Share

Gugurkan Bayi Itu

Kembali air mata berjatuhan. Membayangkan anak dalam perutku lahir tanpa diinginkan ayahnya, membuatku merutuki diri sendiri. Andai obat pencegah kehamilan itu aku minum, pasti tak akan seperti ini jadinya.

Aku menggeleng perlahan. Tidak. Semuanya sudah takdir. Aku tak boleh berandai-andai. Jika Evan tidak menginginkannya, maka aku yang akan menjaga dan merawat bayi ini sendiri. Tak akan kubiarkan siapa pun menganggu anak ini.

Tak terasa tiga puluh menit kulalui dalam lamunan dan air mata. Hingga Evan kembali masuk ke ruangan ini, jejak air mata itu belum berhenti. Ia masuk, lalu memberikan kode agar si perawat keluar.

“Pilmu?” dia menggertak sambil mengeluarkan lempeng obat itu.

Oh, tidak. Bagaimana mungkin ia bisa menemukannya? Aku sudah menyembunyikan itu di antara lipatan pakaian dalam. Salahku juga kenapa tak langsung membuang semuanya saja.

“Jelaskan padaku, Ta. Apa maksudnya ini? Kalau kamu melupakannya, tentu hanya be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status