Share

143. Berusaha melarikan diri (1)

Lelaki itu menoleh ke belakang sekilas.

“Maaf, tidak bisa! Bosku pasti akan menyakiti keluargaku. Tuan Lucas bukan penjahat biasa. Saya di sini karena terlilit hutang. Mbak hanya diam dan menurut saja padanya,” ucap lelaki itu yang memang masih memiliki nurani. Terbukti ia masih bersedia diajak bicara olehnya.

Terlihat Selina cemberut tetapi senang juga sebab lelaki itu merespon perkataannya.

“Mbak, sekarang makan dulu saja! Saya suapin Mbak. Saya tahu Mbak sudah bangun dari tadi. Bahkan saat Tuan Lucas mendatangi kamar ini dan menaiki ranjang. Beruntung, Mbak masih selamat sebab ada yang menelepon Tuan Lucas,” katanya setengah berbisik.

“Baiklah jika Bapak tidak bersedia menolongku. Tapi tunjukan saja jalan keluar dari sini. Bahkan aku tidak tahu di mana aku sekarang. Aku akan berlari dari tempat terkutuk ini sendiri jadi aku tidak akan mengandalkan Bapak sebab memang bisa jadi Lucas menyakiti keluarga Bapak,” sahut Selina dengan gemetar.

“Dengarlah! Saat ini Mbak ada di Batam, Panta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status