Share

Bab 169

Author: Patricia
Butuh waktu lama bagi Nadine untuk benar-benar memahami serangkaian komentar itu. Dengan suara serak, dia akhirnya berkata, "Aku nggak apa-apa ...."

"Jangan terlalu dipikirkan. Netizen tahunya cuma asal komentar. Baru dengar dari satu sisi saja langsung menyimpulkan semuanya. Kamu jangan baca komentar lagi. Aku tahu persis betapa sulitnya jalan yang kamu tempuh sampai sekarang."

"Aku nggak akan biarkan kamu diperlakukan dengan nggak adil dan kakakku juga nggak akan tinggal diam. Jadi, jangan khawatir." Kata-kata Kelly membuat hati Nadine terasa lebih tenang.

"Terima kasih, Kelly," jawab Nadine pelan.

Baru saja telepon berakhir, panggilan lain dari Arnold pun masuk.

"Soal yang di forum, aku sudah tahu," katanya langsung, tanpa basa-basi. "Ini jelas ada yang sengaja mengambil foto untuk membuat keributan dan memanipulasi opini publik. Kemungkinan besar ini berkaitan dengan hasil ujian pascasarjanamu."

Nadine menggigit bibirnya, tetap diam.

Merasakan keheningannya, Arnold lalu melanjutkan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 170

    Netizen yang jeli menyadari bahwa akun yang mengunggah video tersebut adalah akun resmi yang terkait langsung dengan pihak Universitas Brata. Secara tidak langsung, ini menjadi klarifikasi dari pihak universitas untuk mendukung Nadine.Dalam video itu, Arnold adalah pewawancara terakhir yang mengajukan pertanyaan kepada Nadine, dan ....[ Astaga! Dia pakai bahasa Inggris?! ][ Ini sama sekali bukan memberi kelonggaran, malah nambah tingkat kesulitannya. ][ Serius deh, saat deretan kata bahasa Inggris itu muncul, aku langsung bengong! ][ Baru kali ini aku lihat wawancara pascasarjana nyuruh mahasiswa menyelesaikan soal di tempat. ][ Profesor Arnold benar-benar persiapkan papan tulis. Gila, aku hampir nangis lihat itu! ][ Nggak ada yang merasa Arnold itu ganteng banget? Huaaa. ][ Jujur, dia benar-benar mengubah persepsiku tentang ilmuwan. ][ Kacamata berbingkai emas itu ... seperti menusuk hatiku. Sosok "arogan tapi menawan" yang abadi! ]Namun seperti biasa, ada juga komentar nega

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 171

    "Tunggu ... aku telepon bukan untuk ngobrol.""Hm?" Nadine merasa bingung.Di seberang telepon, suara Stendy tiba-tiba menjadi serius. "Masalah di Madagar, semuanya sudah diselidiki."Nadine secara refleks duduk tegak. "Katakan.""Ada waktu? Ayo makan sama-sama, ada sesuatu yang mau kuberikan padamu," katanya.Nadine sedikit mengernyit, lalu melihat jam tangannya. Akhirnya dia setuju untuk bertemu keesokan harinya pukul tiga sore.....Keesokan harinya, di restoran."Ini dokumen yang ditemukan tim pengacaraku. Lihat dulu," ujar Stendy tanpa basa-basi begitu mereka duduk. Dia mengeluarkan amplop cokelat besar dan mendorongnya ke arah Nadine."Sejak tahun lalu, gugatan lintas negara ini sudah diproses. Selama itu, pihak hotel dipaksa untuk menyerahkan semua rekaman CCTV. Dengan tambahan informasi dari saksi mata yang ditemukan secara kebetulan, tim kami mengikuti jejak itu dan akhirnya mengungkap kebenaran."Stendy adalah orang pertama yang mengetahui hasil investigasi ini. Dia sangat pe

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 172

    Eva dibawa pergi di depan banyak orang. Wajahnya tampak sangat panik. Hal pertama yang terlintas di pikirannya adalah, apakah semua yang dia lakukan di luar negeri sudah terbongkar?Namun, melihat tatapan penasaran dari kerumunan, Eva berusaha memaksakan senyuman. Dengan suara yang tenang, dia berkata, "Mungkin ada kesalahpahaman. Aku pergi untuk lihat apa yang sebenarnya terjadi."Tiga teman sekamarnya saling bertukar pandang, tidak tahu harus berbuat apa selain membiarkannya pergi."Apa yang terjadi? Aku bingung ....""Jangan-jangan ada masalah serius?""Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan? Mau beri tahu orang tuanya nggak?""Kamu punya nomor telepon orang tuanya?"Salah satu teman sekamarnya menggelengkan kepala. Namun, dia tiba-tiba teringat sesuatu. Kebetulan dia pernah bertemu Reagan saat Reagan mengantar Eva kembali ke asrama. Saat itu, Reagan memberikan kartu namanya kepada mereka. Nomor teleponnya seharusnya ada di sana.Berbekal ingatan itu, dia bergegas kembali ke asra

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 173

    "Sayang, semua yang kulakukan ini karena aku mencintaimu. Aku hanya ingin bersamamu. Tolong maafkan aku kali ini, aku janji nggak akan pernah mengulanginya lagi!"Reagan memandangnya tanpa ekspresi, bibirnya sedikit terbuka untuk mengeluarkan kata-kata dingin. "Kamu nggak sadar bahwa apa yang kamu lakukan itu sudah termasuk tindak pidana?""Jangan gunakan cinta sebagai alasan. Kamu menyakiti orang yang paling penting bagiku dan itu yang kamu sebut cinta? Pada akhirnya, semua yang kamu lakukan ini hanya untuk dirimu sendiri!""Kita putus saja. Mulai sekarang, jangan muncul lagi di hadapanku. Aku nggak mau punya hubungan apa pun lagi denganmu," ucapnya tegas.Eva mencoba meraih sudut bajunya, tetapi Reagan melemparkan tatapan yang penuh dengan peringatan. "Aku nggak akan mengulang kata-kataku. Mengingat kamu pernah menyelamatkan nyawaku, akan kubiarkan kali ini. Tapi jangan pernah berpikir keberuntungan akan selalu berpihak padamu."Setelah itu, dia berbalik dan masuk ke mobilnya tanpa m

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 174

    Eva berdiri terpaku dan tubuhnya bergetar hebat. Sikap dingin Reagan seolah-olah telah menjatuhkannya ke dalam jurang. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa pria itu akan sekejam ini. Reagan bahkan tidak memberinya sedikit pun kesempatan untuk memperbaiki keadaan.Eva tidak bisa menerima semua ini!"Sayang, aku tahu aku salah, tapi anak ini nggak bersalah! Lihat, ini hasil USG-nya. Anak kita sudah punya detak jantung. Kamu benar-benar tega membiarkannya lahir tanpa ayah?"Tatapan Reagan turun ke tangan Eva yang gemetaran sambil memegang hasil USG itu. Gambarnya terlalu kabur untuk menunjukkan apa pun. Dia tersenyum dingin, lalu mengangkat bahunya dengan sikap tak acuh."Itulah kenapa aku memintamu menggugurkannya. Daripada lahir tanpa ayah, lebih baik dia nggak pernah dilahirkan sejak awal."Lagi pula, dia sama sekali tidak mengakui bahwa itu adalah anaknya. Setelah berkata demikian, Reagan berbalik dan naik ke lantai atas, bahkan tidak ingin mendengar lebih lanjut.Eva menatap punggun

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 175

    Namun kini ... semua itu tidak lagi berarti apa-apa. Perasaan yang datang terlambat tidaklah berharga.Ekspresi Nadine tetap datar setelah mendengar semua yang dikatakan Reagan. Tangannya yang memegang gagang pintu tetap erat, menunjukkan sikap waspada. Dengan nada tegas dan pelan, dia berkata, "Maaf, aku menolak."Tidak ada maaf, tidak ada kesempatan kedua.Reagan terlihat jelas mulai kehilangan kendali atas emosinya. "Kenapa? Jelaskan padaku, kenapa?! Dulu kamu menolak karena Eva. Sekarang aku sudah putus dengannya, kenapa kamu tetap nggak mau?!"Dia merasa sudah berkompromi banyak sekali, tetapi kenapa Nadine masih tidak bisa menerima? Apa lagi yang dia inginkan?Berbeda dengan kemarahan Reagan, Nadine tetap tenang. "Dulu, duniaku hanya berputar di sekitarmu. Bagiku, kamu adalah segalanya." Demi dia, Nadine bahkan rela meninggalkan impian untuk melanjutkan studi pascasarjana.Ketika cinta mereka masih hangat dan indah, Reagan adalah seluruh dunianya. Pria yang ingin dia percayakan u

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 176

    "Kamu bawa pulang untuk dibaca. Kuliah akan mulai bulan September nanti. Kamu harus punya pemahaman umum tentang penelitian supaya nggak bingung setelah bergabung dengan tim eksperimen."Nadine menatap data di tangannya dan mengangguk. "Tenang saja. Aku pasti bakal menguasainya dengan cepat. Aku nggak bakal menjadi penghambatmu."Saat melihat Nadine yang dipenuhi kepercayaan diri, Freya tergelak. "Ya, ya. Aku memang percaya padamu kok. Aku sudah lihat video wawancaramu. Sebelumnya aku lumayan cemas, entah kamu mampu beradaptasi dengan kecepatan penelitian sekarang nggak."Freya menepuk bahu Nadine. "Tapi, setelah melihat videonya, aku tahu kamu selalu ingat ajaran sebelumnya."Pertanyaan Arnold juga mengejutkannya. Jujur saja, mahasiswa pascasarjana belum tentu bisa menjawab sebaik itu. Baik atau buruknya bukan tergantung pada benar atau tidaknya jawaban itu, melainkan pada kemampuan berpikir dan logika yang ditunjukkan Nadine."Kamu muridku. Nggak ada yang lebih memahami bakatmu darip

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 177

    Bukankah Jalan Chava di sekitar perusahaan Kelly? Begitu mendengarnya, Nadine makin khawatir dan hampir menangis.Pria paruh baya itu mengatakan mereka seharusnya membutuhkan 30 menit untuk sampai di rumah sakit, tetapi dia berkemudi dengan cepat sehingga hanya memakan waktu 15 menit.Begitu turun dari mobil, Kelly yang berdiri di luar rumah sakit langsung mendengar sirene ambulans. "Cepat, ini korban kecelakaan Jalan Chava. Cepat dibawa ke UGD!"Nadine melihat korban yang berlumuran darah dan kesadarannya menurun. Seketika, punggungnya terasa dingin. Dia bergegas masuk dan menuju ke meja resepsionis untuk menanyakan nomor kamar Kelly."Kamu keluarganya?""Ya, tadi aku ditelepon.""Kamu ...." Suster berjeda sebelum menunjukkan ekspresi menyayangkan. "Kamu temui dia saja."Nadine makin cemas. Dia berusaha mengendalikan tangannya agar tidak bergetar. Setelah menarik napas dalam-dalam, dia membuka pintu dan melihat sebuah tubuh yang ditutupi kain putih.Kaki Nadine melemas. Dia hampir ter

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 514

    Arnold hari ini ada kelas. Saat jam istirahat, dia mendengar dua mahasiswa membicarakan bahwa ada laboratorium di Fakultas Ilmu Hayati yang diberikan surat perintah renovasi oleh dinas pemadam kebakaran.Awalnya dia tidak terlalu peduli, sampai tiba-tiba nama Nadine disebut dalam percakapan mereka. Begitu bertanya lebih lanjut, dia baru tahu bahwa laboratorium yang dimaksud adalah milik Nadine.Tanpa berpikir panjang, Arnold langsung menuju ke sana dan tiba tepat saat ketiga orang itu sedang berbicara."Pak." Nadine menyapanya, "Kenapa tiba-tiba ke sini? Silakan masuk."Mikha dan Darius juga segera menyapa.Arnold berkata, "Aku sudah tahu semuanya. Kalau renovasi pemadam kebakaran dilakukan sesuai prosedur, setidaknya akan memakan waktu 2 bulan. Untuk sementara, pakai saja laboratoriumku. Kalian bisa memindahkan semua peralatan ke sana, pasti muat."Kedengarannya memang solusi yang cukup baik .... Namun, Mikha dan Darius tidak langsung menyetujui. Mereka justru menatap Nadine untuk mem

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 513

    "Siapa yang menyuruh kalian masuk? Laboratorium kami nggak menerima hewan berkaki dua. Kalau punya akal, cepat pergi sebelum kami bertindak.""Siapa yang kamu maki, hah?" Kaeso berang hingga wajahnya memerah.Darius menimpali dengan santai, "Siapa yang menanggapi, berarti dia yang kumaki. Lihat saja, langsung ada binatang yang merasa tersindir.""Kamu ...."Nella tersenyum sinis. "Apa yang kalian banggakan sih? Seluruh laboratorium nggak bermasalah, cuma laboratorium kalian yang harus direnovasi. Malu-maluin saja, tapi masih berani keras kepala!""Kudengar, perbaikan keamanan kebakaran bisa makan waktu berbulan-bulan. Kasihan, kalian jadi nggak bisa pakai laboratorium dalam waktu dekat. Apa hebatnya menerbitkan makalah di Science? Nyatanya tetap nggak dianggap penting oleh fakultas. Ngapain sok hebat?"Nadine tersenyum. "Sebenarnya aku malas bicara karena takut kamu nggak sanggup menerimanya. Tapi kalau dipikir lagi, bersikap baik pada binatang buas sama saja dengan menyiksa diri sendi

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 512

    Diana menyilangkan tangan sambil menatap dari atas. "Laporan apa?""Jangan pura-pura bodoh! Inspeksi pemadam kebakaran di laboratorium lain nggak ada masalah, tapi cuma laboratorium Nadine yang diberi surat perintah perbaikan. Kamu berani bilang ini nggak ada hubungannya denganmu?"Diana tersenyum tipis. "Aku sibuk. Setiap hari harus mengurus laporan dan menulis jurnal, mana ada waktu untuk ribut dengan anak-anak kecil? Tapi ... kalau ada orang lain yang nggak suka dengan mereka, itu di luar kendaliku."Bagaimanapun, dia punya banyak mahasiswa. Kalau ada satu atau dua yang tidak suka dengan kelompok Nadine, itu hal yang wajar, 'kan?"Sekarang kamu semakin berani ya? Berani bertindak tanpa memberitahuku dulu. Kamu ini masih menganggapku sebagai atasanmu atau nggak?"Diana mengerutkan kening. "Kamu memanggilku cuma untuk ini? Sekarang kamu mau membela mahasiswa Freya? Heh, ini bukan gayamu."Konan tertawa dingin. "Kamu pikir trik murahanmu itu sangat cerdas? Dasar bodoh!""Inspeksi pemad

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 511

    "Saat itu kami ada di laboratorium, bukannya nggak ada orang. Mesin itu cuma nggak digunakan sementara, jadi secara otomatis masuk ke mode siaga. Kami juga akan menggunakannya lagi nanti. Siapa yang akan kurang kerjaan memutus dayanya?" jelas Mikha dengan kesal.Nadine sudah memiliki dugaan di benaknya, tetapi masih perlu memastikannya. "Ayo, kita ke laboratorium seberang."Mikha bingung. "Kenapa kita melihat mereka? Itu 'kan laboratorium dari jurusan lain, nggak ada hubungannya dengan kita ...."Darius juga merasa ada sesuatu yang aneh dan segera mengikuti Nadine. "Kalau disuruh pergi ya pergi, kenapa banyak tanya?"Mikha termangu sesaat. 'Wah, nyalinya semakin besar saja ya!'Ketiganya tiba di laboratorium seberang. Benar saja, sudut ruangan dilengkapi dengan satu set lengkap peralatan pemadam kebakaran."Ini ...." Mikha melongo. "Padahal bulan lalu belum ada!"Mereka memeriksa beberapa laboratorium lain. Hasilnya sama, semua yang sebelumnya tidak memiliki peralatan kini sudah lengka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 510

    "Ada apa?" tanya Nadine.Keduanya langsung mendongak, seperti anak kecil yang akhirnya melihat orang tua mereka setelah mendapatkan perlakuan tidak adil.Mikha langsung berlari ke arahnya, matanya sudah memerah bahkan sebelum sempat bicara. Darius menyusul di belakang, ekspresinya jelas tegang dan tangannya juga terkepal erat.Nadine langsung merasa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tetap tenang. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian duduk di luar dan nggak masuk?""Kak Nadine ...." Mikha berusaha menahan air matanya. Meskipun matanya sudah berkaca-kaca, dia tetap bersikeras untuk tidak membiarkannya jatuh. "Kami nggak bisa masuk lagi!""Apa maksudnya nggak bisa masuk lagi?" Nadine terkejut."Kemarin, tim inspeksi kampus dan pemadam kebakaran distrik tiba-tiba datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ...."Pemeriksaan kebakaran adalah prosedur rutin, jadi mereka berdua tidak berpikir terlalu banyak dan langsung membukakan pintu serta bekerja sama dengan baik.Siapa sangka,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 509

    "Ibu, sadarlah, aku ini anakmu! Kelly itu siapa? Kenapa aku baru bilang satu dua kata tentang dia, kamu langsung mau patahin kakiku?"Phoebe menyahut, "Karena dia adalah menantuku yang sudah kutetapkan! Nggak boleh ada yang menyakitinya, termasuk kamu!"Teddy merasa mata dan hidungnya sedikit memanas. Menantu ....Dia membalikkan badan, menyilangkan tangan di dada, lalu bergumam dengan suara rendah, "Dia punya standar tinggi, barang-barang ini mungkin nggak menarik baginya ...." Sama seperti Teddy yang juga tidak menarik baginya!"Benar juga." Phoebe mengangguk santai. "Kelly punya standar tinggi, tapi dia juga punya modal untuk mencari yang lebih baik! Kamu kira semua orang sepertimu? Kerjaannya cuma bersenang-senang."Teddy langsung berbalik dan berteriak dengan kesal, "Aku ini anak kandungmu! Anak kandung!""Tahu kok, nggak perlu teriak.""?""Pokoknya, aku tinggalkan perhiasan ini di sini. Kamu cari kesempatan untuk memberikannya pada Kelly. Ngerti?"Teddy tidak merespons. Phoebe l

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 508

    Setelah pria itu pergi, Kelly menatap peralatan makan di meja dengan jijik. Seharusnya, tadi dia menyuruh Teddy merapikan semuanya dulu sebelum pergi."Halo, tolong panggilkan petugas kebersihan untuk dua jam .... Ya, bersih-bersih ... seluruh rumah. Semuanya harus bersih ... terutama sofa ...."Sementara itu, setelah Teddy membanting pintu dan pergi, dia langsung mengemudi pulang ke apartemennya. Kecepatannya hampir mencapai 150 km/jam, seakan-akan tak takut mati.Begitu masuk, Teddy langsung melepas baju dan masuk ke kamar mandi, mencoba menghilangkan aroma yang tertinggal karena kejadian semalam.Namun entah kenapa, setelah selesai mandi, aroma samar khas Kelly masih saja tercium olehnya."Sial ...." Dengan marah, Teddy menendang sofa.Namun akibatnya ... ingatan tentang kejadian semalam sontak menyeruak di kepalanya, dimulai di sofa, lalu berlanjut ke kamar .... Penuh gairah, penuh kegilaan.Teddy berpikir mati-matian, tetapi tetap tidak mengerti. Kenapa wanita yang semalam begitu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 507

    Senyuman Teddy langsung membeku. "Maksudmu?"Membereskan barang-barang dan pergi bukan masalah. Namun, apa maksudnya jangan datang lagi?Kelly menjawab dengan tenang, "Maksudnya seperti yang kamu dengar. Aku ingat aku pernah bilang, aku nggak akan terlibat dengan pria yang punya hubungan kerja sama denganku.""Setelah kejadian semalam, kita sudah jelas terlibat. Satu-satunya solusi adalah kita nggak bekerja sama lagi."Teddy perlahan duduk tegak, menatapnya dengan tatapan suram. "Aku nggak mabuk semalam. Dari caramu merespons, kamu juga nggak mabuk, 'kan?""Benar."Saat hubungan itu terjadi, mereka berdua sadar sepenuhnya. Jadi, ini bukan sekadar khilaf karena alkohol."Heh ...." Teddy tertawa dingin. "Kita baru saja tidur bersama dan aku bahkan belum pakai baju, tapi sekarang kamu mau mencampakkanku begitu saja?"Sudut bibir Kelly berkedut. "Kamu sendiri yang memilih nggak pakai baju, itu salah siapa? Aku sih nggak keberatan.""Aku keberatan, sialan!" Suara Teddy tiba-tiba meninggi. "

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 506

    Pagi-pagi, sinar matahari menyinari masuk. Pakaian berserakan di lantai, dari sofa ruang tamu hingga depan ranjang kamar. Hampir semuanya adalah pakaian pria, hanya ada satu jubah tidur wanita.Teddy menggerakkan kelopak matanya dan terbangun. Ketika mengingat kembali kegilaan dan keintiman semalam, sudut bibirnya terangkat tanpa sadar.Teddy menoleh ke samping, melihat wanita yang masih terlelap. Ekspresinya lembut dan penuh kehangatan yang bahkan tidak disadarinya.Kelly masih tidur, matanya terpejam rapat dan napasnya stabil. Tatapan Teddy menyusuri wajah cantiknya, lalu turun ke leher. Kulit putihnya dipenuhi bekas yang ditinggalkan Teddy saat malam penuh gairah itu.Teddy bukan lagi anak muda yang mudah terpukau oleh tubuh wanita. Namun, semalam dia seperti binatang buas yang pertama kali merasakan daging. Sungguh liar dan tak kenal lelah. Pada akhirnya, Kelly harus menamparnya agar dia berhenti.Sakit? Ya, memang sakit. Namun, puas tidak? Benar-benar puas!Memikirkan itu, senyuma

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status