Share

Bayi yang Tidak Diinginkan

"Lu mau gue tinggal sebulan ngurusin kantor ini sendiri?"

"Enak aja!"

"Nah, 'kan. Sekarang bilang, ngapain lu tiba-tiba masuk ke sini? Nanyain oleh-oleh, 'kan?"

Niar tergelak. Ia menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Tahu aja si bos."

"Dah keliatan dari wajah lu yang mupeng."

Niar kembali terpingkal.

"Tuh, yang tas ungu," ujarku sambil menunjuk sebuah kantong kertas besar.

"Ini buat gue semua?"

Aku mengangguk. Niar langsung bangkit dan berjalan ke arahku.

"Makasih Arta cantik yang nggak pernah lupain asisten tersayangnya ini."

"Gombal."

"Sesekali lu perlu digombalin emang, Ta."

Kucubit lengannya kecil. Ia menjerit sambil tertawa.

"Amit-amit, dah. Cubitan lu pedes banget. Semoga Evan tahan."

"Udah berkali-kali dia jadi korban, kok."

Kami tertawa bersama, lalu berhenti karena tiba-tiba pintu terbuka. Aku dan Niar terpana melihat sosok yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status