Share

Bab 162

Penulis: Patricia
Nadine sempat khawatir akan melewatkan ulang tahun Irene. Namun, untungnya sehari sebelum hari H, buku itu tiba tepat waktu.

Irene memegang buku itu dengan penuh kasih, "Kamu tahu dari mana aku sudah lama mencari set buku ini?"

"Ibu sudah bilang berkali-kali," Nadine mengangkat alis. "Rasanya mustahil kalau aku nggak tahu."

Irene mendengus kecil, "Hmph, siapa suruh kamu lama sekali nggak pulang ke rumah .... Tapi tetap saja, terima kasih, Sayang. Aku suka sekali sama hadiah ini."

Irene tersenyum hangat, lalu memberikan pelukan erat kepada Nadine. Tatapannya penuh kelembutan, dan tangannya perlahan membelai rambut putrinya. "Setahuku, dulu kamu selalu berambut panjang. Kenapa sekarang dipotong pendek?" tanya Irene.

Nadine bersandar padanya, "Potong pendek nggak bagus ya?"

"Bagus. Bagaimanapun juga, anakku tetap cantik!" jawab Irene dengan tegas.

Nadine tersenyum kecil, lalu memeluknya lebih erat. "Tes tertulis sudah lulus, sebentar lagi wawancara ya? Apa kamu harus kembali ke ibu kota?"
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 163

    Bahkan Nadine sendiri pun belum memiliki gambaran yang jelas. Arnold menatapnya dengan sedikit senyuman, "Kamu sendiri bilang, gagal itu cuma 'kemungkinan kecil'. Aku lebih percaya pada kemungkinan besar yang akan terjadi."Nadine tersenyum, "Kalau begitu, aku terima doa baikmu."....Wawancara pascasarjana di Universitas Brata dijadwalkan pada awal Maret. Nadine memilih satu set pakaian formal, dipadukan dengan sepatu kulit hitam berhak rendah. Penampilannya sederhana dan konservatif. Meski tidak mencolok, penampilannya tetap formal.Sebelum keluar rumah, dia memikirkan sesuatu dan mengambil selembar syal sutra bermotif oranye-hijau. Dia mengikat syal itu di lehernya, memberikan sedikit sentuhan unik pada pakaian yang awalnya tampak biasa-biasa saja.Malam sebelumnya sempat turun hujan, sehingga jalanan basah dan angin terasa lembap. Di ruang tunggu, Nadine melihat banyak orang yang terus keluar masuk. Ada yang menghela napas berat, ada pula yang terlihat sangat gugup.Namun, Nadine t

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 164

    "Ehem. Termasuk biologi, tapi nggak sepenuhnya.""Apa itu quasi-crystals?""Kuasi-kristal adalah struktur kristal di mana atom-atom di dalamnya tidak disusun secara periodik dengan simetri yang berulang. Susunan atomnya berada di antara kristal dan amorf. Penemunya adalah Daniel Shechtman yang mendapatkan penghargaan Nobel Kimia pada tahun 2011 berkat penemuan ini.""Oh, begitu ya .... Tunggu! Kamu bilang penghargaan Nobel apa?""Kimia.""Eh? Bukannya ini wawancara untuk program pascasarjana jurusan biologi? Kenapa malah sampai ke fisika dan kimia?""Profesor Arnold tadi sudah mengingatkan, pertanyaannya bukan hanya terbatas pada biologi.""Astaga! Jujur saja, pertanyaan ini terlalu sulit untuk mahasiswa S1 biasa.""Tadi pertanyaan-pertanyaan sebelumnya dia jawab dengan baik, cuma sayang kurang beruntung saja, sampai disorot sama Arnold ....""Apa ini memang sulit?" Arnold membuka suara dengan tenang. "Tentu saja, kamu juga bisa memilih untuk tidak menjawab."Nadine mengangkat pandanga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 165

    Nadine mengendurkan kepalan tangannya, lalu membungkuk dengan sopan sebelum berbalik dan meninggalkan ruangan.Setelah dia keluar, salah satu pewawancara berkata dengan setengah bercanda, "Arnold, apa kamu nggak terlalu keras sama mahasiswi ini? Bahkan mahasiswa tingkat tiga saja jarang ada yang bisa menjawab dengan benar pertanyaan tadi."Arnold menjawab dengan tenang, "Mahasiswa yang luar biasa selalu membuat orang ingin mengetahui sejauh mana batas kemampuan mereka."Nyatanya, Nadine membuktikan bahwa potensinya melebihi apa yang dibayangkan Arnold.....Keluar dari ruang ujian, Nadine langsung menerima pesan dari Kelly di aplikasi WhatsApp. Seminggu yang lalu, mereka sudah berjanji untuk merayakan bersama setelah wawancara selesai. Lokasinya adalah restoran yang sering mereka kunjungi.Nadine membuka aplikasi peta dan bersiap untuk memesan mobil. Namun tiba-tiba, sebuah suara yang tidak asing terdengar dari belakangnya."Nadine? Ternyata benar kamu!" sapa Clarine yang juga datang u

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 166

    "Berpisah dari kakakku akan menjadi keputusan terburuk dalam hidupmu. Tanpa dia, kamu bukan siapa-siapa!" ujar Clarine dengan sinis. "Jangan terlalu bangga. Jadi peringkat pertama di ujian tertulis belum tentu membuatmu berhasil. Kita lihat saja nanti!"Setelah berkata demikian, dia berdiri tegak dan melangkah pergi dengan langkah besar. Nadine tetap terlihat tenang. Dia menarik kembali pandangannya dan melanjutkan memesan taksi.Ketika mendengar cerita ini, Kelly langsung naik darah. "Kenapa kamu nggak langsung permalukan dia? Kok bisa-bisanya kamu diam dan biarin dia pergi begitu saja?!""Nggak bisa! Semakin kupikirkan, aku semakin marah. Si berengsek Clarine itu masih ada di Universitas Brata, 'kan? Aku mau ke sana sekarang untuk ngasih dia pelajaran!" lanjut Kelly dengan geram.Nadine tertawa kecil. "Santai, Kelly. Itu cuma provokasi yang nggak ada efeknya. Aku sudah sering dengar hal seperti itu."Sambil berbicara, Nadine memotong steiknya dengan santai, lalu menusuknya dengan gar

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 167

    Clarine yang terus bersikap semena-mena, membuat kepala Reagan semakin pusing. Terlebih ketika dia menyebut nama Nadine, tubuh Reagan tanpa sadar menegang.Sejak kembali dari Madagar, Reagan telah mencoba menghubungi Nadine dengan berbagai nomor baru dan mengirimkan pesan demi pesan. Namun, semuanya tidak ada balasan, seolah-olah lenyap ditelan bumi.Dia bahkan beberapa kali pergi ke tempat tinggal Nadine untuk mencoba mencarinya beberapa kali .... Rasa gelisah karena tidak bisa menemukan Nadine di mana pun, membuatnya sangat terusik. Tak disangka, dia justru mendengar kabar tentang Nadine dari mulut Clarine."Apa kamu bilang? Apa hubungannya ini sama Nadine?" tanya Reagan dengan nada dingin."Tentu saja ada hubungannya! Dia dapat peringkat pertama! Pertama, tahu?! Profesor Freya tahun ini cuma menerima tiga mahasiswa dan aku tepat di peringkat keempat!" seru Clarine dengan nada penuh kemarahan.Tanpa kehadiran Nadine, posisinya pasti akan naik satu peringkat dan dia akan diterima. Set

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 168

    Mata Clarine yang sebelumnya dipenuhi kemarahan, langsung berbinar penuh semangat. Bagus sekali! Ternyata begini! Pantas saja Nadine bisa meraih peringkat pertama dalam wawancara.Clarine buru-buru mengeluarkan ponselnya dan mengambil beberapa foto dari belakang dua orang itu. Setelah selesai, dia memeriksa foto-foto yang diambilnya. Arnold berjalan setengah langkah di belakang Nadine, tubuhnya yang tinggi dan besar tampak seperti melindungi wanita itu.Dari sudut ini, terlihat seolah-olah Arnold sedang merangkul Nadine.'Tidak sia-sia aku datang ke sini,' pikir Clarine sambil menyipitkan mata. Jangan salahkan dirinya yang kejam. Semua ini karena Nadine yang tidak tahu diri dan berani bersaing dengannya. Dia segera kembali ke mobil, mengeluarkan laptopnya, dan membuka situs resmi Universitas Brata.Hanya dalam sekejap, dia menemukan alamat e-mail pengaduan yang tercantum di halaman utama.Dia mengunggah foto-foto tersebut dan mengetikkan sebuah pesan yang panjang.[ Demi menjaga integr

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 169

    Butuh waktu lama bagi Nadine untuk benar-benar memahami serangkaian komentar itu. Dengan suara serak, dia akhirnya berkata, "Aku nggak apa-apa ....""Jangan terlalu dipikirkan. Netizen tahunya cuma asal komentar. Baru dengar dari satu sisi saja langsung menyimpulkan semuanya. Kamu jangan baca komentar lagi. Aku tahu persis betapa sulitnya jalan yang kamu tempuh sampai sekarang.""Aku nggak akan biarkan kamu diperlakukan dengan nggak adil dan kakakku juga nggak akan tinggal diam. Jadi, jangan khawatir." Kata-kata Kelly membuat hati Nadine terasa lebih tenang."Terima kasih, Kelly," jawab Nadine pelan.Baru saja telepon berakhir, panggilan lain dari Arnold pun masuk."Soal yang di forum, aku sudah tahu," katanya langsung, tanpa basa-basi. "Ini jelas ada yang sengaja mengambil foto untuk membuat keributan dan memanipulasi opini publik. Kemungkinan besar ini berkaitan dengan hasil ujian pascasarjanamu."Nadine menggigit bibirnya, tetap diam.Merasakan keheningannya, Arnold lalu melanjutkan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 170

    Netizen yang jeli menyadari bahwa akun yang mengunggah video tersebut adalah akun resmi yang terkait langsung dengan pihak Universitas Brata. Secara tidak langsung, ini menjadi klarifikasi dari pihak universitas untuk mendukung Nadine.Dalam video itu, Arnold adalah pewawancara terakhir yang mengajukan pertanyaan kepada Nadine, dan ....[ Astaga! Dia pakai bahasa Inggris?! ][ Ini sama sekali bukan memberi kelonggaran, malah nambah tingkat kesulitannya. ][ Serius deh, saat deretan kata bahasa Inggris itu muncul, aku langsung bengong! ][ Baru kali ini aku lihat wawancara pascasarjana nyuruh mahasiswa menyelesaikan soal di tempat. ][ Profesor Arnold benar-benar persiapkan papan tulis. Gila, aku hampir nangis lihat itu! ][ Nggak ada yang merasa Arnold itu ganteng banget? Huaaa. ][ Jujur, dia benar-benar mengubah persepsiku tentang ilmuwan. ][ Kacamata berbingkai emas itu ... seperti menusuk hatiku. Sosok "arogan tapi menawan" yang abadi! ]Namun seperti biasa, ada juga komentar nega

Bab terbaru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 514

    Arnold hari ini ada kelas. Saat jam istirahat, dia mendengar dua mahasiswa membicarakan bahwa ada laboratorium di Fakultas Ilmu Hayati yang diberikan surat perintah renovasi oleh dinas pemadam kebakaran.Awalnya dia tidak terlalu peduli, sampai tiba-tiba nama Nadine disebut dalam percakapan mereka. Begitu bertanya lebih lanjut, dia baru tahu bahwa laboratorium yang dimaksud adalah milik Nadine.Tanpa berpikir panjang, Arnold langsung menuju ke sana dan tiba tepat saat ketiga orang itu sedang berbicara."Pak." Nadine menyapanya, "Kenapa tiba-tiba ke sini? Silakan masuk."Mikha dan Darius juga segera menyapa.Arnold berkata, "Aku sudah tahu semuanya. Kalau renovasi pemadam kebakaran dilakukan sesuai prosedur, setidaknya akan memakan waktu 2 bulan. Untuk sementara, pakai saja laboratoriumku. Kalian bisa memindahkan semua peralatan ke sana, pasti muat."Kedengarannya memang solusi yang cukup baik .... Namun, Mikha dan Darius tidak langsung menyetujui. Mereka justru menatap Nadine untuk mem

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 513

    "Siapa yang menyuruh kalian masuk? Laboratorium kami nggak menerima hewan berkaki dua. Kalau punya akal, cepat pergi sebelum kami bertindak.""Siapa yang kamu maki, hah?" Kaeso berang hingga wajahnya memerah.Darius menimpali dengan santai, "Siapa yang menanggapi, berarti dia yang kumaki. Lihat saja, langsung ada binatang yang merasa tersindir.""Kamu ...."Nella tersenyum sinis. "Apa yang kalian banggakan sih? Seluruh laboratorium nggak bermasalah, cuma laboratorium kalian yang harus direnovasi. Malu-maluin saja, tapi masih berani keras kepala!""Kudengar, perbaikan keamanan kebakaran bisa makan waktu berbulan-bulan. Kasihan, kalian jadi nggak bisa pakai laboratorium dalam waktu dekat. Apa hebatnya menerbitkan makalah di Science? Nyatanya tetap nggak dianggap penting oleh fakultas. Ngapain sok hebat?"Nadine tersenyum. "Sebenarnya aku malas bicara karena takut kamu nggak sanggup menerimanya. Tapi kalau dipikir lagi, bersikap baik pada binatang buas sama saja dengan menyiksa diri sendi

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 512

    Diana menyilangkan tangan sambil menatap dari atas. "Laporan apa?""Jangan pura-pura bodoh! Inspeksi pemadam kebakaran di laboratorium lain nggak ada masalah, tapi cuma laboratorium Nadine yang diberi surat perintah perbaikan. Kamu berani bilang ini nggak ada hubungannya denganmu?"Diana tersenyum tipis. "Aku sibuk. Setiap hari harus mengurus laporan dan menulis jurnal, mana ada waktu untuk ribut dengan anak-anak kecil? Tapi ... kalau ada orang lain yang nggak suka dengan mereka, itu di luar kendaliku."Bagaimanapun, dia punya banyak mahasiswa. Kalau ada satu atau dua yang tidak suka dengan kelompok Nadine, itu hal yang wajar, 'kan?"Sekarang kamu semakin berani ya? Berani bertindak tanpa memberitahuku dulu. Kamu ini masih menganggapku sebagai atasanmu atau nggak?"Diana mengerutkan kening. "Kamu memanggilku cuma untuk ini? Sekarang kamu mau membela mahasiswa Freya? Heh, ini bukan gayamu."Konan tertawa dingin. "Kamu pikir trik murahanmu itu sangat cerdas? Dasar bodoh!""Inspeksi pemad

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 511

    "Saat itu kami ada di laboratorium, bukannya nggak ada orang. Mesin itu cuma nggak digunakan sementara, jadi secara otomatis masuk ke mode siaga. Kami juga akan menggunakannya lagi nanti. Siapa yang akan kurang kerjaan memutus dayanya?" jelas Mikha dengan kesal.Nadine sudah memiliki dugaan di benaknya, tetapi masih perlu memastikannya. "Ayo, kita ke laboratorium seberang."Mikha bingung. "Kenapa kita melihat mereka? Itu 'kan laboratorium dari jurusan lain, nggak ada hubungannya dengan kita ...."Darius juga merasa ada sesuatu yang aneh dan segera mengikuti Nadine. "Kalau disuruh pergi ya pergi, kenapa banyak tanya?"Mikha termangu sesaat. 'Wah, nyalinya semakin besar saja ya!'Ketiganya tiba di laboratorium seberang. Benar saja, sudut ruangan dilengkapi dengan satu set lengkap peralatan pemadam kebakaran."Ini ...." Mikha melongo. "Padahal bulan lalu belum ada!"Mereka memeriksa beberapa laboratorium lain. Hasilnya sama, semua yang sebelumnya tidak memiliki peralatan kini sudah lengka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 510

    "Ada apa?" tanya Nadine.Keduanya langsung mendongak, seperti anak kecil yang akhirnya melihat orang tua mereka setelah mendapatkan perlakuan tidak adil.Mikha langsung berlari ke arahnya, matanya sudah memerah bahkan sebelum sempat bicara. Darius menyusul di belakang, ekspresinya jelas tegang dan tangannya juga terkepal erat.Nadine langsung merasa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tetap tenang. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian duduk di luar dan nggak masuk?""Kak Nadine ...." Mikha berusaha menahan air matanya. Meskipun matanya sudah berkaca-kaca, dia tetap bersikeras untuk tidak membiarkannya jatuh. "Kami nggak bisa masuk lagi!""Apa maksudnya nggak bisa masuk lagi?" Nadine terkejut."Kemarin, tim inspeksi kampus dan pemadam kebakaran distrik tiba-tiba datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ...."Pemeriksaan kebakaran adalah prosedur rutin, jadi mereka berdua tidak berpikir terlalu banyak dan langsung membukakan pintu serta bekerja sama dengan baik.Siapa sangka,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 509

    "Ibu, sadarlah, aku ini anakmu! Kelly itu siapa? Kenapa aku baru bilang satu dua kata tentang dia, kamu langsung mau patahin kakiku?"Phoebe menyahut, "Karena dia adalah menantuku yang sudah kutetapkan! Nggak boleh ada yang menyakitinya, termasuk kamu!"Teddy merasa mata dan hidungnya sedikit memanas. Menantu ....Dia membalikkan badan, menyilangkan tangan di dada, lalu bergumam dengan suara rendah, "Dia punya standar tinggi, barang-barang ini mungkin nggak menarik baginya ...." Sama seperti Teddy yang juga tidak menarik baginya!"Benar juga." Phoebe mengangguk santai. "Kelly punya standar tinggi, tapi dia juga punya modal untuk mencari yang lebih baik! Kamu kira semua orang sepertimu? Kerjaannya cuma bersenang-senang."Teddy langsung berbalik dan berteriak dengan kesal, "Aku ini anak kandungmu! Anak kandung!""Tahu kok, nggak perlu teriak.""?""Pokoknya, aku tinggalkan perhiasan ini di sini. Kamu cari kesempatan untuk memberikannya pada Kelly. Ngerti?"Teddy tidak merespons. Phoebe l

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 508

    Setelah pria itu pergi, Kelly menatap peralatan makan di meja dengan jijik. Seharusnya, tadi dia menyuruh Teddy merapikan semuanya dulu sebelum pergi."Halo, tolong panggilkan petugas kebersihan untuk dua jam .... Ya, bersih-bersih ... seluruh rumah. Semuanya harus bersih ... terutama sofa ...."Sementara itu, setelah Teddy membanting pintu dan pergi, dia langsung mengemudi pulang ke apartemennya. Kecepatannya hampir mencapai 150 km/jam, seakan-akan tak takut mati.Begitu masuk, Teddy langsung melepas baju dan masuk ke kamar mandi, mencoba menghilangkan aroma yang tertinggal karena kejadian semalam.Namun entah kenapa, setelah selesai mandi, aroma samar khas Kelly masih saja tercium olehnya."Sial ...." Dengan marah, Teddy menendang sofa.Namun akibatnya ... ingatan tentang kejadian semalam sontak menyeruak di kepalanya, dimulai di sofa, lalu berlanjut ke kamar .... Penuh gairah, penuh kegilaan.Teddy berpikir mati-matian, tetapi tetap tidak mengerti. Kenapa wanita yang semalam begitu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 507

    Senyuman Teddy langsung membeku. "Maksudmu?"Membereskan barang-barang dan pergi bukan masalah. Namun, apa maksudnya jangan datang lagi?Kelly menjawab dengan tenang, "Maksudnya seperti yang kamu dengar. Aku ingat aku pernah bilang, aku nggak akan terlibat dengan pria yang punya hubungan kerja sama denganku.""Setelah kejadian semalam, kita sudah jelas terlibat. Satu-satunya solusi adalah kita nggak bekerja sama lagi."Teddy perlahan duduk tegak, menatapnya dengan tatapan suram. "Aku nggak mabuk semalam. Dari caramu merespons, kamu juga nggak mabuk, 'kan?""Benar."Saat hubungan itu terjadi, mereka berdua sadar sepenuhnya. Jadi, ini bukan sekadar khilaf karena alkohol."Heh ...." Teddy tertawa dingin. "Kita baru saja tidur bersama dan aku bahkan belum pakai baju, tapi sekarang kamu mau mencampakkanku begitu saja?"Sudut bibir Kelly berkedut. "Kamu sendiri yang memilih nggak pakai baju, itu salah siapa? Aku sih nggak keberatan.""Aku keberatan, sialan!" Suara Teddy tiba-tiba meninggi. "

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 506

    Pagi-pagi, sinar matahari menyinari masuk. Pakaian berserakan di lantai, dari sofa ruang tamu hingga depan ranjang kamar. Hampir semuanya adalah pakaian pria, hanya ada satu jubah tidur wanita.Teddy menggerakkan kelopak matanya dan terbangun. Ketika mengingat kembali kegilaan dan keintiman semalam, sudut bibirnya terangkat tanpa sadar.Teddy menoleh ke samping, melihat wanita yang masih terlelap. Ekspresinya lembut dan penuh kehangatan yang bahkan tidak disadarinya.Kelly masih tidur, matanya terpejam rapat dan napasnya stabil. Tatapan Teddy menyusuri wajah cantiknya, lalu turun ke leher. Kulit putihnya dipenuhi bekas yang ditinggalkan Teddy saat malam penuh gairah itu.Teddy bukan lagi anak muda yang mudah terpukau oleh tubuh wanita. Namun, semalam dia seperti binatang buas yang pertama kali merasakan daging. Sungguh liar dan tak kenal lelah. Pada akhirnya, Kelly harus menamparnya agar dia berhenti.Sakit? Ya, memang sakit. Namun, puas tidak? Benar-benar puas!Memikirkan itu, senyuma

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status