Share

22. Kabur?

Ruben membuka matanya, ia melihat ke sekeliling. Dari cat tembok yang serba putih ia tahu bahwa dirinya berada di rumah sakit, tempat yang tak ia sukai.

Detik kemudian ia tercekat,

"Melanie!"

Di mana Melanie?

Ia melirik ke samping. Ada Tomi yang sedang duduk melamun. Ia memutar pandangannya, dilihatnya mamanya sedang menelpon seseorang, pasti papa. Pikirnya.

"Tom!" desisnya.

Tomi tersentak dan menghampirinya.

"Ben, lo udah sadar. Syukurlah!" katanya girang karena sahabatnya sudah kembali, "Gimana keadaan lo?"

"Remuk badan gue!" jawabnya dengan tawa kecil. Tomi ikut tertawa.

"Bajingan kek lo terkadang emang pantes buat dihajar!" cibir Tomi.

"Sialan lo!"

***

Tika duduk di tepian ranjang, sementara Dennis hanya berdiri memandangnya. Mendengarkannya bicara.

"Maafkan aku, aku nggak bermaksud mengkhianatimu. Dia mengikutiku selama beberapa hari, aku sudah menghindar. Tapi dia bilang jika aku terus menghindar dia akan mengikutiku sampai masuk rumah. Jadi kupikir ... aku terima saja d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status