Lalu di keesokan harinya, ketika zaki dan Ririn sedang tidur, mereka terbangun dengan suara telepon milik zaki yang berdering. Zaki: *mengambil teleponnya* "Halo?"Roni: "Zaki, ini Roni. Ada urusan yang perlu kita bicarakan."Zaki: *sedikit terkejut* "Ada apa, Roni?"Roni: "Aku ingin tahu keberadaanmu. Dimana kamu sekarang?"Zaki: *memikirkan jawaban* "Saat ini aku sedang ada urusan di luar kota. Ada yang bisa aku bantu?"Roni: "Baiklah, kalau begitu. Nanti aku hubungi kamu lagi." Lalu Ririn merasa penasaran. "siapa yang menelepon Zaki?" Zaki menjawab. "barusan roni yang menelepon may, dia temanku di kepolisian." Ririn: "Temanmu dari kepolisian? Ada apa dia menelponmu?"Zaki: "Dia mungkin ada urusan yang ingin dibicarakan. Tidak perlu dikhawatirkan."Ririn: *mengangguk* "Baiklah, asalkan tidak ada masalah."Zaki: *memeluk Ririn* "Tenang saja, semuanya baik-baik saja. Sekarang kita kembali tidur."Ririn: *tersenyum* "Ya, baiklah. Aku merasa aman jika kamu di sini." Di tempat lain d
Lalu di tempat lain dalam kondisi terkunci di bawah tanah, Roni melihat dengan penuh ketidakberdayaan dan kekesalan. Meskipun tubuhnya terluka dan lelah, matanya masih tajam memperhatikan setiap gerak para anak buah Jenderal Wiratama yang mengerikan, yang dipimpin oleh Hidra. Terpisah dari dunia luar, Roni hanya bisa merenungkan nasibnya sambil mengamati kejahatan yang terus terjadi di luar sana, tanpa bisa berbuat banyak. Lalu saat itu roni di dalam sel tahanan, melihat hidra. Saat itu roni langsung berkata kepada hidra. "hei hidra, kenapa kamu ketika Zaki menelepon tidak berani mengangkat? Apakah kamu takut terhadap kehebatan Zaki?" mendengar itu, hidra langsung mengalihkan pandangannya kepada roni dengan tajam. "Jangan bicara sembarangan kamu roni! Saya tidak takut dengan siapapun. Saya sudah terlatih dengan kekerasan, dan saya tidak takut mati. Jendral wiratama mempunyai maksud lain terhadap Zaki, maka jendral wiratama, menginginkan Zaki untuk hidup." Roni menatap tajam Hidra, ti
Lalu ketika Zaki sedang berada di rumahnya, Zaki berkata kepada istrinya. "Ririn, aku perlu pergi untuk beberapa hari. Ada bisnis penting yang harus aku jalankan di luar kota." Ririn: "Tentu, Zaki. Aku percaya padamu. Lakukan apa yang perlu kamu lakukan. Aku akan menunggumu di sini dengan doa dan harapan." Zaki: "Terima kasih, Maya. Aku akan segera kembali, jangan khawatir." Ririn: "Aku tahu kamu akan selalu melindungiku, Zaki. Aku mencintaimu." Zaki: "Aku juga mencintaimu, Ririn. Sampai jumpa nanti." Lalu Zaki akhirnya pergi, untuk melakukan penyelidikan atas apa yang telah terjadi, tapi sebelumnya Zaki akan pergi dulu ke markasnya gang gelang hitam, untuk memberikan informasi kepada seluruh anak buahnya. Zaki memasuki markas Gang Gelang Hitam dengan serius. Anak buahnya segera menghampirinya dengan wajah yang penuh perhatian.Zaki: "Saya perlu memberi tahu kalian tentang situasi yang serius. Beberapa dari kalian terbunuh secara misterius, dan Roni juga belum memberi kabar. Say
Lalu saat itu, tiba tiba suara telepon bergetar terdengar di saku celana orang yang sudah tidak sadarkan diri tersebut. Zaki langsung mengambil hp tersebut, dan Zaki melihat ada panggilan. Saat itu Zaki berfikir, ini pasti dari rekannya yang sedang melakukan pengawasan terhadap dirinya. Zaki mematikan suara telepon dan memperhatikan layar dengan hati-hati. Dia mencari tahu apakah ada pesan atau panggilan yang mengindikasikan identitas pengawasnya. Namun, setelah memeriksa dengan cepat, dia menyadari bahwa nomor itu tidak terdaftar dalam daftar kontaknya.Meskipun demikian, Zaki tetap waspada. Dia menyadari bahwa setiap langkahnya sekarang bisa menjadi kunci untuk mengungkap rencana musuhnya. Dengan berhati-hati, dia menyimpan ponsel itu dan melanjutkan pengamatannya, siap untuk bertindak cepat jika diperlukan. Namun saat itu, tiba tiba peluru melesat tepat melewati telinga zaki, dan mendarat mengenai tembok. Dengan cepat, Zaki merespons serangan tersebut dengan melindungi dirinya d
Saat itu, Zaki dengan waspada menunggu dengan strateginya, tapi tidak ada tanda-tanda orang-orang itu muncul. Zaki menyadari bahwa mereka bukanlah lawan sembarangan, dan instingnya memberi peringatan bahwa mereka mungkin menggunakan taktik yang lebih canggih. Dalam ketegangan itu, Zaki tetap tenang, mempersiapkan diri untuk menghadapi apapun yang akan terjadi.Beberapa saat kemudian, Zaki mendengar langkah kaki yang halus dan ringan mendekat. Tanpa ragu, Zaki bersiap-siap untuk bertarung, namun, ketika sosok yang muncul adalah seorang wanita berkekuatan dan kecepatan luar biasa, Zaki terkejut. Wanita itu tersenyum sinis, mengungkapkan keahliannya sebagai seorang agen rahasia yang ditugaskan untuk mengawasi Zaki."Wanita itu berkata dengan suara yang tenang namun tajam, "Kau tidak bisa mengalahkan kami, Zaki. Kami lebih dari sekedar musuh biasa."Zaki menatapnya dengan serius, "Aku tidak akan menyerah begitu saja. Kau tidak tahu dengan siapa kau berurusan."Wanita itu hanya tersenyum me
Zaki dan Roni bergerak dengan hati-hati di dalam kegelapan, menyusuri lorong-lorong gelap yang berliku-liku. Roni mengikuti setiap langkah Zaki dengan penuh kepercayaan, menyadari bahwa Zaki adalah satu-satunya harapan mereka untuk keluar dari situasi mencekam ini.Roni: "Zaki, aku tidak tahu bagaimana kamu bisa menemukanku di sini. Terima kasih."Zaki: "Tidak perlu berterima kasih. Kita harus keluar dari sini secepat mungkin sebelum mereka menyadari kita tidak lagi di dalam sel."Mereka terus berjalan dengan hati-hati, mendengarkan setiap suara di sekitar mereka, siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Akhirnya, setelah melalui lorong-lorong yang gelap dan sempit, mereka berhasil mencapai pintu keluar.Zaki: "Kita harus cepat. Mari kita keluar dari sini."Dengan hati-hati, mereka membuka pintu dan melangkah keluar dari bangunan itu, merasakan udara segar malam yang memenuhi paru-paru mereka. Mereka menatap satu sama lain dengan lega, merasa bahwa mereka telah mengatasi satu lagi ri
Lalu saat itu Zaki mengumpulkan seluruh anak buahnya. Setelah semua anggota Gelang Hitam berkumpul, Zaki memandang mereka dengan serius. "Hari ini kita telah mencapai kemenangan besar. Kekuatan Harimau Terbang dan semua kejahatannya telah kita hancurkan," ucap Zaki dengan penuh keyakinan. "Bukti kejahatan Jendral Wiratama sudah dalam genggaman Roni. Dia akan melaporkannya ke pusat pemerintahan, dan kita akan melihatnya mendapatkan hukuman yang pantas atas perbuatannya." Para anggota Gelang Hitam bersorak dalam kegembiraan dan memberikan tepuk tangan kepada Zaki. "Kami bangga menjadi bagian dari tim ini, Zaki!" seru salah satu anggota. Zaki tersenyum puas. "Ini bukan hanya kemenangan bagi saya, tapi untuk kita semua. Kita adalah satu tim, dan bersama-sama kita akan terus berjuang melawan ketidakadilan." Suasana penuh semangat dan determinasi memenuhi markas Gelang Hitam saat mereka bersiap untuk langkah selanjutnya. Lalu Zaki bertanya kepada roni, perihal apakah roni akan melaporkan
Saat Zaki tiba di rumah yang mewah, hatinya dipenuhi dengan kehangatan saat melihat istri tercintanya menyambutnya dengan senyuman manis di pintu. Matanya berbinar-binar melihat sosok yang telah lama dirindukannya, menghiasi ruang dengan kelembutan dan cinta yang tak terbantahkan. Dengan langkah mantap, Zaki mengajak Ririn masuk ke dalam, lalu merangkulnya dengan erat. Dalam pelukannya, Zaki merasakan kehangatan dan kedamaian yang selalu ia cari setiap kali pulang. Dalam pelukan itu, mereka berdua merasakan kehadiran yang tak tergantikan, memenuhi hati yang kosong dengan cinta yang tak pernah pudar. Saat itu Zaki mengungkapkan hasrat biologisnya kepada Ririn, karena sudah Lama terbendung. Saat itu Ririn mulai menggoda Zaki dengan senyuman keindahan, dan langsung mengganti bajunya dengan pakaian tipis, untuk membuat hasrat suaminya semakin besar. ketika Zaki malihat Ririn bepakaian tipis dengan menggodanya, jaki tanpa basa basi, langsung menghampiri maya dengan ciuman penuh nafsu, da
Lalu dikeesokan harinya, Maya kembali ke rumah sakit, namun kali ini maya bersama anaknya indri, dan kakek roni juga dicki. Saat itu di rumah sakit kakek zaki dengan kondisi lemah tapi sudah sadar.Maya memasuki ruangan perawatan bersama Indri, Kakek Roni, dan Dicki. Mereka melihat Kakek Zaki terbaring di tempat tidur, wajahnya pucat dan tubuhnya lemah. Meskipun begitu, matanya bersinar ketika melihat mereka semua masuk.Indri berlari mendekati tempat tidur Kakek Zaki dengan mata berkaca-kaca, mencium tangannya lembut. Kakek Zaki tersenyum lemah dan meraih tangannya dengan lembut. Kakek Roni dan Dicki juga mendekat dengan penuh kekhawatiran.Maya berdiri di samping tempat tidur, mencoba menahan air matanya. Dia menatap Kakek Zaki dengan penuh kasih sayang dan kekhawatiran. Hatinya terasa berat melihat keadaan Kakek Zaki yang lemah seperti itu.Kakek Zaki tersenyum tipis melihat mereka semua berkumpul di sekitarnya. Dia mencoba memberi mereka senyuman yang kuat, meskipun tubuhnya teras
Dalam sekejap, hutan menjadi sorotan api dan suara peluru yang membahana. Kakek Zaki dan timnya segera mengambil posisi perlindungan, membalas tembakan dengan sigap. Meskipun mereka terluka, tekad untuk menangkap Cakra tidak pernah padam.Dalam kekacauan pertempuran, kakek Zaki melihat sebuah gerakan di semak-semak di seberangnya. Tanpa ragu, ia mengambil sikap serangan, berlari maju dengan samurainya yang siap menyerang. Namun, Cakra dan anak buahnya sudah melarikan diri, meninggalkan jejak-jejak perlawanan mereka.Saat asap mereda dan suara senjata reda, kakek Zaki dan timnya mengecek keadaan. Beberapa anggota terluka, tapi semuanya masih bisa berdiri tegak. Mereka mengetahui bahwa pertempuran belum berakhir, dan Cakra pasti akan kembali dengan rencana baru.Dengan hati yang penuh dengan tekad dan keberanian, kakek Zaki memimpin timnya melanjutkan pengejaran mereka melalui hutan yang gelap. Mereka tahu bahwa mereka harus bertindak cepat sebelum Cakra melancarkan serangan lainnya. Pe
Ketika kakek zaki mulai menemukan jejak cakra, tiba tiba kakek zaki mendapat telepon dari kakek roni menanyakan keberadaan kakek zaki, dan menyampaikan bahwa indri telah disandera oleh cakra.Kakek Zaki merasakan kejutan dan kecemasan merayapi dirinya saat mendengar kabar tersebut. Dalam sekejap, prioritasnya beralih dari mengejar Cakra menjadi menyelamatkan Indri. Tanpa ragu, dia meminta Kakek Roni untuk memberikan detail lokasi dan kondisi terbaru Indri.Namun disini kakek roni menyampaikan bahwa dirinya tidak mengetahui lokasi cakra sekarang, dan cakra meminta langsung berbicara dengan kakek zaki lewat telepon.Kakek Zaki merasa tegang saat mendengar permintaan tersebut, tetapi dia tetap tenang dan siap untuk berbicara dengan Cakra. Dia menerima panggilan telepon dengan hati-hati, siap menghadapi apa pun yang akan diungkapkan oleh musuh bebuyutannya.Kakek Zaki merasa perasaan campur aduk antara ketakutan akan keselamatan Indri dan amarahnya terhadap Cakra yang telah menyandera cuc
Saat itu akhirnya, dengan langkah tegap dan tekad yang kuat, Kakek Zaki meninggalkan rumah sakit untuk memulai pencarian yang berbahaya dan penuh dengan ketidakpastian. Meskipun cakra telah mengubah wujudnya menjadi seorang kakek-kakek yang tak dikenal, dan keberadaannya masih menjadi misteri, Kakek Zaki bertekad untuk menemukannya dengan segala cara.Diperkuat oleh kemarahan yang meluap-luap dan kebrutalannya yang legendaris, Kakek Zaki siap menghadapi bahaya dan menghadapinya dengan keahliannya. Dia tidak akan mengenal takut dan tidak akan berhenti sebelum dia menemukan dan menuntut balas atas kejahatan yang dilakukan oleh cakra.Dengan setiap langkah yang diambilnya, Kakek Zaki membayangkan wajah-wajah yang telah merenggut segalanya darinya, dan api kemarahannya semakin berkobar di dalam dirinya. Hatinya dipenuhi oleh tekad yang tak tergoyahkan untuk menyelamatkan Maya, membalas dendam atas kematian keluarganya, dan menghentikan keganasan cakra sekali dan untuk selamanya.Dalam per
Meskipun Kakek Zaki berhasil merebut senjata dari para penyerang, situasi di pasar tetap tegang dan berbahaya. Para pemuda, kakek-kakek, dan anak-anak tersebut masih terus melancarkan serangan, meskipun mereka tidak lagi memegang senjata. Mereka masih dipengaruhi oleh efek obat yang diberikan oleh tim Cakra, membuat mereka tidak bisa dihentikan begitu saja.Melihat situasi semakin tidak terkendali, para polisi yang bertugas segera mengambil tindakan. Dengan sigap, mereka menahan para penyerang yang masih berusaha menyerang, menggunakan keahlian dan keterampilan mereka untuk menahan mereka tanpa melukai lebih banyak orang.Dalam sekejap, para penyerang yang masih terpengaruh oleh obat tersebut berhasil ditangkap dan dibawa ke tempat yang aman. Meskipun situasi menjadi tegang, para polisi bertindak dengan profesionalisme dan keberanian untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan sebaik mungkin, sambil tetap memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat.Kakek Zaki, meskipun lega meli
Dengan tekad yang kuat dan niat yang gelap, Cakra dan timnya memasuki daerah pasar, tempat yang menjadi target utama mereka untuk melancarkan balas dendam terhadap Kakek Zaki. Mereka telah merencanakan setiap langkah dengan cermat, siap untuk menyebarkan kekacauan dan ketakutan di tengah-tengah masyarakat.Dengan mengenakan penampilan kakek-kakek yang ramah dan tidak mencurigakan, Cakra dan timnya mulai menjual makanan ringan mereka kepada pengunjung pasar yang ramai. Namun, di balik senyum mereka yang ramah, tersembunyi niat jahat untuk memanfaatkan orang-orang tersebut untuk mencapai tujuan mereka yang gelap.Mereka memilih sasaran mereka dengan hati-hati, mencari pemuda, kakek-kakek, dan bahkan anak-anak remaja yang rentan terhadap pengaruh mereka. Setiap kali ada yang tertarik dengan makanan mereka, Cakra dan timnya melihat kesempatan untuk memasukkan obat terlarang ke dalam makanan tersebut, merencanakan untuk mengendalikan korban mereka sesuai dengan kehendak mereka.Dengan seti
Meskipun pimpinan teroris tersebut tetap teguh dalam menutup informasinya, kakek Zaki tidak putus asa. Dia terus berusaha dengan keras mmenggunakan segala cara yang dia punya untuk menggali informasi yang dibutuhkan.Setiap pertanyaan diajukan dengan tekad dan keteguhan meskipun jawaban yang didapat tetap minim.Namun situasi semakin rumit ketika pimpinan teroris tersebut beberapa kali mencoba untuk melakukan bunuh diri. Dalam momen momen tersebut, kakek Zaki dengan cepat bereaksi, mencegahnya untuk melukai dirinya sendiri.Dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa, dia berhasil menghalangi upaya bunuh diri tersebut, menjaga agar pimpinan teroris itu tetap hidup."Dengarkanlah," ujar kakek Zaki dengan suara serius, "tidak ada jalan keluar bagi kita kecuali jika kamu mau bekerja sama. Kami tidak ingin melakukan kekerasan, tapi kami tidak akan ragu untuk melindungi masyarakat dari ancamanmu. Beri kami informasi yang kami butuhkan, dan mungkin ada kesempatan untukmu."Meskipun demik
Ketika pimpinan teroris menyadari tindakan Kakek Zaki yang mengalahkan para pengikutnya tanpa menimbulkan cedera serius, dia merasa terkejut dan kesal. Marahnya meluap-luap, membuatnya membabi buta, memborbardir ke segala arah tanpa memperhatikan apa pun, termasuk posisi Kakek Zaki.Namun, Kakek Zaki telah menggunakan keahliannya untuk menyembunyikan diri dengan sempurna di antara bayangan dan gelapnya ruang markas teroris. Dengan kecerdasan dan kewaspadaannya yang luar biasa, dia berhasil menghindari serangan-serangan yang membabi buta dari pimpinan teroris tersebut.Dalam kegelapan dan kekacauan yang melanda, Kakek Zaki tetap tenang dan waspada, mencari peluang yang tepat untuk bertindak dengan efektif. Dia tahu bahwa dia harus bertindak dengan cepat dan cerdas untuk melindungi dirinya sendiri dan mengalahkan pimpinan teroris tersebut.Sementara itu, di luar markas teroris, Kakek Roni, Dicki, dan pasukan polisi terus mengamati situasi dengan ketegangan yang memuncak, siap untuk bert
Dengan keputusan yang telah diambil, kakek Zaki kembali menyelinap diantara para pasukan teoris seperti bayangan tak terlihat.Gerakannya yang cepat dan tidak terduga, membuat kebingungan diantara para teroris, yang tidak dapat mengidentifikasi dari mana serangan datang.Dengan keahlian yang tak tertandingi, kakek Zaki mulai melibas kembali beberapa teroris dengan samurainya. Setiap gerakan samurai yang dia lakukan dipenuhi dengan keindahan dan kekuatan, membuat musuh musuhnya terpesona dan takluk oleh kemampuannya yang luar biasa.Para teroris berusaha untuk menghadapi serangan kakek Zaki dengan membalasnya, tetapi usahanya sia sia.Kekuatan dan kecepatan kakek Zaki membuatnya menjadi lawan yang tidak terkalahkan dalam pertempuran ini.Dalam kekacauan dan kebingungan yang melanda markas teroris, kakek Zaki tetap tenang dan fokus, memamfaatkan setiap kesempatan untuk mengalahkan musuh musuhnya satu per satu. Dia bertekad untuk menyelesailan misinya dengan sekses, tidak peduli apapun r