Share

Bab 558

Author: Patricia
Nadine benar-benar yakin Arnold akan membelanya. "Kunci laboratorium kalian sudah diserahkan. Tapi yang satu ini, nggak mungkin aku kasih."

"Kenapa?"

"Mikha, kamu pikir kalau kita kasih kunci ini, terus nanti gimana pas mau pindahin CPRT? Mau dobrak pintu masuk?"

Mikha langsung membelalak. "Tunggu, CPRT ini bisa kita pindahin?!"

"Tentu saja. Itu alat yang kita beli pakai uang sendiri. Kenapa nggak bisa?"

"Benar! Ini barang kita, ya suka-suka kita mau angkut atau nggak."

"Jadi, kita harus pegang kuncinya sendiri. Kalau nggak, nanti malah ribet pas eksekusi."

Darius tersenyum kecil. "Bu Diana jelas mau ngusir kita demi alat itu. Sayang sekali, rencananya gagal total."

Setelah menyelesaikan proses pemindahan barang, mereka pun menutup pintu dan pergi. Sebenarnya, barang bawaan mereka juga tidak banyak. Hanya masing-masing satu kotak.

Kotak Mikha yang paling besar. Isinya penuh dengan makanan ringan. Ada keripik, kacang, stik pedas, biskuit, susu, soda ....

Saat mereka melewati lapangan ka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
cepat ungkap semua kebusukan Diana thor biar gk trus semena"
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 559

    Bukan hanya sudah menemukan solusi, mereka bahkan sudah mulai mengeksekusinya. Tentu saja, Nadine tidak akan mengatakannya langsung. Dia hanya berkata, "Kalau ada masalah, selalu ada jalan keluarnya.""Kalau begitu ... semoga sukses." Usai bicara, Eden berbalik untuk pergi.Namun, tiba-tiba, Nadine memanggilnya. "Eden!""Kadang, seseorang harus agak egois. Harus lebih banyak memikirkan dirinya sendiri. Bagaimanapun, kamu nggak bisa terus berada di bawah bayang-bayang orang lain selamanya dan nggak bisa bangkit. Benar, nggak?"Eden tersenyum tipis. "Terima kasih sudah mengingatkan. Aku punya rencana sendiri."...."Apa? Nggak dapat kuncinya?" Diana mengernyit tajam, menatap Clarine dengan ekspresi kesal. "Kamu ini gimana kerjanya?""Nadine bilang kuncinya sudah diserahkan. Dia bahkan pakai alasan peraturan kampus. Aku bisa apa? Mau aku rebut paksa?" Nada bicaranya sudah penuh kejengkelan.Sikap Diana yang menyalahkannya, benar-benar membuatnya muak. Memangnya ini salahnya? Dari awal, me

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 560

    "Apa-apaan?!"....Begitu Clarine pulang ke rumah dan baru saja masuk pintu .... "Bibi Julia! Cepat ambilkan aku kantong es!"Rebecca menceletuk, "Kenapa tiba-tiba butuh kantong es? Cuaca saja sudah cukup dingin ....""Ibu, kamu tahu nggak? Aku dipukul orang!""Apa?!" Rebecca langsung terperanjat mendengarnya. "Siapa? Siapa yang berani mukul kamu?!"Clarine mencibir. "Nadine.""Besar sekali nyalinya? Berani-beraninya dia mukul kamu?!""Aku cuma negur dia sedikit, tapi dia langsung menamparku ... huhu ... di depan banyak orang lagi. Lihat, pipiku sampai bengkak!"Rebecca segera menyentuh pipinya."Shh! Aduh ....""Apa-apaan si Nadine itu?! Ponsel, mana ponselku?!" Rebecca berbalik mencari ponselnya sambil menggerutu, "Tunggu saja ... pasti akan kumaki dia habis-habisan ...."Pada saat ini, seorang pembantu maju ke arahnya. "Nyonya, ini ponsel Anda."Rebecca menyambar ponsel itu dan menelepon Nadine."Jalang sialan! Berani-beraninya kamu ...."Ugh!"Maaf, nomor yang Anda hubungi sedang s

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 561

    Menunggunya? Untuk apa?"Ada masalah penting?" tanya Nadine dengan ekspresi yang berubah."Ada. Mungkin bagimu ... termasuk kabar baik?""Masalah apa sebenarnya?" Kedua mata Nadine berbinar. Semakin Arnold bersikap misterius, Nadine semakin penasaran."Begini ...."Kemarin, Arnold pergi ke Universitas Bisnis di sebelah untuk bertemu teman lamanya. Sekaligus, dia juga menyampaikan sebuah "permintaan kecil"."Pak Moesda sudah setuju untuk mengosongkan satu laboratorium biologi untuk kalian. Aku sudah lihat tempatnya, semua peralatan yang kalian butuhkan ada di sana, termasuk CPRT.""Serius?! Luar biasa!" Nadine hampir melompat kegirangan. Ini benar-benar sebuah kebetulan yang luar biasa.Baru saja dia kebingungan mencari tempat untuk laboratorium baru, ternyata Arnold sudah menyiapkannya lebih dulu!Ini rasanya seperti .... Seorang anak malang yang baru saja diusir dari rumah, tiba-tiba menemukan tempat berlindung. Bukan hanya itu, tempatnya juga sudah siap untuk ditinggali!Tanpa sadar,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 562

    Saat Nadine masih ragu bagaimana cara memasangkan celemek, Arnold tiba-tiba menundukkan kepala. "Begini cukup?""Mungkin agak lebih rendah sedikit lagi."Arnold membungkuk sedikit lebih jauh. "Sekarang?""Ya, sudah pas."Nadine segera mengaitkan tali celemek di lehernya.Arnold kembali tegak, menunggu beberapa detik, lalu tersenyum kecil dan berkata, "Mungkin bagian pinggangnya juga perlu diikat?""Oh! Benar!" Nadine baru sadar, buru-buru mengambil dua tali celemek dan mengikatkannya di punggung Arnold."Uhuk uhuk ...." Arnold tiba-tiba batuk pelan."Ada apa?""Sedikit terlalu kencang ....""Astaga! Maaf! Aku longgarkan lagi .... Sekarang sudah pas?""Sudah."Setelah selesai merapikan dapur, mereka berdua pindah ke ruang tamu. Nadine memotong beberapa buah dan meletakkannya di meja. "Pak Arnold, makan buah dulu.""Terima kasih."Sambil mengambil sepotong apel, Nadine duduk di ujung lain sofa. "Aku dengar CBS bakal menyiarkan konferensi akademik antara Universitas Brata dan Caltech?"Ar

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 563

    "Nggak usah!" Nadine langsung duduk di atas karpet dan menyilangkan kakinya. "Begini saja udah cukup."Saat tubuhnya menyentuh permukaan karpet, dia langsung tahu ini bukan barang murah. Nadine bahkan merasa tidak pantas duduk di atasnya. Di belakangnya bahkan bisa langsung bersandar di ranjang.Seandainya saja ....Kalau saja ada camilan dan minuman, pasti lebih sempurna.Saat sedang memikirkan hal itu, Arnold muncul kembali dengan membawa setumpuk kacang, keripik, dan dua botol jus lemon dari luar.Nadine hampir terperanjat. Arnold benar-benar mengerti dirinya!Arnold meletakkan camilan di antara mereka, lalu ikut duduk di atas karpet. Dia menambahkan bantal di belakang punggung mereka berdua, supaya lebih nyaman.Begitulah, mereka menonton sambil makan, mengobrol santai, dan sesekali berkomentar tentang acara.Sampai akhirnya ....Siaran langsung berakhir.Begitu melihat jam, ternyata sudah hampir pukul sebelas malam. Nadine terkejut. Dia buru-buru bangkit dan pamit pulang.Arnold m

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 564

    Ini tidak sesuai sama hukum genetika, kan?!Melihat cara Nadine mengajukan pertanyaan tajam, Aditya tiba-tiba melihat bayangan ayahnya, Jonny. Entah bagaimana kehidupan Nadine selama ini di ibu kota sendirian. Anak yang hidupnya selalu mulus tidak akan memiliki keberanian untuk membangun laboratorium dengan uangnya sendiri.Anak biasa tidak akan memiliki koneksi dan kemampuan untuk mendapatkan sebidang tanah sebesar itu dan bisa lolos perizinan tanpa hambatan.Adiknya ini penuh dengan misteri. Namun, Aditya memilih untuk tidak bertanya. Mungkin, tidak mengungkitnya adalah bentuk penghiburan terbaik yang bisa dia berikan.Ekspresi Aditya terlihat serius saat berkata, "Ya, progress proyek ini lebih lambat dari yang aku perkirakan.""Apa penyebabnya? Sudah kamu temukan?"Aditya tersenyum pahit. "Kurangnya tenaga kerja."Nadine sedikit terkejut. Dia mengira ada masalah besar dalam perencanaan atau anggaran, tetapi ternyata cuma soal tenaga kerja?Perusahaan Aditya memang sudah meninggalka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 565

    Stendy mengerutkan alis dan memotongnya dengan tidak sabaran, "Ikut perintahku atau kamu?" Pria yang tadi protes langsung mengecilkan suara sambil mundur teratur dan tidak berani membantah lagi.Sementara itu, suara yang tidak asing itu membuat Nadine menoleh ke arah sana tanpa sadar. Tepat pada saat yang sama, Aditya memanggilnya, "Nadine, ayo duduk sini!"Stendy seketika menoleh.Mata mereka bertemu dan keduanya tertegun sesaat. Namun, Stendy lebih dulu bereaksi. Dia tersenyum, lalu bangkit dan langsung berjalan mendekat. Tatapannya penuh kejutan dan kegembiraan."Kenapa kamu di sini?""Lihat proyek.""Proyek apa yang kamu lihat?"Nadine menyipitkan mata. "Memangnya aku nggak boleh lihat proyek?""Bukan begitu .... Ini bukan bidangmu, juga bukan sumber penghasilanmu. Apa yang mau kamu lihat? Cuma iseng atau ada alasan lain?"Nadine berdeham pelan. "Aku punya sebidang tanah di sini dan mau bangun sesuatu. Kenapa? Nggak boleh?""Di sini? Ada tanah?"Stendy tiba-tiba mengingat sesuatu.

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 566

    Nadine membiarkannya menariknya begitu saja? Bahkan, dia mengangguk patuh dan mengiakan? Dia sama sekali tidak menghindar?Stendy melihatnya dengan mata memerah. Sebenarnya siapa pria itu? Biasanya, kalau dirinya tidak sengaja menyentuh Nadine, Nadine pasti langsung mundur. Namun, kenapa orang ini ....Jelas, tadi saat Aditya mengobrol dengan pemilik restoran, Stendy sama sekali tidak mendengar apa pun!"Pak ... Pak Stendy?" Manajer proyek yang menemani Stendy dalam inspeksi sudah memanggil dua kali, tetapi tidak mendapat jawaban. Terpaksa, dia menaikkan volumenya dan memanggil lagi."Ada apa?" Tatapan dingin dilontarkan ke arahnya, membuat manajer proyek itu langsung menegang dan sesak napas."Pon ... ponselmu bunyi." Manajer itu menelan ludah dengan gugup, lalu mengusap keringat di dahi.Stendy mengeluarkan ponselnya. Tanpa ekspresi, dia langsung menolak panggilan tersebut. Manajer proyek itu langsung merasa semakin ketakutan dan panik.....Di sisi lain, dua bersaudara itu sudah mul

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 667

    Itu adalah hutan entada yang sangat besar!"Ayo cepat ke sini! Di depan ada hutan entada yang sangat besar!" seru Nadine dengan gembira. Mendengar itu, Mikha dan Darius segera berlari mendekat.Entada adalah tanaman kacang yang sangat terkenal. Asalnya dari Provinsi Walo, Florasia, lalu diperkenalkan ke daratan utama. Biasanya, entada tumbuh di lereng gunung atau di hutan campuran, merambat di pohon-pohon besar.Darius mendongak, menatap pohon-pohon entada yang menjulang. Batangnya yang tebal saling melilit, akarnya menjulur hingga 50 meter ke sumber air, membentang di antara pepohonan seperti raksasa yang sedang bersembunyi.Awalnya Darius hanya terkagum, tetapi sekarang dia merasa sangat senang. "Entada bisa tumbuh hingga satu meter panjangnya. Bisa digunakan sebagai obat atau koleksi, dan harganya di pasaran sangat mahal. Ini jelas bisa dihitung sebagai tanaman langka."Nadine mengangguk. "Tapi, hutan entada ini cukup luas. Menemukan entada mungkin nggak mudah. Matahari juga hampir

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 666

    Darius sampai tidak tahu harus merespons apa.Nadine berujar, "Masih ada banyak waktu tersisa, kita coba cari tanaman langka saja."Siapa yang tidak ingin mendapatkan nilai penuh?Mikha berkata, "Ayo, ayo! Sebenarnya dapat 100 atau 80 poin itu nggak terlalu penting buatku, yang penting aku bisa jalan-jalan bareng kalian ...."Setelah beristirahat sebentar, mereka bertiga kembali bergerak. Tanaman langka tidak memiliki daftar tetap seperti soal terbuka. Mereka hanya menemukan tanaman yang diakui sebagai spesies langka.Namun, kali ini pencarian mereka tidak semudah sebelumnya. Menjelang senja, langit mulai gelap dan Mikha kelelahan sampai terengah-engah. "Kita sudah menyusuri hampir 10 zona kecil, 'kan? Nggak ada tanaman langka yang terlihat. Kapan kita baru bisa menemukannya? Aku lapar, mau makan dulu ...."Akhir-akhir ini, Mikha sering diajak Darius untuk lari pagi. Entah karena itu atau alasan lain, dia merasa lebih cepat lapar dibanding sebelumnya. Kini, kakinya terasa lemas dan tid

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 665

    Di sampingnya, ada Kaeso yang tersenyum patuh sambil membawa termos air. Di belakangnya, Marvin membawa banyak barang bawaan.Nadine mengalihkan pandangannya. Lagi pula, dia tidak begitu akrab dengan Jinny."Kak Nadine!" Mikha berlari dari kejauhan sambil melambaikan tangannya. Di punggungnya, ada tas ransel besar yang terlihat penuh dan berat. Di dalamnya berisikan tabir surya, obat nyamuk, topi, air, dan tentu saja camilan yang tidak boleh ketinggalan.Mikha berkata, "Aku sudah menyiapkan banyak, nanti kita makan bareng ya."Nadine mengangguk. "Oke.""Eh? Darius mana? Dia belum datang?" Karena takut terlambat, Mikha berlari sepanjang jalan dan bahkan tiba 5 menit lebih awal.Darius yang sudah tiba lebih dulu, menatapnya dan membalas, "Dari mana datangnya kepercayaan dirimu kalau aku akan lebih telat darimu?"Mikha mencebik. "Datang 2 menit lebih awal juga bukan sesuatu yang perlu dibanggakan, oke? Aku cuma nggak sengaja ketiduran sebentar tadi. Omong-omong ... kenapa tas kalian kecil

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 664

    Kenangan yang tertidur kembali terbangun. Beberapa potongan ingatan melintas di benak Inez. Dia kembali teringat pada sepasang mata putus asa yang penuh air mata, mata yang sudah berkali-kali menghantuinya dalam mimpi buruk.Dengan suara serak, dia berkata, "Aileen diculik karena musuh keluarga ingin balas dendam. Apa hubungannya denganku? Hanya karena aku pergi bersamanya saat itu, lalu tiba-tiba kehilangan dia? Jadi, ini salahku? Kamu pikir itu adil?""Kalau aku tahu ini akan terjadi, lebih baik aku saja yang diculik waktu itu. Mungkin sekarang kakek dan nenekmu akan terus mengingat aku, bukan dia."Inez tampak terjebak dalam pusaran kenangannya sendiri. Matanya kosong, air matanya mengalir tanpa henti, seakan-akan tenggelam dalam rasa bersalah yang mendalam.Melihat ibunya menangis seperti ini, Stendy akhirnya merasa tidak tega. Teringat bahwa belakangan ini Safir sangat terobsesi dengan novel misteri berjudul Seven Days, dia pun memberi ibunya sebuah saran."Nenek akhir-akhir ini s

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 663

    Siapa sih anak konglomerat yang waktu muda tidak pernah bertingkah liar? Namun, jangan sampai kebablasan dan malah menghancurkan diri sendiri.Ada beberapa hal yang sebenarnya Inez ingin katakan dengan terus terang, tetapi karena itu hanya sebatas dugaan tanpa bukti, dia memilih untuk memberi peringatan secara halus."Soal urusan pria dan wanita, kamu tetap harus berhati-hati. Jangan karena sudah punya banyak pengalaman, jadi menganggap remeh wanita. Hati-hati kalau suatu hari nanti justru kamu yang terluka paling dalam."Stendy bingung. "Ibu, sebenarnya kamu mau bilang apa?"Inez tidak ingin membahas lebih lanjut, jadi dia mengalihkan pembicaraan ke hal lain. "Beberapa hari lalu, aku sudah menghubungi Dokter Cedric. Dia bilang kondisi mata dan kesehatan nenekmu sudah jauh membaik. Atur waktumu, aku ingin bertemu mereka."Cedric adalah dokter spesialis mata terkenal di rumah sakit milik Keluarga Sanjaya dan juga dokter pribadi Safir selama bertahun-tahun.Inez sudah lebih dulu memberi

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 662

    "Ibu!" Yenny bahkan belum selesai berbicara, tetapi Arnold sudah tahu apa yang ingin ibunya katakan. "Aku sudah bilang sejak lama, sekarang aku nggak ada waktu untuk memikirkan hal seperti ini."Yenny menahan diri selama dua detik, lalu langsung bertanya, "Kamu sudah punya pacar ya?"Arnold tertegun sesaat. Wajah Nadine tiba-tiba terlintas di pikirannya, tetapi akhirnya dia menggeleng. "Belum."Yenny tidak percaya. "Lalu, gimana dengan setelan jas di tanganmu? Kamu beli sendiri?"Arnold melirik tas kertas di tangannya, lalu balik bertanya, "Dari mana Ibu tahu ini setelan jas?"Tatapan Yenny sedikit berubah. "Logo di tas kertasnya sangat jelas. Toko itu cuma menjual setelan jas. Kalau bukan jas, lalu apa? Sekarang, bisa jawab pertanyaanku?"Arnold menjawab dengan tenang, "Aku memilihnya bersama seorang teman.""Teman? Laki-laki atau perempuan? Teman seperti apa?" Yenny terus mendesak."Ibu, kamu memanggilku pulang cuma untuk menanyakan ini?" Arnold mengerutkan dahi. "Kalau nggak ada uru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 661

    Saat ini, Nadine tertarik pada sesuatu di rak lain, sama sekali tidak menyadari bahwa dua pria di sampingnya sedang berkonflik sengit.Setelah Arnold selesai membayar, dia menoleh dan melihat Nadine sedang menatap sebuah kue fondan di dalam etalase. Lima tingkat, setiap tingkat menampilkan figur karakter yang unik."Bagus?""Bagus." Nadine mengangguk. "Dibuat dengan sangat detail."Dia menunjuk ke tingkat kedua. "Pak, menurutmu orang yang berkacamata dan mengerutkan dahi ini mirip kamu nggak?"Arnold menatapnya sejenak, lalu menyahut dengan serius, "Nggak mirip. Aku 'kan nggak sering mengerutkan dahi."Nadine berujar, "Tapi, bisa jadi kamu sering mengerutkan dahi tanpa sadar? Misalnya, sekarang ini."Arnold langsung termangu, seperti anak kecil yang ketahuan melakukan kesalahan. Dia mendadak merasa malu dan canggung."Hahaha ...." Nadine tidak bisa menahan tawa. "Kamu lucu juga."Saat mereka bertiga baru saja keluar dari toko kue, ponsel Arnold berbunyi."Halo, Ibu?""Arnold, pulang ke

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 660

    Selesai makan, Inez pergi membayar tagihan.Keduanya hampir tidak menyentuh makanan mereka, masih tersisa cukup banyak di meja.Kedua ibu ini tenggelam dalam pikirannya masing-masing, dengan kekhawatiran yang berbeda. Sementara itu, Stendy dan Arnold bisa dibilang sama-sama mendapatkan hasil yang memuaskan.Yang satu membeli jas, yang satu membeli sepatu kulit. Semuanya berjalan lancar.Stendy menawarkan, "Di depan ada jual teh susu, mau beli?"Arnold juga menawarkan, "Toko kue di sebelah situ cukup terkenal ...."Keduanya berbicara hampir bersamaan. Kemudian, mereka saling bertukar pandang, seakan-akan ada ketegangan yang tak terlihat.Stendy bertanya, "Nad, kita beli teh susu?"Arnold bertanya, "Mau lihat-lihat nggak?"Dua pria dewasa itu sama-sama menatapnya dengan penuh harap.Nadine sungguh kehabisan kata-kata. Lagi-lagi begini!"Gimana kalau kalian pergi beli sendiri dan aku ke toilet?"Stendy mengangguk. "Oke." Kemudian, dia menoleh ke Arnold dan bertanya dengan nada santai, "Pa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 659

    Begitu mendongak dan melihat Nadine, wajah yang awalnya tanpa ekspresi langsung tersenyum tipis.Nadine berpikir, karena ini untuk orang tua, memilih sepatu tidak bisa hanya mempertimbangkan modelnya, tetapi juga kenyamanannya. Namun, tidak bisa juga hanya mengutamakan kenyamanan dan mengabaikan modelnya.Dia teringat pertemuan di toko buku. Pria tua itu bertongkat, mengenakan rompi, rambut tersisir rapi, memancarkan aura seorang gentleman dari ujung kepala hingga kaki. Dalam hal berpakaian, beliau pasti juga sangat memperhatikan detail.Karena itu, Nadine menghabiskan lebih banyak waktu untuk memilih.Umumnya, bahan kulit untuk sepatu hanya ada beberapa jenis. Dia menunjuk 2 sepatu yang paling nyaman, lalu meminta pramuniaga untuk mengeluarkan semua model yang tersedia dengan bahan tersebut.Sementara itu, Arnold pergi ke toilet.Tak lama kemudian, Nadine sudah memilih 2 pasang."Menurutku dua-duanya bagus. Pak Stendy, kamu pilih salah satu?"Stendy langsung mengeluarkan kartu. "Pilih

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status