Share

Bab 113

Penulis: Patricia
Mengetahui perbedaan suhu yang cukup besar antara kedua tempat, Nadine sudah mengenakan jaket panjang berbulu sebelum pesawat mendarat. Namun, tetap saja itu belum cukup.

Beberapa hari yang lalu, hujan es baru saja turun. Di pepohonan serta tiang listrik terdapat tetesan es yang menggantung. Begitu tetesan hujan gerimis mengenai tubuh, pakaian yang basah mulai membeku menjadi lapisan es.

Jalan ini biasanya sangat ramai. Namun, karena saat ini adalah musim dingin dan waktu sudah larut malam, Nadine kesulitan untuk menemukan taksi.

Dengan tubuh yang gemetar karena kedinginan, dia mengeluarkan ponsel dan memeriksa posisi taksi online yang dipesannya. Tiga menit yang lalu tertulis bahwa mobil tersebut akan tiba lima menit lagi, tetapi sekarang malah berubah menjadi setengah jam.

Melihat warna peta yang memerah, dia tahu bahwa sopir taksi itu terjebak macet. Saat sedang ragu-ragu apakah hendak membatalkan pesanan, muncul sebuah mobil yang berhenti perlahan-lahan di sampingnya.

Begitu jendel
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Noname
nadine harus sama arnold ya thor...... udah paling bener emang sm arnold
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 114

    Nadine tersenyum ceria sambil membela selera pilihannya, "Mana ada. Lihat saja ekspresinya, mirip sekali, 'kan?" Dia mengayun-ayunkan boneka kecil itu dan Arnold pun tertawa."Kalau sekarang sih, sudah nggak mirip lagi," jawabnya sambil menggeleng. Akhirnya, Arnold tetap menerima hadiah itu dan berterima kasih.Nadine menjawab dengan santai, "Sama-sama, lampunya sudah hijau ...."....Setibanya di rumah, hari sudah lewat tengah malam. Sebelum berangkat, Nadine sudah memastikan rumahnya bersih dan rapi. Sebelum kembali ke negara asal, dia juga memesan layanan kebersihan untuk memastikan semuanya siap saat dia pulang. Rumahnya tidak tampak seperti tempat yang ditinggalkan beberapa hari.Setelah mandi, Nadine pun rebahan di tempat tidurnya sambil menikmati aroma segar dari sabun mandi dan memejamkan mata dengan puas. Mau pergi ke mana pun, rumah tetap merupakan tempat paling nyaman.Di sisi lain, Arnold masih belum tidur. Proyek penelitiannya sudah memasuki fase pertama dan dia sangat si

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 115

    Pukul 10 malam, salju kembali turun dengan deras. Arnold menutup payungnya dan salju yang menumpuk di atasnya pun berjatuhan. Tak lama, butiran salju yang menempel meleleh menjadi air.Eksperimen di laboratoriumnya mengalami masalah bertubi-tubi, sehingga Arnold merasa agak lelah mengatasinya.Saat menjelang akhir tahun, suasana tahun baru semakin terasa. Sudah beberapa hari ini Arnold tidak bisa tidur nyenyak. Kali ini, karena data eksperimen akhirnya mencapai nilai yang aman, dia memutuskan untuk memberikan dua hari liburan bagi seluruh tim.Arnold mengeluarkan kunci dan hendak membuka pintu. Namun, di belakangnya terdengar suara pintu terbuka.Cahaya lampu yang hangat bersinar dari celah pintu dan menyinari lorong yang gelap tersebut. Setelah itu, terdengar suara Nadine yang hangat menyapanya."Cepat sekali Pak Arnold pulang hari ini. Cucu perempuan dari bibi lantai tiga baru saja lahir. Tadi sore dia mengantarkan telur merah ke sini. Jatahmu dititipkan padaku. Tunggu sebentar ya, b

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 116

    Pukul 8 pagi, pasar terbesar di Kota Linong sangat ramai."Pak Jeremy, kamu mau beli ikan lagi?""Ya, ada ikan kakap putih nggak?""Ada dong, kusimpan khusus untukmu," ujar wanita paruh baya itu sambil membersihkan sisik ikan. "Nah, sudah selesai."Jeremy mengeluarkan ponselnya dan bertanya, "Berapa harganya?""Nggak usah lagi. Anakku sering merepotkanmu. Anggap saja tanda terima kasihku.""Jangan begitu. Kamu berbisnis. Mana boleh gratis begitu." Jeremy langsung memindai kode QR dan mentransfer 60 ribu. Sama sekali tidak kurang.Wanita paruh baya itu hanya bisa menghela napas. "Hais ... aku yang jadi malu.""Justru aku yang malu kalau nggak bayar. Ya sudah, aku mau pergi beli daun bawang dulu.""Eh, tunggu sebentar, Pak ....""Kenapa?""Begini, kudengar SMA Cendekia selalu ada kuota lomba fisika setiap tahun. Kalau menang medali emas, bisa masuk Universitas Brata atau universitas terkenal lainnya. Apa benar?" Wanita itu mencengkeram celemeknya dengan gugup.Jeremy mengangguk. "Ya, ada

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 117

    "Hah? Serius? Ngapain dong kalau nggak kerja dan kuliah?""Palingan jadi wanita simpanan pria kaya! Tinggal berbaring dan buka kaki. Gampang, 'kan? Nggak usah repot-repot cari kerja lagi!""Jangan sembarangan bicara! Ini menyangkut reputasi anak orang!""Cih! Kalau putrinya hidup dengan baik, mana mungkin nggak pulang bertahun-tahun. Pasti mereka menyuruhnya nggak usah pulang daripada buat malu. Nanti citra Pak Jeremy yang rusak!""Astaga ...."Jeremy tentu tidak mendengar obrolan ini. Kalaupun mendengarnya, dia paling-paling hanya akan diam. Ini karena di matanya, yang dilakukan putrinya memang tidak ada bedanya dengan menjadi wanita simpanan.....Nadine turun dari MRT dan mengeratkan jaketnya. Bulan ini, Kota Linong sangat dingin. Setelah naik taksi, Nadine memandang pemandangan di luar sambil mengenang masa lalu di kampung halaman.Penduduk di Kota Linong tidak terlalu banyak. Karena industri secara bertahap pindah ke luar kota, pemerintah gencar mengembangkan pariwisata dalam bebe

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 118

    "Siapa?" Ketika mendengar suara ketukan pintu, Jeremy segera menyeka tangannya di celemek. Kemudian, dia menyajikan ikan kakap kukus sebelum membuka pintu.Irene yang sedang menyiram tanaman juga mendengar suara ketukan pintu. Dia melirik sekilas, lalu bertanya, "Siapa? Alde ya?""Tadi Alde kirim pesan bilang besok baru sampai. Mungkin bibi tetangga. Kamu nggak enak badan belakangan ini. Aku suruh dia antar ayam kampung."Di depan pintu, Nadine menatap Jeremy yang membuka pintu untuknya. Sudah enam tahun mereka tidak bertemu. Uban di pelipis ayahnya bertambah banyak, begitu juga keriput di wajahnya.Ketika masih kecil, Nadine paling suka duduk di bahu ayahnya. Namun, sekarang ayahnya sudah tua dan mulai bungkuk. Hanya mata ayahnya yang masih tajam seperti dulu."Ayah," panggil Nadine.Jeremy awalnya termangu. Sesaat kemudian, dia bertanya dengan ekspresi suram, "Ngapain kamu pulang?"Irene tidak mendengar suara apa pun sehingga merasa aneh. Dia berjalan keluar dari ruang tamu sambil be

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 119

    "Aku pulang karena rindu sekali sama kalian. Aku juga harap kalian bisa memberiku kesempatan untuk menebus kesalahanku."Selama bertahun-tahun ini, Nadine tidak berani pulang karena takut melihat sorot mata ayah dan ibunya yang dipenuhi kekecewaan.Pada saat yang sama, Nadine juga keras kepala dan ingin membuktikan bahwa pilihannya tidak salah. Namun, kini dia sudah sadar bahwa pilihannya salah besar.Jeremy membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Putrinya mengaku salah?Irene merasa getir. Jika putrinya yang keras kepala ini tidak mengalami masalah, mana mungkin dia mengakui kesalahannya?"Ka ... kamu yakin?" Nada bicara Jeremy menjadi lebih lembut.Nadine menggigit bibirnya. "Aku sudah lama menyadari kesalahanku. Cuma, aku nggak berani pulang karena takut kalian marah."Nadine menarik napas dalam-dalam, mengingat rasa gugup dan takutnya sebelum pulang. Dia pun mendongak dengan hati-hati. "Ayah, Ibu, apa aku boleh tinggal di sini lagi? Aku ingin melewati tahun baru dengan kalia

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 120

    Sore hari, aroma di dapur semerbak. Jeremy menyajikan sup sambil berkata, "Ini sup seafood. Aku baru mempelajarinya. Kamu cicipi."Nadine menatap meja yang dipenuhi makanan. Daging rendang, ikan kukus, tumis sayur, dan sup seafood. Semuanya adalah makanan favorit Nadine.Irene mengambilkan bagian daging terempuk untuk Nadine. "Ayahmu kurang pintar masak ikan, tapi aku sudah coba tadi. Ini rasa yang kamu suka. Ayo makan."Jeremy pun memutar bola mata dan mencemberutkan bibirnya dengan jengkel. Irene dan Nadine merasa lucu melihat tingkahnya.Irene mengangguk. "Ya deh. Kamu pintar masak. Kamu bisa masak semuanya. Sudah puas?""Begini baru benar. Tetangga kita saja minta resep dariku. Kamu seharusnya senang karena aku mau masak setiap hari untukmu.""Ya, ya. Aku senang kok. Makan, makan.""Kamu kedengarannya nggak ikhlas sekali. Coba kamu tanya saja Nadine. Pasti dia bilang masakanku enak."Nadine tersenyum melihat ibu dan ayahnya berdebat. Dia memasukkan daging ikan ke mulutnya. Rasanya

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 121

    Nadine menggigitnya, lalu tersenyum. "Enak sekali."Irene menatap senyuman di wajah Nadine, lalu teringat pada ekspresi sedih Nadine tadi. Hatinya seketika tergerak. Dia meraih tangan Nadine dan mengelus kepalanya, lalu mengamatinya dengan saksama sebelum berujar, "Kamu kurusan.""Nggak kok. Perutku buncit. Aku saja ingin diet," timpal Nadine yang berpura-pura merasa gusar.Jeremy langsung mengernyit dan menegur, "Diet apanya? Kamu kurus begitu, masih mau diet? Mau jadi tengkorak ya?"Anak zaman sekarang terus menghabiskan waktu di internet. Kalau melihat ada yang kurus, mereka langsung mau diet. Sudah syukur tidak mati kelaparan. Masih mau diet.Mata Nadine berkaca-kaca. Dia meraih lengan Irene, lalu bersandar dengan culas. "Aku cuma iseng.""Nggak boleh. Awas kalau kulihat kamu makin kurus." Irene mengetuk kepala Nadine.Nadine pun tersenyum. "Aduh, ya deh."Irene tahu putrinya ini memang kurusan. Dia mengelus rambut Nadine dan akhirnya menanyakan pertanyaan yang sangat ingin dilonta

Bab terbaru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 510

    "Ada apa?" tanya Nadine.Keduanya langsung mendongak, seperti anak kecil yang akhirnya melihat orang tua mereka setelah mendapatkan perlakuan tidak adil.Mikha langsung berlari ke arahnya, matanya sudah memerah bahkan sebelum sempat bicara. Darius menyusul di belakang, ekspresinya jelas tegang dan tangannya juga terkepal erat.Nadine langsung merasa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tetap tenang. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian duduk di luar dan nggak masuk?""Kak Nadine ...." Mikha berusaha menahan air matanya. Meskipun matanya sudah berkaca-kaca, dia tetap bersikeras untuk tidak membiarkannya jatuh. "Kami nggak bisa masuk lagi!""Apa maksudnya nggak bisa masuk lagi?" Nadine terkejut."Kemarin, tim inspeksi kampus dan pemadam kebakaran distrik tiba-tiba datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ...."Pemeriksaan kebakaran adalah prosedur rutin, jadi mereka berdua tidak berpikir terlalu banyak dan langsung membukakan pintu serta bekerja sama dengan baik.Siapa sangka,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 509

    "Ibu, sadarlah, aku ini anakmu! Kelly itu siapa? Kenapa aku baru bilang satu dua kata tentang dia, kamu langsung mau patahin kakiku?"Phoebe menyahut, "Karena dia adalah menantuku yang sudah kutetapkan! Nggak boleh ada yang menyakitinya, termasuk kamu!"Teddy merasa mata dan hidungnya sedikit memanas. Menantu ....Dia membalikkan badan, menyilangkan tangan di dada, lalu bergumam dengan suara rendah, "Dia punya standar tinggi, barang-barang ini mungkin nggak menarik baginya ...." Sama seperti Teddy yang juga tidak menarik baginya!"Benar juga." Phoebe mengangguk santai. "Kelly punya standar tinggi, tapi dia juga punya modal untuk mencari yang lebih baik! Kamu kira semua orang sepertimu? Kerjaannya cuma bersenang-senang."Teddy langsung berbalik dan berteriak dengan kesal, "Aku ini anak kandungmu! Anak kandung!""Tahu kok, nggak perlu teriak.""?""Pokoknya, aku tinggalkan perhiasan ini di sini. Kamu cari kesempatan untuk memberikannya pada Kelly. Ngerti?"Teddy tidak merespons. Phoebe l

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 508

    Setelah pria itu pergi, Kelly menatap peralatan makan di meja dengan jijik. Seharusnya, tadi dia menyuruh Teddy merapikan semuanya dulu sebelum pergi."Halo, tolong panggilkan petugas kebersihan untuk dua jam .... Ya, bersih-bersih ... seluruh rumah. Semuanya harus bersih ... terutama sofa ...."Sementara itu, setelah Teddy membanting pintu dan pergi, dia langsung mengemudi pulang ke apartemennya. Kecepatannya hampir mencapai 150 km/jam, seakan-akan tak takut mati.Begitu masuk, Teddy langsung melepas baju dan masuk ke kamar mandi, mencoba menghilangkan aroma yang tertinggal karena kejadian semalam.Namun entah kenapa, setelah selesai mandi, aroma samar khas Kelly masih saja tercium olehnya."Sial ...." Dengan marah, Teddy menendang sofa.Namun akibatnya ... ingatan tentang kejadian semalam sontak menyeruak di kepalanya, dimulai di sofa, lalu berlanjut ke kamar .... Penuh gairah, penuh kegilaan.Teddy berpikir mati-matian, tetapi tetap tidak mengerti. Kenapa wanita yang semalam begitu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 507

    Senyuman Teddy langsung membeku. "Maksudmu?"Membereskan barang-barang dan pergi bukan masalah. Namun, apa maksudnya jangan datang lagi?Kelly menjawab dengan tenang, "Maksudnya seperti yang kamu dengar. Aku ingat aku pernah bilang, aku nggak akan terlibat dengan pria yang punya hubungan kerja sama denganku.""Setelah kejadian semalam, kita sudah jelas terlibat. Satu-satunya solusi adalah kita nggak bekerja sama lagi."Teddy perlahan duduk tegak, menatapnya dengan tatapan suram. "Aku nggak mabuk semalam. Dari caramu merespons, kamu juga nggak mabuk, 'kan?""Benar."Saat hubungan itu terjadi, mereka berdua sadar sepenuhnya. Jadi, ini bukan sekadar khilaf karena alkohol."Heh ...." Teddy tertawa dingin. "Kita baru saja tidur bersama dan aku bahkan belum pakai baju, tapi sekarang kamu mau mencampakkanku begitu saja?"Sudut bibir Kelly berkedut. "Kamu sendiri yang memilih nggak pakai baju, itu salah siapa? Aku sih nggak keberatan.""Aku keberatan, sialan!" Suara Teddy tiba-tiba meninggi. "

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 506

    Pagi-pagi, sinar matahari menyinari masuk. Pakaian berserakan di lantai, dari sofa ruang tamu hingga depan ranjang kamar. Hampir semuanya adalah pakaian pria, hanya ada satu jubah tidur wanita.Teddy menggerakkan kelopak matanya dan terbangun. Ketika mengingat kembali kegilaan dan keintiman semalam, sudut bibirnya terangkat tanpa sadar.Teddy menoleh ke samping, melihat wanita yang masih terlelap. Ekspresinya lembut dan penuh kehangatan yang bahkan tidak disadarinya.Kelly masih tidur, matanya terpejam rapat dan napasnya stabil. Tatapan Teddy menyusuri wajah cantiknya, lalu turun ke leher. Kulit putihnya dipenuhi bekas yang ditinggalkan Teddy saat malam penuh gairah itu.Teddy bukan lagi anak muda yang mudah terpukau oleh tubuh wanita. Namun, semalam dia seperti binatang buas yang pertama kali merasakan daging. Sungguh liar dan tak kenal lelah. Pada akhirnya, Kelly harus menamparnya agar dia berhenti.Sakit? Ya, memang sakit. Namun, puas tidak? Benar-benar puas!Memikirkan itu, senyuma

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 505

    Teddy kehabisan kata-kata."Selesai," katanya sambil mematikan pengering rambut.Kelly merapikan rambutnya dengan jari. Harus diakui, hasilnya halus tapi tetap lembut. Teddy menyeringai. "Gimana?"Untuk pertama kalinya, Kelly mengangguk puas. "Buka salon deh, aku langsung jadi member VIP."Teddy berpikir, 'Terima kasih, tapi nggak deh.'Kelly menguap, lalu berjalan ke tempat tidur. Setelah menjatuhkan diri dan berguling dua kali, dia membungkus dirinya dengan selimut. "Aku tidur dulu. Tolong matikan lampu, tutup pintu, lalu pulang. Bye-bye ...."Memangnya aku ini pembantunya?! Teddy menggerutu dalam hati, tapi tangannya tetap patuh. Dia mematikan lampu, menutup pintu dengan pelan, lalu keluar.Setelah minum anggur, Kelly tertidur dalam keadaan sedikit mabuk. Hanya dalam sekejap, dia telah tertidur nyenyakBegitu keluar, Teddy melihat botol anggur di wajan kaca yang masih tersisa. Setelah berpikir sejenak, dia mengambil gelas anggur dan menuangkan segelas untuk dirinya sendiri.Kemudian

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 504

    Kelly meletakkan gelas anggurnya dan berdiri. "Sudah cukup." Minum terlalu banyak bisa menimbulkan masalah, apalagi kalau di rumah ada seorang pria. Dia masih tahu batasannya.Teddy menghentikan gerakannya. "Belum habis, kenapa berhenti?""Kamu kira ini bar? Mau minum sampai pagi?""Anggurnya udah aku siapin, kalau nggak habis, sayang dong?""Sayang buat siapa? Aku bisa minum sendiri besok."Teddy terdiam.Kelly melirik jam dinding. "Sudah malam, pulang sana.""Tunggu, kenapa begitu sih?""Aku kenapa?""Waktu butuh aku, kamu terima. Setelah nggak butuh, langsung diusir. Begitu caramu?""Terus mau gimana? Mau aku suruh kamu nginap?""Pacar nginap di rumah pacar itu hal biasa. Walaupun kita cuma pura-pura, tapi setidaknya harus terlihat meyakinkan, 'kan?"Kelly mendengus. "Sok drama! Memangnya ada yang peduli kita tidur bareng atau nggak?"Baru saja dia selesai bicara, ponsel Teddy berdering. Panggilan video dari WhatsApp. Dia melirik layarnya dan menyeringai. "Tuh, ada yang peduli."Kel

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 503

    Kelly menegaskan, "Aku. Nggak. Makan. Mi."Teddy menatapnya dengan ekspresi "Kamu pikir aku bakal percaya?"Saat Kelly berbalik hendak masuk kamar, Teddy tiba-tiba berseru, "Nggak mau coba segelas?"Kelly menoleh, matanya melirik wajan kaca yang berembun di meja. Kebetulan sekali, ini jenis anggur favoritnya dan sudah didinginkan dengan sempurna ...."Baiklah, tuangkan satu untukku!" Godaan yang sulit ditolak.Teddy langsung sigap mengambil gelas. "Ini, coba deh! Aku yang dinginkan, dijamin puas!"Kelly menerima gelasnya dan tersenyum sinis. "Itu semua karena anggur yang aku beli bagus.""Iya, iya. Anggurnya bagus, tapi teknikku juga hebat. Kalau digabung, hasilnya luar biasa. Gimana?""Nggak usah bawa-bawa aku," kata Kelly sambil meneguk seteguk pertama.Teddy terdiam. Bahkan dalam obrolan santai, Kelly tetap tidak mau rugi sedikit pun. Baru satu tegukan, Kelly langsung harus mengakui bahwa Teddy benar-benar punya keterampilan."Gimana? Nggak mengecewakan, 'kan?" Teddy mengangkat dagu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 502

    "A-aku capek, jadi minggir sebentar buat istirahat, eh malah ketiduran ...."Kelly langsung memutar ke sisi lain mobil, menarik pintu kursi penumpang depan, dan duduk. "Kebetulan, antarin aku pulang."Teddy mendengus. "Kamu benaran nggak tahu malu, ya." Meskipun begitu, sudut bibirnya tetap melengkung ke atas."Oke deh, hari ini sekalian aku jadi malaikat baik hati. Pegangan yang kencang ...." Begitu dia menginjak gas, mobil melesat seperti anak panah yang dilepas dari busurnya.Kelly: "Gila! Pelan sedikit! Aku masih betah hidup, nggak mau ketemu malaikat maut bareng kamu!"Teddy: "Kenapa? Kita bisa dikubur dalam satu liang lahat, romantis, 'kan? Hehehe ...."Kelly hanya bisa memberikan tatapan menjijikkan kepadanya. Kalau pun mati, mereka pasti bakal dikubur di tempat terpisah!Dua puluh menit kemudian ....Kelly: "Berhenti di depan gerbang apartemen aja, aku jalan sendiri ke dalam.""Nggak bisa! Belum sampai depan pintu!"Dengan satu putaran setir, Teddy langsung mengarahkan mobil ma

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status