Share

Bab 52

Author: Patricia
Namun, Reagan juga bukan orang yang lemah. Dia mengangkat tangan dan mengarahkan tinjunya kepada Arnold.

"Mukul aku? Kamu kira kamu siapa?" Sambil mengayunkan tinju, Reagan memakinya, "Waktu kami jatuh cinta, kamu masih entah ada di mana ...."

Arnold menangkap tinju yang dilayangkan Reagan. Berbeda dengan Reagan yang marah dan panik, Arnold tampak jauh lebih tenang dan rasional, meskipun sorot dingin di matanya tak bisa disembunyikan.

"Lalu kamu siapa? Mantan pacar yang sudah putus tapi terus menerornya atau pelaku pemerkosaan?" Setiap ucapan Arnold bagaikan pisau tajam yang menusuk di titik kelemahan Reagan.

"Kamu cari mati ...." Reagan mengerahkan kekuatan untuk menarik kembali tinjunya. Namun, genggaman Arnold tak bergerak sedikit pun.

"Cukup!" Saat itu Nadine sudah sepenuhnya sadar. Dia bangkit dari sofa sambil memegang erat jaket yang diberikan Arnold dengan tangan gemetaran. Tanpa melirik Reagan sedikit pun, Nadine berbicara sambil menunduk pada Arnold, "Arnold, maaf membuatmu me
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 53

    Saat masih kuliah, Nadine paling suka makan di lantai dua, khususnya di stan makanan nusantara. Ada seorang bibi yang selalu tersenyum ramah saat melayaninya. Setiap kali Nadine datang, bibi itu selalu mengobrol dengannya, lalu menambah porsi daging ke piringnya.Dari kejauhan, Nadine sudah melihat stan tempat bibi itu berada. Semuanya masih sama seperti dulu.Tiga tahun setelah lulus, Nadine tidak yakin apakah bibi itu masih ingat dirinya. Namun, ketika dia berdiri dalam antrean dan maju untuk mengambil makanan, bibi itu sibuk menyiapkan porsi tanpa berkata apa pun.Akan tetapi, saat merasakan berat makanan di piringnya, Nadine tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Bibi."Arnold kemudian membayar dengan kartunya dan mencari tempat duduk."Sudah lama nggak makan di sini, rasanya masih sama seperti dulu," kata Nadine sambil tersenyum puas. Keterampilan memasak koki di sini masih tetap mempertahankan kualitasnya, bahkan mungkin semakin baik.Nadine teringat masa-masa kuliah. "Waktu kulia

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 54

    Setelah masuk ke rumah, hal pertama yang dilakukan Nadine adalah menata buku-buku yang ada dalam karung. Setelah semuanya selesai, tubuhnya telah dibanjiri keringat.Setelah mandi dan keluar ke ruang tamu, Nadine melihat salep yang diletakkan di atas meja. Dia mengambilnya, lalu membuka tutup dan mengoleskan salep ke area memar di dada dan pinggangnya sambil bercermin. Salep itu terasa dingin dengan aroma mint yang segar. Dalam waktu singkat, rasa sakitnya mulai mereda.Saat ini masih belum terlalu larut, Nadine sebenarnya berniat untuk membaca buku. Namun setelah kelelahan seharian, kepalanya terasa sangat berat. Akhirnya, dia memilih untuk berbaring dan tertidur dengan cepat.Di tengah malam, Nadine mengalami mimpi buruk. Dalam mimpi itu, Reagan menyerangnya bagaikan seorang iblis. Tidak peduli seberapa kerasnya pun dia mencoba melawan, Reagan tetap tidak bisa diusir.Rasa takut dan cemas itu terasa begitu nyata, membuat Nadine mencengkeram erat kerah bajunya dan terbangun dengan nap

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 55

    [ Datang saja.]Di sisi lain, Eva hampir melompat kegirangan ketika melihat pesan dari Reagan. Selama ini, dia sudah beberapa kali mencoba mendekati Reagan dengan berbagai cara, bahkan dengan godaan. Namun, pria itu selalu menolak dan tidak pernah merespons. Eva mengira kali ini akan sama, tetapi tidak disangka-sangka, Reagan justru setuju.Dia segera bangun, lalu bersiap-siap mengganti pakaian dan keluar.Teman sekamarnya yang belum tidur merasa heran melihat Eva masih ingin keluar di larut malam. "Eva, kamu mau ke mana malam-malam begini?""Kamu nggak ngerti. Waktu sedetik saja sangat berharga bagi pujaan hati. Yang bisa membuat si primadona kampus kita ini tergila-gila cuma pacarnya yang kaya dan tampan itu.," celetuk teman sekamarnya yang sedang asyik bermain game. Wajah Eva langsung memerah karena malu.Selama ini, Reagan selalu menahan diri untuk tidak menyentuhnya. Hal ini membuat Eva merasa bahwa pria itu bisa mencampakkannya kapan saja dan membuatnya merasa tidak aman.Namun,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 56

    "Akhirnya kamu sadar juga?" Teddy langsung bangkit dari sofa. "Nggak mau sok suci lagi ya?"Mendengar ejekannya, ekspresi Reagan bahkan tidak berubah sedikit pun. "Cuma sandiwara, kok. Bukannya nggak pernah begini juga dulu."Teddy menepuk tangannya. Dia merasa puas karena sahabatnya, Reagan, akhirnya kembali "normal". "Oke, akan kuatur segera. Dijamin bersih, nggak akan ada masalah."Setelah menutup telepon, Teddy sudah mengirimkan alamatnya dalam waktu kurang dari 5 menit.[ Hotel Bliss, 1080. Gadis ini sudah lama kuincar, masih perawan. Aku hadiahkan untukmu. ]Reagan menyeringai tipis, lalu mengambil jaketnya dan keluar. Malam semakin larut dan kehangatan malam pun menyelimuti.Keesokan paginya, Teddy keluar dari kamar sebelah dengan mengenakan jubah mandi. Semalam dia minum cukup banyak dan ketika terbangun lagi, hari sudah menjelang siang.Hotel Bliss adalah properti milik keluarga Teddy dan dia tinggal di suite mewah yang dikhususkan untuknya. Luasnya bahkan lebih besar daripada

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 57

    "Hm ... untuk merayakan kamu lulus peninjauan awal, gimana kalau kutraktir makan enak?"Nadine tertawa. "Bukannya seharusnya aku yang traktir?"Kelly mengangkat alisnya. "Kita ini sahabat, nggak usah terlalu perhitungan. Ya sudah, sepakat ya. Kamu beres-beres dulu, aku jemput sekarang."Nadine meletakkan ponselnya, lalu kembali ke kamar dan membuka lemari. Dia memilih gaun bermotif bunga kecil dengan kerah V. Sudah dua bulan berlalu, rambutnya kini sudah mencapai tulang selangka. Karena cuaca yang panas, Nadine mengikat rambutnya dengan pita yang warnanya serasi dengan gaunnya.Setengah jam kemudian, Kelly mengirim pesan bahwa dia sudah sampai di bawah.Nadine mengganti sepatu, lalu mengambil tasnya dan turun ke lantai bawah.Mobil Kelly diparkir di ujung gang. Sambil menunggu, Kelly mengeluarkan ponselnya untuk bermain. Saat mendongak, dia kebetulan melihat Arnold sedang berjalan mendekat. Di sampingnya, ada seorang mahasiswa yang membawa ransel dan berpenampilan ceria dengan potongan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 58

    Nadine mendongak dan menyadari bahwa dagu Arnold hampir menyentuh kepalanya. Jika bukan karena lengan pria itu yang menahan tubuhnya, Nadine pasti sudah jatuh ke dalam pelukan Arnold. Menyadari situasinya, Nadine buru-buru mundur dua langkah.Arnold menelan ludah dan menarik kembali tangannya, lalu berkata dengan suara lembut, "Pakai sepatu hak tinggi mudah jatuh, sebaiknya pakai flat saja."Nadine tertawa kecil mendengar ucapannya. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Terima kasih."Sementara itu, Kelly yang sudah lama menunggu di luar berteriak setelah mendengar suara dari dalam gedung, "Nadine? Itu kamu ya?"Nadine melirik ke arah luar. "Aku harus pergi sekarang, sampai jumpa.""Hm," jawab Arnold dengan singkat. Saat berjalan naik ke lantai atas, Arnold masih bisa mendengar percakapan dari lantai bawah."Kenapa lama sekali?" tanya Kelly dengan heran."Ada sedikit insiden," jawab Nadine sambil tersenyum."Ketemu kakakku nggak?" Kelly hanya tahu bahwa Arnold tinggal di sekitar sini, t

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 59

    Sebelum memasuki ruang ujian, Nadine memeriksa kembali kartu ujian, pena, dan alat hitung yang diperlukan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal. Kelly sempat bercanda ingin memakai kebaya untuk mengantarkan Nadine ke lokasi ujian sebagai simbol kesuksesan. Namun, Nadine tahu Kelly sedang sibuk dengan dua proyek besar dan tidak mungkin bangun pagi, apalagi di musim dingin seperti ini.Sesuai dugaan, Nadine melihat di sekeliling lokasi ujian, tetapi tidak menemukan sosok Kelly. Namun, dia juga tidak merasa kecewa. Terkadang, memang ada teman yang tidak sering berkomunikasi dengan kita, tetapi tetap terasa sangat dekat. Orang-orang zaman sekarang menyebutnya "persahabatan yang tidak memerlukan balasan".Ujian berlangsung selama dua jam. Ketika waktu habis, para peserta menunjukkan berbagai ekspresi. Ada yang bersemangat dan ada yang kecewa. Sementara itu, Nadine tampak sangat tenang.Saat baru keluar dari ruang ujian, hujan rintik-rintik mulai turun. Daerah di sekitar sini juga sulit

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 60

    Nadine memahami maksud dari perkataan Clarine dan hanya tersenyum tipis tanpa banyak membantah.Clarine bertanya lagi, "Kalau nggak salah, kamu dulu kuliah di Universitas Brata, 'kan? Kali ini kamu mau coba ke mana?"Nadine menjawab, "Tetap di Universitas Brata.""Master akademik atau master profesional?" tanya Clarine lebih lanjut."Master akademik," jawab Nadine.Clarine mengangkat alisnya, terkejut karena Nadine memilih jurusan yang sama dengannya. "Jurusan apa?""Biologi," jawab Nadine.Clarine semakin penasaran karena mengingat mereka mengambil jurusan yang sama. "Kamu sudah punya calon pembimbing?"Nadine mengangguk dan berkata dengan terus terang, "Ya, Bu Freya.""Siapa? Bu Freya Salim?" tanya Clarine dengan terkejut."Iya," jawab Nadine.Clarine tiba-tiba teringat pernah melihat Nadine bekerja sebagai petugas kebersihan di rumah Freya. Ekspresinya berubah agak aneh. "Jangan bilang, kamu pikir dengan membantu membersihkan rumah profesor, dia akan melunak dan menerimamu sebagai m

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 506

    Pagi-pagi, sinar matahari menyinari masuk. Pakaian berserakan di lantai, dari sofa ruang tamu hingga depan ranjang kamar. Hampir semuanya adalah pakaian pria, hanya ada satu jubah tidur wanita.Teddy menggerakkan kelopak matanya dan terbangun. Ketika mengingat kembali kegilaan dan keintiman semalam, sudut bibirnya terangkat tanpa sadar.Teddy menoleh ke samping, melihat wanita yang masih terlelap. Ekspresinya lembut dan penuh kehangatan yang bahkan tidak disadarinya.Kelly masih tidur, matanya terpejam rapat dan napasnya stabil. Tatapan Teddy menyusuri wajah cantiknya, lalu turun ke leher. Kulit putihnya dipenuhi bekas yang ditinggalkan Teddy saat malam penuh gairah itu.Teddy bukan lagi anak muda yang mudah terpukau oleh tubuh wanita. Namun, semalam dia seperti binatang buas yang pertama kali merasakan daging. Sungguh liar dan tak kenal lelah. Pada akhirnya, Kelly harus menamparnya agar dia berhenti.Sakit? Ya, memang sakit. Namun, puas tidak? Benar-benar puas!Memikirkan itu, senyuma

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 505

    Teddy kehabisan kata-kata."Selesai," katanya sambil mematikan pengering rambut.Kelly merapikan rambutnya dengan jari. Harus diakui, hasilnya halus tapi tetap lembut. Teddy menyeringai. "Gimana?"Untuk pertama kalinya, Kelly mengangguk puas. "Buka salon deh, aku langsung jadi member VIP."Teddy berpikir, 'Terima kasih, tapi nggak deh.'Kelly menguap, lalu berjalan ke tempat tidur. Setelah menjatuhkan diri dan berguling dua kali, dia membungkus dirinya dengan selimut. "Aku tidur dulu. Tolong matikan lampu, tutup pintu, lalu pulang. Bye-bye ...."Memangnya aku ini pembantunya?! Teddy menggerutu dalam hati, tapi tangannya tetap patuh. Dia mematikan lampu, menutup pintu dengan pelan, lalu keluar.Setelah minum anggur, Kelly tertidur dalam keadaan sedikit mabuk. Hanya dalam sekejap, dia telah tertidur nyenyakBegitu keluar, Teddy melihat botol anggur di wajan kaca yang masih tersisa. Setelah berpikir sejenak, dia mengambil gelas anggur dan menuangkan segelas untuk dirinya sendiri.Kemudian

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 504

    Kelly meletakkan gelas anggurnya dan berdiri. "Sudah cukup." Minum terlalu banyak bisa menimbulkan masalah, apalagi kalau di rumah ada seorang pria. Dia masih tahu batasannya.Teddy menghentikan gerakannya. "Belum habis, kenapa berhenti?""Kamu kira ini bar? Mau minum sampai pagi?""Anggurnya udah aku siapin, kalau nggak habis, sayang dong?""Sayang buat siapa? Aku bisa minum sendiri besok."Teddy terdiam.Kelly melirik jam dinding. "Sudah malam, pulang sana.""Tunggu, kenapa begitu sih?""Aku kenapa?""Waktu butuh aku, kamu terima. Setelah nggak butuh, langsung diusir. Begitu caramu?""Terus mau gimana? Mau aku suruh kamu nginap?""Pacar nginap di rumah pacar itu hal biasa. Walaupun kita cuma pura-pura, tapi setidaknya harus terlihat meyakinkan, 'kan?"Kelly mendengus. "Sok drama! Memangnya ada yang peduli kita tidur bareng atau nggak?"Baru saja dia selesai bicara, ponsel Teddy berdering. Panggilan video dari WhatsApp. Dia melirik layarnya dan menyeringai. "Tuh, ada yang peduli."Kel

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 503

    Kelly menegaskan, "Aku. Nggak. Makan. Mi."Teddy menatapnya dengan ekspresi "Kamu pikir aku bakal percaya?"Saat Kelly berbalik hendak masuk kamar, Teddy tiba-tiba berseru, "Nggak mau coba segelas?"Kelly menoleh, matanya melirik wajan kaca yang berembun di meja. Kebetulan sekali, ini jenis anggur favoritnya dan sudah didinginkan dengan sempurna ...."Baiklah, tuangkan satu untukku!" Godaan yang sulit ditolak.Teddy langsung sigap mengambil gelas. "Ini, coba deh! Aku yang dinginkan, dijamin puas!"Kelly menerima gelasnya dan tersenyum sinis. "Itu semua karena anggur yang aku beli bagus.""Iya, iya. Anggurnya bagus, tapi teknikku juga hebat. Kalau digabung, hasilnya luar biasa. Gimana?""Nggak usah bawa-bawa aku," kata Kelly sambil meneguk seteguk pertama.Teddy terdiam. Bahkan dalam obrolan santai, Kelly tetap tidak mau rugi sedikit pun. Baru satu tegukan, Kelly langsung harus mengakui bahwa Teddy benar-benar punya keterampilan."Gimana? Nggak mengecewakan, 'kan?" Teddy mengangkat dagu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 502

    "A-aku capek, jadi minggir sebentar buat istirahat, eh malah ketiduran ...."Kelly langsung memutar ke sisi lain mobil, menarik pintu kursi penumpang depan, dan duduk. "Kebetulan, antarin aku pulang."Teddy mendengus. "Kamu benaran nggak tahu malu, ya." Meskipun begitu, sudut bibirnya tetap melengkung ke atas."Oke deh, hari ini sekalian aku jadi malaikat baik hati. Pegangan yang kencang ...." Begitu dia menginjak gas, mobil melesat seperti anak panah yang dilepas dari busurnya.Kelly: "Gila! Pelan sedikit! Aku masih betah hidup, nggak mau ketemu malaikat maut bareng kamu!"Teddy: "Kenapa? Kita bisa dikubur dalam satu liang lahat, romantis, 'kan? Hehehe ...."Kelly hanya bisa memberikan tatapan menjijikkan kepadanya. Kalau pun mati, mereka pasti bakal dikubur di tempat terpisah!Dua puluh menit kemudian ....Kelly: "Berhenti di depan gerbang apartemen aja, aku jalan sendiri ke dalam.""Nggak bisa! Belum sampai depan pintu!"Dengan satu putaran setir, Teddy langsung mengarahkan mobil ma

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 501

    Teddy langsung nyeletuk, "Aku traktir kamu makan!""Nggak perlu, sudah ada yang ngajak. Kamu tunggu kesempatan berikutnya aja."Selesai bicara, Kelly hendak berjalan melewatinya.Teddy buru-buru mengejar. "Kalau begitu, biar aku antar kamu!"Kelly langsung berhenti melangkah. "Kamu serius?""Banget!""Oke deh, tapi nyetirnya cepat, ya."Seminggu ini Kelly memang sengaja tidak bawa mobil sendiri, supaya bisa tidur sebentar di perjalanan pulang-pergi kerja. Teddy membukakan pintu depan mobil dengan sigap dan seramah mungkin.Sayangnya ....Kelly berkata, "Aku duduk di belakang saja. Lebih enak buat rebahan.""Oke deh."Di dalam mobil, Teddy menyetir sambil menarik napas panjang. Apa ada pacar yang lebih baik lagi dari dia di dunia ini? Menunggu pacarnya satu jam untuk pulang kerja, lalu mengantarkan dia untuk bertemu pria lain dengan sukarela.Namun, jika dia tidak mengantarkannya, Kelly pasti sudah pergi duluan. Selain itu, dia ingin melihat pria berengsek mana yang memikat pacarnya sam

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 500

    Banyak atau tidak, Nadine tidak tahu. Karena Arnold tidak membalas pesannya lagi.Saat semua bakpao kepiting selesai dikukus, Nadine mengambil sepuluh buah, memasukkannya ke dalam kantong plastik, dan berencana membawanya untuk Arnold. Namun, setelah mengetuk pintunya selama setengah menit, tetap tidak ada jawaban.Dia mengeluarkan ponselnya dan mengetik.[ Profesor, ada di rumah? ]Kali ini Arnold membalas dengan cepat:[ Sudah di laboratorium. ]Nadine mengetik lagi.[ Aku mengukus bakpao kepiting, aku sudah siapkan sepuluh untukmu. Nanti malam waktu kamu pulang, ambil di tempatku, ya? ]Arnold awalnya ingin membalas "Terima kasih, nggak usah", tetapi saat hampir mengetik selesai, dia merasa .... Seorang gadis bersusah payah membuat makanan sendiri dan bahkan ingin memberinya, kalau dia menolak mentah-mentah, sepertinya ....Sangat tidak sopan.Dan juga ... akan terlihat sangat mencurigakan.[ Oke. ]Nadine menyimpan ponselnya dan kembali ke rumah.Setelah selesai merapikan dapur, ba

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 499

    Melewati bagian perlengkapan rumah tangga, Arnold tiba-tiba berhenti. "Ada yang perlu dibeli?"Nadine teringat kalau sabun mandi dan deterjen di rumahnya hampir habis. "Ada."Saat memilih sabun mandi, dia melirik ke arah Arnold yang juga sedang memasukkan beberapa barang ke dalam troli belanja. Dia melirik sekilas dan melihat ada handuk, sandal rumah, gantungan, dan beberapa barang kecil lainnya ....Barang yang dibelinya cukup banyak, dan troli yang sudah hampir penuh kini makin menggunung.Saat tiba di kasir, Arnold berkata bahwa dia yang akan membayar. Nadine tidak terlalu mempermasalahkan, hanya mengingatkannya untuk menyimpan struk agar nanti mereka bisa membagi biayanya.Arnold mengangguk dan menyuruhnya menunggu di luar jalur kasir. "Di sini terlalu ramai.""Baik," kata Nadine, lalu keluar terlebih dahulu.Beberapa saat kemudian, Arnold selesai membayar dan keluar sambil membawa tiga kantong besar.Melihat itu, Nadine langsung mengulurkan tangan untuk membantu membawanya. Namun,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 498

    Setelah berkeliling taman dan menikmati kue kacang hijau, Irene merasa sangat puas. Keesokan harinya, dia dan Jeremy kembali ke Kota Linong. Nadine mengantar mereka ke stasiun kereta cepat.Hugo yang mendapat kabar langsung bergegas menyusul."Bu Irene, ini surat dari para penggemar yang dikirim ke penerbit. Mereka minta aku untuk menyerahkannya kepada Anda."Irene tampak terkejut dan senang. Ini pertama kalinya dia menerima surat dari penggemar. Dan jumlahnya cukup banyak, satu buntalan besar.....Setelah kembali ke rumah, Nadine memanfaatkan cuaca cerah untuk mencuci seprai dan sarung bantal dari dua kamar.Akhir Oktober, hawa panas musim panas perlahan memudar, digantikan dengan kesejukan musim gugur yang menyelinap diam-diam.Nadine kemudian merapikan lemari pakaian. Baju dan gaun yang sudah jarang dipakai dia simpan di bagian atas, sementara pakaian musim gugur dia pindahkan ke tempat yang lebih mudah dijangkau.Saat semuanya beres, waktu sudah menunjukkan pukul dua siang dan dia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status