Share

Bab 89

Auteur: Patricia
Reagan kesulitan tidur semalam, jadi merasa agak kantuk. Dia menguap dan mendongak. Ketika tidak sengaja melihat Eva memotretnya, Reagan langsung menghalangi wajahnya yang murung.

Eva pun termangu. "Sayang, ini pertama kalinya kita tamasya bersama. Nggak boleh foto bersama?"

"Aku nggak suka foto," timpal Reagan dengan tidak acuh, lalu memejamkan matanya.

Eva pun merasa kesal. Semangatnya yang berkobar-kobar seketika menjadi padam.

Setelah turun dari helikopter, staf menyambut mereka. Keduanya mengurus prosedur check-in. Staf membantu mendorong koper. Reagan berjalan ke lift dengan lelah. Ketika mendongak, dia melihat Stendy.

Kebetulan, Stendy keluar dari lift. Dia memakai kemeja berlengan pendek dan bermotif bunga serta celana pantai. Mungkin karena tubuh Stendy sangat proporsional dan parasnya sangat tampan, dia tidak terlihat aneh, malah terlihat elegan.

Stendy awalnya termangu melihat Reagan. Kemudian, dia segera tersenyum dan menghampiri. Tangannya memegang kacamata hitam, membuatn
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Eka Septiya Ummu Khadijah
reagan nggak sadar2
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 90

    "Pesta topeng?""Ya, itu tradisi hotel. Setengah tahun diadakan sekali. Temanya selalu berbeda. Sebelumnya pesta kostum, sebelumnya lagi pesta rumah hantu. Tema kali ini lebih normal, jadi lebih bisa diterima oleh publik. Malam ini pasti ramai."Karena sudah dekat dengan Natal, ada pohon natal dan banyak lampu di hotel. Suasana sungguh meriah."Waktu keluar tadi, kulihat para staf sudah pakai topeng. Sepertinya menarik sekali!" seru Kelly. Dia memilih topeng rubah untuk Nadine, memilih topeng singa untuk diri sendiri. Dia ingin menjadi ratu hutan."Kenapa nggak pilih harimau?""Kenapa harus pilih harimau?""Bukannya harimau betina lebih ganas?""Kamu minta dihajar ya?""Cepat sedikit, nanti kita terlambat." Nadine berlari sambil memakai topengnya."Hei! Berhenti! Dasar harimau betina!"....Di aula pesta lantai 23. Begitu keluar dari lift, Nadine langsung merasakan tatapan dari berbagai arah. Sebenarnya dia tidak menyukai acara seperti ini. Namun, karena wajahnya tak terlihat, dia mera

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 91

    Pria itu memakai jas hitam dan manset biru yang mencolok. Patek Phillipe berwarna terang yang dipakainya terkesan unik, tetapi cocok dengan tema hari ini.Ketika melihat senyuman pada mata pria itu, Nadine langsung tahu siapa dia. Pria ini adalah Stendy!"Maaf, aku nggak bisa dansa.""Aku pernah melihatmu menari di belakang panggung kampus."Karena ketahuan berbohong, Nadine terdiam. Yang dimaksud Stendy seharusnya adalah acara kelulusan empat tahun lalu. Nadine berlatih dua bulan, tetapi kakinya terluka sehingga tidak bisa menari. Nadine saja sudah hampir lupa, tetapi Stendy malah masih ingat.Saat ini, entah apa yang dikatakan pembawa acara, lampu sorot tiba-tiba menyinari semua orang. Sorakan pun terdengar makin keras. Pada akhirnya, Nadine dan Stendy yang tersorot.Stendy tersenyum sambil menjelaskan, "Aturannya adalah yang tersorot harus berdansa. Tuhan saja nggak tega melihatku ditolak. Masa kamu tega?"Usai berbicara, Stendy membungkuk dan menjulurkan tangan untuk mempersilakan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 92

    "Tentu saja.""Bukannya bagian keuangan sangat sibuk di akhir tahun?""Nggak juga." Stendy menjawab dengan misterius, "Tergantung. Kalau orangnya penting, pasti selalu ada waktu. Kalau nggak penting, aku juga malas meladeni sekalipun punya waktu."Sebelum Nadine sempat memahami maksud ucapan Stendy, cahaya lampu berkedip. Ini waktunya berganti pasangan.Ketika pergantian, Nadine melihat jelas keterkejutan dan ketidakpercayaan pada ekspresi Eva. Detik berikutnya, pergelangan tangannya dipegang erat oleh seorang pria, begitu juga pinggangnya.Reagan tersenyum memprovokasi sambil melirik Stendy. Kemudian, ketika menatap Nadine, sorot matanya menjadi lembut. "Nad, masih marah? Aku ke rumahmu beberapa hari lalu, tapi nggak ada yang buka pintu."Nada bicara Reagan terdengar agak sedih. "Kalau Stendy nggak menukar informasi penerbanganmu, aku pasti sudah sampai kemarin."Nadine hanya menunduk, sama sekali tidak tersentuh. Reagan menunduk menatapnya dan bertanya dengan lembut, "Kamu marah kare

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 93

    Ketika melihat keduanya berpisah dengan ekspresi masam, Stendy pun tersenyum. Sepertinya metode yang digunakan Reagan sama sekali tidak berguna.Meskipun sekarang hubungan Reagan dan Stendy sudah retak, dulu mereka adalah sahabat. Jadi, Stendy tahu betul cara Reagan membujuk orang. Paling-paling membeli hadiah, mengaku salah, membujuk. Sayangnya, Nadine tidak akan menerima semua itu lagi."Stendy, sepertinya kamu sangat senang?" tanya Eva tiba-tiba. Nada bicaranya terdengar polos dan tidak bersalah."Tentu saja.""Karena Kak Reagan ditolak Kak Nadine?"Stendy mengangkat alis dan akhirnya menatap Eva untuk pertama kali. "Bukannya kamu juga harap begini?""Ya, aku ingin menemani Kak Reagan untuk selamanya." Eva mengaku."Kalau begitu, kudoakan kalian langgeng." Selesai berbicara, Stendy melepaskan tangan Eva dan mundur.Eva tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih. Kuharap kamu berhasil mendapat tambatan hatimu juga."Stendy berbalik dan melirik Reagan dengan simpati. Reagan mengira dirin

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 94

    Stendy terkekeh-kekeh. "Aku tetap akan melakukan hal yang kuinginkan. Kamu nggak usah repot-repot mengurusku. Kadang, kita nggak tahu hasilnya kalau nggak dicoba.""Sekalipun hasilnya mengecewakan?" tanya Nadine."Ya, aku akan mengakui kekalahanku nantinya." Sorot mata Stendy terlihat mendalam.Nadine tidak menyangka Stendy akan begitu keras kepala. Dia tidak berbasa-basi lagi. Stendy tidak berbicara lagi karena bisa merasakan keresahan Nadine. Mereka hanya sama-sama mendengar deru ombak.Hingga tengah malam, Stendy pergi. Setelah Stendy pergi, Nadine baru teringat pada kegigihan dan keras kepala Stendy tadi.Sebenarnya Stendy adalah orang yang tahu batasan. Pengejarannya tidak memaksa, tidak gegabah, juga tidak mengganggu Nadine. Tidak seperti Reagan yang ngotot dulu. Kini, Reagan pun suka emosi tidak jelas.Nadine mengembuskan napas panjang. Ya sudah, dia juga tidak bisa memaksakan kehendak orang. Yang penting mengurus hidupnya sendiri dengan baik.Ketika Nadine berbalik untuk kembal

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 95

    Setelah mendengar ini, ekspresi Reagan membaik. Namun, Nadine meneruskan, "Termasuk kamu.""Sekarang sudah malam sekali. Kalau kamu masih mau menggila, aku bakal panggil satpam kemari," tegas Nadine."Nad ...." Reagan masih ingin berbicara."Aku hitung sampai tiga. Satu, dua ...." Nadine mengeluarkan ponselnya dan membuka antarmuka panggilan.Reagan merasa enggan, tetapi tidak ada cara lain. Dia hanya memberi tahu Nadine akan mencarinya lagi besok, lalu berjalan pergi.Di balkon restoran yang tidak jauh dari sana, Eva menyaksikan semuanya. Karena gelap, ekspresinya tidak terlihat jelas.Keesokan hari setelah langit terang, Kelly baru pulang. Nadine menuangkan susu sambil memegang roti. Begitu menggigit roti, dia mendengar suara seseorang menekan kode sandi pintu.Kelly sudah mengganti gaunnya. Dia tampak menyenandungkan lagu dengan senang. Ketika melihat roti lapis di meja, Kelly mendekat dan mengambil satu. Harum dan renyah. Kelly menjulurkan tangan untuk mengambil lagi.Nadine duduk

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 96

    Nadine memiringkan kepalanya berpikir sesaat. Hanya beberapa gambaran yang dapat dibayangkannya. Namun, setelah mendengar perkataan instruktur, dia menjadi tidak begitu buruk lagi.Siang hari, ketika suhu mulai panas, mereka diizinkan turun ke air. Ada beberapa jenis baju selam. Mereka memilih sesuai keinginan masing-masing. Kelly memilih yang seksi, sedangkan Nadine memilih yang agak tertutup.Meskipun begitu, ketika mereka keluar dari ruang ganti, banyak tatapan yang tertuju pada mereka. Bahkan, ada yang bersiul kepada mereka.Sebelum turun ke air, instruktur menyuruh mereka mencoba suhu air dulu."Jangan terlalu gugup setelah turun. Aku akan membawa kalian ke lokasi menyelam. Tim penyelamat ada di sekitar. Kalau terjadi sesuatu, beri isyarat tangan saja. Mereka akan langsung menolong kalian.""Oke." Nadine memandang ke depan dengan penuh penantian."Kalau begitu, selamat datang di dunia bawah laut. Semoga menyenangkan."Nadine tersenyum melihat instruktur itu tersenyum. Hanya saja,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 97

    Setelah memikirkan ini, Nadine langsung berbalik dan berenang secepat mungkin. Ikan-ikan di sekitar juga ketakutan dan melarikan diri. Nadine menggertakkan giginya sambil melirik ke belakang. Ternyata ikan hiu itu telah mengejarnya dengan kecepatan tinggi.Nadine melirik ke sekeliling. Di sekitarnya adalah terumbu karang. Namun, tidak jauh dari sana, ada gua untuk bersembunyi.Setelah melihat ini, Nadine mengubah arahnya dan berenang ke gua itu. Dia bisa merasakan ikan hiu itu makin dekat dengannya. Dia tidak berani menoleh. Di momen genting, Nadine berenang masuk ke dalam gua itu.Bam! Tubuh ikan hiu yang besar menabrak gua, membuat terumbu karang di sekitar berguncang. Benturan kuat itu membuat lengan Nadine terhempas ke belakang. Rasanya sakit sekali.Nadine mencoba menggerakkan lengannya. Untungnya masih aman. Setelah ikan hiu itu pergi, dia akan berenang ke atas.Namun, beberapa menit kemudian, Nadine mendapati oksigennya sudah menipis. Ada yang aneh! Sebelum turun ke air, instruk

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 719

    Nadine menoleh dan langsung bertemu dengan tatapan Stendy yang dalam dan penuh perasaan. Jantung Nadine seketika berdegup lebih kencang dan tanpa sadar, dia ingin menghindar.Malam ketika sesuatu terjadi pada Nadine, Stendy mengantarnya pulang dan melihat dirinya berjalan berdampingan dengan Arnold menaiki tangga. Saat itulah, Stendy merasa tidak bisa lagi menahan diri.Stendy tahu dirinya bukan orang yang sabar.Namun demi Nadine, dia sudah menunggu selama enam tahun. Enam tahun untuk melihatnya berpisah dari Reagan, lalu satu tahun tambahan hanya untuk membuat hubungan mereka bertahan di titik "teman biasa".Akan tetapi dia tahu, hubungan itu tidak bisa selamanya berhenti di situ.Malam itu, Stendy menyadari bahwa jika terus menunggu, semuanya hanya akan berakhir seperti dulu. Jadi, kenapa tidak ... pertaruhkan semuanya kali ini?Demi hari ini, demi pengakuan yang ingin dia sampaikan, Stendy telah mempersiapkan diri sejak lama. Dia tidak mau lagi menjadi sosok yang hanya menunggu dal

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 718

    "Benar. Memang nggak ada mawar biru alami di alam liar, jadi bunga ini baru melambangkan harapan yang nggak bisa terwujud atau misi yang nggak terselesaikan. Tapi, coba kamu lihat bunga di tanganmu itu dengan teliti," kata Stendy sambil menatap Nadine."Hah? Ini alami? Bukan pakai pewarna?" tanya Nadine yang terkejut, lalu menatap Stendy untuk mencari jawaban dari ekspresi Stendy. Saat melihat Stendy tersenyum, dia langsung tahu dugaannya memang benar.Nadine kembali bertanya dengan kaget, "Bagaimana kamu bisa mendapatkannya?""Belakangan ini ada artikel di jurnal biologi sintetis tentang kloning dan Ekspresi Nonribosomal Peptida Sintetis untuk memproduksi mawar biru. Penulis utamanya adalah seorang doktoral internasional dari Fakultas Farmasi Universitas Tobas, Ankanahari Nangawa. Langkah awalnya buat plasmid ganda yang berisi dua gen bakteri untuk sintetis indigo dan masukkan plasmidnya ke dalam agrobakterium, lalu ...."Stendy tertegun sejenak setelah mengatakan itu, seolah-olah sed

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 717

    Baik judul ataupun variasi lagunya, Stendy sama sekali tidak bisa fokus. Cahaya redup di dalam aula konser bisa menjadi penyamaran yang terbaik, sehingga dia bisa menatap Nadine dengan tatapan yang lembut serta penuh perasaan dan tanpa perlu takut ketahuan.Stendy secara refleks menatap tangan Nadine yang putih. Dia berkali-kali ingin menggenggam tangan Nadine dengan erat, lalu tidak pernah melepaskannya lagi. Namun, setelah memberontak dengan pikirannya, pada akhirnya tetap logikanya yang menang. Dia mengingatkan dirinya untuk bertahan sampai melewati malam ini dan jangan gegabah agar tidak menakuti Nadine.Dua jam mungkin adalah siksaan dan ujian kesabaran bagi sebagian orang, tetapi itu adalah pesta untuk memanjakan indra yang langka bagi Nadine. Bahkan setelah konser sudah selesai, dia tetap masih tenggelam dalam suasananya."Apa kamu menyadari sesuatu dari lagu Croatian Rhapsody? Ternyata dia masukkan unsur musik rok juga, romantis dan energik. Terutama di bagian tengah lagunya, s

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 716

    "Uhuk uhuk ...." Nadine langsung tersedak. Mereka sedang makan sambil mendengar cerita yang seru, tetapi topiknya malah tiba-tiba dialihkan ke dirinya. Pokoknya perasaannya tidak enak."Kami bukan sepasang kekasih, tapi makan malam ini bisa dibilang gratis untuk Tuan Stendy karena ...."Setelah mengatakan itu, Nadine tersenyum dan menatap pemilik restoran. "Aku yang traktir."Setelah tertegun sejenak, pemilik restoran itu menatap Stendy dengan tatapan seolah-olah berkata anak ini akhirnya kena batunya dan pantas menerimanya.Begitu selesai makan, Nadine langsung pergi membayar tagihan makanannya.Pemilik restoran itu menarik Stendy ke samping dan berbisik, "Kawan, kamu boleh terus begini. Ayo berusaha, segera dapatkan gadis itu. Kalau lain kali kamu masih nggak dapat gratisan lagi, jangan salahkan aku meremehkanmu."Stendy pun menghela napas. "Kamu pikir aku nggak mau?""Wah, akhirnya ada gadis di dunia ini yang bisa membuatmu kelabakan. Sungguh langka. Baiklah, biar teman lamamu ini y

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 715

    Stendy menyahut, "Aku pikir-pikir dulu, nanti baru kita putuskan setelah ketemu.""Oke." Nadine mengakhiri panggilan, lalu langsung memakai jaket bulu tebal dan sepatu bot musim dingin, juga mengambil tas. Dia keluar dalam waktu kurang dari tiga menit!Cuaca tidak sedingin sebelumnya lagi, tetapi matahari masih tidak muncul.Begitu turun, Nadine langsung melihat Stendy berdiri di ujung gang, bersandar santai di samping mobil Maybach edisi terbatas. Pria yang memakai mantel hitam itu pun memutar-mutar kunci mobilnya.Begitu melihat Nadine, tubuh Stendy langsung tegak. Nadine tersenyum dan berjalan mendekat. Wajah Stendy yang tadi terlihat agak dingin langsung berubah cerah, bibirnya tersenyum.Begitu masuk mobil, Stendy menyerahkan sekantong sarapan, "Nih, susu kedelai dan roti, makan selagi masih hangat."Nadine menaikkan alisnya. "Pak Stendy bukan cuma jadi sopir, tapi juga beliin aku sarapan? Ini layanan bintang lima sih. Aku nggak berani menikmatinya."Stendy terkekeh-kekeh. "Kenapa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 714

    "Nad, sejak pertama kali kita ketemu di kafe, aku ....""Eh? Pak Arnold, Nadine, kok berdiri di sana? Nggak naik?" Tetangga mereka yang tinggal di lantai bawah, datang dengan membawa banyak kantong belanjaan. Begitu melihat mereka, dia langsung menyapa dengan ramah."Dingin banget ya hari ini, aku hampir beku .... Tapi karena diskon, aku tetap keluar malam-malam begini!"Supermarket besar di dekat sana memang sering mengadakan diskon besar setelah pukul 9 malam. Sebagai orang yang pintar mengatur uang, wanita ini sering keluar malam untuk belanja hemat.Situasi sekarang jelas tidak cocok untuk melanjutkan obrolan mereka. Arnold terpaksa menelan kembali semua yang ingin dia ucapkan tadi."Ayo, kita sama-sama naik!" ajak wanita itu.Nadine melangkah maju, langsung mengambil salah satu kantong belanjaan dari tangan wanita itu. "Biar kubantu ...."Namun, Arnold langsung mengambil alih kantong belanjaan itu dari tangan Nadine. Dengan cepat, dia berjalan di depan mereka. "Biar aku saja."Wan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 713

    Nadine tersenyum mencela dirinya sendiri.Arnold tiba-tiba terdiam, napasnya tercekat. Entah kenapa, senyuman kecil di ujung bibir gadis itu membuat hatinya terasa panik. Seolah-olah dia baru saja melewatkan sesuatu yang sangat penting.Mereka meninggalkan pabrik saat senja hari. Satpam yang berjaga sudah berganti. Paman ramah penuh canda tawa tadi sudah pulang, digantikan oleh seorang pemuda yang tampak pemalu.Setelah menerima kunci dari mereka, pemuda itu meletakkannya, lalu membukakan pintu gerbang untuk mereka.Langit belum sepenuhnya gelap. Cahaya senja menyelimuti cakrawala dalam warna kelabu suram. Di sepanjang jalan, cabang-cabang pohon yang gundul menambah kesan sepi.Nadine dan Arnold berjalan berdampingan tanpa berbicara. Keheningan mengisi jarak di antara mereka. Arnold sempat membuka mulut, tetapi tidak tahu harus mulai dari mana.Dia bisa merasakan perubahan suasana hati Nadine, tetapi tidak tahu penyebabnya. Jadi, yang bisa dia lakukan hanyalah diam dan berhati-hati aga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 712

    Diskusi akademik antara keduanya akhirnya mencapai akhir. Kelly tidak bisa menahan diri untuk menghela napas panjang."Lain kali jangan ajak aku ke acara akademik kayak gini lagi ya. Buat capek saja ...." Kelly bergumam pelan, lalu mengangkat tangan memberi isyarat kepada pramusaji untuk menyajikan makanan.Seperti yang sudah diduga, semuanya adalah makanan favorit Nadine!Selesai makan, Kelly awalnya ingin jalan-jalan sebentar. Namun, baru saja keluar dari restoran, dia langsung menerima telepon kerja. "Iya, iya! Tunggu sehari lagi bisa mati ya?"Meskipun mengomel, dia tetap buru-buru pergi ke kantor setelah menutup telepon. Sebelum pergi, dia tidak lupa berpesan, "Kak Arnold, hari ini ulang tahun Nadine, kamu temani dia ya! Pokoknya turuti semua yang dia mau!""Oke." Setelah melihat Kelly pergi, Arnold tersenyum menatap Nadine. "Mau ke mana?""Benaran bisa ke mana saja?" Mata Nadine berbinar.Arnold berpikir sebentar. "Selama masih dalam batas kemampuanku.""Kalau begitu, boleh nggak

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 711

    "Ayo, biar aku pakaikan untukmu." Kelly memasangkan gelang itu ke pergelangan tangan Nadine yang ramping. Gelang itu membuat kulit putih Nadine terlihat semakin bersinar. "Aku tahu model dan warna ini cocok banget sama kamu!"Nadine menunduk melihatnya, semakin dilihat semakin suka.Kelly tiba-tiba bertanya, "Kamu kira ini udah selesai?""Hm?" Nadine mengangkat kepala dengan bingung. Masih ada acara lain?Kelly tersenyum tanpa menjawab, lalu mengangguk kecil ke arah pramusaji. Detik berikutnya, lagu ulang tahun mulai mengalun di dalam ruang privat.Diiringi musik yang lembut, Arnold mendorong masuk sebuah kue dan berjalan ke arah mereka. Di atas krim putih dan merah muda, berdiri boneka fondan yang sangat cantik.Matanya besar, ekspresinya penuh percaya diri dan ceria. Jelas, itu versi kartun dari Nadine sendiri. Di sekelilingnya pun dihiasi mutiara merah muda. Sederhana, tetapi sangat indah."Pak Arnold?" Nadine tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.Arnold menatapnya, bibirnya meny

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status