Share

Bab 112

Penulis: Patricia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-22 18:00:00
Saat Stendy pergi, dia kebetulan berpapasan dengan Reagan yang datang ke restoran untuk sarapan. Reagan mengerutkan alis, dengan diam-diam mengamati sekeliling, tetapi tidak melihat Nadine.

"Sayang, kamu lagi nyari apa?" tanya Eva berpura-pura tidak tahu sambil melihat Reagan yang tampak berkeliling.

Reagan menarik pandangan dan menatapnya. "Kakimu sedang terluka, seharusnya nggak perlu memaksakan diri datang ke sini."

"Meskipun ada yang bisa mengantar makanan ke kamar, aku sudah terlalu lama berbaring dan ingin keluar menghirup udara segar. Kalau nggak, rasanya seluruh tubuhku akan berjamur ...," katanya sambil menjulurkan lidahnya dengan manja.

Reagan mengangguk pelan. "Mau makan apa?"

"Sandwich dan susu. Terima kasih, Sayang ...."

Siang harinya, Reagan mencari Nadine di empat restoran di pulau itu, tetapi tidak menemukannya. Sore harinya dia berjalan-jalan di tepi pantai, tetapi tetap saja tidak bertemu dengan Nadine. Menjelang malam, dia akhirnya melihat Kelly di salah satu restora
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Biandr
itu stendy sm reagan sok peduli sm nadin to nadin kena kejadian begitu kok biasa aj, hrsnya diselidikin klo emng bnr2 perduli, klo emng gk perduli minimal nyelidikin biar nyari muka, didpn nadine, aneh loh ular kok bs msk kotak hadiah pasti ada yg ngrencanain, pa lg skrg eva dh byk duit,bs jd dia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 113

    Mengetahui perbedaan suhu yang cukup besar antara kedua tempat, Nadine sudah mengenakan jaket panjang berbulu sebelum pesawat mendarat. Namun, tetap saja itu belum cukup.Beberapa hari yang lalu, hujan es baru saja turun. Di pepohonan serta tiang listrik terdapat tetesan es yang menggantung. Begitu tetesan hujan gerimis mengenai tubuh, pakaian yang basah mulai membeku menjadi lapisan es.Jalan ini biasanya sangat ramai. Namun, karena saat ini adalah musim dingin dan waktu sudah larut malam, Nadine kesulitan untuk menemukan taksi.Dengan tubuh yang gemetar karena kedinginan, dia mengeluarkan ponsel dan memeriksa posisi taksi online yang dipesannya. Tiga menit yang lalu tertulis bahwa mobil tersebut akan tiba lima menit lagi, tetapi sekarang malah berubah menjadi setengah jam.Melihat warna peta yang memerah, dia tahu bahwa sopir taksi itu terjebak macet. Saat sedang ragu-ragu apakah hendak membatalkan pesanan, muncul sebuah mobil yang berhenti perlahan-lahan di sampingnya.Begitu jendel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 114

    Nadine tersenyum ceria sambil membela selera pilihannya, "Mana ada. Lihat saja ekspresinya, mirip sekali, 'kan?" Dia mengayun-ayunkan boneka kecil itu dan Arnold pun tertawa."Kalau sekarang sih, sudah nggak mirip lagi," jawabnya sambil menggeleng. Akhirnya, Arnold tetap menerima hadiah itu dan berterima kasih.Nadine menjawab dengan santai, "Sama-sama, lampunya sudah hijau ...."....Setibanya di rumah, hari sudah lewat tengah malam. Sebelum berangkat, Nadine sudah memastikan rumahnya bersih dan rapi. Sebelum kembali ke negara asal, dia juga memesan layanan kebersihan untuk memastikan semuanya siap saat dia pulang. Rumahnya tidak tampak seperti tempat yang ditinggalkan beberapa hari.Setelah mandi, Nadine pun rebahan di tempat tidurnya sambil menikmati aroma segar dari sabun mandi dan memejamkan mata dengan puas. Mau pergi ke mana pun, rumah tetap merupakan tempat paling nyaman.Di sisi lain, Arnold masih belum tidur. Proyek penelitiannya sudah memasuki fase pertama dan dia sangat si

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 115

    Pukul 10 malam, salju kembali turun dengan deras. Arnold menutup payungnya dan salju yang menumpuk di atasnya pun berjatuhan. Tak lama, butiran salju yang menempel meleleh menjadi air.Eksperimen di laboratoriumnya mengalami masalah bertubi-tubi, sehingga Arnold merasa agak lelah mengatasinya.Saat menjelang akhir tahun, suasana tahun baru semakin terasa. Sudah beberapa hari ini Arnold tidak bisa tidur nyenyak. Kali ini, karena data eksperimen akhirnya mencapai nilai yang aman, dia memutuskan untuk memberikan dua hari liburan bagi seluruh tim.Arnold mengeluarkan kunci dan hendak membuka pintu. Namun, di belakangnya terdengar suara pintu terbuka.Cahaya lampu yang hangat bersinar dari celah pintu dan menyinari lorong yang gelap tersebut. Setelah itu, terdengar suara Nadine yang hangat menyapanya."Cepat sekali Pak Arnold pulang hari ini. Cucu perempuan dari bibi lantai tiga baru saja lahir. Tadi sore dia mengantarkan telur merah ke sini. Jatahmu dititipkan padaku. Tunggu sebentar ya, b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 116

    Pukul 8 pagi, pasar terbesar di Kota Linong sangat ramai."Pak Jeremy, kamu mau beli ikan lagi?""Ya, ada ikan kakap putih nggak?""Ada dong, kusimpan khusus untukmu," ujar wanita paruh baya itu sambil membersihkan sisik ikan. "Nah, sudah selesai."Jeremy mengeluarkan ponselnya dan bertanya, "Berapa harganya?""Nggak usah lagi. Anakku sering merepotkanmu. Anggap saja tanda terima kasihku.""Jangan begitu. Kamu berbisnis. Mana boleh gratis begitu." Jeremy langsung memindai kode QR dan mentransfer 60 ribu. Sama sekali tidak kurang.Wanita paruh baya itu hanya bisa menghela napas. "Hais ... aku yang jadi malu.""Justru aku yang malu kalau nggak bayar. Ya sudah, aku mau pergi beli daun bawang dulu.""Eh, tunggu sebentar, Pak ....""Kenapa?""Begini, kudengar SMA Cendekia selalu ada kuota lomba fisika setiap tahun. Kalau menang medali emas, bisa masuk Universitas Brata atau universitas terkenal lainnya. Apa benar?" Wanita itu mencengkeram celemeknya dengan gugup.Jeremy mengangguk. "Ya, ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 117

    "Hah? Serius? Ngapain dong kalau nggak kerja dan kuliah?""Palingan jadi wanita simpanan pria kaya! Tinggal berbaring dan buka kaki. Gampang, 'kan? Nggak usah repot-repot cari kerja lagi!""Jangan sembarangan bicara! Ini menyangkut reputasi anak orang!""Cih! Kalau putrinya hidup dengan baik, mana mungkin nggak pulang bertahun-tahun. Pasti mereka menyuruhnya nggak usah pulang daripada buat malu. Nanti citra Pak Jeremy yang rusak!""Astaga ...."Jeremy tentu tidak mendengar obrolan ini. Kalaupun mendengarnya, dia paling-paling hanya akan diam. Ini karena di matanya, yang dilakukan putrinya memang tidak ada bedanya dengan menjadi wanita simpanan.....Nadine turun dari MRT dan mengeratkan jaketnya. Bulan ini, Kota Linong sangat dingin. Setelah naik taksi, Nadine memandang pemandangan di luar sambil mengenang masa lalu di kampung halaman.Penduduk di Kota Linong tidak terlalu banyak. Karena industri secara bertahap pindah ke luar kota, pemerintah gencar mengembangkan pariwisata dalam bebe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 118

    "Siapa?" Ketika mendengar suara ketukan pintu, Jeremy segera menyeka tangannya di celemek. Kemudian, dia menyajikan ikan kakap kukus sebelum membuka pintu.Irene yang sedang menyiram tanaman juga mendengar suara ketukan pintu. Dia melirik sekilas, lalu bertanya, "Siapa? Alde ya?""Tadi Alde kirim pesan bilang besok baru sampai. Mungkin bibi tetangga. Kamu nggak enak badan belakangan ini. Aku suruh dia antar ayam kampung."Di depan pintu, Nadine menatap Jeremy yang membuka pintu untuknya. Sudah enam tahun mereka tidak bertemu. Uban di pelipis ayahnya bertambah banyak, begitu juga keriput di wajahnya.Ketika masih kecil, Nadine paling suka duduk di bahu ayahnya. Namun, sekarang ayahnya sudah tua dan mulai bungkuk. Hanya mata ayahnya yang masih tajam seperti dulu."Ayah," panggil Nadine.Jeremy awalnya termangu. Sesaat kemudian, dia bertanya dengan ekspresi suram, "Ngapain kamu pulang?"Irene tidak mendengar suara apa pun sehingga merasa aneh. Dia berjalan keluar dari ruang tamu sambil be

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 119

    "Aku pulang karena rindu sekali sama kalian. Aku juga harap kalian bisa memberiku kesempatan untuk menebus kesalahanku."Selama bertahun-tahun ini, Nadine tidak berani pulang karena takut melihat sorot mata ayah dan ibunya yang dipenuhi kekecewaan.Pada saat yang sama, Nadine juga keras kepala dan ingin membuktikan bahwa pilihannya tidak salah. Namun, kini dia sudah sadar bahwa pilihannya salah besar.Jeremy membelalakkan matanya. Dia tidak salah dengar? Putrinya mengaku salah?Irene merasa getir. Jika putrinya yang keras kepala ini tidak mengalami masalah, mana mungkin dia mengakui kesalahannya?"Ka ... kamu yakin?" Nada bicara Jeremy menjadi lebih lembut.Nadine menggigit bibirnya. "Aku sudah lama menyadari kesalahanku. Cuma, aku nggak berani pulang karena takut kalian marah."Nadine menarik napas dalam-dalam, mengingat rasa gugup dan takutnya sebelum pulang. Dia pun mendongak dengan hati-hati. "Ayah, Ibu, apa aku boleh tinggal di sini lagi? Aku ingin melewati tahun baru dengan kalia

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 120

    Sore hari, aroma di dapur semerbak. Jeremy menyajikan sup sambil berkata, "Ini sup seafood. Aku baru mempelajarinya. Kamu cicipi."Nadine menatap meja yang dipenuhi makanan. Daging rendang, ikan kukus, tumis sayur, dan sup seafood. Semuanya adalah makanan favorit Nadine.Irene mengambilkan bagian daging terempuk untuk Nadine. "Ayahmu kurang pintar masak ikan, tapi aku sudah coba tadi. Ini rasa yang kamu suka. Ayo makan."Jeremy pun memutar bola mata dan mencemberutkan bibirnya dengan jengkel. Irene dan Nadine merasa lucu melihat tingkahnya.Irene mengangguk. "Ya deh. Kamu pintar masak. Kamu bisa masak semuanya. Sudah puas?""Begini baru benar. Tetangga kita saja minta resep dariku. Kamu seharusnya senang karena aku mau masak setiap hari untukmu.""Ya, ya. Aku senang kok. Makan, makan.""Kamu kedengarannya nggak ikhlas sekali. Coba kamu tanya saja Nadine. Pasti dia bilang masakanku enak."Nadine tersenyum melihat ibu dan ayahnya berdebat. Dia memasukkan daging ikan ke mulutnya. Rasanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25

Bab terbaru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 330

    Karen yang begitu galak tidak mungkin menerima kerugian seperti itu. Hari itu juga, dia langsung pergi ke kantor agen properti itu, menuntut agar agen muda itu keluar.Namun, penanggung jawab memberitahukan bahwa agen itu sudah mengundurkan diri tiga hari yang lalu.Karena tidak punya cara lain, Karen datang ke kantor dan membuat keributan setiap hari, bahkan mengajak kerabat dan teman-temannya membawa spanduk di luar. Dengar-dengar, kejadian ini sangat heboh.Manajer tidak bisa berbuat apa-apa, jadi akhirnya memberi tahu Karen alamat tempat tinggal Devin. Karen mengikuti petunjuk itu dan datang ke rumahnya.Namun, Devin sama sekali tidak merasa bersalah dan berkata dengan percaya diri, "Ngapain kamu ribut? Lagian, rumahmu sudah kubeli. Uangnya sudah kubayar dan sekarang namaku yang tertera di sertifikat kepemilikan. Ribut juga nggak ada gunanya."Karen duduk di depan pintu rumahnya dan menangis kencang, menggunakan semua trik yang dia kuasai.Devin juga orang yang keras kepala. Ketika

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 329

    Nadine lantas mengangkat ujung terusannya dan lebih berhati-hati kali ini.Orang-orang tidak menganggap serius insiden kecil tadi. Perhatian mereka lebih terfokus pada Nadine terluka atau tidak.Calvin langsung mengulurkan tangannya. "Nadine, kupinjamkan tanganku. Ada ototnya lho! Aku jamin kamu nggak akan jatuh."Hanya Olive yang memandang pinggang Nadine, seolah-olah ingin menembusnya dengan tatapannya.Saat makan, Wilfred memperhatikan bahwa Olive hanya makan sedikit. Dia khawatir Olive merasa tidak enak badan, jadi bertanya, "Kenapa hari ini makan sedikit sekali? Maagmu kambuh lagi?"Olive sering melewatkan waktu makan dan Wilfred sudah terbiasa mengingatkannya."Makanan hari ini nggak pedas atau berminyak kok. Bagus untuk pencernaan. Nah, ini makanan favoritmu ....""Bisa diam nggak sih?" Olive mendorong tangan Wilfred. "Aku cuma nggak mau makan saja. Kenapa kamu cerewet sekali? Apa aku nggak boleh memutuskan sendiri mau makan atau nggak?"Tangan Wilfred yang sedang mengambil maka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 328

    "Duduklah. Jangan terlalu sungkan, aku nggak terbiasa," ucap Arnold.Nadine pun tertawa dan akhirnya duduk.Arnold berkata, "Aku suka masakanmu, traktiranmu ini adalah ucapan terima kasih terbaik."Setelah itu, Arnold mengangkat mangkuk sup dan membenturkannya dengan ringan ke mangkuk Nadine.Kemudian, Arnold mengambil sepotong sayap ayam yang digoreng hingga keemasan. Kulitnya renyah dengan tepi yang sedikit terbakar dan bagian dalamnya yang berair. Perpaduan ini begitu seimbang dan rasanya sangat kaya."Di luar sana, belum tentu ada sayap ayam seenak ini."Nadine tertawa karena merasa lucu. "Kalau begitu, kamu habiskan saja semua sayap ayamnya."Arnold mengangkat alis dan senyumannya semakin lebar. "Bukan masalah."Makan siang selesai. Sekarang sudah pukul 2 siang. Mereka sama-sama membereskan dapur dan keluar.Arnold akan pergi ke laboratorium, sementara Nadine pergi ke perpustakaan. Karena sejalan, mereka pun berangkat bersama.Sesampainya di persimpangan jalan, Arnold berbelok ke

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 327

    Nadine tertawa sambil bercanda, "Jangan, jangan. Masa tamu disuruh kerja?""Tamu bilang dia sangat senang bisa membantu."Berkat bantuan Arnold, pekerjaan menjadi lebih cepat selesai.Setelah semua beres, Nadine mengangkat ikan kakap dari air jahe daun bawang, lalu meletakkannya di piring dan mengeringkannya dengan tisu dapur. Kemudian, dia mengoleskan minyak goreng di permukaannya untuk mengunci kesegaran.Pekerjaan Arnold sudah beres Dia hanya bisa berdiri di samping dan menonton. "Perlu bantuan?""Bisa tolong ambilkan kukusan di atas sana?""Oke."Arnold bertubuh tinggi, jadi bisa meraihnya dengan mudah. Hanya saja, kukusan digantung agak tinggi tepat di atas kepala Nadine. Artinya, jika Arnold ingin mengambilnya, dia harus berdiri di belakang Nadine.Begitu Arnold menjulurkan tangan, dia merasa dirinya seperti memeluk Nadine. Untungnya, prosesnya sangat cepat sehingga tidak ada rasa canggung meskipun jarak mereka sangat dekat."Kemarikan kukusannya." Nadine mengulurkan tangannya.A

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 326

    Nadine yang sekarang sangat tenang, tidak seperti saat baru-baru putus. Dulu dia sering teringat pada Reagan dan mudah terbawa emosi olehnya.Waktu adalah obat yang ampuh. Luka yang dalam sekalipun bisa sembuh. Kini, Nadine sudah melepaskan semuanya.Seiring berjalannya waktu, rasa sakit yang disebabkan oleh Reagan pun perlahan-lahan memudar hingga akhirnya terlupakan."Ada urusan apa?" tanya Nadine."Apa kita bisa ngobrol di tempat lain?""Aku rasa nggak ada yang perlu dibicarakan di antara kita.""Nad ....""Apa yang kubilang salah?"Reagan merasa agak frustrasi. Dia melirik Arnold. Orang-orang yang peka pasti tahu mereka harus menjauh untuk sekarang. Namun, Arnold tetap diam di tempatnya tanpa peduli dengan tatapan Reagan yang memberinya isyarat.Mengingat Reagan yang selalu berbuat nekat, Nadine sama sekali tidak berani berduaan dengannya."Kalau nggak ada yang penting, kami pergi dulu," ucap Nadine menatap Arnold. Arnold mengangguk ringan."Kalian berdua? Lalu gimana denganku?" Wa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 325

    Keesokan paginya, Nadine keluar untuk jogging pagi. Setelah punya lebih banyak waktu luang, dia kembali pada kebiasaan lari pagi. Setiap kali selesai lari dan mandi, dia merasa segar dan bertenaga sepanjang hari."Pagi, Pak Arnold.""Pagi."Arnold baru saja selesai berlari dan bersiap pulang. Namun, melihat Nadine, dia berbalik arah. "Ayo, kutemani kamu lari sebentar.""Nggak mengganggu jadwalmu di laboratorium?""Proyek baru sekarang ditangani sama Calvin, jadi aku nggak terlalu sibuk belakangan ini.""Wah, Pak Calvin pasti punya banyak keluhan," canda Nadine."Keluhan nggak akan berguna, tetap saja dia harus bekerja," jawab Arnold dengan wajah serius. Kalau Calvin mendengar itu, dia mungkin akan langsung frustasi.Keduanya berlari mengelilingi taman dua putaran. Ketika Nadine mulai terlihat kelelahan, Arnold menyadari hal itu."Atur napas, perhatikan ritme. Ikuti aku ... tarik, hembus, tarik, hembus ...."Nadine mengikuti instruksinya dan merasa lebih baik. "Wah, jadi lebih ringan!"

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 324

    "Astaga!" Kelly langsung menepis tangan Teddy dari pundaknya, berdiri tegak, sambil diam-diam bersyukur karena sudah membuang puntung rokok lebih awal.Nadine butuh usaha besar untuk menutup mulutnya yang ternganga. "Ehm .... Kel, kamu lupa tasmu tadi."Dia sebenarnya cuma mau mengembalikan tas, tapi malah menyaksikan apa ini? Kelly terlihat bersandar mesra dengan seorang pria? Punggung pria itu ... kenapa rasanya tidak asing?Saat keduanya berbalik, teka-teki itu terjawab.Itu Teddy?!Jadi ... ini yang disebut Kelly sebagai "mitra kerja samanya"?Kelly berjalan mendekat dan mengambil tas dari tangan Nadine. "Makasih ya, Nadine! Malam-malam begini masih repot-repot ngantarin tasku. Cepat naik ke atas, sudah malam, bahaya di luar. Aku tunggu di sini sampai kamu di balkon, ya. Kalau sudah sampai, lambaikan tangan biar aku yakin.""Oke."Nadine berbalik dan pulang ke apartemennya. Dia tahu betul siapa Kelly. Meskipun temannya terlihat santai dan tanpa beban, dia selalu punya rencana matan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 323

    "Kalau nggak mau nunggu, ya pergi saja. Siapa juga yang mau ketemu kamu?" Kelly mendengus sambil memutar bola matanya. "Lihat sikapmu itu. Kamu yang butuh bantuan, 'kan?"Teddy menarik napas dalam-dalam, menahan diri. Wanita ini bisa bela diri. Kalau dia sampai membuat wanita ini marah, yang rugi adalah dirinya sendiri."Jangan marah dong," Teddy langsung mengganti wajahnya dengan senyuman, "Aku sudah bilang ini kasus darurat. Kamu santai begini, gimana aku nggak curiga?""Ada apa, langsung bilang." Kelly melirik ke dalam mobilnya. "Eh, itu ... ada rokok nggak?""Buat apa?""Kasih aku satu."Teddy terdiam. Dengan pasrah, dia kembali ke mobil, mengambil rokok dan korek api, lalu menyerahkannya. Namun, Kelly tidak langsung menerima. Dia menyilangkan tangan di depan dada dan menatapnya dengan senyum mengejek."Oke," Teddy mengangguk dan memasang ekspresi sabar. "Aku ini bukan cari pacar, aku malah cari majikan." Dia lalu menyalakan rokok untuk Kelly.Ini pertama kalinya Teddy menyalakan r

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 322

    "Di mana kamu? Kenapa selama beberapa hari ini teleponku nggak kamu angkat?! Apa sekarang kamu bahkan nggak peduli lagi sama ibumu?"Tiga pertanyaan berturut-turut. Nada bicaranya semakin tajam di setiap kalimat.Reagan menjawab dengan tenang, "Aku lagi dinas. Sibuk, jadi nggak sempat angkat telepon.""Kamu sekarang juga harus pulang! Sekarang! Kalau kamu nggak pulang, jangan pernah anggap aku sebagai ibumu lagi!"Mendengar nada bicara ibunya yang tidak seperti biasanya, Reagan tahu ada sesuatu yang tidak beres. Tanpa banyak bertanya, dia menutup telepon dan langsung menuju rumah lama keluarganya.Begitu sampai di depan pintu, dia mendengar suara pecahan vas bunga. Reagan berhenti sejenak, lalu masuk ke dalam rumah. "Ibu, aku sudah pulang."Mendengar suaranya, Rebecca muncul dari dalam. Tanpa menunggu, dia langsung memarahi Reagan habis-habisan."Orang macam apa yang kamu pilih?! Kalau Eva itu memang murahan, aku masih bisa terima, tapi keluarganya juga seperti preman pasar! Terutama i

DMCA.com Protection Status