Share

142. Permohonan Selina

Mahendra dengan setia menunggu kabar perkembangan mengenai pencarian Selina. Ia berbincang sebentar dengan Fadel yang terus menatapnya intens. Fadel, Hawa dan Mahendra memilih pergi ke cafe yang berlokasi tidak jauh dari kantor polisi untuk makan siang. Sementara itu Ustaz Bashor, Ummi Sarah, Adam dan para guru masih di kantor polisi.

“Sorry, aku lagi gaslaw, eh, galau, jadi aku gak angkat telepon siapapun termasuk Abangku yang paling ganteng,” ucap Mahendra yang merasa peka dengan cara menatap Fadel yang penuh telisik padanya.

“Emang belum beres masalahmu?” jawab Fadel dengan sebuah pertanyaan tentang masalah pencemaran nama baik yang menimpa Mahendra.

Mahendra terdiam dan seketika pikirannya berkelana. Tiba-tiba ia jadi teringat Alana, istri kecilnya yang ia anggap keponakannya.

“Um, udah beres. Ada masalah lain aja sih,” jawab Mahendra sedikit tergeragap. Ia membuang tatapannya pada jendela yang berada di sampingnya. Ia tak pandai berdusta maka seandainya ia berdusta pasti ketah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status