Share

Bab 262

Penulis: maruana_ana
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-02 08:54:48

Masih di hotel yang sama,di sebuah kamar ada empat pasang mata dengan fokus melihat layar notebook milik Al Jazair yang sengaja dia letakkan di atas kasur.

Mereka semua sedang melihat apa saja yang di lakukan oleh Humairah dan juga Bang Rendi.Mereka berempat mendengarkan semua percakapan antara Humairah dan juga Bang Rendi.

Terlihat dari wajah papi Yuda dan Mommy Meta,ada kebahagiaan di sana setidaknya mereka lega setelah mengetahui kalau Bang Rendi masih sangat mencintai Humairah dan juga mau berjuang untuk mendapatkan izin dari kedua anaknya.

"Kakak...mas... grandpa boleh nanya nggak..."

"Boleh kok grandpa...mau tanya apa."Almeera lebih dulu menjawab permintaan sang kakek.

"Seandainya Om Rendi... suatu saat nanti menjadi pengganti ayah kalian, kalian mau tidak..."tanya Papi Yuda dengan sangat hati-hati.

"Grandpa... kakak sama mas setuju setuju saja kalau Om Rendi menjadi pengganti ayah, yang penting Om Rendi bisa menyayangi Bunda,dan tidak membuat Bunda menangis,kerana kami be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 263

    "Bang.... boleh nggak kita mampir ke makamnya Mas Brian, sebulan belakangan ini aku sibuk sekali sampai tidak ada waktu untuk mengunjungi makamnya."aku menyampaikan keinginanku kepada Bang Rendi untuk nyekar ke makamnya Mas Brian. "Boleh.... nanti Abang antara kesana."Bang Rendi menyanggupi permintaan Humairah. "Terimakasih banyak ya... sudah mau antar aku ke sana, nanti di depan ada penjual bunga tabur, nanti kita mampir ya...." "Tidak apa-apa...iya..." Mobilnya Bang Rendi sudah berhenti di depan toko penjual bunga Bang Rendi sudah turun duluan untuk membukakan pintu mobil,aku segera turun membeli bunga tabur untuk aku taburkan di atas makamnya Mas Brian.Bang Rendi hanya menunggu aku di depan pintu mobil yang masih terbuka setelah membayar semuanya aku kembali masuk kedalam mobil dan Bang Rendi kembali menutupnya. Bang Rendi sudah kembali menjalankan mobil menuju TPU tempat Mas Brian dimakamkan.Aku melangkah mendahului Bang Rendi berjalan mendekati makan Mas Brian. Makam Mas B

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • Takdir Cinta Humairah   Bab 264

    Aku sudah kembali masuk kedalam mobilnya Bang Rendi, untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju tujuan kami selanjutnya. "Bang.... gimana kalau kita mampir ke rumah lama, kebetulan bi Jumi menghubungi aku katanya mangga yang aga di belakang rumah sudah pada matang semua dan juga buah rambutannya sudah siap di panen,aku ingin sekali bikin jus mangga dengan menggunakan buah yang langsung di petik dari pohonnya, sekalian kita bikin rujak sepertinya enak kalau sore sore begini kita minum yang segar segar dan dingin." "Siap baby.... Abang akan antar kesana yang penting kamu bahagia dan tidak sedih lagi... Abang akan turutin semua kemauan kamu baby...." "Makasih ya Bang.... untuk semua yang kamu lakukan hari ini untuk aku ..."aku mengulaskan sebuah senyum kearah bang Rendi. "Iya... tidak apa-apa... yang penting kamu bahagia...."Bang Rendi juga ikut tersenyum. "Bang...aku istirahat sebentar ya...aku ingin tidur aku capek sekali... nanti kalau sudah sampai di ruma tolong Abang bangunin

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • Takdir Cinta Humairah   Bab 265

    Bang Rendi sudah menuai shalat ashar, wajahnya juga terlihat sudah segar, mungkin karena efek dari guyuran air pada saat berwudhu tadi.Dengan santai Bang Rendi melangkah menuju dapur,dia mendapati bi Jumi lagi beberes pantry dapur. "Permisi Bi... maaf saya boleh ke kebun yang ada di halaman belakang bi..."Bang ingin melihat pohon mangga yang ada di halaman belakang rumahnya Humairah. "Silahkan Pak... kebetulan buah mangganya sudah pada matang semua..." "Terimakasih bi... Maaf bisa nggak saya minta tolong.."tanya Bang Rendi dengan ragu ragu. "Insya Allah bisa.. Pak... katakan saja..."Bi Jumi menyanggupi permintaannya bang Rendi. "Tolong sekalian di buatkan bumbu rujak, tadi ibu Humairah bilang ingin makan rujak,dan ingin minum jus mangga yang langsung di petik dari pohonnya." "Baiklah Pak....nanti saya bikin kan, tolong bapak petik saja buah mangganya, petik yang sudah matang sekali untuk jus dan setengah matang untuk di buat rujak." "Iya Bi...." Bang Rendi langsung menuju poho

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • Takdir Cinta Humairah   Bab 266

    "Bi...aku tinggal dulu sebentar,aku mau bersih bersih sekalian mau shalat ashar."aku sengaja hanya pamit kepada bi Jumi, tidak dengan Bang Rendi takut saja jangan sampai dia keceplosan seperti tadi. "Iya Bu... silahkan." Ku tuntun kaki ini menuju kamar yang menjadi saksi bisu perjalanan hidupku dan Mas Brian semasa hidupnya. "Assalamualaikum.... Mas..."aku mengucapkan salam dengan lirih sebelum aku membuka pintu kamar. Ceklek. Pintu kamar telah terbukti aku melangkah dengan gontai masuk kedalam dan menutupnya kembali. Tercium aroma khas dari tubuh orang yang sangat berarti dalam hidupku, yang telah meninggalkan aku dan buah hatiku untuk selama lamanya. Tidak terasa air mataku jatuh luruh membasahi pipi ini,'Mas ...aku sangat merindukan dirimu....'aku langsung menjatuhkan bobot tubuhku di atas kasur... sesekali tanganku menyentuh dan mengelus kasur yang biasanya di tiduri oleh Mas Brian,kenapa berat dan sulit sekali untuk melupakan dirimu Mas... Aku segera membersihkan diri d

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • Takdir Cinta Humairah   Bab 267

    Sejenak aku perhatikan raut wajah Bang Rendi, satu,dua,tiga muka Bang Rendi berubah seketika setelah mengunyah buah pepaya yang tadi aku jejalkan kedalam mulutnya."Gimana Bang...enak nggak rujaknya ha...ha...tidak boleh di buang ya .."aku puas melihat Bang Rendi dengan susah payah menelan makanan yang telah berada di dalam mulutnya,sebenarnya aku kasian juga melihat raut wajah Bang Rendi seperti ini tapi mau bagaimana lagi dari tadi dia bikin aku malu di depannya Bi Jumi.Dengan susah payah Bang Rendi berusaha menelan buah pepaya yang sudah ada di dalam mulutnya.Bang Rendi berusaha agar mengeluarkannya lagi."Hm.... enak kok enak... saking enaknya Abang ingin memakannya sepotong lagi tapi langsung dari mulut kamu baby...."tatapan horor mata Bang Rendi sangat mendalam seperti ingin menelanku hidup hidup dan dia langsung mendekatkan tubuhnya ke tubuhku."Eh...mau ngapain Bang..... ingat jangan dekat dekat..."aku mulai ketakutan, Bang Rendi sudah semakin mendekati mukaku dan kedua matan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • Takdir Cinta Humairah   Bab 268

    Bang Rendi melihat kedatangan Humairah dan juga bi Jumi, dengan tergesa-gesa dia menghampiri mereka berdua, Bang Rendi langsung mengambil keranjang buah yang ada di tangannya Bi Jumi dan memindahkannya kedalam mobil,dia juga langsung membuka pintu mobil untuk Humairah. "Bi...kami kami pulang dulu ya.... nanti bulan depan bibi ikut aku di rumahnya papi Yuda."aku pamit kepada Bi Jumi dan sekalian aku menyampaikan kepadanya untuk tinggal bersama kami di kediamannya papi Yuda. "Iya Bu... insya Allah....hati hati di jalan Bu... Pak..." "Terimakasih banyak bi...kami pulang dulu ya... assalamualaikum." "Waallaikum salam...." Bang Rendi sudah melajukan mobilnya menuju kediamannya papi Yuda.Sepanjang perjalanan kami hanya diam saja,aku juga malu karena tadi sudah mengerjain Bang Rendi.Apa sebaiknya aku minta maaf saya ya. "Bang...maafin aku ya.... tadi aku sudah keterlaluan mengerjain Abang dengan memasukkan buah pepaya kedalam mulut Abang, padahal aku tau Abang itu sangat tidak suka den

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • Takdir Cinta Humairah   Bab 269

    Bang Rendi masih stay dengan posisi duduknya seperti tadi masih menghadap kearahku. Secara perlahan lahan tangan Bang Rendi menyentuh kedua tanganku. "Baby.... Abang ini mengenal kamu bukan satu dua bulan, Abang mengenal kamu cukup lama, Abang tau kalau kamu sedang berbohong,dari mimik wajah kamu saja Abang sudah tau... okey.... untuk sekarang kamu mungkin belum bisa memahami isi hatimu sendiri,tapi seiring dengan berjalannya waktu suatu saat nanti kamu akan mengakui itu, Abang tidak masalah, akan menunggu kamu sampai di saat kamu menyadari bahwa rasa itu masih ada untuk Abang.... yang penting kamu perlu tau perasaan Abang sama kamu tidak pernah berubah dan tidak akan pernah berubah sampai kapanpun,karena Abang mencintai kamu bukan hanya untuk memenuhi nafsu Abang semata tetapi Abang mencintai kamu karena Allah SWT, semenjak kamu hadir dalam kehidupan Abang,ada banyak hal yang terjadi dalam kehidupan Abang...kamu sudah merubah hidup Abang menjadi seperti sekarang ini,kamu adalah len

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • Takdir Cinta Humairah   Bab 270

    Setelah kami berdua berbicara dari hati ke hati, Bang Rendi kembali melaju mobilnya menuju kediaman papi Yuda. Kurang lebih 15 menit mobilnya Bang Rendi sudah berhenti dengan mulus di pekarangan depan rumahnya papi Yuda, aku langsung turun dan menghampirinya papi Yuda dan Mommy Meta yang sedang menikmati indahnya suasana sore hari di salah satu gazebo yang ada di samping rumah,ada juga Al Jazair yang sedang memainkan gitarnya.Putraku itu sudah bisa memainkan alat musik gitar sementara Almeera dia menyukai memainkan organ tunggal dan bernyanyi, suara Almeera sangat enak di dengar, walaupun dia masih anak-anak tapi alunan suaranya sangat indah dan merdu. Sementara Bang Rendi langsung membawa masuk keranjang buah yang berisikan buah mangga untuk di jadikan jus buah mangga dan juga sebuah wadah yang berisikan rujak buah yang telah di siapkan oleh Bi Jumi tadi.Bang Rendi meletakkan semuanya di atas meja dekat pantry dapur.Setelah meletakkan semuanya Bang Rendi segera keluar menghampiri

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04

Bab terbaru

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 363

    Mobil yang membawa Papi Yuda, Mommy Meta, Abah Malik dan Ummi Salamah sudah berhenti di dalam area parkiran sekolah bersebelahan dengan mobilnya Humairah.Mereka semua sudah turun dari mobil.Secara bersamaan juga mobil orang tuanya Mas Sony, Pak Candra Sanjaya juga parkir tidak jauh dari mobilnya Papi Yuda. Dengan setengah berlari Sony menghampiri sang ayah,dia takut jangan sampai ayahnya mencari cari keberadaannya. "Selamat pagi Daddy...."sapa Mas Sony. "Selamat pagi juga Sony....mana Mommy kamu..."jawab Pak Candra sambil mencari keberadaan sang istri. "Itu Mommy...."jari tangan Mas Sony menunjuk ke arah Mommy Shinta yang sedang berdiri tidak jauh dari Papi Yuda dan Abahnya Humairah. Pak Candra menghampiri sang istri, secara tidak sengaja matanya bersitatap dengan Papi Yuda.Dengan langkah tidak sungkan dia memanggil Papi Yuda. "Selamat pagi Yuda....apa kabar...."sapa Pak Candra tanpa embel-embel Pak di depannya. "Selamat pagi juga Candra.... Alhamdulillah baik, setelah sekian p

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 362

    Mommy Shinta yang sedang kesal karena sang putra tiba tiba meninggalkan dirinya dalam mobil,menyeret langkah kakinya dengan cepat setelah melihat Sony yang sedang berdiri mematung melihat Humairah dan Kendrick ngobrol. "Sony....kamu tuh ya... keterlaluan masa Mama di tinggal sendiri dalam mobil...mana di sini banyak sekali mobil yang sedang parkir, Mama itu kesulitan mencari kamu, terus lari kemana lagi itu Kendrick...."Mommy Shinta sangat kesal dengan kelakuan sang putra,karena meninggalkan dirinya sendiri dalam mobil. "Maaf mom....tadi Sony kejar Kendrick yang lagi ngambek karena Sony tidak membawakan Mommy untuk menyaksikan penampilannya di acara pentas sebentar...."jawab Sony tanpa mengalihkan perhatiannya dari sang putra. "Oh gitu....kamu liatin apa sih,terus Kendrick lari kemana, kenapa kamu berhenti di sini dan tidak mencari Kendrick... Mama takut jangan sampai dia kenapa-napa,mana banyak sekali mobil yang sedang berseliweran....ayo cepat kita cari dia..."Mommy Shinta dengan

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 361

    Mobil yang di kendarai oleh Humairah sudah memasuki gerbang sekolah.Petugas keamanan yang kerja di sekolahnya Almeera dan Al Jazair ini berhubungan baik dengan Humairah dan almarhum Brian semasa hidupnya.Brian adalah salah satu orang yang menjadi donatur tetap sekolah ini dan dia juga sering berbagi rezeki dengan para petugas keamanan di sekolah ini. Jadi tidak heran lagi begitu melihat mobil yang di gunakan oleh Humairah petugas itu langsung berlari menghampirinya dan mengarahkan Humairah agar memarkirkan mobilnya di dalam area sekolah persis di tempat parkir mobil kepala sekolah.Tadinya Humaira sudah bingung mau parkir di mana karena didalam halaman sekolah maupun lahan kosong yang berada di luar pagar sekolah sudah penuh dengan mobil mobil orang tua wali murid yang datang menyaksikan acara pentas seni hari ini. Humairah melangkah dengan anggun keluar dari mobil dan menghampiri pintu yang ada di sebelahnya, dengan sekali hentakan dia sudah membukakan pintu untuk sang ibu mertua

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 360

    Bang Rendi langsung memasukkan handphonenya kedalam saku jas yang dia kenakan,dan kembali masuk menemui para dewan direksi yang sedang menunggu dirinya di dalam ruangan khusus untuk melakukan rapat rapat penting yang berhubungan dengan perusahaannya. Bang Rendi langsung memutuskan untuk mengakhiri rapat kali ini, karena masih ada hal penting lainnya yang harus di kerjakan,dia harus ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair,dia sudah berjanji akan menyaksikan penampilan kedua anak sambungnya itu. "Saya kira pertemuan kita kali ini cukup sampai di sini, nanti kita lanjutkan lagi di kesempatan berikutnya,apa yang telah kita bahas tadi... semua laporannya tolong serahkan kepada sektretaris saya Pak Wira.... terimakasih sudah mau memenuhi undangan saya untuk ikut rapat hari ini."Bang Rendi menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh dewan direksi yang hadir pada rapat hari ini. Dengan langkah terburu buru Bang Rendi kembali ke ruangannya di ikuti oleh Pak Wira sekretaris pribadinya. "Maa

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 369

    Dalam perjalanan Mama Inda langsung sibuk dengan handphonenya.Aku hanya memperhatikan lewat lirikan ekor mata saja,karena kedua netraku fokus kedepan, takut jangan sampai aku menabrak kendaraan orang lain, semua orang yang berada di dalam mobil yang aku kemudikan saat ini adalah tanggung jawabku. Bibir Mama Inda tidak pernah lepas dari senyum manisnya,pada saat menatap layar handphonenya yang sedang berada di dalam genggaman tangannya.Karena Al Keenan sudah tertidur kembali, Mama Inda langsung menyerahkannya kepada Bi Jumi untuk di gendong. Mama Inda sangat sibuk mengirimkan pesan singkat kepada orang lain,aku sendiri tidak tau dengan siapa di berkirim pesan singkat,aku diam saja ,karena untuk menanyakannya secara langsung sepertinya tidak mungkin,itu sama saja aku mencampuri urusan orang lain, Mama Inda juga butuh privasi. 'Mama kerjain aja itu anak nakal...gimana ya reaksinya setelah melihat foto Humairah ini,mama mau lihat apakah dia diam saja atau langsung menghubungi Humairah

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 358

    Setelah merasa cukup bersih,aku langsung keluar dan segera masuk kedalam walk in closet untuk segera berpakaian, semua aku lakukan dengan cepat karena waktu sudah menunjukkan jam 9.30,kami harus segera ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair.Terakhir tinggal aku memulaskan makeup secara tipis agar kelihatan natural dan juga hijabku, dengan segera aku hampiri Bi Jumi,aku mengatakan agar beliau siap siap juga."Bi.... silahkan bersiap siap,aku sudah selesai hanya tinggal memulaskan makeup dan mengenakan hijab saja, Al Keenan di tinggal saja.... nanti aku yang jagain..."segera aku suruh bi Jumi untuk bersiap-siap."Iya Bu....bibi tinggal dulu ya...."jawab Bi Jumi."Iya Bi.... silahkan...."Setelah Bi Jumi berlalu menuju kamarnya meninggalkan aku dan Al Keenan.Segera aku memulaskan makeup yang telah tersedia di atas meja rias yang di siapkan oleh Bang Rendi untuk meletakkan semua peralatan makeup milikku.Aku hanya memulaskan makeup secara tipis agar kelihatan natural dan tidak menor,ini aku

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 357

    Aku menghampiri Mama Inda yang sedang duduk santai di ruangan keluarga, beliau lagi nonton acara favoritnya yang di siarkan oleh salah satu stasiun televisi di negeri ini.Dengan pelan aku menjatuhkan bobot tubuhku di samping Mama Inda,aku menyampaikan keinginanku secara perlahan-lahan, takut saja jangan sampai beliau tersinggung. "Ma.... sebentar jam 10 Humairah ijin keluar ya,mau menghadiri acara pentas seni yang di ikuti Almeera dan Al Jazair di sekolah mereka..."aku menyampaikan maksud ku kepada Mama Inda, bagaimana pun sekarang beliau sudah menjadi orang tuaku juga. "Iya ... tidak apa-apa, Mama ikut juga ya.... Mama pengen lihat aksi mereka berdua, pasti seru.... nggak apa-apa kan kalau Mama ikut melihat mereka tampil..."Mama Inda ingin ikut juga ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair. "Benar mama mau ikut....mama tidak bercanda kan..."aku senang sekali mendengarkan keinginan ibu mertuaku itu. "Iya benar..... Mama serius.... Almeera dan Al Jazair pasti senang kalau semua Oma dan

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 356

    Sepanjang perjalanan menuju perusahaannya Bang Rendi wajahnya berseri seri, senyum indahkan tidak lepas dari bibirnya.Walaupun tadi dia sempat dongkol karena ulah jahil sang papa,tapi kini moodnya sudah baik kembali.Masih segar dalam ingatannya.... melihat wajah Humairah yang ketangkap basah olehnya karena secara diam-diam mencium bibirnya tadi malam. "Sudah sebulan saya menikah Humairah... baru tadi malam saya menyentuh kulitnya halus sekali seperti pualam.... argkhhh....kenapa juga benda pusaka kesayangan saya ini langsung bereaksi, padahal saya hanya mengingat kelakuan Humairah tadi malam, rasanya saya sudah tidak sabar menunggu 5 hari lagi..... bersabarlah 'adik kecil' sebentar lagi kamu akan mendapatkan sangkar baru yang selama ini kamu belum pernah kamu singgahi...."Bang Rendi bergumam sendiri sambil memegang benda pusaka kesayangannya. "Untung saja tadi pagi saya sudah mengirim semua foto Humairah tadi malam ke ponsel saya .... saya tidak bisa bayangkan kalau ada orang yang s

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 355

    Humairah setelah mengantar kedua buah hatinya sampai mobil yang membawa mereka berdua keluar dari pekarangan rumahnya Bang Rendi, hendak masuk kembali kedalam untuk menyamperin sang suami, tiba-tiba saja langkah kakinya terhenti karena dia melihat sang suami sudah berada persis di depan pintu utama. "Baby.... Abang berangkat dulu ya .. insya Allah jam10 nanti Abang langsung ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair....kamu nggak apa-apa kan ke sekolah mereka di antar oleh sopir....atau Abang jemput kamu kesini baru kita berangkat bareng bareng kesana..."Bang Rendi merasa tidak enak kalau Humairah berangkat ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair di antar oleh sopir,dan akhirnya menawarkan diri untuk datang menjemputnya. "Iya tidak apa-apa.... Abang tidak usah jemput lagi ke sini, Abang langsung saja dari kantor ke sekolahan anak anak, nanti aku diantar sama sopir saja..."Humairah menolak di jemput oleh sang suami.Rencananya Humairah akan bawa mobil sendiri,karena Mang Udin nanti sore akan men

DMCA.com Protection Status