Share

Chapter 175

Author: MISTERIOUS
last update Last Updated: 2025-02-10 22:05:06

Semakin Xuan Li mendekati Kolam Yin dan Yang, tekanan energi yang menyelimuti sekitarnya semakin besar. Seperti dua kekuatan berlawanan yang terus bertarung, energi Yin yang membekukan dan energi Yang yang membakar berkumpul dalam harmoni yang nyaris tak masuk akal.

Udara di sekelilingnya terasa berat, seakan setiap tarikan napas menjadi ujian ketahanan. Gelombang energi yang bercampur ini bukan sekadar menekan tubuh, tetapi juga menembus hingga ke sumsum tulangnya, seolah hendak mencabik-cabik keseimbangan dalam dirinya.

"Pantas saja Tian Wu tidak berani mencobanya."

Gumaman itu keluar tanpa sadar dari bibirnya. Xuan Li bisa merasakan betapa tempat ini bukan sekadar kolam biasa, ini adalah pengujian mutlak bagi siapa pun yang mencoba memasukinya. Jika tubuhnya bukan tubuh giok yang unik, mungkin ia sudah hancur berkeping-keping hanya karena tekanan ini.

Tanpa ragu, ia menanggalkan pakaiannya. Tidak ada tempat bagi keraguan dalam kultivasi.

Ia melangkah ke dalam kolam yang tampaknya d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin mantap
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 176

    Yan Yue berdiri diam di dalam kamarnya, tatapannya tajam, tetapi pikirannya berkecamuk. Gelombang samar dari segel pelacak yang ia tinggalkan pada Xuan Li terus bergetar, menimbulkan sensasi aneh di dalam lautan kesadarannya.Biasanya, ia tidak akan terlalu peduli. Tetapi kali ini, ada sesuatu yang berbeda.Perasaan tidak nyaman yang mengganggu.Tanpa ragu lagi, ia mengangkat tangannya dan merapalkan teknik Retakan Formasi Kekosongan. Ruang di hadapannya terbelah, menciptakan celah dimensi yang berputar perlahan. Dengan satu langkah, ia menghilang.Saat Yan Yue keluar dari retakan ruang, pemandangan di depannya membuatnya tertegun.Kolam Yin dan Yang.“Jadi tempat ini benar-benar ada…” bisiknya.Legenda tentang kolam ini telah ia dengar sejak lama. Sebuah tempat di mana dua kekuatan berlawanan bersatu dalam harmoni yang tak masuk akal. Energi Yin yang dingin menusuk tulang dan energi Yang yang membakar seakan menciptakan medan yang mematikan.Yan Yue menajamkan tatapannya, mengamati p

    Last Updated : 2025-02-10
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 177

    Xuan Li masih terbaring di atas batu besar di tepi kolam Yin Yang. Napasnya stabil, wajahnya tenang, tetapi pikirannya tetap terperangkap dalam kegelapan bawah sadar. Sementara itu, Yan Yue menatapnya sejenak dari kejauhan.Dia tahu bahwa Xuan Li mungkin akan segera terbangun. Dan itu bukan sesuatu yang ia inginkan.Tanpa suara, Yan Yue berdiri. Aura spiritualnya bergelombang lembut saat ia menghapus setiap jejak keberadaannya dari tempat itu. Tidak boleh ada satu pun bekas yang mengindikasikan bahwa ia pernah datang ke sini. Setelah memastikan semuanya bersih, ia melangkah masuk ke dalam celah dimensi yang terbuka di hadapannya.Dalam sekejap, ia menghilang.Sesaat setelah Yan Yue pergi, seseorang bergegas masuk ke dalam gua dengan langkah tergesa-gesa.Tian Wu.Begitu melihat tubuh Xuan Li yang masih tergeletak, pria itu menghampirinya dengan wajah penuh kekhawatiran. Ia berlutut di sampingnya, menekan nadi di pergelangan tangan Xuan Li untuk memastikan kondisinya.Namun, yang ia r

    Last Updated : 2025-02-11
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 178

    Xuan Li akhirnya tiba di perbatasan Kota Lidah Api.Saat berdiri di puncak bukit berbatu yang menghadap ke kota, ia mengamati bentangannya dengan seksama. Dalam benaknya, kota ini seharusnya penuh dengan kemegahan, tempat di mana berbagai individu kuat dari berbagai dunia berkumpul. Namun, realitas yang ia lihat berbeda dari bayangannya.Alih-alih kota yang indah dan menawan, Kota Lidah Api tampak seperti benteng besar yang dijaga dengan ketat. Di atasnya, sebuah formasi pelindung berbentuk kubah transparan menyelimuti seluruh kota, tampak seperti kaca tipis yang memantulkan cahaya matahari merah keemasan.Xuan Li menyipitkan mata.‘Formasi ini… sangat kuat.’Bukan hanya sekadar penghalang biasa. Lapisan energi yang berdenyut di dalamnya menunjukkan bahwa formasi ini dapat bereaksi secara otomatis terhadap ancaman apa pun. Bahkan seorang kultivator tingkat tinggi akan kesulitan menembusnya tanpa izin.Setelah memastikan situasi, Xuan Li melangkah mendekati pintu masuk utama, tempat pa

    Last Updated : 2025-02-11
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 179

    Bayangan Yan Hui masih menghantui pikirannya.Tatapan pria itu, seolah mengusik ketenangan Xuan Li. Dalam sekejap, ingatan lama berputar kembali, penghinaan, penderitaan, dan luka yang belum sepenuhnya sembuh.Xuan Li mengepalkan tangannya di balik lengan jubahnya yang lusuh.'Kebencian hanya akan melemahkanku.'Ia menarik napas panjang, menekan api amarah yang nyaris berkobar. Di dunia ini, hanya mereka yang bisa mengendalikan diri yang bisa bertahan. Untuk saat ini, Yan Hui bukanlah masalah yang harus ia prioritaskan.Sepuluh orang berdiri di dalam lingkaran formasi teleportasi. Cahaya biru berpendar di bawah kaki mereka, menandakan bahwa perjalanan lintas ruang akan segera dimulai.Xuan Li berdiri dengan tenang, tubuhnya terbungkus jubah hitam berpenutup kepala yang tampak usang.Beberapa penumpang mencuri pandang ke arahnya dengan ekspresi merendahkan.“Pengembara miskin dari mana lagi ini?” bisik salah seorang pria berzirah ringan kepada rekannya.Yang lain hanya mendengus, “Baju

    Last Updated : 2025-02-11
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 180

    Raungan panik menggema di udara. Kapal spiritual yang sebelumnya melayang anggun di atas air kini terguncang hebat, nyaris terbelah menjadi dua."Monster laut! Lari!"Tanpa pikir panjang, sebagian besar penumpang segera melesat ke udara, meninggalkan kapal yang mulai hancur. Tubuh mereka berubah menjadi bayangan buram, berusaha melarikan diri dari ancaman yang muncul dari bawah laut.Di antara mereka, Xuan Li dan Lin Gong melayang di udara, mengamati kekacauan yang terjadi di bawah. Ombak bergulung liar, seakan memberontak terhadap langit."Astaga... apa itu?" Lin Gong membelalakkan mata.Dari balik lautan yang mengamuk, makhluk raksasa muncul. Sepasang mata kuning menyala menembus kegelapan air, penuh amarah dan haus darah. Delapan tentakel raksasa mencuat ke permukaan, mencengkeram bagian kapal yang tersisa sebelum meremukkannya dalam sekejap.Jeritan awak kapal menggema, tetapi dalam sekejap, suara mereka terputus. Darah mencemari laut, membentuk pusaran merah yang menyebar dengan

    Last Updated : 2025-02-12
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 181

    Tubuh pria tua itu masih terasa dingin, tetapi napasnya mulai stabil. Xuan Li memeriksa denyut nadi di pergelangan tangannya, memastikan bahwa pria itu belum terlalu jauh dari batas hidup dan mati.Sebagai seorang tabib dan alkemis berbakat, menyelamatkan orang dalam kondisi seperti ini bukanlah masalah besar baginya. Selama jiwanya belum benar-benar tercerabut, masih ada harapan untuk mengembalikan tubuhnya ke kondisi semula.Tanpa ragu, Xuan Li mengeluarkan sebuah pil pemulihan. Aroma herbal yang kuat langsung menyebar di udara begitu pil itu dikeluarkan, membuat Lin Gong mengendus penasaran."Kau selalu membawa pil penyembuh ke mana-mana, ya?" Lin Gong berkomentar santai, meski matanya tetap tertuju pada pria tua yang terbaring lemah di hadapan mereka.Xuan Li tidak menjawab. Dengan gerakan terampil, ia menyelipkan pil itu ke dalam mulut pria tersebut dan menyalurkan energi spiritual ke dalam tubuhnya. Ujung jarinya bergerak lincah di sepanjang beberapa titik akupuntur, menstimulas

    Last Updated : 2025-02-12
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 182

    Xuan Li berjalan menuju meja resepsionis di lantai bawah penginapan. Tangannya merogoh kantong dalam jubahnya, mengeluarkan beberapa keping perak dan meletakkannya di atas meja."Tiga kamar dan beberapa hidangan," katanya singkat.Pelayan penginapan, seorang pria paruh baya dengan wajah lelah, mengangguk tanpa banyak bertanya. Ia sudah terbiasa melayani tamu-tamu yang tidak suka berbasa-basi. Tak butuh waktu lama, aroma rempah yang kaya mulai menguar dari dapur, bercampur dengan wangi nasi hangat dan lauk-pauk beraneka ragam.Begitu hidangan disajikan, Lin Gong langsung berseri-seri. Matanya berbinar saat melihat ayam panggang berlapis madu, sup herbal yang mengepulkan uap panas, dan semangkuk besar mie yang masih hangat. Tanpa ragu, ia mengambil sumpit dan mulai melahap makanan dengan lahap."Ini baru namanya makan!" serunya sambil tertawa. "Wu Yu, kau benar-benar tahu bagaimana memperlakukan seorang teman!"Xuan Li hanya meliriknya sekilas sebelum duduk. Ia mengambil cangkir teh dan

    Last Updated : 2025-02-12
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 183

    Xuan Li meraih surat yang masih tertancap di batang panah. Permukaannya kasar, dengan segel lilin hitam yang sudah retak. Ia merobek amplopnya dan mengamati isi surat di bawah cahaya lentera."Jangan ikut campur urusan organisasi Hitam Berkabut. Jian Cheng harus kembali ke Istana Gelap segera. Jika tidak, akibatnya akan fatal."Xuan Li menyipitkan mata. Tulisan itu dibuat dengan tinta merah tua—seperti darah yang mengering. Ancaman ini jelas bukan main-main.Jian Cheng, yang berdiri di sampingnya, langsung terduduk lemas begitu melihat isi surat itu. Wajahnya yang tadi penuh tekad kini memucat. Tangannya bergetar, seolah kekuatan telah meninggalkannya."Tidak… mereka sudah menemukan aku..." gumamnya, suaranya penuh ketakutan.Xuan Li tetap tenang. Ia melirik pria itu dan menilai ekspresinya. Takut? Bingung? Atau ada sesuatu yang lebih besar yang ia sembunyikan?"Apakah yang mereka inginkan?" tanya Xuan Li datar.Jian Cheng menelan ludah. Ia menoleh kanan-kiri, memastikan tak ada orang

    Last Updated : 2025-02-13

Latest chapter

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 393

    Xuan Li berdiri diam, namun matanya menajam. Ia mencium aroma samar dari tubuh Gu Ziyan, lembut, manis, namun bukan wangi bunga biasa. Aromanya menenangkan, seolah membawa ketenangan yang mengikis riak kegelisahan dalam hatinya. Sejenak, pikirannya yang tajam dan penuh perhitungan itu terhenti. Hatinya diam-diam terusik.Gu Ziyan menyadari Xuan Li tak bergerak, tak juga menjauh. Itu cukup baginya sebagai isyarat.Ia mendekat tanpa ragu. Langkahnya ringan namun penuh maksud. Tubuhnya menyentuh dada Xuan Li, dan ia menatap langsung ke matanya tanpa malu-malu."Aku tahu kamu bukan orang biasa," bisik Gu Ziyan dengan senyum kecil di sudut bibirnya. "Tapi entah kenapa... aku ingin membuatmu terusik."Xuan Li menatap balik. Matanya gelap, namun tak ada kemarahan di sana. Hanya kehati-hatian.Tangannya bergerak, menahan pinggang Gu Ziyan. Ia menarik tubuh gadis itu ke pelukannya, bukan dengan kasar, tetapi tegas."Aku bukan pria yang bisa kau jadikan mainan," ucap Xuan Li datar. Suaranya da

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 392

    Gu Ziyan melangkah cepat keluar dari ruang kerja ayahnya. Raut wajahnya cemberut. Ia menahan kekesalan yang membakar di dadanya.“Ayah benar-benar berubah... hanya karena satu orang asing,” gumamnya pelan, hampir seperti dengusan.Langkahnya membawa dia ke taman bagian timur Istana Bunga, tempat sebuah kolam teratai terhampar tenang. Ia duduk di atas sebongkah batu, menyilangkan kaki dan memungut kerikil kecil. Dengan gerakan cepat, dilemparkannya kerikil itu ke tengah kolam. Riak air melingkar pelan, namun tak mampu meredakan amarah dalam hatinya.Beberapa saat kemudian, langkah ringan terdengar mendekat.“Putri Ziyan,” suara lembut seorang pelayan perempuan memanggil. Ia membungkuk dalam, lalu berdiri di sisi sang putri.“Aku tidak butuh hiburan, Alin. Jangan coba-coba menghiburku dengan kata-kata kosong,” kata Gu Ziyan tanpa menoleh.Alin, pelayan pribadinya sejak kecil, mengenal betul perubahan suasana hati tuannya. Ia tak berkata apa-apa lagi, hanya berdiri menemani dari belakan

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 391

    Chu Niu Niu menatap Xuan Li yang berdiri diam di lorong panjang Istana Bunga. Wajah pemuda itu tetap datar, tapi sorot matanya menggelap, seperti menyimpan banyak hal yang tak bisa ia ucapkan begitu saja.Chu Niu Niu ingin bertanya, namun ragu. Ia tahu saat seperti ini bukan waktu yang tepat untuk menyentuh sesuatu yang mungkin akan memicu ledakan di dalam hati Xuan Li.Setelah mengantar mereka ke kamar tamu yang telah disiapkan, Chu Niu Niu berpamitan."Aku harus kembali bertugas. Istana ini tak bisa ditinggal terlalu lama," katanya singkat.Xuan Li hanya mengangguk tanpa banyak bicara. Ia tahu, Chu Niu Niu bukan tipe yang suka mengeluh, apalagi dalam keadaan genting seperti sekarang. Sebagai panglima penjaga istana, tugasnya tidak ringan. Setiap hari ia harus mengelilingi istana, memastikan keamanan tetap terjaga, terutama sejak ancaman dari makhluk-makhluk spiritual kian sering muncul belakangan ini.Begitu Chu Niu Niu menghilang di balik lorong, Xuan Li masuk ke dalam kamar dan d

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 390

    Xuan Li berhenti melangkah. Hawa aneh menyusup perlahan di balik udara, samar tapi terasa nyata. Seperti napas makhluk yang bersembunyi di kegelapan, menahan diri untuk tak terendus.Tanpa berkata, ia menarik seutas jarum perak dari lengan bajunya. Satu aliran energi spiritual mengalir tajam ke ujung jarum. Ia melemparkan jarum itu ke salah satu sudut lorong yang terlihat kosong.Zreet!Terdengar suara mencicit seperti logam yang menggores daging, lalu teriakan melengking menggema di dinding batu.Bayangan hitam yang sebelumnya tak tampak kini perlahan muncul dari udara tipis. Bentuknya kabur, namun mata merahnya menyorot ke arah mereka dengan penuh kebencian. Gigi-giginya panjang dan rapat, kulitnya berdenyut seperti daging busuk.Chu Niu Niu tertegun. “Apa itu...?”Xuan Li menjawab datar. “Iblis Hati.”Makhluk itu mendesis. “Heh... jadi kau bisa menciumku, manusia... atau... bukan?”Xuan Li tidak menanggapi. Jarinya bergerak cepat, membentuk segel.Makhluk itu bergetar, lalu tertawa

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 389

    "Chu Niu Niu!"Di ujung lorong, seorang gadis bergaun merah menyala melangkah santai. Di matanya yang sipit, tampak binar nakal. Bibirnya tersenyum, namun auranya membawa tekanan samar yang menusuk kulit.Gu Ziyan.Putri tunggal Gu Nangrong.Orang yang paling tidak ingin ditemui Chu Niu Niu saat ini.Chu Niu Niu segera membungkuk hormat, suaranya kaku. "Salam hormat, Putri."Gu Ziyan hanya mengangkat alis, tidak terlalu peduli. Matanya langsung mengarah pada Xuan Li.Tatapannya terang-terangan, seolah menguliti pemuda itu dari kepala hingga kaki."Ini yang katanya tamu baru itu?" gumamnya, suaranya ringan, tapi penuh rasa ingin tahu.Xuan Li menatapnya sekilas.Dalam sekejap, dia merasakan ada sesuatu yang salah. Aura Gu Ziyan dipenuhi energi iblis, tapi bukan berasal dari darahnya. Itu seperti racun spiritual yang meresap diam-diam ke dalam tubuh.Matanya menyipit.Gangguan dari luar?Berbahaya kalau dibiarkan.Gu Ziyan melangkah lebih dekat, jaraknya hanya beberapa langkah dari Xuan

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 388

    Langkah kaki Xuan Li bergema pelan di lorong batu, diapit oleh Chu Niu Niu di satu sisi dan Mo Xiang di sisi lain. Tubuh Mo Xiang masih lemah, tetapi auranya perlahan stabil.Chu Niu Niu memimpin mereka tanpa banyak bicara. Tujuannya jelas: membawa mereka ke hadapan Raja Gu Nangrong, pemimpin Istana Bunga.Udara di sepanjang jalan terasa berat, seolah ada banyak tatapan tersembunyi mengawasi. Setiap mereka melangkah, bayangan-bayangan di balik pilar dan koridor bergerak. Para penghuni istana bunga bermunculan, memperhatikan mereka dengan berbagai ekspresi.Sebagian hanya mengangguk sopan kepada Chu Niu Niu, memberi hormat singkat. Namun lebih banyak lagi yang melirik dengan tatapan mencibir, seolah keberadaan Xuan Li dan Mo Xiang adalah noda dalam kemuliaan istana ini.Xuan Li menatap mereka sekilas. Mata hitamnya tetap tenang, tidak memperlihatkan sedikit pun reaksi. Dalam hatinya, ia sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini.‘Kuat, maka dihormati. Lemah, maka diinjak.’Aturan d

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 387

    Tubuh Xuan Li perlahan membangkitkan napas baru.Tubuh giok miliknya bukan tubuh biasa. Ia lahir untuk menyerap energi spiritual dalam jumlah besar, lebih banyak daripada tubuh kultivator biasa mana pun.Saat ia bermeditasi di tepi kolam spiritual, air berkilau di hadapannya bergetar, lalu surut drastis. Energi murni di dalam kolam itu seperti sungai yang kehilangan hulunya, mengalir deras ke dalam tubuh Xuan Li.Tak butuh waktu lama, permukaan air di kolam mulai surut, warnanya memucat.Xuan Li membuka matanya sedikit."Aku sudah menyerap seluruh kolam ini..." pikirnya dalam hati.Namun rasa lapar pada tubuh gioknya belum sepenuhnya terpuaskan.Tanpa banyak pertimbangan, ia melangkah ke kolam kecil lain di sebelahnya. Aura kolam itu serupa, murni, kaya, dan berbahaya bagi siapa pun yang tidak siap.Ia duduk bersila lagi.Tubuhnya secara alami mulai menarik energi spiritual, seperti pusaran air di tengah badai. Kali ini, lebih rakus daripada sebelumnya.Di sudut lain lembah, di tempat

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 386

    "Bantu aku memperbaiki segel," ucap wanita itu dengan nada datar. "Sebagai gantinya, aku memberimu tempat berlindung... dan perlindungan."Xuan Li menatap lurus ke matanya.Yang ia lihat bukan kehangatan, bukan ketulusan, melainkan ketenangan liar, seperti binatang buas yang sudah lama berdamai dengan bau kematian.Ia tahu tawaran ini berbahaya.Namun di belakangnya, makhluk pengisap jiwa masih mengelilingi. Menunda berarti mengantar diri ke kematian dan Mo Xiang tidak akan bertahan."Baik," jawab Xuan Li pendek.Wanita itu mengangguk ringan, lalu berbalik."Ikuti aku."Riak formasi di depannya mengembang, membuka jalan seperti air yang terbelah.Xuan Li menyesuaikan beban Mo Xiang di punggungnya, lalu melangkah masuk.Begitu melewati batas formasi, hawa berat dan tekanan jiwa dari luar lenyap seperti kabut yang tersapu angin.Pemandangan berubah drastis.Tanah tandus berganti dengan padang luas berselimut kabut tipis. Pohon-pohon asing tumbuh di mana-mana, akarnya menancap kuat pada

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 385

    Xuan Li belum jauh meninggalkan platform batu ketika suara jeritan maut menghantam telinganya.Ia menoleh sekilas.Salah satu anggota Alam Bayangan yang sebelumnya masih hidup kini menggeliat dalam cengkeraman makhluk hitam raksasa. Tubuh makhluk itu berbentuk kabut pekat, menggumpal seperti asap, dengan kilatan merah samar di dalamnya.Dalam sekejap, tubuh anggota Alam Bayangan itu mengering. Energi hidup dan seluruh kultivasinya diserap bersih, meninggalkan kulit keriput yang hancur menjadi debu.Makhluk itu tidak berhenti.Ia membungkuk, menyapu tubuh satunya yang sudah mati. Sisa energi spiritual yang belum sepenuhnya lepas ikut tersedot habis. Tidak ada yang tersisa. Hanya darah dan debu yang perlahan menghilang terbawa angin.Xuan Li mengeraskan ekspresi.Ia mempercepat langkah, tubuhnya berubah menjadi bayangan kabur. Setiap langkahnya ringan, seperti menginjak udara.Namun...Makhluk itu mengangkat kepalanya. Dua titik merah pekat, seperti mata tanpa bentuk, berkedip di dalam

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status