terakhir Althea memasangkan dasi di leher Savero.
"Ternyata tujuh tahun menjadi istri pria kaya membuatmu memiliki selera yang cukup bagus. Ah, benar, kau harus terus menyenangkan mantan suamimu untuk mengamankan posisimu, jadi kau harus memiliki beberapa keterampilan." Savero kembali mengejek Althea dengan kata-kata sinis.
Althea mengangkat wajahnya, menatap wajah tampan Savero. "Anda benar, Tuan Savero. Beginilah cara saya melayani mantan suami saya."
Mendengar hal itu, Savero merasa tidak senang lagi. Ia segera menepis tangan Althea yang sedang merapikan jas yang ia kenakan. "Sayang sekali, meski kau telah melayani mantan suamimu dengan baik, pada akhirnya dia tetap menjualmu."
Setelah mengatakan itu Savero segera keluar dari kamarnya. Pria itu pergi ke ruang sarapan untuk sarapan.
tbc
"Hari ini sampai dua minggu ke depan Tuan Savero kembali ke ibu kota, kau bisa melakukan pekerjaan lain selama Tuan Savero tidak ada." Grace memberitahu Althea."Baik, Bibi.""Kau sepertinya kurang enak badan hari ini, istirahat saja untuk hari ini."Althea menatap Grace sejenak, ia merasa terharu karena ternyata Grace memperhatikannya."Terima kasih, Bibi.""Ya, sekarang kembalilah ke kamarmu.""Ya, Bibi." Althea segera pergi.Beberapa pelayan menatap Althea tidak senang. Mereka jelas iri pada Althea yang mendapatkan perlakuan istimewa. Mereka telah bekerja di vila itu sejak beberapa tahun lalu, tapi jangankan merayu tuan mereka, mendekatinya saja mereka tidak bisa.Lalu, datang Althea yang melayani semua keperluan pribadi tuan mereka, jelas saja mereka sangat cemburu. Mereka semua menilai bahwa Althea menggunakan kecantikannya untuk merayu Savero.Dan yang lebih membuat mereka cemburu adalah Savero membawa Althea ke pesta. Namun, meski mereka tidak menyukai Althea, mereka tidak bera
Tubuh Althea membeku saat Enrique bergerak ke arahnya lalu kemudian memeluknya. Sudah lebih dari dua minggu ia tidak bertemu dengan Enrique, hari ini ia bertemu kembali dengan pria itu."Thea, aku sangat merindukanmu." Enrique tidak bisa membendung emosinya. Dua minggu tanpa Althea dalam hidupnya bukanlah sesuatu yang mudah.Segala sesuatu tentangnya diurus oleh Althea, dari kaki hingga ke rambut. Saat Althea tidak ada, ia mengalami kekacauan yang tidak pernah ia bayangkan.Enrique tahu bahwa saat ia mengambil keputusan, maka hidupnya tidak akan menjadi mudah, tapi ia tidak tahu bahwa itu jauh lebih sulit dari yang ia bayangkan.Ia akan bangun dan menutup mata dengan Althea di dalam dekapannya. Lalu di pagi hari Althea akan menyiapkan pakaian, sarapan dan kopi untuknya. Di siang hari, Althea akan datang dan membawakan makan siang. Lalu di malam harinya Althea yang menyiapkan makan malam dan pakaian untuknya di malam hari.Hampir setiap harinya waktunya berpusat pada pekerjaan dan Alth
Sampai di kediamannya, Savero membawa Althea ke kamar wanita itu. Ia membuka kamar mandi dan mendorong Althea hingga terduduk di lantai dengan kasar. Rasa sakit menjalar di bokong Althea.Savero mengambil shower lalu kemudian menyiramkannya dengan kejam ke tubuh Althea."Aku sangat benci peliharaanku dikotori oleh orang lain!" Savero mengarahkan shower ke kepala Althea. Setelah puas mengguyur Althea. Savero membungkuk dan mencengkram dagu Althea dengan kuat. "Ingat ini baik-baik, Althea. Jika hal seperti ini terjadi lagi, aku pastikan kau akan mendapatkan hukuman yang jauh lebih berat!"Setelahnya Savero melepaskan cengkraman itu dengan kasar. Ia keluar dari kamar Althea, di depan ada Grace yang menunggu."Kunci kamar ini, jangan berikan dia makan dan minum selama tiga hari ke depan, aku sangat tidak menyukai peliharaan yang tidak patuh!" Setelahnya Savero melewati Grace.Grace melihat ke arah pintu, ia terlihat ragu sejenak, lalu kemudian masuk ke dalam untuk melihat kondisi Althea.
Setelah dirawat dua hari di rumah sakit, Althea diperbolehkan untuk pulang. Tubuh wanita itu belum benar-benar pulih, tapi sudah sangat jauh lebih baik.Saat berada di koridor rumah sakit, Althea melihat ibu Enrique yang saat ini melangkah ke arahnya."Althea." Julia menatap Althea dengan tatapan sedih.Althea tidak pernah banyak bicara dengan Julia, jadi saat berhadapan dengan wanita itu sekarang ia tidak tahu harus mengatakan apa."Apakah kau baru saja mengunjungi Enrique?" Julia berkata lagi."Apakah Enrique dirawat di rumah sakit ini?""Ya, beberapa hari lalu Enrique mengalami insiden pemukulan dan dirawat di rumah sakit ini. Althea, ayo datang dan lihat kondisi Enrique. Dia sangat menyedihkan, kedua tangannya patah. Ia juga mengalami luka-luka lain di tubuhnya." Julia berkata dengan mata yang memerah.Althea membeku di tempatnya, beberapa hari lalu? Savero sangat kejam, pria itu benar-benar mematahkan kedua tangan Enrique."Althea, ayo jenguk Enrique. Dia pasti akan sangat senang
"Apa yang kau lakukan berdiri saja di sana, tuangkan minuman untuk semua orang di sini!" Savero akhirnya bersuara.Semua orang kini melihat kea rah Savero."Savero, apakah?" Seorang pria bersuara menggantung."Dia adalah pelayan di kediamanku." Savero mengatakannya dengan acuh tak acuh."Dunia benar-benar penuh kejutan. Di masa lalu Althea adalah kekasihmu, dan sekarang dia adalah pelayanmu." Pria itu tersenyum mengejek.Althea menahan semua hinaan yang ia dapatkan. Ia pergi ke sisi Savero, mengambil botol minuman lalu mulai menuangkan minuman untuk teman-teman Savero yang ada di sana."Althea, bagaimana rasanya jatuh dari ketinggian?" Seorang wanita lain bertanya.Althea kembali diam. Ia hanya melakukan tugasnya untuk menuangkan minuman."Rasanya tentu saja sangat menyakitkan. Dia dulu meninggalkan Savero yang sedang sekarat dan menikah dengan Tuan Enrique, sekarang Tuan Enrique diambang kebangkrutan dan dia menjadi pelayan Savero. Althea, apakah ini rencanamu? Kau meninggalkan Tuan
Savero bangun lebih dahulu dari Althea, pria itu memperhatikan wajah Althea yang kelihatan lelah. Semalam ia telah menyiksa tubuh Althea tanpa ampun, Savero tidak merasa bersalah sama sekali. Althea memang pantas mendapatkannya.Setelahnya Savero pergi ke kamar mandi, ia membersihkan tubuhnya. Saat ia keluar, ia melihat Althea telah terjaga.Althea turun dari ranjang, wanita itu menahan rasa sakit dan pegal di sekujur tubuhnya. Ia segera mengenakan celana dalam dan bra.Savero mendengkus sinis, ia menatap Althea mencemooh. "Althea, saat ini kau terlihat seperti seorang pelacur."Althea sudah terbiasa dihina, tapi kali ini hatinya terasa sakit. Jika bukan
Joaquin menatap Savero seksama. Ia tahu bahwa Savero tidak akan pernah bisa melepaskan masa lalu. Savero sangat membenci Althea, tapi jauh di dasar hatinya Savero masih sangat mencintai Althea.Sebagai seorang sahabat, Joaquin tidak ingin melihat Savero seperti ini. Ia berharap setelah Savero membalas rasa sakit hatinya terhadap Althea, Savero bisa melanjutkan hidupnya kembali.Namun, tampaknya hal itu mungkin tidak akan pernah terjadi. Savero akan memenjarakan Althea di sisinya seumur hidup."Apakah urusanmu di sini sudah selesai?""Masih ada beberapa hal kecil yang harus aku urus. Satu bulan lagi aku akan kembali ke ibu kota." Savero telah menyelesaikan tujuan utamanya kembali ke kota kelahirannya yaitu membuat En
Althea pergi ke kamar Savero untuk memberitahukan pada Savero dan Aurora bahwa makan malam telah siap. Ia mengetuk pintu lalu kemudian masuk ke dalam sana.Kaki Althea membeku di tempat saat ia melihat Savero dan Aurora sedang berciuman.Savero melihat ke arah Althea, ia dengan malas melepaskan ciumannya dari bibir Aurora."Ada apa?""Maafkan saya, Tuan. Saya datang ke sini untuk memberitahu bahwa makan malam sudah siap.""Kau bisa pergi dari sini.""Baik, Tuan." Althea kemudian segera undur diri. Wanita itu menuruni tangga lalu kembali ke ruang makan. Ada rasa sakit di hatinya, ternyata melihat secara lan
Althea terjaga dari tidurnya, ia tidur sangat nyenyak semalam. Ia pikir itu karena efek obat yang diberikan padanya.Namun, ketika ia melihat siapa yang tidur di sebelahnya di atas ranjang sempit itu, ia akhirnya tahu alasan kenapa ia tidur nyenyak. Savero selalu menjadi obat tidur terbaiknya. Dalam dekapan pria itu ia akan merasa aman dan nyaman.Althea memperhatikan Savero yang tidur dengan tenang, tangannya bergerak hendak membelai wajah Savero. Ia sangat mencintai pria ini, tapi kenapa batas di antara mereka terlalu jauh.Tepat saat Savero hendak membuka matanya, Althea segera menjauhkan tangannya. Ia segera menutup matanya dan berpura-pura tidur.Savero memandangi Althea untuk beberapa saat, lalu kemudian ia membelai wajah Althea dengan perlahan. Savero tidak ingin membangunkan Althea, jadi ia hanya mengecup kening Althea lalu turun dari ranjang dengan perlahan.Pria itu pergi ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya lalu kemudian memakai pakaian yang telah dibawa oleh Ridley untukn
“Tuan, saya sudah mendapatkan hasil penyelidikan tentang kebenaran yang terjadi tujuh tahun lalu. Tuan Enrique tidak berbohong. Ibu Nona Althea memang membutuhkan operasi dengan biaya besar saat Tuan juga sedang dirawat di rumah sakit. Dan yang membayar tagihan rumah sakit itu adalah Tuan Enrique.” Ridley melaporkan hasil penyelidikannya pada Savero. “Mengenai penyakit Tuan Enrique, itu juga benar. Tuan Enrique mengalami impoten sejak sebelum menikah dengan Nona Althea.”Wajah Savero tampak suram, Enrique benar-benar licik. Dia tahu bahwa dia memiliki kekurangan yang begitu besar, tapi dia tetap menjebak Althea agar menikah dengannya. Namun, di sisi lain Savero juga merasa berterima kasih pada Enrique karena pria itu menolong Althea meski dengan niat lain.Savero tidak bisa membayangkan seperti apa kacaunya Althea saat itu. Ke mana Althea harus mencari uang sebanyak itu dalam waktu singkat untuk menyelamatkan nyawa ibunya.Ia tidak akan pernah menyalahkan Althea karena wanita itu lebi
Di dalam ruangannya, Althea merasa sangat cemas. Jika hal buruk terjadi pada Enrique lagi, maka ia pasti akan menyalahkan dirinya sendiri karena terus menerus menyebabkan orang lain terluka karenanya.Pintu ruangan yang tadi tertutup kini terbuka. Althea segera melihat ke pintu dan ia menemukan Savero sedang melangkah ke arahnya.“Apa yang kau lakukan pada Enrique?” Althea bertanya dengan suara gemetar.Savero mendekati Althea. “Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya padaku, Althea?”Althea sedikit bingung dengan pertanyaan Savero. Apakah mungkin Enrique mengatakan sesuatu pada Savero?“Apa yang sedang kau bicarakan, Tuan Savero?”“Tujuh tahun lalu, alasan kau menikah dengan Enrique. Kenapa kau tidak menjelaskannya padaku?”“Tidak ada yang perlu aku jelaskan, pada akhirnya pilihanku tetap bukan dirimu. Aku mengkhianatimu demi uang, itu fakta.” Althea menjawab seadanya.Savero ternyata benar-benar telah salah memahami Althea. Ia kira tujuh tahun lalu Althea meninggalkannya karena
Waktu berlalu, hari ini adalah hari pertunangan antara Savero dan Aurora. Pesta pertunangan keduanya berjalan dengan lancar.Paman Aurora yang mengincar posisi Aurora dan selalu meremehkan Aurora karena Aurora adalah seorang perempuan hanya bisa menekan dalam-dalam rasa tidak bahagianya.Keponakannya benar-benar licik, untuk mengamankan posisinya ia mengincar pria paling berpengaruh di negara itu.Tidak, dia tidak akan menyerah dengan cepat. Dia pasti akan membuat Aurora ditinggalkan oleh Savero. Jika bisa, ia juga akan membuat Savero berbalik menyerang Aurora, dengan begitu Aurora pasti tidak akan bisa bangkit.Meski pesta pertunangan itu tidak diadakan secara pribadi, tapi berita dan artikel mengenai pertunangan dua pewaris dari keluarga besar di negara itu telah diterbitkan dan menjadi perbincangan banyak orang.Mereka semua sepakat menilai bahwa Savero dan Aurora sangat serasai. Keduanya memiliki aura mendominasi yang sama kuatnya.Di rumah sakit, Althea saat ini melihat pemberita
“Tuan, Tuan Savero menolak untuk bertemu dengan Anda.” Asisten pribadi Enrique memberitahu Enrique mengenai penolakan Savero.Enrique baru memiliki kesempatan untuk pergi ke ibu kota agar bisa bertemu dengan Savero. Selama beberapa waktu ini ia sedang memulihkan dirinya lalu ada beberapa masalah lain yang menyita perhatiannya sehingga ia tidak bisa mencari Savero.“Kembali ke hotel.” Enrique baru mencoba, ia tidak akan menyerah dengan cepat. Jika Savero tidak ingin bertemu dengannya maka ia akan mendatangi pria itu.“Baik, Tuan.”Savero segera pergi ke mobil yang telah disediakan untuknya selama berada di ibu kota. “Apakah kau sudah tahu di mana Althea saat ini?”“Saya masih belum menemukan keberadaan Nona Althea.”Enrique sebenarnya memiliki jalan, tapi ia takut jika ketahuan akan membuat Althea berada dalam masalah. Ia bisa mengirimkan orang untuk memata-matai Savero, dengan begitu ia akan tahu di mana keberadaan Savero dan juga Althea. Namun, ia tidak tahu apa konsekuensinya jika m
“Tuan Raphael, apakah Anda sudah menerima kiriman dariku?” Savero tentu saja sudah memikirkan semuanya dengan baik sebelum ia mengambil langkah untuk menyerang Adelaide.Sebelum ini ia telah memerintahkan Ridley untuk mencari bukti kejahatan keluarga McQuinn, Savero yakin suatu hari nanti semua bukti kejahatan itu akan berguna untuknya. Ya, setidaknya untuk menyingkirkan Adelaide dan Jill jika ia sudah sangat muak dengan keberadaan wanita-wanita itu di sekitarnya.“Apa yang kau inginkan, Savero?”“Adelaide dan Jill berani menyentuh orangku, aku ingin membawa seluruh keluarga McQuinn hancur bersamanya.”“Savero, apa yang mereka berdua lakukan tidak ada hubungannya dengan keluarga McQuinn.”“Kau salah, Tuan Raphael. Mereka adalah McQuinn, jadi McQuinn harus hancur bersama mereka.”“Kakak, tolong kami. Savero menyiksa kami.”“
Savero meninggalkan rumah sakit, ia membiarkan dua pengawal menjaga Althea untuk sementara waktu. Di dalam mobil suasana hati Savero sangat buruk. Apa yang dikatakan oleh Althea terngiang di benaknya.Sekali lagi ia merasa sangat bodoh, ia sangat takut kehilangan Althea, tapi Althea begitu ingin meninggalkannya.Ia telah memilih untuk melupakan masa lalu, tapi Althea bahkan tidak menyesali pilihannya di masa lalu. Cintanya yang sangat besar begitu diremehkan oleh Althea. Savero tahu bahwa Althea adalah wanita yang kejam, tapi ia tidak menyangka bahwa Althea akan sangat kejam.Sekarang ia tidak akan bertanya-tanya lagi tentang penyesalan Althea. Semuanya sudah sangat jelas. Ia tidak akan menjadi pria yang begitu menyedihkan lagi. Althea akan semakin menginjak-injak perasaannya jika wanita itu tahu sampai detik ini ia masih sangat mencintai Althea.Waktu berlalu, mobil yang dikemudikan oleh sopir Savero ini telah memasuki halaman kediaman kake
Althea kemudian dipindahkan ke ruang perawatan. Saat ini Althea masih belum sadarkan diri karena pengaruh obat.Savero duduk di sebelah ranjang, ia memperhatikan wajah Althea. Tangannya menggenggam tangan Althea.“Aku kalah, Althea. Nyatanya aku masih sangat mencintaimu. Aku akan melupakan apa yang sudah kau lakukan tujuh tahun lalu asal kau tetap bersamaku.” Savero tahu bahwa ia sangat menyedihkan, bahkan setelah dikhianati oleh Althea ia masih begitu mencintai wanita ini. Nyatanya, selain Althea, tidak pernah ada wanita yang bisa memasuki hatinya.“Jika kau sangat menyukai uang dan status, aku akan memberikan semuanya padamu.” Savero menyerah pada harga dirinya. Althea adalah pengecualian dalam hidupnya. Ia bisa merendahkan dirinya untuk wanita ini.Saat Savero dengan setia menunggu Althea membuka mata, di kediaman kakeknya saat ini Adelaide dan Jill sedang menghadapi kemarahan Elliot.“Ayah, aku melaku
Tubuh Althea didorong dengan kasar, hingga akhirnya ia terhempas ke lantai gudang yang dingin.Adelaide berdiri di depan Althea, wanita itu kemudian membungkuk dan mencengkram dagu Althea dengan kuat. Wajah wanita itu terlihat begitu kejam sekarang.“Aku ingin melihat apakah Savero masih akan mempertahankanmu setelah wajahmu hancur!” Adelaide sudah memiliki rencana.Ia tahu bahwa kali ini Savero mungkin akan mengamuk lagi padanya, tapi ia yakin Savero tidak akan begitu kejam padanya. Ia bersedia menanggung kemarahan Savero asalkan wanita rendahan seperti Althea tersingkir dari hidup Savero.Pelayan lain datang dengan mangkuk kecil yang berisi air minum yang telah dicampurkan dengan racun yang didapatkan oleh Adelaide dari dunia bawah.Adelaide mengambil mangkuk itu, dua pelayan memegangi Althea agar tidak memberontak. Ia kemudian menuangkan cairan di dalam mangkuk ke mulut Althea dengan kasar.Althea tersedak karena