Beranda / Thriller / TUKANG SOL SEPATU / Bab 17 Pertarungan Tak Terelakkan

Share

Bab 17 Pertarungan Tak Terelakkan

Penulis: tedi sugiri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-16 12:42:23

Alex kembali berbicara kepada Zaki, mencoba meyakinkannya untuk bergabung dengan Harimau Terbang. "Zaki, dengan kemampuan dan keahlianmu, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika kamu menjadi bagian dari Harimau Terbang. Kami bisa memberikanmu segala yang kamu inginkan. Bergabunglah dengan kami untuk menguasai semua bisnis, sesuai perintah dari atasan kita."

Lalu Zaki bertanya kepada alex. "kalau saya menolak bagaimana alex?"

Alex menjawab dengan tegas, "Kalau kamu menolak, berarti saya akan kembali ke rencana awal, yang mana saya harus mengeksekusi kamu sesuai perintah atasan."

Disini Zaki tetap tenang dan dingin, lalu saat itu Zaki mendapatkan sebuah ide untuk mengatasi situasi tersebut.

Zaki tetap tenang dan dingin. "Saya bersedia bergabung dengan gang Harimau Terbang, tapi dengan satu syarat," ujarnya tegas.

Alex memandang Zaki dengan penuh penasaran. "Apa syaratnya?" tanyanya.

Zaki menjelaskan, "Kamu harus bisa mengalahkan saya dalam pertarungan satu lawan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 18 Keberanian dan Intrik

    Sementara itu, di ruang perawatan yang aman, Alex menderita dalam keadaan terluka parah. Meskipun dikelilingi oleh kedua anak buahnya yang terbaik, teriakan kesakitan terus menerus terdengar di ruangan itu."Argghh! Lebih hati-hati, sialan!" desah Alex ketika mereka mencoba membersihkan dan menjahit luka-lukanya.Anak buah terbaiknya, dengan cermat dan teliti, berusaha meredakan rasa sakit Alex sambil memberikan obat dan menjahit lukanya. Namun, raut wajah Alex masih mencerminkan rasa kesakitan yang mendalam.Disini alex masih merasa cemas tentang anak buah yang lainnya, yang sedang bertarung dengan Zaki.Dengan suara lirih namun penuh keyakinan, anak buah terbaik Alex mencoba menenangkan kecemasan bosnya, "Jangan khawatir, tuan. Zaki mungkin tangguh, tapi dia tak mungkin menghadapi puluhan anggota kita bersenjata lengkap. Saya yakin dia sudah mati sekarang."Meskipun demikian, Alex masih merasa gelisah. Raut wajahnya mencerminkan ketegangan dan kekhawatiran yang mendalam, karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 19 Intrik: Harimau Terbang vs. Gang Gelang Hitam

    Di markas harimau terbang, terlihat alex dan kedua anak buahnya sedang berbincang bincang. "kapan kita akan mulai bertindak bos?" Ucap anak buah alex dengan serius. Alex menghela napas dalam-dalam, wajahnya penuh dengan ketegangan. "Kita harus berhati-hati dengan Zaki. Dia bukan lawan yang bisa dianggap enteng. Meskipun terluka, dia tetap berbahaya. Kita harus menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan efisien."Anak buahnya mengangguk, mengerti betul bahaya yang mengintai dari Zaki. "Jadi, apa rencana selanjutnya, bos?"Alex menatap kedua anak buahnya dengan serius. "Kita harus menyingkirkan Zaki, satu-satunya cara untuk memastikan keselamatan kita dan kelangsungan operasi kita. Kita harus menemukan dia, dan mengakhiri segala ancaman yang dia bawa."Anak buahnya menatap Alex dengan penuh tekad. "Saya siap, bos. Kami akan menemukan Zaki, dan mengakhiri segala masalah ini sekali dan untuk semua." alex berkata kepada kedua anak buahnya. "kalian tidak akan mampu menghadapi Zaki, bila

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 20 Konfrontasi Gelap: Perang Melawan Harimau Terbang

    Lalu di rumah sakit lain, danil sudah sedikit membaik kakinya karena luka tembak. Danil menggumam dalam hati, penasaran. tentang nasib Zaki. "Aku harus segera hubungi Alex, saya perlu tahu apa yang terjadi." Danil mengeluarkan ponselnya dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang memperhatikannya, lalu dengan cepat mencari kontak Alex dan menekan tombol panggil. Setelah beberapa kali deringan, akhirnya sambungan terjadi. Danil menggigit bibirnya saat menekan nomor Alex di ponselnya. Begitu sambungan terhubung, tanpa menunggu lama, dia langsung berkata dengan nada percaya diri, "Bos, Alex pasti sudah tak ada sekarang. Tak ada penghalang lagi." Alex menjawab dengan nada serius, "Situasinya semakin rumit, Danil. Markas kita sudah porak-poranda, dan dia telah membunuh banyak anak buah saya. Saya dan dua anak buah terbaik saya yang tersisa. Saya terluka, tapi sudah diobati. Mengenai Zaki, setelah membantai anak buah saya, dia tidak melanjutkan untuk memburu saya. Sepertinya dia terluka

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 21 Pertarungan Terakhir: Dilema dan Keputusan Zaki

    Dalam kekacauan yang melanda ruangan, Roni merasa tertekan oleh serangan bertubi-tubi dari Alex dan kedua anak buahnya. Mereka berdua terus bergerak dengan lincah, membuat sulit bagi Roni untuk menemukan celah untuk melakukan serangan balik.Sementara itu, Zaki tetap tenang di balik perlindungan pilar beton. Dengan penuh perhitungan, dia mengamati gerakan lawan dan mencari kesempatan untuk bertindak. Meskipun situasinya sulit, Zaki tetap fokus pada tujuan utamanya: membunuh alex dan semuanya tanpa ampun.Di tengah gemuruh tembakan, Roni sesekali melihat Zaki yang terlihat tenang tanpa tekanan sedikitpun. Roni merasa harus menemukan cara untuk mengatasi keadaan yang semakin sulit. Roni tahu bahwa mereka harus bertindak cepat dan cerdas jika ingin keluar dari situasi ini dengan selamat dan berhasil menangkap Alex dan anak buahnya. Dalam keadaan yang kritis, Zaki meminta perlindungan dari Roni, menunjukkan kepercayaannya padanya. Roni, meski terkejut dengan permintaan itu, segera mengara

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-20
  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 22 Kepemimpinan Zaki dalam Dunia Kriminal

    Namun setelah zaki sampai di lokasi kilauan cahaya, Zaki tidak menemukan apapun, bahkan tanda tanda sedikitpun. Dalam kebingungannya, Zaki merenung sejenak, mencoba mengumpulkan pikirannya yang terburu-buru. Dia menyadari bahwa penembakan itu terjadi dengan sangat cepat dan mungkin dari jarak jauh. Mungkin penembaknya sudah menjauh atau bahkan bersembunyi di tempat yang sulit dijangkau.Tanpa ragu, Zaki mengambil keputusan untuk kembali ke markas dan mencari tahu lebih lanjut tentang si penembak misterius ini. Dia tahu bahwa waktu adalah kunci dalam menyelesaikan misteri ini, dan dia tidak akan berhenti sampai menemukan jawaban yang dia cari. Dengan hati yang terbakar oleh kekesalannya dan rasa penasaran yang membara, Zaki memasuki wilayah markas tersembunyi Gang Gelang Hitam. Langkahnya mantap, meskipun dalam hatinya terus berputar pertanyaan tentang siapa yang menembak istri dan anaknya Alex.Saat memasuki markas, suasana sepi dan tegang menyambutnya. Zaki bergerak dengan hati-ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 23 (Area XXX) Kisah Cinta dan Kegelapan

    Lalu suatu hari, terlihat roni berpakaian lengkap datang ke markas gang gelang hitam. Saat melihat seorang polisi datang ke markas Gang Gelang Hitam, para anak buah Zaki langsung bersiap dengan senjata mereka, siap menghadapi ancaman apapun. Salah satu anak buah Zaki segera melapor kepada Zaki tentang kehadiran polisi di gerbang markas.Anak buah Zaki yang melapor itu berkata dengan cemas, "Bos Zaki, ada seorang polisi di gerbang markas. Apa yang harus kita lakukan?"Zaki menatap dengan serius. "Biarkan dia masuk. Aku akan berbicara dengannya."Para anak buah agak terkejut dengan keputusan Zaki, tapi mereka mengikuti perintahnya dengan setia. Polisi itu kemudian diizinkan masuk ke dalam markas. Setelah masuk, Zaki memberi salam kepada Roni dan mempersilahkan dia untuk duduk. "Silakan duduk, Pak Roni," ucap Zaki dengan tenang. Lalu roni berkata. "Sekarang sudah menjadi bos kamu Zaki! Hebat, baguslah! " Zaki berkata dengan nada penasaran, "Ada keperluan apa kamu datang ke sini, dan b

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 24 Pertarungan Melawan Kekuasaan dan Cinta yang Menguatkan

    Lalu di keesokan harinya, ketika zaki dan Ririn sedang tidur, mereka terbangun dengan suara telepon milik zaki yang berdering. Zaki: *mengambil teleponnya* "Halo?"Roni: "Zaki, ini Roni. Ada urusan yang perlu kita bicarakan."Zaki: *sedikit terkejut* "Ada apa, Roni?"Roni: "Aku ingin tahu keberadaanmu. Dimana kamu sekarang?"Zaki: *memikirkan jawaban* "Saat ini aku sedang ada urusan di luar kota. Ada yang bisa aku bantu?"Roni: "Baiklah, kalau begitu. Nanti aku hubungi kamu lagi." Lalu Ririn merasa penasaran. "siapa yang menelepon Zaki?" Zaki menjawab. "barusan roni yang menelepon may, dia temanku di kepolisian." Ririn: "Temanmu dari kepolisian? Ada apa dia menelponmu?"Zaki: "Dia mungkin ada urusan yang ingin dibicarakan. Tidak perlu dikhawatirkan."Ririn: *mengangguk* "Baiklah, asalkan tidak ada masalah."Zaki: *memeluk Ririn* "Tenang saja, semuanya baik-baik saja. Sekarang kita kembali tidur."Ririn: *tersenyum* "Ya, baiklah. Aku merasa aman jika kamu di sini." Di tempat lain d

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 25 Konspirasi dan Pengorbanan dalam Dunia Gelap

    Lalu di tempat lain dalam kondisi terkunci di bawah tanah, Roni melihat dengan penuh ketidakberdayaan dan kekesalan. Meskipun tubuhnya terluka dan lelah, matanya masih tajam memperhatikan setiap gerak para anak buah Jenderal Wiratama yang mengerikan, yang dipimpin oleh Hidra. Terpisah dari dunia luar, Roni hanya bisa merenungkan nasibnya sambil mengamati kejahatan yang terus terjadi di luar sana, tanpa bisa berbuat banyak. Lalu saat itu roni di dalam sel tahanan, melihat hidra. Saat itu roni langsung berkata kepada hidra. "hei hidra, kenapa kamu ketika Zaki menelepon tidak berani mengangkat? Apakah kamu takut terhadap kehebatan Zaki?" mendengar itu, hidra langsung mengalihkan pandangannya kepada roni dengan tajam. "Jangan bicara sembarangan kamu roni! Saya tidak takut dengan siapapun. Saya sudah terlatih dengan kekerasan, dan saya tidak takut mati. Jendral wiratama mempunyai maksud lain terhadap Zaki, maka jendral wiratama, menginginkan Zaki untuk hidup." Roni menatap tajam Hidra, ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24

Bab terbaru

  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 82 Warisan Kakek Zaki: Cahaya Perjuangan dan Kebajikan

    Lalu dikeesokan harinya, Maya kembali ke rumah sakit, namun kali ini maya bersama anaknya indri, dan kakek roni juga dicki. Saat itu di rumah sakit kakek zaki dengan kondisi lemah tapi sudah sadar.Maya memasuki ruangan perawatan bersama Indri, Kakek Roni, dan Dicki. Mereka melihat Kakek Zaki terbaring di tempat tidur, wajahnya pucat dan tubuhnya lemah. Meskipun begitu, matanya bersinar ketika melihat mereka semua masuk.Indri berlari mendekati tempat tidur Kakek Zaki dengan mata berkaca-kaca, mencium tangannya lembut. Kakek Zaki tersenyum lemah dan meraih tangannya dengan lembut. Kakek Roni dan Dicki juga mendekat dengan penuh kekhawatiran.Maya berdiri di samping tempat tidur, mencoba menahan air matanya. Dia menatap Kakek Zaki dengan penuh kasih sayang dan kekhawatiran. Hatinya terasa berat melihat keadaan Kakek Zaki yang lemah seperti itu.Kakek Zaki tersenyum tipis melihat mereka semua berkumpul di sekitarnya. Dia mencoba memberi mereka senyuman yang kuat, meskipun tubuhnya teras

  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 81 Perjuangan Melawan Teror dan Pemulihan yang Penuh Semangat

    Dalam sekejap, hutan menjadi sorotan api dan suara peluru yang membahana. Kakek Zaki dan timnya segera mengambil posisi perlindungan, membalas tembakan dengan sigap. Meskipun mereka terluka, tekad untuk menangkap Cakra tidak pernah padam.Dalam kekacauan pertempuran, kakek Zaki melihat sebuah gerakan di semak-semak di seberangnya. Tanpa ragu, ia mengambil sikap serangan, berlari maju dengan samurainya yang siap menyerang. Namun, Cakra dan anak buahnya sudah melarikan diri, meninggalkan jejak-jejak perlawanan mereka.Saat asap mereda dan suara senjata reda, kakek Zaki dan timnya mengecek keadaan. Beberapa anggota terluka, tapi semuanya masih bisa berdiri tegak. Mereka mengetahui bahwa pertempuran belum berakhir, dan Cakra pasti akan kembali dengan rencana baru.Dengan hati yang penuh dengan tekad dan keberanian, kakek Zaki memimpin timnya melanjutkan pengejaran mereka melalui hutan yang gelap. Mereka tahu bahwa mereka harus bertindak cepat sebelum Cakra melancarkan serangan lainnya. Pe

  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 80 Perburuan kakek Zaki melawan Cakra

    Ketika kakek zaki mulai menemukan jejak cakra, tiba tiba kakek zaki mendapat telepon dari kakek roni menanyakan keberadaan kakek zaki, dan menyampaikan bahwa indri telah disandera oleh cakra.Kakek Zaki merasakan kejutan dan kecemasan merayapi dirinya saat mendengar kabar tersebut. Dalam sekejap, prioritasnya beralih dari mengejar Cakra menjadi menyelamatkan Indri. Tanpa ragu, dia meminta Kakek Roni untuk memberikan detail lokasi dan kondisi terbaru Indri.Namun disini kakek roni menyampaikan bahwa dirinya tidak mengetahui lokasi cakra sekarang, dan cakra meminta langsung berbicara dengan kakek zaki lewat telepon.Kakek Zaki merasa tegang saat mendengar permintaan tersebut, tetapi dia tetap tenang dan siap untuk berbicara dengan Cakra. Dia menerima panggilan telepon dengan hati-hati, siap menghadapi apa pun yang akan diungkapkan oleh musuh bebuyutannya.Kakek Zaki merasa perasaan campur aduk antara ketakutan akan keselamatan Indri dan amarahnya terhadap Cakra yang telah menyandera cuc

  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 79 Penyamaran Canggih dan Penentangan Tidak Kenal Takut

    Saat itu akhirnya, dengan langkah tegap dan tekad yang kuat, Kakek Zaki meninggalkan rumah sakit untuk memulai pencarian yang berbahaya dan penuh dengan ketidakpastian. Meskipun cakra telah mengubah wujudnya menjadi seorang kakek-kakek yang tak dikenal, dan keberadaannya masih menjadi misteri, Kakek Zaki bertekad untuk menemukannya dengan segala cara.Diperkuat oleh kemarahan yang meluap-luap dan kebrutalannya yang legendaris, Kakek Zaki siap menghadapi bahaya dan menghadapinya dengan keahliannya. Dia tidak akan mengenal takut dan tidak akan berhenti sebelum dia menemukan dan menuntut balas atas kejahatan yang dilakukan oleh cakra.Dengan setiap langkah yang diambilnya, Kakek Zaki membayangkan wajah-wajah yang telah merenggut segalanya darinya, dan api kemarahannya semakin berkobar di dalam dirinya. Hatinya dipenuhi oleh tekad yang tak tergoyahkan untuk menyelamatkan Maya, membalas dendam atas kematian keluarganya, dan menghentikan keganasan cakra sekali dan untuk selamanya.Dalam per

  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 78 Perjuangan Kakek Zaki untuk Keadilan dan Keselamatan

    Meskipun Kakek Zaki berhasil merebut senjata dari para penyerang, situasi di pasar tetap tegang dan berbahaya. Para pemuda, kakek-kakek, dan anak-anak tersebut masih terus melancarkan serangan, meskipun mereka tidak lagi memegang senjata. Mereka masih dipengaruhi oleh efek obat yang diberikan oleh tim Cakra, membuat mereka tidak bisa dihentikan begitu saja.Melihat situasi semakin tidak terkendali, para polisi yang bertugas segera mengambil tindakan. Dengan sigap, mereka menahan para penyerang yang masih berusaha menyerang, menggunakan keahlian dan keterampilan mereka untuk menahan mereka tanpa melukai lebih banyak orang.Dalam sekejap, para penyerang yang masih terpengaruh oleh obat tersebut berhasil ditangkap dan dibawa ke tempat yang aman. Meskipun situasi menjadi tegang, para polisi bertindak dengan profesionalisme dan keberanian untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan sebaik mungkin, sambil tetap memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat.Kakek Zaki, meskipun lega meli

  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 77 Pertempuran Melawan Kekacauan

    Dengan tekad yang kuat dan niat yang gelap, Cakra dan timnya memasuki daerah pasar, tempat yang menjadi target utama mereka untuk melancarkan balas dendam terhadap Kakek Zaki. Mereka telah merencanakan setiap langkah dengan cermat, siap untuk menyebarkan kekacauan dan ketakutan di tengah-tengah masyarakat.Dengan mengenakan penampilan kakek-kakek yang ramah dan tidak mencurigakan, Cakra dan timnya mulai menjual makanan ringan mereka kepada pengunjung pasar yang ramai. Namun, di balik senyum mereka yang ramah, tersembunyi niat jahat untuk memanfaatkan orang-orang tersebut untuk mencapai tujuan mereka yang gelap.Mereka memilih sasaran mereka dengan hati-hati, mencari pemuda, kakek-kakek, dan bahkan anak-anak remaja yang rentan terhadap pengaruh mereka. Setiap kali ada yang tertarik dengan makanan mereka, Cakra dan timnya melihat kesempatan untuk memasukkan obat terlarang ke dalam makanan tersebut, merencanakan untuk mengendalikan korban mereka sesuai dengan kehendak mereka.Dengan seti

  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 76. Pertempuran Melawan Terorisme dan Manipulasi Cakra

    Meskipun pimpinan teroris tersebut tetap teguh dalam menutup informasinya, kakek Zaki tidak putus asa. Dia terus berusaha dengan keras mmenggunakan segala cara yang dia punya untuk menggali informasi yang dibutuhkan.Setiap pertanyaan diajukan dengan tekad dan keteguhan meskipun jawaban yang didapat tetap minim.Namun situasi semakin rumit ketika pimpinan teroris tersebut beberapa kali mencoba untuk melakukan bunuh diri. Dalam momen momen tersebut, kakek Zaki dengan cepat bereaksi, mencegahnya untuk melukai dirinya sendiri.Dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa, dia berhasil menghalangi upaya bunuh diri tersebut, menjaga agar pimpinan teroris itu tetap hidup."Dengarkanlah," ujar kakek Zaki dengan suara serius, "tidak ada jalan keluar bagi kita kecuali jika kamu mau bekerja sama. Kami tidak ingin melakukan kekerasan, tapi kami tidak akan ragu untuk melindungi masyarakat dari ancamanmu. Beri kami informasi yang kami butuhkan, dan mungkin ada kesempatan untukmu."Meskipun demik

  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 75 Kemenangan dalam Kegelapan

    Ketika pimpinan teroris menyadari tindakan Kakek Zaki yang mengalahkan para pengikutnya tanpa menimbulkan cedera serius, dia merasa terkejut dan kesal. Marahnya meluap-luap, membuatnya membabi buta, memborbardir ke segala arah tanpa memperhatikan apa pun, termasuk posisi Kakek Zaki.Namun, Kakek Zaki telah menggunakan keahliannya untuk menyembunyikan diri dengan sempurna di antara bayangan dan gelapnya ruang markas teroris. Dengan kecerdasan dan kewaspadaannya yang luar biasa, dia berhasil menghindari serangan-serangan yang membabi buta dari pimpinan teroris tersebut.Dalam kegelapan dan kekacauan yang melanda, Kakek Zaki tetap tenang dan waspada, mencari peluang yang tepat untuk bertindak dengan efektif. Dia tahu bahwa dia harus bertindak dengan cepat dan cerdas untuk melindungi dirinya sendiri dan mengalahkan pimpinan teroris tersebut.Sementara itu, di luar markas teroris, Kakek Roni, Dicki, dan pasukan polisi terus mengamati situasi dengan ketegangan yang memuncak, siap untuk bert

  • TUKANG SOL SEPATU    Bab 74 Tarian Kematian: Kakek Zaki Melawan Pengaruh Teroris

    Dengan keputusan yang telah diambil, kakek Zaki kembali menyelinap diantara para pasukan teoris seperti bayangan tak terlihat.Gerakannya yang cepat dan tidak terduga, membuat kebingungan diantara para teroris, yang tidak dapat mengidentifikasi dari mana serangan datang.Dengan keahlian yang tak tertandingi, kakek Zaki mulai melibas kembali beberapa teroris dengan samurainya. Setiap gerakan samurai yang dia lakukan dipenuhi dengan keindahan dan kekuatan, membuat musuh musuhnya terpesona dan takluk oleh kemampuannya yang luar biasa.Para teroris berusaha untuk menghadapi serangan kakek Zaki dengan membalasnya, tetapi usahanya sia sia.Kekuatan dan kecepatan kakek Zaki membuatnya menjadi lawan yang tidak terkalahkan dalam pertempuran ini.Dalam kekacauan dan kebingungan yang melanda markas teroris, kakek Zaki tetap tenang dan fokus, memamfaatkan setiap kesempatan untuk mengalahkan musuh musuhnya satu per satu. Dia bertekad untuk menyelesailan misinya dengan sekses, tidak peduli apapun r

DMCA.com Protection Status