Share

Pernikahan yang Dipercepat

Perempuan itu semakin mendekat, berjalan perlahan dengan wajah bengis. Sementara Dika kini mencekal tanganku. Menahan agar tak ada ronta dan pergerakan yang bisa membuat aku lari.

"Tolong, Dika. Please, nggak gini caranya. Lepasin aku!"

Dika tak bersuara, sedangkan jarak Sinta sudah tinggal setengah meter dariku. Tiba-tiba ia mengangkat pisau itu tinggi sekali, lalu menikamkannya ke dadaku.

"Tidaaak!"

"Ta, Arta! Arta! Kamu kenapa?"

Seseorang menepuk pipiku. Segera aku membuka mata. Peluh membanjiri seluruh wajah dan tubuh.

"Ibu?"

Lalu, tadi itu apa? Evan yang pergi, ancaman dari Dika, dan Sinta dengan pisaunya. Semua terlihat nyata dan mengerikan, tapi kini hanya ada Ibu di depanku. Ia sudah rapi dengan mukena biru toska, menatapku dipenuhi kecemasan.

"Kamu mimpi buruk?"

Jadi, itu semua mimpi? Apa maknanya jika mimpi itu begitu jelas seperti benar-benar terjadi?

Aku bangkit dari tidur. Ibu bergeser dan memberiku ruang agar lebih mudah untuk duduk. Menatap wajahnya yang tenang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status