Home / Romansa / Takdir Cinta Sang Anak Koruptor / bab duapuluh tujuh - sejenak mengistirahatkan diri

Share

bab duapuluh tujuh - sejenak mengistirahatkan diri

Author: naftalenee
last update Last Updated: 2022-10-06 23:51:06
Sudah lebih dari enam bulan lamanya 'pulang' ke tanah kelahiran, ini baru pertama kalinya Sena mengistirahatkan diri—benar-benar tidak menyentuh pekerjaan sama sekali, memikirkan pekerjaan pun tidak—dan bepergian ke luar rumah seorang diri.

Ferdi tidak jadi ikut—sehari setelah Sena mengajak Ferdi ke pantai dan Ferdi pun sudah setuju untuk ikut beserta anak dan istrinya—karena salah satu anaknya mendadak demam, sehingga tidak bisa bepergian terlalu jauh.

"Maaf ya, Mas Sena. Lain kali saya pasti temani," Ferdi terdengar sangat menyesal saat di telepon tadi.

"Nggak masalah, Fer." Sena bersungguh-sungguh. "Semoga anakmu cepat sembuh."

"Terima kasih, Mas. Hati-hati di jalan, Mas," balas Ferdi tulus.

Sena pun langsung tancap gas dari rumah setelah bersiap-siap—tidak banyak yang dipersiapkan, Sena hanya jaket, topi, kacamata, dan jangan lupakan sunblock karena laki-laki tidak ingin wajah dan kulit tubuhnya yang terpapar sinar matahari akan gosong saat pulang nanti—dan kemudian pamit kepa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab duapuluh delapan - kebetulan yang menyenangkan

    Sena bukan orang yang sentimentil yang menganggap pantai adalah tempat yang akan bisa memberikan ketenangan batin. Sena dulu sering ke pantai karena teman-temannya selalu memaksa dirinya untuk ikut bermain bersama ke pantai. Mau tak mau Sena ikut hingga mulai bosan dengan pantai. Tetapi, rasanya hari ini lain. Ternyata setelah lama tak datang ke pantai, ada perasaan rindu menyusup di dadanya. Tepatnya, bukan pantai yang saat ini Sena rindukan, melainkan momen-momen yang pernah Sena miliki dulu dengan teman-temannya. Di saat itu yang di pikiran Sena hanya tugas sekolah dan gebetan yang tampak tak terlalu menaruh minat padanya. Setelah menginjak masa dewasa, satu demi satu masalah mulai membuat Sena lupa... jika ada saatnya ia perlu sejenak melepaskan beban berat yang ada di pundaknya dan menyesaki kepalanya. Datang ke pantai adalah pilihan yang paling benar. Dari posisi yang teduh, cukup jauh dari bibir pantai, Sena memandang ke arah pantai selatan yang hari ini amat sangat ramai, tan

    Last Updated : 2022-10-07
  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab duapuluh sembilan - kebetulan yang menyenangkan (2)

    Winena begitu terkejut seperti baru saja melihat hantu yang mendadak muncul di hadapannya. Bedanya, hantu yang Winena lihat saat ini Winena yakini masih hidup. Jadi, sosok itu seharusnya tidak pantas disebut hantu, bukan? Tadinya, Winena hanya berhalusinasi karena kepikiran sosok yang kini berdiri hanya sejarak dua lengan di depannya itu, Banyusena, karena nomor ponselnya yang sudah tidak aktif saat Winena hubungi. Winena tidak bisa mengenyahkan bayangan tentang Sena meski ia sedang mengobrol dengan Asih. Jadi, saat masih berada di area pantai, melihat sosok Sena duduk sendirian, Winena pikir itu tidak nyata. "Wow... saya benar-benar bingung mau bereaksi seperti apa," Winena berujar seraya meringis. Sementara itu, Sena menunjukkan senyum cerah. "Apa kabar, Winena?" "Kalau dari kondisi fisik, saya jauh lebih sehat jika dibandingkan dua pertemuan terakhir sebelum hari ini. Dan kondisi psikis saya... cukup baik. Saya nggak akan ada di sini sekarang kalau saya sedang nggak baik-baik a

    Last Updated : 2022-10-07
  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab tigapuluh - teman?

    Sena ingin menempeleng kepalanya sendiri saat euforia kesenangan di dada meluap hanya karena Winena menerima ajakannya untuk nongkrong, meski masih belum tahu pasti kapan mereka akan punya kesempatan untuk itu. Kendatipun begitu, Sena tetap menantikan hari itu tiba. Sebab, itu artinya Winena tidak berniat menutup pintu pertemanan—jika apa yang ada di antara mereka sekarang bisa disebut sebagai pertemanan. Sena memilih tak bertanya lebih detail tentang di mana Winena tinggal dan kerja sekarang setelah tahu bahwa wanita itu ternyata juga tinggal di Yogyakarta. Setidaknya untuk saat ini. Sebab, Sena sendiri sedang tidak ingin membahas tentang pekerjaan karena ia akan kembali diingatkan pada kegagalannya mempertahankan pekerjaannya di Jakarta. Dan jika dulu Sena begitu percaya diri saat menceritakan tentang pekerjaannya, sekarang tidak lagi. "Kalian naik motor berdua ke sini?" tanya Sena kepada Winena dan Asih setelah mereka menyantap makan siang—atau lebih pantas disebut makan sore—di s

    Last Updated : 2022-10-09
  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab tigapuluh satu - teman? (2)

    Selama perjalanan pulang dati Pantai Indrayanti, Asih tak henti-hentinya menggoda Winena tentang sosok Sena yang tampak begitu tertarik kepada Winena. Tentu saja Winena menyangkalnya habis-habisan. Sebab, mereka bahkan baru mendeklarasikan hubungan pertemanan hari ini, setelah pertemuan tak sengaja mereka yang ketiga kali. "Kamu jangan ngarang, Asih. Kamu terlalu banyak nonton drama Korea, deh." "Aduh, aku gemes deh sama Mbak Wina. Dari tatapan matanya Mas Sena itu kelihatan banget kalau dia tertarik sama Mbak," Asih mengatakannya dengan sedikit berteriak. Winena yang menyetir motor itu hanya geleng-geleng kepala. Bagi Winena, first impression terhadap seseorang adalah hal krusial yang menentukan apakah kita bisa tertarik kepada sosok yang kita temui itu atau justru membuat kita berharap tidak berurusan dengan sosok itu sama sekali. Dan pada kasus yang terjadi antara Winena dan Sena, wanita itu cukup yakin jika kata 'tertarik' jelas mustahil. Mana ada laki-laki tertarik kepada sese

    Last Updated : 2022-10-09
  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab tigapuluh dua - pertemanan jarak jauh

    Winena sudah lama tidak punya teman—yang benar-benar bisa disebut sebagai teman—sehingga gagasan untuk 'berteman' dengan Sena membuat Winena merasakan adrenalin kuat dalam dirinya. Winena bersemangat menanti esok hari meski ia dan Sena belum menentukan kapan akan bertemu lagi. Pun Winena agak khawatir jika suatu hari nanti ia mengacaukan pertemanan itu karena bisa saja ia sudah lupa bagaimana caranya menjadi teman yang baik. Walau sesungguhnya tidak ada aturan pasti dalam pertemanan. Yang Winena tahu, ia tidak boleh menjadi pihak yang pasif. Sebab, setiap hubungan akan berjalan dengan baik jika ada kedua belah pihak saling mengusahakan.Maka, setelah membersihkan diri, benar-benar menyapu bersih pasir pantai dan keringat yang melekat lengket pada tubuhnya dengan berliter-liter air dingin, Winena berbaring telentang di atas ranjang kamar kosnya seraya memainkan ponsel. Mengetikkan pesan untuk Sena, untuk kali pertama, mengabarkan bahwa dirinya sudah sampai di kos dengan selamat. Winena

    Last Updated : 2022-10-14
  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab tigapuluh tiga - sedikit perubahan

    Winena harus menahan retak di hatinya saat muncul di rumah sakit pagi ini dan melihat Om Tirta sangat kesulitan bicara. Suara kalem dan halus yang biasa Winena dengar kini terbata-bata dan agak cadel. Bahkan, bibirnya Om Tirta agak miring. Tubuh sebelah kiri Om Tirta lumpuh total tetapi tadi malam dokter telah meyakinkan bahwa kondisinya tidak begitu buruk dan masih bisa diobati. Beruntung Om Tirta dengan cepat dibawa ke rumah sakit dan segera mendapat penanganan setelah merasakan gejala-gejala awal.Tidak ingin membuat Om Tirta sedih karena melihat kondisi pria berusia enam puluh tahun itu, Winena segera menghampiri Om Tirta dengan senyum yang terbingkai di wajahnya.Tanpa ditanya terlebih dahulu—Winena tahu bahwa untuk mengucapkan satu kata saja Om Tirta sudah sangat kesulitan—Winena menceritakan tentang kesehariannya di Yogyakarta. Winena bercerita tentang liburan singkatnya ke Pantai Indrayanti dengan Asih hari Minggu kemarin dengan lebih detail. Namun, entah mengapa Winena sengaj

    Last Updated : 2022-11-02
  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab tigapuluh empat - normal

    Perjalanan Om Tirta untuk bisa sembuh masih sangat panjang meski kondisinya tidak cukup mengkhawatirkan. Setiap Om Tirta tertidur di atas brankar rumah sakit yang terlihat sangat tidak nyaman, tak jarang Winena teringat masa-masa ketika Om Tirta masih sangat sehat dan Winena sangat berharap Om Tirta bisa kembali menjalani kehidupan normalnya seperti sedia kala. "Winena akan sering-sering pulang, Om," bisik Winena di atas dahi Om Tirta yang baru saja wanita itu kecup dengan lembut. "Se... sehat... sehat, Win," Om Tirta membalas dengan terbata. Mata Om Tirta yang berkaca-kaca membuat Winena kian berat untuk meninggalkan ayah keduanya itu untuk kembali ke Yogyakarta. Winena tersenyum lembut. "Pasti, Om. Om juga sebentar lagi pasti sehat kembali. Nggak boleh patah semangat, oke?" Bibir Om Tirta yang masih miring itu berusaha tersenyum. Winena terharu karenanya dan memeluk tubuh Om Tirta yang kini jauh lebih kurus. "Ayo, Win! Nanti ketinggalan pesawat," peringat Tante Elis yang sejak

    Last Updated : 2022-11-03
  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab tigapuluh lima - semakin dekat

    Tiba di Yogyakarta menjelang malam hari, Winena langsung mandi karena badannya sudah sangat lengket oleh keringat yang bercampur debu. Setelah mengabari Tante Elis, Winena mengecek pesan-pesan lain yang belum sempat ia balas. Lagi-lagi, pesan dari Sena yang pertama Winena buka. Tadi siang, mengabaikan ajakan Sena untuk 'nongkrong', Winena langsung mengabari kalau ia sedang dalam perjalanan pulang menuju Yogyakarta. Sena sempat menawarkan diri untuk menjemput Winena tetapi ditolak wanita itu dengan sopan. Pertemanan mereka masih sangat baru dan Winena tidak ingin merepotkan Sena. Terlebih lagi, Sena juga bekerja. Winena jelas tak mungkin membiarkan Sena pulang dari kantornya langsung menjemputnya ke bandara. Toh, lebih praktis menggunakan taksi online yang tak sulit didapatkan. . . Banyusena Kalau kamu udah nggak capek, gimana kalau kapan-kapan lanjut bahas kasus tadi tapi ketemuan langsung? . . Winena sontak menertawakan kegigihan Sena mengajaknya keluar. . . Winena Kamu d

    Last Updated : 2022-11-04

Latest chapter

  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   Epilog

    Anakku tersayang, WinenaSaat kamu menerima surat ini, mungkin Ayah sudah tidak ada di dunia lagi. Melalui surat ini, Ayah ingin mengatakan betapa besar rasa syukur dan rasa bangga Ayah bisa memiliki kamu sebagai anak. Kamu sudah berkali-kali mendengar dari Ibu kalau dulu kami sangat menanti-nantikan kehadiran anak dalam pernikahan kami yang sudah bertahun-tahun. Saat kami sudah nyaris menyerah, kamu hadir melengkapi kebahagiaan kami. Kamu selalu menjadi kebahagiaan kami, Win.Bahkan, saat hubungan Ayah dan Ibu sudah tidak seperti dulu lagi, kami selalu mencintai kamu sama besarnya seperti saat kamu masih berada di rahim ibumu.Tentang keadaan Ayah dan Ibu yang telah berubah dan akhirnya berimbas ke kamu, menyakiti kamu, Ayah minta maaf, Nak. Maaf, karena Ayah sudah merusak keluarga impian yang selalu kamu inginkan.Winena, Ayah sangat menyesal karena menciptakan dunia yang mengerikan untuk kamu tinggali. Tetapi Ayah yakin kalau kamu akan bisa menemukan dunia yang lebih indah daripada

  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab sembilanpuluh tujuh - takdir cinta sang anak koruptor

    "Kamu ingat nggak sih, Win, kalau kamu masih punya utang ke aku yang belum kamu bayar?" Sena memainkan rambut panjang Winena. Ujung-ujung jarinya perlahan turun, menyentuh tulang selangka Winena yang tidak tertutup apa-apa. Setelah pergumulan Sena dan Winena di atas tempat tidur beberapa saat yang lalu, mereka masih bergelung di balik selimut tanpa mengenakan pakaian kembali. Bukan karena malas bergerak, tetapi Winena tidak cukup puas jika hanya satu ronde. Mereka hanya istirahat sejenak sebelum melanjutkan kesenangan bersama. "Utang apa? Es krim?" Winena mengernyit. Sena berdecak, tetapi tak urung terkekeh. Soal cemilan, mereka punya selera yang berbeda sehingga mereka tak pernah mengusik cemilan milik masing-masing. Tetapi semuanya berubah begitu saja saat Winena hamil. Segala jenis cemilan yang dulu tidak disukainya, kini semuanya masuk ke perut. Terutama cemilan-cemilan milik Sena yang dulunya selalu dihindari Winena. "Bukan, Sayang. Tapi soal renang. Udah berapa kama sejak kam

  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab sembilanpuluh enam - happy ending

    Dua tahun kemudian.....Rasanya, seperti mimpi.Tujuh tahun yang lalu, saat Winena menikah dengan Faris rasanya tidak seperti ini. Saat itu, Winena hanya melewatinya dengan hati yang berbunga-bunga dan perasaan yang menggebu-gebu ingin segera menyambut kehidupan rumah tangganya bersama Faris.Bersama Sena, Winena terus-menerus menemukan perjalanan yang benar-benar baru yang menantang dan penuh kejutan. Segalanya terasa berbeda. Dan Winena tidka punya waktu untuk membandingkan dengan pernikahan pertamanya dahulu. Sebab, Winena terlalu bahagia karena akhirnya bisa mengikatkan diri dalam janji suci pernikahan bersama Seba setelah lika-liku hubungan mereka selama dua tahun terakhir.Rasanya, seperti baru pertama kali Winena mendengar namanya disebutkan dengan merdu dalam ijab qabul. Winena menangis terisak saat haru menyelebungi seluruh sel dalam tubuhnya yang meneriakkan kebahagiaan.Rasanya, seperti baru pertama kali Winena merasakan jantungnya berdebar keras saat akan menyambut malam

  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab sembilanpuluh lima - be with me

    Nindi sontak kembali berbalik untuk menatap Sena dan langsung memberikan tatapan tajam dan sengit yang bisa diartikan sebagai, "Kenapa wanita itu ada di sini?" "Lho, Mas nggak bilang kalau lagi ada yang jenguk." Ibu masuk diikuti Winena yang sama sekali tidak menatap Sena. "Kalau tahu begitu tadi porsinya bisa Ibu lebihin biar kita bisa sekalian makan siang bersama." "Nindi udah mau balik kok, Bu," balas Sena dengan tatapan yang tidak lepas dari Winena yang sibuk mengeluarkan makanan dari kantong plastik yang tadi wanita itu bawa. "Cantik namanya. Persis seperti orangnya," puji Ibu. "Teman Sena di kejaksaan juga, Mbak Nindi?" Sena dapat melihat gerakan tangan Winena yang terhenti selama beberapa detik sebelum kembali melanjutkan kegiatannya. Wanita itu masih pura-pura tidak memedulikan Sena maupun Nindi. "Bukan, Tante." Nindi yang lebih dulu mendekat untuk menyalami tangan Ibu. Hanya jabat tangan singkat, tanpa mencium punggung tangan. "Saya public figure. Bekerja di dunia hibura

  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab sembilanpuluh empat - harapan

    Sena termenung lama menatap ke luar jendela rumah sakit setelah rekan-rekan kerjanya yang menjenguknya satu per satu pamit undur diri. Sudah beberapa hari lalu Sena mendengar cerita singkat dari Tante Elis bahwa Winena sekarang ada di Jakarta. Bahwa Winena sudah keluar dari tempat kerjanya di Yogyakarta karena keadaan Om Tirta memburuk. Winena ada di dekatnya. Setelah tiga bulan lamanya Sena berjauhan dengan Winena, kini Sena bisa kembali berdekatan dengan wanita yang ia cintai dan rindukan dengan sangat. Sena sempat berharap setelah mengetahui bahwa wanita itu juga sempat menunggui dirinya selama operasi yang kedua. Namun, hingga satu minggu kemudian, saat Sena sudah diizinkan pulang, Winena tidak datang lagi. Sena sadar bahwa dirinya sekarang tampak sangat menyedihkan karena masih mengharapkan sosok yang telah mencampakkannya tanpa mau diajak kompromi sama sekali. Namun, harap itu benar-benar tak bisa dipupus, terutama setelah kunjungan Tante Elis yang tidak lagi menunjukkan kebe

  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab sembilanpuluh tiga - titik balik?

    "Ibu mau minta maaf, Win," ucap Ibu setelah sepuluh menit menit awal hanya berbasa-basi.Pagi tadi, saat Winena sudah dalam perjalanan menuju rumah sakit, Ibu mengirim pesan. Mengingatkan Winena tentang rencana pertemuan mereka. Dan Winena pun langsung setuju untuk bicara di kantin rumah sakit saja sekalian makan siang."Minta maaf untuk apa, Bu?""Karena pernah melukai hati kamu dengan kata-kata menyakitkan dan membuat hubungan kamu dengan Sena rusak. Ibu sangat menyesal karena menempatkan kalian pada situasi sulit. Maafkan Ibu ya, Nak."Winena dihantam rasa sakit di dada karena ucapan Ibu yang terdengar begitu sedih. Membuat Winena ingin menangis. "Bukan salah, Ibu. Perpisahan saya dan Sena terjadi karena pilihan saya sendiri."Ibu tersenyum sedih. "Pilihan kamu itu ada karena penolakan demi penolakan keras Ibu terhadap kamu, kan? Ibu yang minta kalian berpisah. Ibu yang menginginkan kalian hanya berteman."Winena diam saja. Sebab, apa yang dikatakan Ibu benar adanya. Namun, Winena

  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab sembilanpuluh dua - terluka

    Tidak pernah terbayang sama sekali di benak Winena akan kembali bertemu dengan Bapak dan Ibu dalam kondisi seperti ini. Kesedihan pekat membayang di wajah kedua orang tua Sena itu yang sejak tadi tidak bisa berhenti mondar-mandir di depan ruang operasi. Ini adalah operasi yang kedua, karena Sena mengalami komplikasi pasca operasi darurat tiga hari yang lalu saat laki-laki itu dilarikan ke rumah sakit.Winena tidak banyak bicara dengan Bapak dan Ibu karena memang saat ini bukan waktu yang tepat. Winena pun berpikir bahwa memang sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi karena hubungannya dengan Sena sudah selesai. Winena berada di sana karena perlu memastikan laki-laki itu selamat dan baik-baik, lalu pergi setelahnya.Selain kedua orang tua Sena, di sana ada Reiga dan juga Pak Rudi, yang diketahui Winena sebagai kepala jaksa di tempat Sena bekerja. Mereka baru saja datang setelah kembali dari kantor polisi untuk dimintai keterangan.Reiga sempat agak kaget melihat ada Winena, mungkin

  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab sembilanpuluh satu - after we broke up

    Jantung Winena masih berdenyut sakit setiap kali kakinya menginjak tanah Jakarta. Tetapi, kali ini sakitnya berdenyut lebih kuat. Berkali-kali lipat lebih sakit jika dibandingkan dengan sebelum ia mengenal Sena. Mengetahui bahwa dirinya berada di satu kota yang sama dengan mantan kekasihnya itu—hingga hari ini Sena masih sibuk mengurus kasus korupsi skala besar yang dilakukan oleh belasan oknum pejabat tinggi negara—membuat Winena khawatir akan sering bersinggungan dengan laki-laki itu saat ia keluar rumah.Kekhawatiran Winena sebenarnya terlalu berlebihan. DKI Jakarta dihuni oleh kurang lebih sebelas juta jiwa penduduk. Seharusnya memang tidak banyak probabilitas untuk bertemu Sena dengan tidak sengaja.Lucunya, yang sama sekali tidak Winena perkirakan adalah... ia bertemu dengan Nindi Fahrani saat turun dari pesawat kelas bisnis. Winena terheran-heran karena ia kira artis sekelas Nindi Fahrani selalu menjadi penumpang first class yang bisa mendapatkan pelayanan khusus dan didampingi

  • Takdir Cinta Sang Anak Koruptor   bab sembilanpuluh - after we broke up (1)

    Berpisah dengan Sena adalah patah hati terbesar Winena setelah usaha kerasnya dalam setahun terakhir untuk pulih dari luka karena kehilangan orang tua dan juga akibat perceraiannya dengan Faris.Dan hari ini, terhitung sudah tiga bulan sejak Winena memutuskan Sena secara sepihak di depan rumah orang tua laki-laki itu. Sejak hari itu, Winena tidak pernah lagi bertemu dengan Sena. Laki-laki itu sempat beberapa kali menghubungi Winena dan mengajaknya bertemu, tetapi Winena menolak. Winena tidak siap terluka lagi dan melihat luka yang sama besarnya di mata Sena. Sena menyerah pada percobaan yang entah ke berapa. Yang Winena ingat, ini sudah lebih dari satu bulan sejak ia dan Sena benar-benar telah berhenti berkomunikasi dengan satu sama lain.Segala angan dan harap yang pernah Winena khayalkan bersama Sena telah terbakar menjadi abu. Sudah tak ada lagi yang bisa diperjuangkan. Winena kira, seiring berjalannya waktu, Winena akan bisa mengikhlaskan dan melanjutkan hidup. Seperti saat Winena

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status