Share

204. Menjadi orang ke tiga

“Kamu kenapa lagi Dek?” tanya Adam langsung menyambut kedatangan adik kesayangannya. Dia memencet hidung Selina dengan usil, membuatnya kesulitan bernafas. Selina langsung kesal dan menepis tangan sang kakak.

“Sakit tahu!” ucap Selina dengan memajukan bibirnya manja. Hidungnya sampai memerah karena tingkah sang kakak. Jika dia berada di sekolah dan bersama para anak didiknya maka dia selalu tampak bijak dan dewasa. Berbeda saat dia berada di tengah keluarganya, dia terkadang terlihat sangat manja karena begitu dilimpahi kasih sayang luar biasa dari seluruh anggota keluarga.

“Sudah, jangan usil!” seru Ummi Sarah langsung mengusap pucuk kepala Adam. Dia senang sekali Adam sudah seperti Adam yang sesungguhnya. Dia sudah bisa diajak ngobrol lagi tak seperti saat dia kehilangan Anisa, dia tampak sangat sedih dan melankolis.

“Kok bisa sampe salah minum obat sih? Gimana ceritanya Ummi?” kata Adam terkekeh pelan. Lantas dia duduk di sofa dengan sedikit kasar hingga terdengar suara dari balik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status