Share

Bab 540

Author: Patricia
"Nad ... aku tahu kamu masih marah .... Tapi, jangan membandingkan dirimu dengan Bibi Julia. Nad ... aku nggak akan membiarkanmu ... merendahkan dirimu sendiri ...."

"?!" Kenapa tidak boleh dibandingkan? Sejak kapan itu dianggap sebagai merendahkan diri?

"Nad ...."

"Nad, Nad, Nad, Nad kepalamu!" Setelah itu, sebuah tamparan mendarat di kepala Reagan.

Saat menyadari apa yang baru saja dia lakukan, Julia sempat terkejut setengah mati. Namun, beberapa detik kemudian, dia tidak bisa menahan senyumannya. Yang lebih mengejutkan ... tamparan itu seperti menekan tombol rahasia. Reagan langsung melepaskan genggamannya.

Tanpa menunggu sedetik pun, Julia segera kabur. Begitu kembali ke kamar kecil, dia hanya bisa berguling-guling di tempat tidur, merasa kesal sekaligus khawatir.

Kelihatannya, malam ini dia tidak bisa kembali ke rumah lama. Apakah Nadine benar-benar tidak akan kembali lagi? Kalau begitu, siapa yang akan menangani "Tuan Muda Gila" ini di masa depan? Benar-benar buat pusing!

Setelah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 541

    Menjaga jarak, tidak mendekat. Itu baik untuk dirinya maupun untuk Reagan. Itulah yang terbaik untuk mereka.Nadine merapikan dokumen dan pena. Tiba-tiba, pria di depannya bergumam dengan pelan, "Tapi, aku masih menganggapmu sebagai teman ...."Nadine berbalik dan pergi. Reagan menatap punggungnya, lalu mengalihkan pandangannya dengan tenang.Dia mengangkat cangkir dan menyesap kopinya. Rasa pahit langsung menyebar di seluruh mulutnya.Namun, ekspresinya tetap tak berubah. Jarinya mengusap perlahan bibir cangkir, matanya tertuju pada cangkir di seberangnya, yang baru saja diminum Nadine.Seingatnya, Nadine selalu menyukai kopi dengan susu. Karena dengan begitu, rasa pahitnya akan berkurang.Reagan mengambil cangkir itu dan mencicipinya sedikit. Ternyata benar. Dia tidak salah menebak.Mereka telah hidup bersama selama 6 tahun, bukan 6 bulan, bukan 6 hari. Siapa bilang dia tidak mengenalnya? Dia mengenalnya lebih dari siapa pun. Jadi ....Reagan menyipitkan mata, menatap ke luar jendela

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 542

    Meskipun sudah beberapa kali bertemu, hubungan mereka belum cukup dekat untuk mengobrol santai.Namun, jelas sekali Jinny tidak berpikir begitu. Dengan natural, dia memulai percakapan, "Kamu baik-baik saja, 'kan? Kemarin kamu duduk di depan gerbang kampus selama itu, nggak masuk angin?"Reagan tetap diam, tidak ada keinginan untuk berbicara. Jinny juga tidak keberatan. Dia melanjutkan sendiri, "Kamu juga datang untuk minum kopi? Kopi di kafe ini memang enak. Dibandingkan kafe lain di sekitar sini, rasanya lebih enak.""Aku sudah mencoba beberapa varian. Kalau nggak salah, yang kamu pegang itu adalah amerikano khas mereka, 'kan? Rasanya memang pekat dan harum, tapi sedikit pahit. Akan lebih enak kalau dipadukan dengan kue."Reagan mendengarkan suara lembut gadis itu. Tatapannya tiba-tiba menjadi agak nakal, lalu sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman tipis.Jinny sontak merinding melihat tatapan pria itu, tetapi dia tetap mempertahankan senyumannya. "Kamu ... kenapa menatapku seper

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 543

    Jinny sangat sadar bahwa jika dia menerima tawaran itu, hubungan mereka hanya akan menjadi sebatas transaksi, jauh sekali dari apa yang sebenarnya dia inginkan.Namun, jika dia menolak, Reagan pasti akan langsung berdiri dan pergi begitu saja, tanpa peduli padanya. Selain itu, ini mungkin satu-satunya kesempatan yang dia miliki untuk mendekati Reagan!"Oke, aku setuju." Jinny tersenyum santai, seolah-olah ini bukan masalah besar. "Toh cuma pura-pura, 'kan? Kalau dipikir-pikir, aku malah untung."Sekarang memang pura-pura, tetapi di masa depan? Siapa yang tahu? Asalkan dia diberi waktu ....Reagan menunduk sedikit, ekspresinya tetap datar. "Oke, manti aku akan minta asistenku siapkan kontrak, kamu tinggal menandatanganinya."Hitam di atas putih, semuanya harus jelas agar tidak ada masalah. Itu adalah pelajaran yang dia dapatkan dari Eva.Jinny tersenyum dan mengangguk. "Oke." Namun, hatinya mendadak terasa berat. Ternyata, dia benar-benar tidak ingin ada keterikatan. Bahkan, dia sangat

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 544

    "Tapi frekuensi larimu ini ...." Bukankah terlalu sering? Orang yang tidak tahu mungkin mengira dia sedang latihan untuk maraton ....Arnold hanya tersenyum. Jika diperhatikan baik-baik, ada sedikit rasa bersalah tersembunyi di balik senyumannya.Nadine bertanya lagi, "Akhir-akhir ini laboratorium nggak sibuk?""Hm, sebagian pekerjaan sudah kuserahkan ke Calvin."Sementara itu, Calvin yang bekerja keras di laboratorium dengan kesal tiba-tiba bersin. "Achoo! Achoo! Siapa yang membicarakanku?"Arnold bertanya, "Sudah sarapan?"Nadine mengangguk. "Sudah, kamu?""Sudah juga. Ada rencana apa hari ini?"Nadine berpikir sejenak. "Nggak ada, cuma membaca beberapa jurnal.""Kemarin temanku dari Provinsi Diro mengirimkan sekotak jamur liar, kamu ambil saja."Jamur liar? Itu barang langka!"Kenapa kasih aku? Kamu sendiri nggak mau?"Arnold tertawa ringan. "Aku jarang masak di rumah. Kalau disimpan terlalu lama, bisa rusak. Jadi, lebih baik kamu yang ambil.""Ya sudah, aku terima dengan senang hat

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 545

    Mereka mencuci mangkuk bersama, juga merapikan dapur bersama. Terakhir, mereka keluar rumah bersama untuk membuang sampah.Nadine mengenakan jaket tebal, mengambil kantong sampah, lalu melangkah keluar. Arnold juga kembali ke rumahnya sebentar, lalu keluar lagi dengan dua kantong besar di tangannya."Sudah berapa lama kamu nggak buang sampah?""Setengah bulan ...?"Tak disangka, seorang profesor akan seperti ini. Untungnya, isinya hanya kotak dan kantong plastik, tidak ada sisa makanan atau kulit buah yang bisa membusuk."Ayo."Saat mereka turun, mereka berpapasan dengan pasangan lansia yang tinggal di gedung yang sama. Pasangan itu baru saja selesai membuang sampah dan berjalan pulang dengan bergandengan tangan. Mereka bertemu tepat di depan pintu."Oh, Arnold dan Nadine juga mau buang sampah?""Ya." Arnold mengangguk sopan.Si nenek tersenyum ramah pada Nadine. "Hari ini kamu masak apa? Dari bawah saja sudah tercium aromanya."Nadine membalas, "Hotpot jamur.""Oh! Pakai jamur yang Ar

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 546

    Nadine selalu penasaran, apakah Arnold sebenarnya memakai parfum atau tidak. Hanya saja, pertanyaan seperti itu rasanya kurang pantas untuk ditanyakan. Jadi, untuk sementara, dia hanya bisa menyimpannya dalam hati.Nadine tersenyum canggung. "Terima kasih, aku lupa bawa syal waktu keluar tadi ...."Sebenarnya, bukan lupa. Lebih tepatnya, dia malas. Dia mengira akan langsung kembali setelah membuang sampah. Apa gunanya memakai syal?Apakah Arnold benar-benar tidak mengerti maksudnya? Atau dia hanya berpura-pura bodoh, lalu diam-diam menyerahkan syalnya tanpa banyak bicara?"Tadi kamu tanya kenapa mereka nggak punya anak, 'kan? Bukan karena mereka nggak mau, tapi kondisi kesehatan Bu Letti nggak memungkinkan."Pada zaman itu, seorang wanita yang tidak bisa melahirkan anak hampir seperti dijatuhi hukuman sosial. Keluarga Kuro tidak bisa menerima hal itu dan memaksa mereka bercerai.Letti merasa bersalah, juga tidak ingin terus mempertahankan hubungan mereka dengan beban tersebut. Akhirnya

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 547

    Nadine bergegas merapikan dirinya, mengenakan jaket tebal, lalu berlari menuruni tangga sambil mengenakan syal.Begitu sampai di bawah, dia melihat sekelompok anak-anak sudah keluar dengan berbagai alat bermain salju. Salju pertama di musim dingin tahun ini tentu saja terasa istimewa.Di luar keramaian itu, Arnold berdiri di bawah pohon yang tertutup salju, tersenyum padanya.Mata Nadine berbinar. Dia segera berlari ke arahnya. Begitu mendekat, dia baru menyadari ada sebuah ember di dekat kaki Arnold. Di dalamnya terdapat penjepit bola salju, sekop kecil, garu plastik ....Bahkan, penjepit bola salju itu bukan hanya satu, tetapi ada banyak dengan berbagai bentuk!"Ini semua ...." Nadine menelan ludah.Arnold berkata dengan tenang, "Untuk kamu main."Apa? "Profesor, aku ini bukan anak kecil ...."Namun, dua menit kemudian, Nadine melambaikan tangan dengan penuh semangat, "Lihat bebek ini! Bentuknya mirip sekali, 'kan?" Dinosaurus kecil ini juga, lucu banget!""Profesor, pakai sekop keci

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 548

    "Profesor, Profesor, jangan jalan begitu cepat ...!" Nadine buru-buru mengejar.Setelah Nadine susah payah menyusul, Arnold berbalik dengan ekspresi pasrah. "Seru sekali ya?"Nadine langsung mengangguk seperti anak ayam mematuk beras. "Banget!" Ini benar-benar menyenangkan!Arnold menghela napas. "Tapi, sarung tangan dan syalmu sudah basah.""Nggak apa-apa!" timpal Nadine langsung."Lima belas menit yang lalu, kamu juga bilang begitu. Katanya, main sebentar lagi lalu pulang."Eh! Nadine melongo, dia bilang begitu? Kenapa dia tidak ingat?Arnold berkata, "Ayo pulang. Kalau mau main lagi, harus ganti sarung tangan, syal, dan sepatu dulu."Nadine menunduk dan baru sadar kalau sepatu botnya sudah basah kuyup. Dia sendiri tidak merasa, tetapi Arnold justru lebih dulu menyadarinya."Baiklah." Akhirnya, Nadine menurut dan naik ke atas. Diam-diam, dia mengambil ember dari tangan Arnold yang berisikan semua alat bermain saljunya. "Biar aku saja yang bawa ini."Arnold hanya bisa terdiam. Nadine

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 697

    Tiba-tiba, Inez teringat sesuatu. Dia mengambil ponselnya dan membuka foto yang diambil tadi.Wanita yang bersama Arnold barusan ... bukankah mirip dengan gadis yang beberapa waktu lalu belanja sepatu bersama putranya di mal?Inez menggeleng, merasa pikirannya terlalu berlebihan. Dia tahu betul bagaimana sifat putranya.Selama ini, hanya ada perempuan yang jatuh dalam pesona Stendy, bukan sebaliknya. Bagaimana mungkin Stendy dipermainkan oleh wanita?Tidak mungkin ... benar-benar tidak mungkin .... Pasti hanya kebetulan.....Setelah mengambil mobilnya, Nadine dan Arnold pulang. Karena area apartemen mereka tidak memiliki lahan parkir khusus, mobil harus diparkir di tempat parkir umum di seberang jalan.Karena Nadine kini sudah memiliki mobil sendiri dan membutuhkan tempat parkir tetap, Arnold menyarankan agar dia menyewa satu slot parkir secara permanen.Setelah menghubungi pihak pengelola, bernegosiasi harga, dan menandatangani kontrak, mereka baru selesai satu jam kemudian.Arnold m

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 696

    Saat Nadine memilih mobil, Arnold memang tidak banyak bicara, tetapi selalu berada di sisinya. Jika ada detail yang terlewat, dia akan mengingatkan pada saat yang tepat.Mana mungkin teman biasa melakukan hal seperti ini? Apalagi, sejak mereka masuk ke showroom ini, si pria selalu memperhatikan si wanita. Tatapan penuh fokus dan kepedulian itu jelas bukan sesuatu yang bisa dipalsukan.Bukankah ini persis dengan pasangan pengantin baru yang sering dia temui? Kalaupun bukan pengantin baru, mereka pasti pasangan! Makanya, sales wanita itu bertanya demikian.Nadine sudah beberapa kali menghadapi kesalahpahaman seperti ini. Dia tidak berani melihat ekspresi Arnold dan hanya melambaikan tangan. "Bukan, kamu salah paham."Gadis itu buru-buru meminta maaf.Arnold tidak berkata apa-apa, hanya saja tatapannya pada Nadine tetap lembut.Sales itu semakin bingung. Kalau bukan pasangan, lalu mereka apa?....Di seberang jalan, Inez yang sedang jalan-jalan tiba-tiba teringat bahwa mobilnya sudah haru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 695

    "Nggak merepotkan. Sudah ada model yang kamu suka?"Nadine tidak punya permintaan khusus, yang penting mobilnya nyaman dikendarai."Kalau begitu, aku sarankan sedan. Kenyamanan duduk dan handling-nya lebih baik dibanding SUV. Hanya saja, ruang kabinnya lebih kecil. Kalau nggak mempertimbangkan perjalanan keluarga dan hanya untuk mobilitas harian, sedan adalah pilihan yang bagus.""Oke." Nadine mengangguk. Dia tipe yang mendengarkan saran."Gimana dengan merek?" Pria itu bertanya lagi, "Ada preferensi tertentu?""Nggak ada." Nadine menggeleng. "Tapi, aku suka mobil luar negeri."Arnold menaikkan alis. Kebetulan sekali. Dia juga."Kalau anggaran?""Bebas."Mereka pertama-tama pergi ke showroom Volkswagen terdekat. Begitu masuk, seorang sales segera menyambut mereka dengan senyuman. "Selamat datang! Mau lihat mobil seperti apa? Aku bisa membantu.""Sedan. Irit bahan bakar, mudah dikendarai. Ada rekomendasi?" tanya Arnold."Silakan lihat model ini." Sales itu membawa mereka ke sebuah mobil

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 694

    Reagan tidak punya waktu untuk memikirkan perasaan Jinny, juga tidak memedulikan semangkuk bubur di sampingnya.Dia sedang dalam suasana hati yang buruk. Setelah menyelesaikan pekerjaannya, dia baru menutup laptopnya.Tiba-tiba, dia melihat mangkuk bubur yang masih ada di dekatnya. Buburnya dimasak hingga lembut, hampir penuh satu mangkuk, dengan tambahan kurma merah dan goji berry. Dibandingkan dengan yang pernah dibuat Eva, ini terlihat lebih detail.Reagan memang sedikit lapar. Saat mengangkat mangkuk, dia menyadari buburnya masih hangat. Awalnya, dia hanya berniat mencicipi.Namun, begitu bubur itu masuk ke mulutnya, dia sontak termangu. Rasanya ....Dia menunduk menatap mangkuk itu, ekspresinya menjadi rumit. Sangat mirip, nyaris sama dengan yang dulu dibuat oleh Nadine.Reagan tidak bisa menahan diri untuk tertegun. Untuk sesaat, dia merasa wanita itu masih berada di sisinya.Saat turun ke lantai bawah, Jinny masih belum pergi. Dia duduk di sofa, membaca buku, terlihat tenang dan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 693

    Terlebih lagi, orang yang dikirimi mobil ini adalah seorang wanita cantik yang tinggal di apartemen tua. Garis bawahi, cantik!Siapa pun bisa menebak seperti apa skenarionya.Pasti karena kecantikannya, dia menarik perhatian seorang konglomerat yang ingin memilikinya, jadi mobil ini dikirim sebagai hadiah awal.Atau mungkin pria itu sudah mendapatkan wanita ini dan mobil ini adalah hadiahnya. Enaknya jadi orang kaya, sekali keluar uang langsung 10 digit untuk sebuah Maserati.Sayangnya, si sales terlahir sebagai laki-laki. Kalau saja dia perempuan, dia juga pasti akan mencari sponsor kaya raya. Zaman sekarang, siapa yang nggak mau dapat uang dengan rebahan, untuk apa sok suci?"Bu Nadine, kamu orang pintar. Kadang-kadang, jangan terlalu jual mahal. Ambil kesempatan yang ada sebelum malah merugikan diri sendiri, setuju?"Maksudnya jelas, ada orang kaya yang menghadiahimu mobil karena menganggapmu berharga. Bersikap jual mahal sedikit boleh, tetapi jangan keterlaluan. Ini hanya bagian da

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 692

    Nadine tertawa terpingkal-pingkal melihat mereka berdua. "Sudahlah, biar aku saja yang masak hari ini. Kalian bantu aku saja."Keputusan sudah dibuat, jadi keduanya tidak lagi membantah.Darius dan Mikha tahu bahwa Nadine sangat teliti saat melakukan penelitian, tetapi mereka tidak menyangka dia juga sangat disiplin saat memasak.Daging dan sayuran harus dicuci terpisah. Dia juga tahu cara membedakan daun yang tampak hijau segar, tetapi sebenarnya sudah tua. Selain itu, daging harus dipotong melintang atau memanjang, semua itu tergantung serat daging.Mikha dan Darius hampir tidak pernah menyentuh pekerjaan dapur di rumah. Sekarang mereka disuruh-suruh, tetapi tidak mengeluh, justru merasa seperti menemukan dunia baru. Semuanya terasa menarik.Dua jam kemudian, hidangan akhirnya siap di atas meja. Mikha berdiri dengan tangan di pinggang, menatap hidangan lezat di depannya dengan ekspresi bangga. "Aku memang hebat! Aku berhasil menyiapkan semua makanan ini?"Ini harus diabadikan dan dip

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 691

    Di tengah jalan, Darius ingin membantu, tetapi ditolak."Kamu meremehkanku?" Mikha mendelik.Melihat Mikha bersikeras, ditambah lagi tangannya sendiri sudah membawa dua kantong besar, Darius akhirnya menyerah.Hanya saja, dia tidak menyangka setelah sampai di lantai 7, Mikha berkeringat deras seperti orang yang berjemur di musim panas.Sebaliknya, Darius tetap tenang. Wajahnya tetap normal, napasnya stabil, hanya detak jantungnya yang sedikit lebih cepat dari biasanya.Nadine membuka pintu. Dia sudah menyiapkan sandal untuk mereka berdua.Dokter bilang, meskipun kaki yang cedera sudah tidak bengkak lagi dan secara teori sudah bisa digunakan untuk berjalan, demi keamanan, sebaiknya jangan bergerak terlalu banyak dulu.Jadi, begitu pintu terbuka, Darius dan Mikha melihatnya melompat dengan satu kaki. Setelah berdiri dengan stabil, dia baru menurunkan kaki yang cedera, tetapi tetap tidak berani menapakkan terlalu kuat."Aduh! Kak Nadine! Pelan-pelan dong!" Mikha segera maju untuk menopang

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 690

    "Bagaimana keadaan kakimu?" Arnold baru saja kembali dari laboratorium dan melihat ada kotak paket yang sudah dibuka di depan pintu. Dia langsung tahu bahwa Nadine sudah keluar dari rumah sakit."Dokter bilang nggak ada masalah serius, cuma perlu oleskan obat secara rutin dan periksa kembali seminggu kemudian." Karena teringat sesuatu, Nadine menunduk. "Hari itu ... kalau bukan karena kamu dan Stendy, mungkin aku nggak bisa bertahan selama itu ...."Terutama karena dia sempat mengalami demam. Dia juga mendengar bahwa obat penurun panas yang diminumnya diberikan oleh Arnold.Meskipun pada tengah malam, kesadarannya sempat menurun karena demamnya yang tinggi, dia masih bisa merasakan kehadiran mereka.Dia tahu Arnold memindahkannya ke belakang pilar untuk menghindari angin, juga tahu bahwa dia dan Stendy melingkari tubuhnya untuk memberi kehangatan, bahkan terus-menerus menggunakan alkohol dan kain kasa untuk menurunkan suhu tubuhnya ....Semua itu, Nadine ingat.Termasuk setelah tiba di

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 689

    Saat ini, Natasha dan Phoebe kembali dari kamar mandi.Kelly buru-buru menepis tangan Teddy, sementara Teddy segera kembali ke tempat duduknya.Phoebe merasakan ada sesuatu yang aneh, jadi bertanya dengan hati-hati, "Kalian ... baik-baik saja?"Teddy diam, menatap lurus ke arah Kelly. Dia menunggu jawaban dari Kelly.Kelly menarik napas dalam-dalam, lalu tersenyum, "Kami baik-baik saja kok."Dari sekadar rekan kerja yang kebetulan tidur bersama, kini mereka menjadi pasangan dalam hubungan terbuka.....Kelly tersadar dari lamunannya. Dia mendorong Teddy yang terus mendekatinya. "Masih belum puas? Cepat nyetir!""Cium lagi dong! Aku belum puas ...."Kelly memutar bola matanya dengan kesal. "Teddy, kamu lebih lengket dari Papu, tahu nggak?"Papu adalah kuda poni dari luar negeri yang Kelly pelihara di peternakan kudanya. Kuda itu sangat ramah, terutama kepada pemiliknya.Setiap kali Kelly datang menemuinya, Papu pasti akan manja dan terus menempel padanya.Teddy pernah ikut melihat sekal

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status