Share

BAB. 27 Bertemu Diki

last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-07 19:45:22

Tak berapa lama setelah itu, makanan yang mereka pesan akhirnya datang juga. Jane dan Diki duduk berhadapan di sebuah kafe yang hangat dan nyaman. Cahaya lampu yang lembut memberikan suasana yang tenang dan santai, sementara aroma makanan yang menggoda untuk segera menyantapnya.

“Akhirnya, makanannya datang juga! Ayo … mari kita makan, Jane.” seru Diki antusias.

“I … iya, Diki.” sahut Jane sambil tersenyum.

Lalu kemudian gadis itu bergumam dalam hatinya,

“Duh … bagaimana caranya aku menghabiskan makanan ini? Perut ku kan masih kenyang?” gumamnya dalam hati.

Namun Jane menjadi tidak enak hati kepada sahabatnya, Diki. Dia pun mencoba memakan sedikit demi sedikit, untuk menghargai sang pria yang telah lama menunggu kedatangannya.

Keduanya pun mulai makan, menikmati makanan yang lezat di depan mereka. Jane tampak mulai menikmati makanannya, senyumnya yang manis selalu muncul setiap kali dia mencoba sesuatu yang baru.

Diki, di sisi lain, tampak sedikit gelisah. Dia sering kali mencuri-cu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
HeruWar
Lanjut.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 28 Arjuna Cemburu

    Ternyata, tanpa diduga oleh Jane dan Diki, ada seorang pria yang mengikuti mereka saat mereka keluar dari kafe. Pria itu terus mengikuti mereka hingga masuk ke dalam toko buku. Pria itu adalah Arjuna, pria yang tadi bersama Jane sebelumnya. Sang pria nampaknya cemburu dengan kedekatan Jane dan Diki.Arjuna yang baru saja menyelesaikan meetingnya dengan Tuan Takeshi, mulai berjalan untuk pulang ke apartemennya. Akan tetapi saat ini, dia malah melihat Jane sedang bersama dengan pria lain di mall yang sama di mana dirinya berada saat ini.“Hei! Bukankah itu Nona Jane?” tuturnya dalam hati.“Itu siapa? Kenapa dia sedang bersama dengan pria lain? Siapakah laki-laki itu?” gumamnya tak suka.Arjuna terlihat mengeraskan rahangnya dan mulai mengepalkan tangannya dengan kuat. Pria itu pun memutuskan untuk membuntuti Jane dan pria itu, secara diam-diam.Ketika Jane dan Diki berjalan ke luar dari kafe, keduanya tidak menyadari bahwa ada seseorang yang mengikuti mereka. Jane dan Diki berjalan deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 29 Mengusir Rasa Galau

    Mobil Arjuna masih ada di depan rumah Jane. Mukanya merah dan emosi melandanya saat melihat sang gadis menggenggam erat tangan pria itu. Dia pun mengumpat beberapa kali melampiaskan kekesalannya.“Sial! Sial! Sial!” umpatnya.Arjuna masih duduk di dalam mobilnya, terparkir di seberang jalan dari rumah Jane. Jantungnya berdebar kencang, tangannya gemetar di atas setir saat dia melihat Diki dan Jane berjalan beriringan, tertawa bersama, bahkan berbagi payung di bawah guyuran hujan gerimis.“Hei! Ada apa denganku? Kenapa aku menjadi terganggu dengan gadis itu?” kesalnya sendiri dari dalam hatinya.Namun Arjuna tidak dapat menemukan jawabannya. Entah apa yang merasukinya saat ini. Rasa sakit yang mendalam menggema di dadanya, seperti belati yang menusuk hatinya. Arjuna merasa seolah-olah merasakan udara di paru-parunya telah diperas, membuatnya sulit bernapas. Sang pria meremas setir mobilnya dengan begitu kuat, mencoba meredakan emosi yang membara di dalam dirinya.Wajah Arjuna tampak te

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 30 Servis Panas

    Saat hampir tengah malam tiba, suasana di bar mulai mereda. Deral dan Arjuna, dua sahabat baik yang sedang sama-sama galau. Memutuskan untuk meninggalkan bar setelah menghabiskan malam yang seru bersama. Keduanya mulai berjalan keluar dengan langkah yang sedikit terhuyung-huyung, menunjukkan efek dari beberapa gelas minuman keras yang mereka telah habiskan.Deral, dengan senyum lebar di wajahnya, menggenggam kunci apartemennya dan berjalan menuju mobilnya. Dia merasa cukup puas dengan malam yang telah mereka habiskan bersama. Deral adalah tipe orang yang lebih suka menikmati waktu sendiri di rumah setelah berpesta, jadi dia memutuskan untuk pulang ke apartemennya yang nyaman.Bro … gue cabut duluan, ya!” pamitnya kepada Arjuna.“Hah? Mau ke mana Lo, Bro?” tanya Arjuna kepadanya.“Gue mau pulang ke apartemen gue, Bro. Entah kenapa kepala gue mulai berat sekarang,” tutur Darel lagi.“Yaelah, Bro! Hari masih sore begini! Ayolah … kita bersenang-senang dulu! Bencong saja pulang pagi, Bro!

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 31 Ternyata Hanya Minpi

    Arjuna seperti sedang membalaskan dendamnya karena kegundahan hatinya gara-gara Jane. Bahkan pria itu membayangkan wajah Jane saat dirinya bermain panas dengan wanita sewaannya tadi.Arjuna terbaring di atas tempat tidur yang nyaman di sebuah hotel mewah, setelah melewati malam yang panjang bersama Cindy dan Nola. Wajahnya terlihat tenang, menunjukkan bahwa dia sedang tidur pulas. Akan tetapi tanpa dirinya sadari di dunia mimpi, Arjuna terbawa ke dalam sebuah taman yang begitu indah. Di tengah taman yang dipenuhi dengan bunga-bunga berwarna-warni, dia dapat melihat Jane, wanita yang selalu mengisi pikirannya belakangan ini.Jane mengenakan gaun putih yang begitu indah, seolah-olah dia adalah sosok malaikat yang turun dari surga. Gaun itu melambangkan keanggunan dan kemurnian dirinya. Arjuna tidak bisa mengalihkan pandangannya dari kecantikan Jane yang sungguh benar-benar memesona. Mata Jane berbinar-binar, seakan memancarkan cahaya kebahagiaan dan kedamaian.Dalam mimpi itu, Arjuna d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 32 Macet Parah

    Arjuna melangkah ke luar hotel dengan penuh harapan, untuk segera bertemu dengan Jane dan menanyakan kepadanya tentang perihal tadi malam.Pria itu sengaja tidak mengangkat telepon Boris yang dari tadi terus menghubunginya.“Boris! Lo kenapa terus menghubungi gue? Memangnya ada hal penting apa yang terjadi sekarang?” kesalnya sendiri.Saat Arjuna sampai di tempat parkiran, dia pun membuka pintu mobilnya dan membantingnya dengan keras pertanda kekesalannya. Pria itu pun mulai melajukan mobilnya membelah jalanan Jakarta.Akan tetapi ketika Arjuna melihat jalanan yang dipenuhi dengan mobil-mobil yang saling berdesakan, ekspresinya berubah menjadi semakin kesal. Dia melihat kendaraan-kendaraan yang tidak bergerak, terjebak dalam kemacetan yang tak berujung. Suara klakson yang berulang-ulang menggema di telinganya, menciptakan kebisingan yang tidak menyenangkan.“Damn! Apalagi ini! Macet?” umpatnya.Ternyata pagi itu jalanan Jakarta sedang macet-macetnya. “Kenapa bisa macet, sih?” seruny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 33 Pasta Ravioli

    Jane, gadis muda yang bersemangat dan penuh energi, telah berada di apartemen Arjuna sejak fajar menyingsing. Apartemen itu sendiri adalah sebuah mahakarya modern, dengan dinding kaca besar yang membiarkan cahaya matahari pagi membanjiri ruangan dengan kehangatan dan kecerahan.Sang gadis beberapa kali menekan bel pintu apartemen Arjuna. Namun tidak ada sahutan sama sekali dari dalam apartemen.“Apakah Tuan Arjuna belum bangun? Atau aku yang kepagian datang ke sini?” tanya Jane dalam hatinya.Gadis itu pun menunggu beberapa menit di depan pintu apartemen namun tetap tidak ada jawaban dari dalam apartemen. “Wah, waktu sungguh cepat berlalu. Tapi Tuan Arjuna tidak muncul juga. Apakah aku langsung masuk saja ke dalam?” ujarnya lagi dalam hati.Jane pun memutuskan menekan beberapa angka di tombol apartemen tersebut. Yang sebelumnya Arjuna telah memberi kode apartemennya kepada Jane. Gadis itu mulai masuk ke dalam apartemen dan memanggil nama Arjuna beberapa kali.“Selamat pagi, Tuan Arju

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 34 Sarapan Bersama

    Setelah pertemuannya dengan Tuan Takeshi, akhirnya Arjuna sampai juga di area parkiran apartemen. Diapun keluar dari dalam mobilnya dengan langkah cepat dan hati yang berdebar. Pria itu merasa gugup dan tidak sabar untuk bertemu dengan Jane. Setiap detik terasa seperti waktu yang berlalu terlalu lambat baginya.Arjuna melangkah menuju pintu masuk apartemen dengan langkah mantap. Dia bisa merasakan kegembiraan yang memenuhi dadanya. Setiap langkah yang akan mendekatkannya dengan Jane, membuat hatinya semakin berbunga-bunga. Dia tidak sabar untuk melihat senyumnya, mendengar suara lembutnya, dan merasakan kehangatan sikapnya.Arjuna mulai mengabaikan suara hatinya yang selalu bertanya-tanya dan bingung sendiri dengan sikap hatinya kepada gadis itu. Sepertinya sang pria telah terpikat hatinya oleh pesona Jane.Saat Arjuna memasuki unit apartemennya, dia merasa terkesima. Apartemennya terasa berbeda. Semuanya terlihat lebih teratur dan bersih. Arjuna tersenyum lebar, mengagumi kerja kera

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 35 Terjerat Dan Tak Bisa Lepas

    Setelah sarapan pagi yang lezat, Arjuna mengajak Jane masuk ke dalam ruang kerja pribadinya yang terletak di dalam apartemen mewahnya. “Nona Jane, tolong buatkan dua cangkir coklat panas dan bawa ke dalam ruang kerja saya,” tuturnya sambil melangkah menuju ke sana.“Baik, Tuan.” jawab Jane lalu berjalan ke dapur untuk menyiapkan dua cangkir coklat panas seperti yang diminta oleh Arjuna.Keduanya lalu menghabiskan beberapa menit menikmati secangkir coklat panas sambil menikmati pemandangan kota yang memukau dari lantai atas apartemen. Arjuna, dengan senyum misterius nya, mengajak Jane untuk duduk dan hendak memulai percakapan mereka.“Silahkan duduk Nona Jane, kita minum coklat panas ini dulu. Baru kita akan mengobrol serius setelahnya.“Iya, Tuan.” sahut Jane. Gadis itu pun mulai menyeruput coklat panas sedikit demi sedikit. Arjuna juga melakukan hal yang sama namun matanya tidak pernah lepas dari bibir Jane yang begitu sangat menarik di hatinya. Dia ingin sekali mencicipi manisnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15

Bab terbaru

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 85 Malam Panas Arjuna dan Jane

    Di malam yang tenang di pulau Bora-Bora, bungalow yang terletak di pinggir pantai itu menjadi saksi bisu dari momen yang sangat penting dalam kehidupan Jane dan Arjuna. Bulan bersinar terang, memantulkan cahaya ke permukaan air laut yang tenang, menciptakan suasana yang sangat romantis dan damai. Angin malam berhembus lembut, membawa aroma laut yang menyegarkan, sementara suara ombak yang tenang menghantam pantai menambah nuansa magis malam itu.Jane dan Arjuna telah menunggu momen ini sejak lama. Setelah pernikahan mereka yang indah dan penuh kebahagiaan, akhirnya keduanya tiba di tempat di mana mereka akan memulai babak baru dalam kehidupan Arjuna dan Jane sebagai pasangan suami istri. Bungalow tersebut didekorasi dengan elegan, dengan lilin-lilin yang menyala di sudut-sudut ruangan, memberikan cahaya hangat yang menyelimuti mereka berdua.Jane mengenakan gaun malam yang indah, berwarna putih lembut, melambangkan kemurniannya. Arjuna, dengan senyumnya yang menenangkan, menatap Jan

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 84. Perjalanan Bulan Madu

    Perjalanan bulan madu Jane dan Arjuna dimulai dengan semangat dan antusiasme. Setelah menikah dalam sebuah acara resepsi yang indah dan megah, keduanya pun memutuskan untuk menghabiskan bulan madu mereka di salah satu destinasi paling eksotis di dunia yaitu di Kepulauan Bora-Bora, Polinesia Prancis. Destinasi ini terkenal dengan keindahan alamnya, pantai berpasir putih, dan air laut yang jernih. Minggu pagi yang cerah di Jakarta saat ini, Jane dan Arjuna tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan penuh semangat. Tak lupa keduanya memeriksa tiket dan bagasi sebelum menikmati secangkir coklat panas sambil menunggu penerbangan mereka. Penerbangan pertama mereka adalah menuju Bandara Internasional Los Angeles (LAX) dengan maskapai penerbangan internasional.Jane pun lalu berkata,"Mas Juna aku sungguh tidak sabar untuk melihat Bora-Bora. Aku sudah mencari tahu tentang tempat itu melalui media online, pantainya sangatlah indah.""Aku juga, Sayang. Ini akan menjadi perjalanan yan

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 83 Rencana Jahat Dona dan Cindy

    Di sebuah apartemen yang terletak di salah sudut Kota Jakarta, Nola duduk sendirian di sofanya. Layar televisi di depannya menayangkan siaran langsung resepsi pernikahan antara Arjuna Levin dan Jane Calista Cintania. Ballroom hotel bintang lima itu tampak megah, penuh dengan tamu yang berbahagia. Nola menatap layar dengan perasaan campur aduk. Nola ingat betul masa-masa ketika dia dan Arjuna sering bertemu diam-diam. Mereka adalah partner ranjang, namun bagi Nola, Arjuna lebih dari sekadar itu. Meski tahu bahwa hubungannya dengan Arjuna tidak memiliki masa depan, Nola tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa sesuatu yang lebih. Kini, melihat Arjuna menikah, hatinya merasa kosong tapi wanita itu juga merasa lega.Nola menarik napas panjang dan tersenyum tipis. "Aku ikut berbahagia untukmu, Bos Arjuna," bisiknya pada layar televisi. "Semoga Anda dan Nona Jane bahagia selalu."Di tempat lain, di sebuah apartemen yang lebih modern dan mewah, Dona dan Cindy, mantan partner ranjang Arj

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 82 Resepsi Pernikahan

    Ballroom mewah di hotel bintang lima di kawasan Jakarta Pusat tampak berkilauan oleh gemerlap lampu kristal yang memancarkan kemegahan. Suasana malam itu penuh dengan keceriaan dan kebahagiaan, ketika Arjuna Levin dan Jane Calista Cintania merayakan hari pernikahan mereka. Para tamu yang hadir tampak berbaur, mengobrol, dan menikmati sajian yang telah disiapkan dengan cermat.Tamu-tamu yang datang tidak hanya dari kalangan keluarga, akan tetapi juga kolega bisnis dan sahabat dekat kedua mempelai. Tuan Rahez dan istrinya, Nyonya Zemi, terlihat sedang berbincang dengan Tuan Edward dan Nyonya Zuri di salah satu sudut ballroom. Sementara itu, Tuan Gideon dan Nyonya Septin duduk bersama di meja yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Di sisi lain ruangan, Farah dan suaminya, Peter, terlihat sedang tertawa bersama Jane yang tampak anggun dalam gaun pengantinnya. Jane, dengan senyuman manisnya, tampak bahagia dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya. Farah, sahabat Jane sejak lama, meng

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 81 Kumpul Keluarga Besar

    Pada suatu malam, suasana di rumah baru Arjuna dan Jane sangat hangat dan penuh kebahagiaan. Mereka baru saja pindah ke rumah yang baru yang telah dipersiapkan oleh Arjuna untuk istrinya, Jane. Kini rumah megah itu menjadi saksi berkumpulnya keluarga besar mereka untuk pertama kalinya. Malam ini istimewa, bukan hanya karena seluruh keluarga berkumpul, akan tetapi juga karena semua akan membicarakan tentang detail resepsi pernikahan Arjuna dan Jane yang akan dilangsungkan minggu depan.Di ruang makan yang besar dan elegan, hidangan mewah tersaji di atas meja panjang yang dihiasi oleh bunga-bunga segar. Aroma makanan menggoda, dari roasted chicken, beef wellington, hingga berbagai macam hidangan penutup yang menggiurkan. Di tengah-tengah ruangan, lampu gantung kristal berkilauan menambah keanggunan suasana malam itu.Opa Robi dan Oma Rini, orang tua dari Papi Fred, duduk di sisi kiri meja. Mereka tampak gembira dan penuh semangat, berbicara dengan cucu-cucunya. Opa Robi, dengan kemeja

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 80 Rumah Baru Untuk Jane

    Malam itu, suasana begitu tenang di sebuah perumahan elit yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pohon-pohon rindang yang berbaris rapi di sepanjang jalan utama menambah kesan sejuk dan nyaman. Jane sedang duduk di teras rumah, menikmati angin malam yang semilir. Matahari telah terbenam sepenuhnya, namun suasana hatinya masih diselimuti kegembiraan setelah kejutan spesial untuk Oma Ainur yang diberikan oleh suaminya, Arjuna, tadi pagi.Namun, Jane tidak menyangka bahwa Arjuna memiliki kejutan lain yang tak kalah mengejutkan. Pria tampan dan kaya raya itu datang menghampirinya dengan senyum yang penuh arti."Sayang, ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu," ucap Arjuna sambil mengulurkan tangannya.Jane menerima uluran tangan suaminya dengan penasaran. Mereka berjalan beriringan menuju sebuah rumah besar yang berdiri megah di samping rumah pribadi Oma Ainur, yang juga merupakan pemberian Arjuna. Jane memperhatikan rumah itu dengan seksama, merasa ada yang istimewa dengan

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 79 Rumah Baru Untuk Oma Ainur

    Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, kondisi kesehatan Oma Ainur semakin membaik dan dokter pun memberikan izin untuk pulang. Namun, yang tidak disangka oleh Oma Ainur adalah bahwa cucu menantunya, Arjuna, telah menyiapkan sebuah kejutan besar untuknya.Arjuna dan Jane segera membawa Oma Ainur ke sebuah rumah yang baru. Rumah tersebut terletak di lingkungan yang tenang dan asri, jauh dari kebisingan kota. Ketika mereka tiba, Oma Ainur tertegun melihat rumah megah dengan taman yang luas dan tertata rapi.“Ini … rumah siapa, Jane?” tanya Oma Ainur dengan wajah penuh keheranan.Arjuna tersenyum dan menggenggam tangan Oma Ainur. “Ini rumah baru Oma. Kami ingin Oma tinggal di tempat yang lebih nyaman dan tenang,” jawabnya dengan lembut.Jane, yang berdiri di samping Arjuna, menambahkan,“Kami ingin Oma mendapatkan perawatan terbaik dan merasa nyaman di masa pemulihan ini.” Jane ikut menimpali walaupun hatinya juga masih sangat kaget dengan semua yang telah dilakukan oleh Arjuna u

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 78 Mulai Membaik

    Keesokan harinya, kondisi kesehatan Oma Ainur berangsur-angsur mulai pulih. Kamar rumah sakit yang semula dipenuhi kekhawatiran kini dipenuhi rasa syukur dan harapan. Pagi itu, sinar matahari yang masuk melalui jendela memberikan kehangatan, seakan-akan menyampaikan pesan bahwa semuanya akan baik-baik saja.Oma Ainur duduk di tempat tidurnya, wajahnya lebih cerah dibandingkan hari sebelumnya. Dokter Diki baru saja selesai memeriksa tekanan darahnya."Bagaimana dengan kondisi Oma Ainur sekarang, Dokter?" tanya Jane, dengan nada penuh harap.Dokter Diki tersenyum sambil menatap monitor tekanan darah. "Tekanan darah Oma sudah normal. Ini perkembangan yang sangat baik," ucapnya sambil menoleh ke arah Oma Ainur. "Oma Ainur, Anda benar-benar tangguh. Terus jaga pola makan dan istirahat yang cukup, ya."Oma Ainur mengangguk pelan, matanya berbinar penuh rasa syukur. "Terima kasih, Dokter. Sekarang, saya merasa jauh lebih baik."Jane menghela napas lega. "Syukurlah, Oma. Kita semua sangat

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 77 Oma Ainur Masuk Rumah Sakit

    Namun, sebelum mereka sempat mematikan lampu dan berbaring, ponsel Jane berdering. Jane mengangkat alisnya, sedikit terkejut karena ada panggilan malam-malam begini. Dia lalu meraih ponselnya dari meja samping tempat tidur dan melihat nama yang tertera: Dokter Diki.Jane : “Halo, Dokter Diki,” sapa Jane dengan nada sedikit khawatir.Dokter Diki :“Jane, saya minta maaf mengganggu tidurmu di malam hari ini. Tapi saya harus memberitahukan kepadamu jika Oma Ainur sedang dirawat di rumah sakit. Tekanan darahnya sangat tinggi dan kondisinya perlu pengawasan intensif,” seru Dokter Diki, suaranya terdengar serius.Jane : “Oh tidak ... bagaimana kondisi Oma sekarang, Dok?”Jane merasa darahnya berdesir.Dokter Diki :“Kondisi Oma Ainur telah stabil untuk saat ini, tapi kami para tim dokter masih memonitor. Saya pikir sebaiknya kamu datang ke sini secepatnya,” sahut Dokter Diki dari seberang sana.Jane :“Tentu, kami akan akan segera ke sana,” ujar Jane sebelum menutup telepon.Arjuna, ya

DMCA.com Protection Status