Share

Bab 96

 2 hari kemudian Jena berkunjung ke rumah Caca.

"Oh, itu ... tetangga yang sering kamu ceritain?" Tanya Jena ketika melihat sebuah motor sport melintas lewat depan rumah Caca.

Caca berdeham sambil terus memandang laju motor Dafa dari arah balkonnya.

"Keren kan?"

"Keren sih, tapi brengs*k," cibir Jena.

Lawan bicaranya hanya tersenyum tipis, bahkan orang yang hanya mendengar ceritanya pun bisa langsung mengerti seberapa brengs*knya laki-laki itu.

Meski begitu, entah kenapa sampai sekarang gadis berkaos biru tersebut masih menyimpan perasaan yang sama. Bagaimana cara move on tercepat? Menjauh tidak bisa, mendekat takut tambah cinta.

"Pelan-pelan aja, nggak perlu sekarang dan nggak perlu dipaksakan, suatu saat kamu pasti bisa hilangin perasaan itu," ucap Jena seakan mengerti isi pikiran perempuan disampingnya.

Caca menoleh, menatap temannya yang kini berwajah mirip Kim Ji-won.

Jena tersenyum, perempuan yang tadinya menu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status