Share

Malam Pertama

"Dia bahkan bikin stress dokter dan perawat yang ngobatin. Lukanya sendiri belum ditangani, tapi dia mau lihat kondisi lu terus, Ta. Khawatir banget dia sampai pucat mukanya."

Benarkah Evan sangat cemas? Benarkah ia takut kehilangan aku? Tiba-tiba aku teringat Niar.

"Oh, sampai lupa. Niar, kenalin ini, Bima. Kalian dah pernah ketemu, 'kan? Bima, ini Niar, sahabatku sejak SMA."

"Niar."

"Bima."

Mereka saling berjabatan tangan yang menurutku agak lebih lama dari umumnya.

"Lalu, perkembangan penyelidikan kamu gimana, Bim? Evan bilang kecelakaan itu memang disengaja."

Bima menarik napas berat. Ia mendekat ke arah tempat tidurku, lalu bicara lirih.

"Bukti-bukti menuju pada satu orang, tapi Evan belum memutuskan."

"Siapa?"

"Kamu jangan kaget, ya?"

Aku mengangguk dengan keyakinan penuh.

"Dika. Mantan kamu."

Aku menutup mulut dengan tangan kanan yang tidak terluka. Sungguh berita ini sangat buruk. Aku tak habis pikir, bagaimana Dika sependek itu pikirannya. Mencelakai Evan, artinya juga mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status