Share

Bab 539

Author: Patricia
Semua yang ada di depan mata terasa begitu familier, tetapi juga ironis.

Kenapa? Kenapa dulu dia mengatakan hal seperti itu? Sekarang saat mengingatnya kembali, rasanya seperti terkena kutukan!

Dulu, Reagan hanya mengikuti keinginannya sendiri, tanpa pernah menyadari betapa sakit dan putus asanya Nadine saat itu.

Hanya dalam waktu setahun, Nadine sudah kembali ke dunia kampus, memulai kehidupan barunya. Sementara dirinya ... masih terperangkap di dalam ruangan ini, tidak bisa keluar dan tidak ingin keluar.

Genggaman Reagan pada gelas di tangannya semakin erat hingga jarinya memutih. Tiba-tiba, dia tertawa. Dulu saat memutuskan hubungan, dia begitu yakin. Kini, penyesalannya pun sama besarnya.

Philip hanya bisa menghela napas panjang. Tidak ada gunanya membujuk. Satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah ....

"Ayo, aku temani kamu minum."

Tak butuh waktu lama sampai Reagan benar-benar mabuk. Philip pun mengantarnya pulang ke vila.

Di sepanjang perjalanan, meskipun matanya tertutup rapat,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 540

    "Nad ... aku tahu kamu masih marah .... Tapi, jangan membandingkan dirimu dengan Bibi Julia. Nad ... aku nggak akan membiarkanmu ... merendahkan dirimu sendiri ....""?!" Kenapa tidak boleh dibandingkan? Sejak kapan itu dianggap sebagai merendahkan diri?"Nad ....""Nad, Nad, Nad, Nad kepalamu!" Setelah itu, sebuah tamparan mendarat di kepala Reagan.Saat menyadari apa yang baru saja dia lakukan, Julia sempat terkejut setengah mati. Namun, beberapa detik kemudian, dia tidak bisa menahan senyumannya. Yang lebih mengejutkan ... tamparan itu seperti menekan tombol rahasia. Reagan langsung melepaskan genggamannya.Tanpa menunggu sedetik pun, Julia segera kabur. Begitu kembali ke kamar kecil, dia hanya bisa berguling-guling di tempat tidur, merasa kesal sekaligus khawatir.Kelihatannya, malam ini dia tidak bisa kembali ke rumah lama. Apakah Nadine benar-benar tidak akan kembali lagi? Kalau begitu, siapa yang akan menangani "Tuan Muda Gila" ini di masa depan? Benar-benar buat pusing!Setelah

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 541

    Menjaga jarak, tidak mendekat. Itu baik untuk dirinya maupun untuk Reagan. Itulah yang terbaik untuk mereka.Nadine merapikan dokumen dan pena. Tiba-tiba, pria di depannya bergumam dengan pelan, "Tapi, aku masih menganggapmu sebagai teman ...."Nadine berbalik dan pergi. Reagan menatap punggungnya, lalu mengalihkan pandangannya dengan tenang.Dia mengangkat cangkir dan menyesap kopinya. Rasa pahit langsung menyebar di seluruh mulutnya.Namun, ekspresinya tetap tak berubah. Jarinya mengusap perlahan bibir cangkir, matanya tertuju pada cangkir di seberangnya, yang baru saja diminum Nadine.Seingatnya, Nadine selalu menyukai kopi dengan susu. Karena dengan begitu, rasa pahitnya akan berkurang.Reagan mengambil cangkir itu dan mencicipinya sedikit. Ternyata benar. Dia tidak salah menebak.Mereka telah hidup bersama selama 6 tahun, bukan 6 bulan, bukan 6 hari. Siapa bilang dia tidak mengenalnya? Dia mengenalnya lebih dari siapa pun. Jadi ....Reagan menyipitkan mata, menatap ke luar jendela

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 542

    Meskipun sudah beberapa kali bertemu, hubungan mereka belum cukup dekat untuk mengobrol santai.Namun, jelas sekali Jinny tidak berpikir begitu. Dengan natural, dia memulai percakapan, "Kamu baik-baik saja, 'kan? Kemarin kamu duduk di depan gerbang kampus selama itu, nggak masuk angin?"Reagan tetap diam, tidak ada keinginan untuk berbicara. Jinny juga tidak keberatan. Dia melanjutkan sendiri, "Kamu juga datang untuk minum kopi? Kopi di kafe ini memang enak. Dibandingkan kafe lain di sekitar sini, rasanya lebih enak.""Aku sudah mencoba beberapa varian. Kalau nggak salah, yang kamu pegang itu adalah amerikano khas mereka, 'kan? Rasanya memang pekat dan harum, tapi sedikit pahit. Akan lebih enak kalau dipadukan dengan kue."Reagan mendengarkan suara lembut gadis itu. Tatapannya tiba-tiba menjadi agak nakal, lalu sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman tipis.Jinny sontak merinding melihat tatapan pria itu, tetapi dia tetap mempertahankan senyumannya. "Kamu ... kenapa menatapku seper

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 543

    Jinny sangat sadar bahwa jika dia menerima tawaran itu, hubungan mereka hanya akan menjadi sebatas transaksi, jauh sekali dari apa yang sebenarnya dia inginkan.Namun, jika dia menolak, Reagan pasti akan langsung berdiri dan pergi begitu saja, tanpa peduli padanya. Selain itu, ini mungkin satu-satunya kesempatan yang dia miliki untuk mendekati Reagan!"Oke, aku setuju." Jinny tersenyum santai, seolah-olah ini bukan masalah besar. "Toh cuma pura-pura, 'kan? Kalau dipikir-pikir, aku malah untung."Sekarang memang pura-pura, tetapi di masa depan? Siapa yang tahu? Asalkan dia diberi waktu ....Reagan menunduk sedikit, ekspresinya tetap datar. "Oke, manti aku akan minta asistenku siapkan kontrak, kamu tinggal menandatanganinya."Hitam di atas putih, semuanya harus jelas agar tidak ada masalah. Itu adalah pelajaran yang dia dapatkan dari Eva.Jinny tersenyum dan mengangguk. "Oke." Namun, hatinya mendadak terasa berat. Ternyata, dia benar-benar tidak ingin ada keterikatan. Bahkan, dia sangat

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 544

    "Tapi frekuensi larimu ini ...." Bukankah terlalu sering? Orang yang tidak tahu mungkin mengira dia sedang latihan untuk maraton ....Arnold hanya tersenyum. Jika diperhatikan baik-baik, ada sedikit rasa bersalah tersembunyi di balik senyumannya.Nadine bertanya lagi, "Akhir-akhir ini laboratorium nggak sibuk?""Hm, sebagian pekerjaan sudah kuserahkan ke Calvin."Sementara itu, Calvin yang bekerja keras di laboratorium dengan kesal tiba-tiba bersin. "Achoo! Achoo! Siapa yang membicarakanku?"Arnold bertanya, "Sudah sarapan?"Nadine mengangguk. "Sudah, kamu?""Sudah juga. Ada rencana apa hari ini?"Nadine berpikir sejenak. "Nggak ada, cuma membaca beberapa jurnal.""Kemarin temanku dari Provinsi Diro mengirimkan sekotak jamur liar, kamu ambil saja."Jamur liar? Itu barang langka!"Kenapa kasih aku? Kamu sendiri nggak mau?"Arnold tertawa ringan. "Aku jarang masak di rumah. Kalau disimpan terlalu lama, bisa rusak. Jadi, lebih baik kamu yang ambil.""Ya sudah, aku terima dengan senang hat

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 545

    Mereka mencuci mangkuk bersama, juga merapikan dapur bersama. Terakhir, mereka keluar rumah bersama untuk membuang sampah.Nadine mengenakan jaket tebal, mengambil kantong sampah, lalu melangkah keluar. Arnold juga kembali ke rumahnya sebentar, lalu keluar lagi dengan dua kantong besar di tangannya."Sudah berapa lama kamu nggak buang sampah?""Setengah bulan ...?"Tak disangka, seorang profesor akan seperti ini. Untungnya, isinya hanya kotak dan kantong plastik, tidak ada sisa makanan atau kulit buah yang bisa membusuk."Ayo."Saat mereka turun, mereka berpapasan dengan pasangan lansia yang tinggal di gedung yang sama. Pasangan itu baru saja selesai membuang sampah dan berjalan pulang dengan bergandengan tangan. Mereka bertemu tepat di depan pintu."Oh, Arnold dan Nadine juga mau buang sampah?""Ya." Arnold mengangguk sopan.Si nenek tersenyum ramah pada Nadine. "Hari ini kamu masak apa? Dari bawah saja sudah tercium aromanya."Nadine membalas, "Hotpot jamur.""Oh! Pakai jamur yang Ar

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 546

    Nadine selalu penasaran, apakah Arnold sebenarnya memakai parfum atau tidak. Hanya saja, pertanyaan seperti itu rasanya kurang pantas untuk ditanyakan. Jadi, untuk sementara, dia hanya bisa menyimpannya dalam hati.Nadine tersenyum canggung. "Terima kasih, aku lupa bawa syal waktu keluar tadi ...."Sebenarnya, bukan lupa. Lebih tepatnya, dia malas. Dia mengira akan langsung kembali setelah membuang sampah. Apa gunanya memakai syal?Apakah Arnold benar-benar tidak mengerti maksudnya? Atau dia hanya berpura-pura bodoh, lalu diam-diam menyerahkan syalnya tanpa banyak bicara?"Tadi kamu tanya kenapa mereka nggak punya anak, 'kan? Bukan karena mereka nggak mau, tapi kondisi kesehatan Bu Letti nggak memungkinkan."Pada zaman itu, seorang wanita yang tidak bisa melahirkan anak hampir seperti dijatuhi hukuman sosial. Keluarga Kuro tidak bisa menerima hal itu dan memaksa mereka bercerai.Letti merasa bersalah, juga tidak ingin terus mempertahankan hubungan mereka dengan beban tersebut. Akhirnya

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 547

    Nadine bergegas merapikan dirinya, mengenakan jaket tebal, lalu berlari menuruni tangga sambil mengenakan syal.Begitu sampai di bawah, dia melihat sekelompok anak-anak sudah keluar dengan berbagai alat bermain salju. Salju pertama di musim dingin tahun ini tentu saja terasa istimewa.Di luar keramaian itu, Arnold berdiri di bawah pohon yang tertutup salju, tersenyum padanya.Mata Nadine berbinar. Dia segera berlari ke arahnya. Begitu mendekat, dia baru menyadari ada sebuah ember di dekat kaki Arnold. Di dalamnya terdapat penjepit bola salju, sekop kecil, garu plastik ....Bahkan, penjepit bola salju itu bukan hanya satu, tetapi ada banyak dengan berbagai bentuk!"Ini semua ...." Nadine menelan ludah.Arnold berkata dengan tenang, "Untuk kamu main."Apa? "Profesor, aku ini bukan anak kecil ...."Namun, dua menit kemudian, Nadine melambaikan tangan dengan penuh semangat, "Lihat bebek ini! Bentuknya mirip sekali, 'kan?" Dinosaurus kecil ini juga, lucu banget!""Profesor, pakai sekop keci

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 687

    Tangan nakalnya langsung menyelinap ke bawah sweter Kelly, dengan cekatan membuka kancing di punggungnya."Kelly ... Kelly ...." Sambil mencium, Teddy juga memanggil namanya dengan penuh gairah. Suaranya lembut, tetapi gerakannya ganas, seolah-olah ingin melahap Kelly.Kelly mengerahkan sedikit tenaga untuk mendorongnya menjauh. Pipinya merona, napasnya sedikit tersengal. "Siang bolong begini, kamu mau melakukan hal mesum? Minggir."Teddy tampak tidak puas. "Biarin aku cium sebentar lagi ...." Sambil berbicara, dia kembali mendekat. "Dua hari ini kamu sibuk jagain Nadine di rumah sakit, aku kangen sekali tahu!""Kangen aku?" Kelly meliriknya dengan ekspresi pasrah. Dia tahu betul seperti apa Teddy ini. "Lebih baik tutup mulutmu.""Hehe, benar sekali. Aku kangen tidur denganmu, kenapa memangnya?" Teddy pun merentangkan lengannya, memeluknya erat, seperti koala yang malas.Kelly sudah terbiasa dengan tingkah tidak tahu malunya ini. Dengan tenang, dia berkata, "Kamu ini Teddy yang dikelil

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 686

    "Ka ... kalian berdua ngapain?" Teddy berdiri terpaku di tempat dengan ember di tangannya. Matanya melebar seperti orang bodoh.Kelly dan Nadine serentak menoleh ke arahnya."Kenapa lama banget? Suruh beli ember doang, malah pergi satu jam." Sambil bicara, Kelly merebut ember dari tangannya. Saat menoleh ke Nadine lagi, senyuman kembali muncul di wajahnya. "Aku sudah siapin air hangat. Nanti aku bantu lap badanmu supaya kamu merasa lebih nyaman.""Terima kasih, Kelly. Kamu baik banget.""Kalau begitu, lain kali jangan menghindar. Kasih aku cium kamu ....""Nggak bisa. Aku tiduran seharian. Muka belum cuci, rambut belum sisir, mana bisa terima ciuman dari dewi?""Nggak masalah, aku nggak keberatan kok."Sementara itu, Teddy yang embernya direbut masih tertegun di tempat. Apa-apaan ini?"Hah? Logo ini ...." Kelly menatap ember itu beberapa saat seperti melihat hantu. "Jangan bilang kamu beli ini di toko Hermes?""Iya!" Teddy mengangkat dagu sedikit dan mendengus ringan. "Gimana? Seleraku

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 685

    Kode sandi untuk membuka ponsel dan melakukan pembayaran ....Arnold menjawab tanpa menoleh sama sekali. Nada bicaranya juga sama menyebalkannya dengan sosok punggungnya. "Dia yang kasih tahu aku."Stendy dan Reagan pun tidak bisa berkata-kata.....Saat Nadine terbangun, langit di luar jendela sudah terang. Tidak ada sinar matahari, tapi juga tidak sedang hujan. Angin musim dingin bertiup kencang menerpa ranting pohon yang gersang. Tidak ada sehelai pun daun yang tersisa di dahannya.Nadine duduk perlahan. Aroma khas disinfektan rumah sakit langsung menusuk hidung dan membuatnya refleks mengusap pelipis dan hidung.Saat melirik ke arah pergelangan kakinya yang cedera, Nadine mendapati kakinya sudah dibalut rapi. Dia tak bisa melihat jelas kondisinya, tapi tetap mencoba menggerakkannya sedikit.Untung saja .... Meski masih terasa nyeri, kakinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.Saat itulah Kelly masuk ke kamar sambil membawa termos berisi air hangat. Begitu melihat Nadine sudah du

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 684

    Clarine menatap kesal ke arah mobil kakaknya yang melaju mengejar ambulans yang membawa Nadine. Dia sampai mengentakkan kakinya karena kesal. Padahal, dia adik kandung Reagan! Padahal mereka searah, tapi Reagan malah tidak mau membawanya ....Lagi-lagi ... semua ini karena Nadine. Clarine merasa, dia dan Nadine sepertinya memang ditakdirkan saling bertentangan sejak awal!....Rumah Sakit Pusat – Instalasi Gawat Darurat.Setelah menanyakan kondisi pasien, dokter segera menginstruksikan pemeriksaan menyeluruh untuk Nadine.Saat Stendy menyampaikan informasinya, Arnold yang berdiri di samping langsung menambahkan dengan detail. Dari berapa suhu tubuh Nadine, kapan demamnya mulai mereda, pukul berapa dia mulai berkeringat, dan seterusnya ....Sampai-sampai sang dokter sempat melirik Arnold dengan takjub. Setelah pemeriksaan selesai, Nadine dipindahkan ke ruang rawat. Dalam perjalanan, dia sempat siuman sebentar.Arnold langsung mendekat. "Nadine, kamu bisa dengar aku?"Gadis itu menganggu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 683

    Mikha dan Darius juga segera ikut membantu. Tak lama kemudian, ambulans pun tiba.Begitu perawat dan dokter memastikan siapa pasiennya, mereka langsung melakukan pemeriksaan awal. Setelah kondisi Nadine dipastikan stabil untuk dipindahkan, mereka dibantu oleh Arnold dan Stendy untuk mengangkat tubuhnya ke atas tandu dan mendorongnya masuk ke dalam mobil.Perawat yang ikut serta bertanya, "Ada keluarga pasien? Cepat naik!""Aku!""Aku bisa!""Aku!"Ketiga suara terdengar bersamaan.Perawat mengernyit. "Dua orang saja cukup. Sisanya silakan ke rumah sakit pakai kendaraan sendiri." Dia menunjuk ke arah Arnold dan Stendy. Lagi pula, dari tadi mereka yang tampak paling sigap. Wajah mereka sama-sama lelah, penuh kekhawatiran, tapi tidak tampak dibuat-buat.Sedangkan pria satu lagi yang tertinggal ....Sebelum menutup pintu, perawat melirik sekilas ke arah Reagan. Pria itu masih bau alkohol, wajahnya kusut tak karuan, matanya seperti bisa membunuh orang kapan saja.Lupakan saja.Karena tidak

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 682

    Di dalam gazebo yang terbuka dari keempat sisi, Arnold dan Stendy duduk bersila di lantai, sementara Nadine berada tepat di antara mereka.Stendy tampak tertidur, kepalanya miring dan sedikit menunduk. Dari sudut pandang Reagan, posisi itu terlihat seolah-olah kepala Stendy bersandar langsung ke bahu Nadine.Arnold juga memejamkan mata. Meskipun duduknya lebih tegak, satu tangan menopang kepala, bahunya justru bersentuhan erat dengan bahu Nadine. Bukan karena sengaja ingin mengambil keuntungan, tapi karena ingin memberi sandaran bagi Nadine yang masih lemas.Bahkan dalam tidurnya, Arnold tetap mempertahankan postur itu dan tidak berani melonggarkan kekuatan di bahunya sedikit pun. Tengah malam tadi, Stendy sempat tidak tega melihat kondisinya dan menawarkan untuk bertukar tempat. Namun, Arnold hanya berkata pelan, "Nggak usah, dia ringan sekali."Stendy hanya bisa terdiam. Orang ini ... ternyata dendamnya panjang juga.Padahal mereka bertiga sama-sama berpakaian rapi dan tidak ada ges

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 681

    Di mata kedua pria itu, yang mereka lihat adalah Nadine yang bersandar lemah di tiang gazebo. Kedua pipinya memerah, tubuhnya terus menggigil, dan tangannya memeluk tubuh sendiri erat-erat."Nadine? Nadine? Kamu dengar aku?" Arnold mencoba membangunkannya dengan suara cemas.Namun, mata Nadine tetap tertutup rapat dan bulu matanya bergetar gelisah. Seakan-akan sedang berada di antara sadar dan tidak sadar, tidurnya tampak sangat tidak tenang.Arnold langsung merasa panik, lalu menyentuh keningnya. "Nggak bisa! Suhu tubuh Nadine terus naik. Kalau begini terus, sebelum pintu dibuka, kondisinya bisa memburuk."Stendy juga mulai kehilangan kesabaran. "Kamu pikir aku nggak tahu? Tapi di sini nggak ada apa-apa! Kita bisa apa?"Tidak ada obat penurun panas, tidak ada pemanas ruangan, bahkan tempat berteduh yang layak pun tak tersedia.Arnold meliriknya, lalu mengangkat satu tangan. Dia membuka tangannya dengan lebar dan mengarahkannya ke udara dengan sudut 90 derajat dari tubuh. Stendy menata

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 680

    "Jadi, aku harap semua bisa saling memahami."Wajah Reagan masih terlihat kaku, tapi setidaknya dia tidak lagi membuat keributan. Jelas, kata-kata tadi cukup masuk ke pikirannya. Jinny mengembuskan napas lega. Namun ....Suara bisikan dan tatapan dari orang-orang di sekitar mulai membuatnya merasa tak nyaman.Bagaimanapun juga, pacarnya sampai kehilangan kendali hanya karena seorang wanita lain di depan umum. Selain itu, wanita itu adalah teman satu jurusan dan satu fakultasnya, hanya beda dosen pembimbing. Situasi ini terlalu gampang disalahartikan.Di dunia ini, ada banyak penonton yang senang "menonton drama". Seberapa besarnya kerumunan, tergantung pada seberapa "gurih" gosip yang disajikan.Melihat semua kehebohan ini hanya demi Nadine, Nella tidak tahan untuk mencibir, "Konyol banget."Dia kira entah ada masalah sebesar apa, tapi ternyata ... hanya ini?Nadine juga nggak mati, 'kan? Orangnya sudah ketemu juga. Apa perlu sampai membuat seisi kebun botani heboh?"Iya nih," Kaeso la

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 679

    Keributan itu langsung menarik perhatian banyak mahasiswa dan staf kebun botani yang berkerumun."Siapa sih orang ini? Gaya banget!""Sepertinya aku pernah lihat dia. Waktu acara pertemuan kemarin dia datang barengan sama Jinny. Mungkin pacarnya?""Nggak deh, setahuku dia itu pengusaha. Pernah muncul beberapa kali di majalah bisnis.""Punya duit memang beda, ya. Bahkan bisa-bisanya ngomong mau nutup kebun botani milik negara .... ckck ...."Melihat kerumunan semakin ramai, staf penanggung jawab mulai merasa tidak tenang. Kelopak matanya berkedut dan dia menghela napas dalam-dalam.Awalnya, dia tidak berniat memperpanjang urusan dengan Reagan. Namun, karena ada banyak orang yang melihat kejadian itu, dia merasa harus meluruskan keadaan. Kebun botani ini bukan dikelola dengan mengandalkan investasi dari para pengusaha ....Namun, belum sempat dia buka mulut, suara gaduh dari kerumunan terdengar. Darius dan Mikha menerobos masuk dengan cemas."Pak! Kami teman sekelompok Nadine! Dia sudah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status