Share

Bab 267

Sejenak aku perhatikan raut wajah Bang Rendi, satu,dua,tiga muka Bang Rendi berubah seketika setelah mengunyah buah pepaya yang tadi aku jejalkan kedalam mulutnya.

"Gimana Bang...enak nggak rujaknya ha...ha...tidak boleh di buang ya .."aku puas melihat Bang Rendi dengan susah payah menelan makanan yang telah berada di dalam mulutnya,sebenarnya aku kasian juga melihat raut wajah Bang Rendi seperti ini tapi mau bagaimana lagi dari tadi dia bikin aku malu di depannya Bi Jumi.

Dengan susah payah Bang Rendi berusaha menelan buah pepaya yang sudah ada di dalam mulutnya.Bang Rendi berusaha agar mengeluarkannya lagi.

"Hm.... enak kok enak... saking enaknya Abang ingin memakannya sepotong lagi tapi langsung dari mulut kamu baby...."tatapan horor mata Bang Rendi sangat mendalam seperti ingin menelanku hidup hidup dan dia langsung mendekatkan tubuhnya ke tubuhku.

"Eh...mau ngapain Bang..... ingat jangan dekat dekat..."aku mulai ketakutan, Bang Rendi sudah semakin mendekati mukaku dan kedua matan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status