Share

24. Mereka Kakak Beradik!

Melanie keluar dari kamar, ia tak melihat Ruben di sofa. Tapi ia mendengar bunyi di dapur, bunyi yang berasal dari sendok yang jatuh. Ia pun menghampiri ke sana. Dilihatnya Ben baru saja mengambil sendok dari lantai lalu menaruhnya ke wastafel.

"Kamu sedang apa?" tanya Melanie.

Ben menoleh, "Aku ... aku lagi bikin teh!"

"Membuat teh?" heran Melanie, ia mendekat.

"Seenggaknya aku bisa membedakan gula dan garam!" sambungnya, ia memberikan secangkir teh manis hangat kepada gadis itu. Melanie tersenyum lalu menerima dan meminumnya.

"Ya, kamu nggak salah memasukan barang. Seharusnya kamu nggak perlu lakukan ini. Kamu kan masih sakit!"

"Aku baik-baik saja. Lihatlah!" ia menunjukan dirinya yang memang sudah tampak lebih segar.

Melanie menaruh cangkir itu di meja.

"Coba kulihat lukamu!" katanya menangkup kepala Ruben dengan kedua tangannya. Ia mengamati wajah pemuda itu.

"Sepertinya perbanmu perlu diganti!" Ben hanya diam memandangnya. Dalam keadaan seperti ini sangat jelas sekali, b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status