Share

Chapter 173

Author: MISTERIOUS
last update Last Updated: 2025-02-09 23:22:28

Serangan energi spiritual Xuan Li melesat seperti kilat, menghantam tubuh Tian Wu dengan kekuatan penuh. Namun, yang terjadi justru di luar dugaan.

Tak ada goresan. Tak ada luka. Serangan itu memantul dari kulit keras Tian Wu seperti air yang menetes ke batu.

Xuan Li mengerutkan kening. "Seperti yang kuduga, tubuh aslinya jauh lebih tangguh dibanding wujud manusianya."

Tian Wu tertawa rendah, suaranya bergema seperti guruh.

"Bocah, kau pikir serangan kecil itu cukup untuk melukaiku?"

Xuan Li tetap diam, tetapi di dalam benaknya, ia telah memperhitungkan segalanya. 'Efek racun belenggu jiwa dan kerusakan dari darah jiwaku belum sepenuhnya terasa oleh Tian Wu. Hanya masalah waktu sebelum racun itu mulai bekerja secara menyeluruh.'

Selama itu, ia harus bertahan.

Tian Wu mungkin makhluk kuno dengan kekuatan yang mengerikan, tetapi itu bukan berarti Xuan Li tak memiliki keunggulan. Tubuh gioknya adalah anugerah sekaligus kutukan—jika bisa dikendalikan dengan sempurna, ia bisa menjadi makhl
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 174

    Cahaya berpendar ketika dimensi Tian Wu runtuh, membawa Xuan Li dan makhluk raksasa itu kembali ke dunia nyata.Sekejap saja, semuanya berubah.Udara yang sebelumnya dipenuhi tekanan energi Tian Wu kini tergantikan oleh angin sepoi-sepoi yang bertiup lembut. Langit terbuka luas di atas kepala mereka, menampakkan gugusan awan keemasan yang bergerak lambat.Xuan Li memandangi sekelilingnya dengan mata tajam. 'Bukit ini... tempat aku beristirahat sebelumnya.'Baru sekarang ia menyadari sesuatu yang mengejutkan.Bukit ini bukan sekadar bukit.Matanya beralih ke Tian Wu, yang kini berdiri dalam wujud aslinya—seekor kura-kura raksasa dengan tempurung sekeras baja dan mata yang berkilat seperti permata hitam.'Jadi, semalaman aku beristirahat di punggungnya?'Xuan Li mendecakkan lidah, setengah kagum, setengah terkejut."Ubah wujudmu," perintahnya dengan suara datar. "Aku tidak mau menarik perhatian dengan berjalan bersama makhluk sebesar gunung."Tian Wu menundukkan kepalanya sedikit, tak b

    Last Updated : 2025-02-10
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 175

    Semakin Xuan Li mendekati Kolam Yin dan Yang, tekanan energi yang menyelimuti sekitarnya semakin besar. Seperti dua kekuatan berlawanan yang terus bertarung, energi Yin yang membekukan dan energi Yang yang membakar berkumpul dalam harmoni yang nyaris tak masuk akal.Udara di sekelilingnya terasa berat, seakan setiap tarikan napas menjadi ujian ketahanan. Gelombang energi yang bercampur ini bukan sekadar menekan tubuh, tetapi juga menembus hingga ke sumsum tulangnya, seolah hendak mencabik-cabik keseimbangan dalam dirinya."Pantas saja Tian Wu tidak berani mencobanya."Gumaman itu keluar tanpa sadar dari bibirnya. Xuan Li bisa merasakan betapa tempat ini bukan sekadar kolam biasa, ini adalah pengujian mutlak bagi siapa pun yang mencoba memasukinya. Jika tubuhnya bukan tubuh giok yang unik, mungkin ia sudah hancur berkeping-keping hanya karena tekanan ini.Tanpa ragu, ia menanggalkan pakaiannya. Tidak ada tempat bagi keraguan dalam kultivasi.Ia melangkah ke dalam kolam yang tampaknya d

    Last Updated : 2025-02-10
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 176

    Yan Yue berdiri diam di dalam kamarnya, tatapannya tajam, tetapi pikirannya berkecamuk. Gelombang samar dari segel pelacak yang ia tinggalkan pada Xuan Li terus bergetar, menimbulkan sensasi aneh di dalam lautan kesadarannya.Biasanya, ia tidak akan terlalu peduli. Tetapi kali ini, ada sesuatu yang berbeda.Perasaan tidak nyaman yang mengganggu.Tanpa ragu lagi, ia mengangkat tangannya dan merapalkan teknik Retakan Formasi Kekosongan. Ruang di hadapannya terbelah, menciptakan celah dimensi yang berputar perlahan. Dengan satu langkah, ia menghilang.Saat Yan Yue keluar dari retakan ruang, pemandangan di depannya membuatnya tertegun.Kolam Yin dan Yang.“Jadi tempat ini benar-benar ada…” bisiknya.Legenda tentang kolam ini telah ia dengar sejak lama. Sebuah tempat di mana dua kekuatan berlawanan bersatu dalam harmoni yang tak masuk akal. Energi Yin yang dingin menusuk tulang dan energi Yang yang membakar seakan menciptakan medan yang mematikan.Yan Yue menajamkan tatapannya, mengamati p

    Last Updated : 2025-02-10
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 177

    Xuan Li masih terbaring di atas batu besar di tepi kolam Yin Yang. Napasnya stabil, wajahnya tenang, tetapi pikirannya tetap terperangkap dalam kegelapan bawah sadar. Sementara itu, Yan Yue menatapnya sejenak dari kejauhan.Dia tahu bahwa Xuan Li mungkin akan segera terbangun. Dan itu bukan sesuatu yang ia inginkan.Tanpa suara, Yan Yue berdiri. Aura spiritualnya bergelombang lembut saat ia menghapus setiap jejak keberadaannya dari tempat itu. Tidak boleh ada satu pun bekas yang mengindikasikan bahwa ia pernah datang ke sini. Setelah memastikan semuanya bersih, ia melangkah masuk ke dalam celah dimensi yang terbuka di hadapannya.Dalam sekejap, ia menghilang.Sesaat setelah Yan Yue pergi, seseorang bergegas masuk ke dalam gua dengan langkah tergesa-gesa.Tian Wu.Begitu melihat tubuh Xuan Li yang masih tergeletak, pria itu menghampirinya dengan wajah penuh kekhawatiran. Ia berlutut di sampingnya, menekan nadi di pergelangan tangan Xuan Li untuk memastikan kondisinya.Namun, yang ia r

    Last Updated : 2025-02-11
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 178

    Xuan Li akhirnya tiba di perbatasan Kota Lidah Api.Saat berdiri di puncak bukit berbatu yang menghadap ke kota, ia mengamati bentangannya dengan seksama. Dalam benaknya, kota ini seharusnya penuh dengan kemegahan, tempat di mana berbagai individu kuat dari berbagai dunia berkumpul. Namun, realitas yang ia lihat berbeda dari bayangannya.Alih-alih kota yang indah dan menawan, Kota Lidah Api tampak seperti benteng besar yang dijaga dengan ketat. Di atasnya, sebuah formasi pelindung berbentuk kubah transparan menyelimuti seluruh kota, tampak seperti kaca tipis yang memantulkan cahaya matahari merah keemasan.Xuan Li menyipitkan mata.‘Formasi ini… sangat kuat.’Bukan hanya sekadar penghalang biasa. Lapisan energi yang berdenyut di dalamnya menunjukkan bahwa formasi ini dapat bereaksi secara otomatis terhadap ancaman apa pun. Bahkan seorang kultivator tingkat tinggi akan kesulitan menembusnya tanpa izin.Setelah memastikan situasi, Xuan Li melangkah mendekati pintu masuk utama, tempat pa

    Last Updated : 2025-02-11
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 179

    Bayangan Yan Hui masih menghantui pikirannya.Tatapan pria itu, seolah mengusik ketenangan Xuan Li. Dalam sekejap, ingatan lama berputar kembali, penghinaan, penderitaan, dan luka yang belum sepenuhnya sembuh.Xuan Li mengepalkan tangannya di balik lengan jubahnya yang lusuh.'Kebencian hanya akan melemahkanku.'Ia menarik napas panjang, menekan api amarah yang nyaris berkobar. Di dunia ini, hanya mereka yang bisa mengendalikan diri yang bisa bertahan. Untuk saat ini, Yan Hui bukanlah masalah yang harus ia prioritaskan.Sepuluh orang berdiri di dalam lingkaran formasi teleportasi. Cahaya biru berpendar di bawah kaki mereka, menandakan bahwa perjalanan lintas ruang akan segera dimulai.Xuan Li berdiri dengan tenang, tubuhnya terbungkus jubah hitam berpenutup kepala yang tampak usang.Beberapa penumpang mencuri pandang ke arahnya dengan ekspresi merendahkan.“Pengembara miskin dari mana lagi ini?” bisik salah seorang pria berzirah ringan kepada rekannya.Yang lain hanya mendengus, “Baju

    Last Updated : 2025-02-11
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 180

    Raungan panik menggema di udara. Kapal spiritual yang sebelumnya melayang anggun di atas air kini terguncang hebat, nyaris terbelah menjadi dua."Monster laut! Lari!"Tanpa pikir panjang, sebagian besar penumpang segera melesat ke udara, meninggalkan kapal yang mulai hancur. Tubuh mereka berubah menjadi bayangan buram, berusaha melarikan diri dari ancaman yang muncul dari bawah laut.Di antara mereka, Xuan Li dan Lin Gong melayang di udara, mengamati kekacauan yang terjadi di bawah. Ombak bergulung liar, seakan memberontak terhadap langit."Astaga... apa itu?" Lin Gong membelalakkan mata.Dari balik lautan yang mengamuk, makhluk raksasa muncul. Sepasang mata kuning menyala menembus kegelapan air, penuh amarah dan haus darah. Delapan tentakel raksasa mencuat ke permukaan, mencengkeram bagian kapal yang tersisa sebelum meremukkannya dalam sekejap.Jeritan awak kapal menggema, tetapi dalam sekejap, suara mereka terputus. Darah mencemari laut, membentuk pusaran merah yang menyebar dengan

    Last Updated : 2025-02-12
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 181

    Tubuh pria tua itu masih terasa dingin, tetapi napasnya mulai stabil. Xuan Li memeriksa denyut nadi di pergelangan tangannya, memastikan bahwa pria itu belum terlalu jauh dari batas hidup dan mati.Sebagai seorang tabib dan alkemis berbakat, menyelamatkan orang dalam kondisi seperti ini bukanlah masalah besar baginya. Selama jiwanya belum benar-benar tercerabut, masih ada harapan untuk mengembalikan tubuhnya ke kondisi semula.Tanpa ragu, Xuan Li mengeluarkan sebuah pil pemulihan. Aroma herbal yang kuat langsung menyebar di udara begitu pil itu dikeluarkan, membuat Lin Gong mengendus penasaran."Kau selalu membawa pil penyembuh ke mana-mana, ya?" Lin Gong berkomentar santai, meski matanya tetap tertuju pada pria tua yang terbaring lemah di hadapan mereka.Xuan Li tidak menjawab. Dengan gerakan terampil, ia menyelipkan pil itu ke dalam mulut pria tersebut dan menyalurkan energi spiritual ke dalam tubuhnya. Ujung jarinya bergerak lincah di sepanjang beberapa titik akupuntur, menstimulas

    Last Updated : 2025-02-12

Latest chapter

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 341

    Angin kencang menerpa rerumputan liar di atas bukit tandus itu. Tiga sosok muncul dari celah ruang yang perlahan menghilang di belakang mereka. Aroma darah, keringat, dan debu pertempuran masih menempel di tubuh mereka.Xuan Li berdiri tegak, matanya menyapu ke sekeliling. Setelah memastikan tidak ada bahaya, ia menurunkan Lin Gong yang masih tak sadarkan diri dan menoleh pada Jian Cheng yang kini terduduk dengan napas berat.“Telan ini,” ucap Xuan Li, mengulurkan sebutir pil berwarna kuning tua.Jian Cheng menerimanya tanpa bicara. Ia menelan pil itu, lalu bersila, mulai memusatkan napas untuk mempercepat penyembuhan.Sementara itu, Lin Gong sudah sadar, meski wajahnya masih pucat. Matanya terbuka sedikit. Tapi ada kesadaran di sana.“Aku belum mati?” bisiknya.“Belum,” jawab Xuan Li pendek.Lin Gong mengerutkan kening. Tapi sebelum ia menjawab, Xuan Li sudah duduk di belakang mereka berdua. Ia meletakkan masing-masing telapak tangannya ke punggung mereka. Energi spiritual mengalir t

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 340

    Suara ledakan mengguncang lorong bawah tanah.Brakkk!Batu dan debu beterbangan saat dinding di atas mereka hancur berkeping. Xuan Li muncul dari reruntuhan, membawa Lin Gong dalam pelukannya. Wajah Lin Gong pucat, matanya setengah terbuka, tubuhnya nyaris tidak bergerak.Jian Cheng melompat keluar dari celah yang sama, pedangnya menebas dua serangan spiritual yang datang dari arah kanan dan kiri.“Jalan terbuka!” seru Jian Cheng. “Tapi mereka sudah mengepung dari empat arah!”Xuan Li tak menjawab. Kakinya menginjak tanah dan langsung bergerak menuju reruntuhan tua yang berada di sisi halaman utama. Belasan anak panah spiritual terbang ke arah mereka, tapi Xuan Li hanya melambaikan tangannya. Formasi tipis memancar di udara, menangkis semuanya.Lin Gong membuka mulutnya pelan. “Hati-hati… Jenderal Shu… bukan manusia…”Napasnya berat, seperti sedang menahan sakit yang dalam.Xuan Li hanya mengangguk singkat. “Aku tahu. Sekarang diamlah dan pulihkan dirimu.”Ia mengeluarkan sebutir pi

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 339

    Langit belum sepenuhnya terang saat perahu terbang Xuan Li meluncur menembus awan, menyisakan jejak tipis energi spiritual yang langsung terhapus angin.Di atas geladak perahu, Jian Cheng berdiri dengan tangan bersedekap, matanya memandang ke kejauhan.Xuan Li duduk bersila di ujung perahu. Mata setengah tertutup, namun kesadarannya terjaga penuh. Di dadanya, jejak darah jiwa Lin Gong berdenyut seperti benang merah tak kasat mata, menariknya ke satu arah tertentu menuju tenggara."Arah ini…" gumamnya pelan. Alisnya mengerut. "Tidak kusangka, aku akan datang ke sana lagi."Jian Cheng menoleh. “Apa maksudmu, Tuan?”“Kerajaan Bintang Timur,” jawab Xuan Li singkat. Matanya terbuka sepenuhnya. “Wilayah kekuasaan Raja Jing dan… Putri Jing Yue.”Jian Cheng tidak bertanya lebih lanjut. Ia tahu Xuan Li menyimpan banyak masa lalu yang tak pantas disentuh.Perjalanan berlangsung satu hari penuh tanpa henti. Di bawah bayangan awan, pegunungan, dan sungai-sungai yang membelah daratan, Xuan Li teta

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 338

    Xuan Li mengepalkan tangan.“Kalau aku langsung mendatanginya sekarang… itu sama saja membunuhnya.”Ia telah melihat dari kejauhan. Tempat itu diselimuti formasi jiwa. Bentuknya kompleks. Energi spiritual mengalir dalam pola melingkar, menelan siapa pun yang masuk tanpa izin. Bahkan seorang ahli tahap formasi kekosongan sekalipun bisa terjebak di dalamnya.“Formasi itu tidak diciptakan secara sembarangan. Ada tangan ahli di baliknya.”Ia menutup mata, menarik napas panjang. Tak bisa gegabah. Lin Gong memang penting, tapi jika ia masuk tanpa rencana, hasilnya hanya satu: dua orang hancur, bukan satu yang diselamatkan.“Aku butuh teknik pemecah formasi. Bukan yang umum. Aku butuh yang diajarkan Guru…”Tabib Hantu Wu. Namanya muncul di benaknya seperti kilatan cahaya. Orang itu bukan hanya seorang ahli racun dan akupuntur. Ia juga seorang peracik formasi spiritual yang tak bisa dipahami oleh kebanyakan kultivator.Xuan Li duduk bersila di atas batu. Tubuhnya mulai menyerap udara spiritua

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 337

    Pertanyaan Xuan Li menghentikan rona bahagia yang masih tersisa di wajah Jian Cheng. Lelaki itu terdiam sejenak. Matanya bergerak ragu, dan senyumnya lenyap seketika."Maaf, Tuan," ucapnya perlahan. "Saat saya keluar dari pengasingan… Lin Gong sudah tidak ada. Goa itu kosong."Xuan Li memicingkan mata."Dan kau tidak mencarinya?""Saya mencarinya," jawab Jian Cheng cepat. "Saya memeriksa area sekitar, bahkan meninggalkan penanda spiritual. Tapi tidak ada satu pun jejaknya."Kening Xuan Li mengernyit, rahangnya menegang. Tatapannya tajam seperti bilah pisau yang terhunus, menyapu tubuh Jian Cheng dari ujung rambut hingga kaki."Benarkah tidak ada petunjuk?" tanyanya pelan, tapi tekanan dalam suaranya meningkat. "Atau kau menyembunyikan sesuatu dariku?"Aura dingin merambat dari tubuh Xuan Li. Udara di sekitarnya mendadak membeku. Jian Cheng menggigil, lalu jatuh berlutut tanpa mampu melawan tekanan yang menghimpit tubuhnya.“Saya tidak berani!” seru Jian Cheng tergesa. Nafasnya terenga

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 336

    Xuan Li melihat sosok pria itu yang berjalan perlahan mendekatinya. Mata pria itu tenang, tidak menyimpan tekanan, tidak menyembunyikan niat. Tapi Xuan Li tidak menurunkan kewaspadaannya. Energi spiritual terkumpul di telapak tangannya siap untuk dilepaskan.Rambut panjang pria itu berwarna perak seperti rambut seorang yang telah renta. Tapi wajahnya begitu muda terlihat seumuran dengan Xuan Li.‘Aneh,’ pikir Xuan Li. Ia mengernyit.Pakaian yang dikenakan pria itu sangat mirip dengan pakaian yang pernah dikenalinya, bukan itu saja, ada aroma herbal samar yang menguar dari tubuhnya.'Aroma ini...seharusnya hanya muncul ketika aku membuat pil penerobosan tingkat tinggi,' gumam Xuan Li dalam hati.Mata Xuan Li menyipit. Ia hanya mengenal satu orang yang cocok dengan petunjuk itu.Jian Cheng.Tapi Jian Cheng adalah lelaki tua dengan tubuh yang rapuh karena luka dalam. Beberapa kali Xuan Li menyelamatkannya dari kematian. Tetapi, Xuan Li bisa merasakan kali ini tidak ada jejak luka sedikit

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 335

    Langkah Xuan Li mantap menapaki jalan berbatu yang mengarah ke perbukitan tandus di perbatasan timur Kekaisaran Bulan Perak. Udara kering berhembus pelan, menyapu ujung jubah hitamnya. Sejak meninggalkan wilayah naga ular, pikirannya tak pernah benar-benar tenang.Ia tahu apa yang sedang dirasakan Yi Qing. Ikatan darah yang pernah ditanamkan padanya masih aktif, menghubungkan kesadaran mereka secara samar. Luka-luka, kegelisahan, rasa sakit, semuanya terpantul dalam benaknya bagai riak di permukaan air. Tapi Xuan Li tak berniat mencampuri lagi. Ia sudah meletakkan dasar. Selebihnya, terserah pada tekad gadis itu."Kalau kau ingin hidup, maka bertahanlah. Kalau kau ingin menjadi kuat, jangan menunggu diselamatkan," gumamnya pelan.Tujuannya kali ini adalah gua kecil yang terletak di kaki Gunung Menara Langit. Tempat itu dulunya hanya sarang binatang buas, tapi kini menjadi tempat tinggal dua orang yang pernah ia beri petunjuk latihan: Lin Gong dan Jian Cheng.Sudah beberapa bulan berla

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 334

    Setelah kepergian Xuan Li, sunyi menggantung di udara. Formasi teleportasi yang sebelumnya memancarkan cahaya terang kini hanya menyisakan bayangan melingkar di atas tanah. Angin gurun Qiuqi berembus pelan, membawa debu halus yang menyapu ujung jubah para tetua naga ular.Semua pandangan akhirnya tertuju pada satu sosok: Yi Qing.Gadis muda itu masih terduduk di tanah, tubuhnya lemas. Darah kering menempel di sudut bibir dan hidungnya. Napasnya belum stabil. Namun lebih dari luka fisik, sorot matanya mencerminkan pergolakan batin yang tak mudah dimengerti.Wen Huyui melangkah maju. Wajahnya tampak tenang, tapi matanya mengandung amarah yang ditahan.“Petaka darah... pada tubuh seperti dia?” gumamnya pelan namun tajam. “Itu bukan sesuatu yang muncul tanpa alasan.”Yi Qing menunduk. Bahunya sedikit gemetar. Ia tidak berani membalas tatapan itu.“Siapa kau sebenarnya?” Wen Huyui bertanya lagi. Suaranya tidak meninggi, tapi tekanannya membuat udara terasa berat.Langkah kaki terdengar dar

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 333

    Menjadi penguasa ras naga ular bukanlah kehormatan semata. Itu adalah beban. Qing Peng mengetahuinya sejak hari pertama ia duduk di tahta. Ritual penobatan telah usai, para tetua membungkuk hormat, dan suara seruling ritual masih bergema di kejauhan.Namun tidak ada waktu untuk bernafas dengan bebas.Wen Huyui berdiri di samping cucunya, wajahnya datar. “Kau tidak akan mendapat waktu bersantai. Mulai hari ini, kau harus mempelajari aturan, sejarah, dan rahasia garis keturunan kita. Aku akan mengajarimu sendiri.”Qing Peng mengangguk tanpa banyak bicara. Tidak ada keberatan. Ia tahu siapa dirinya sekarang.Di sisi lain, Xuan Li berdiri dalam diam di tepi panggung upacara, jubah hitamnya berkibar ditiup angin gurun. Tatapannya menembus kejauhan, seolah semua yang terjadi di belakangnya hanyalah riak dalam kolam yang tenang.Qing Peng menghampirinya saat hari mulai senja. “Apakah kau akan pergi, Tuan?”Xuan Li tidak menoleh. “Sudah saatnya aku pergi.”“Setidaknya tinggal beberapa har

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status