Share

MISI KEDUA

Suara ledakan yang menggetarkan dari kaki Bukit Chenyan terdengar jelas sampai ke kamp militer Kota Shui, kota tempat kamp militer prajurit Negara Tang. Ledakan yang diduga sebagai pertanda buruk bagi mereka, lantas salah seorang prajurit datang menghadap panglima perang yakni Jendral Cui.

“Lapor, Jendral. 5 ton bubuk mesiu yang dkirimkan telah diledakkan oleh pasukan musuh dan semua prajurit yang bertugas mengirimkan telah gugur,” lapor salah seorang prajurit Negara Tang.

“Apa? Tidak kusangka, berani sekali mereka!” geramnya seraya mengepalkan kedua telapak tangannya dengan erat.

“Jendral, sepertinya perang kali ini kita terpaksa harus berperang tanpa meriam. Kaisar saat ini telah menjadi tawanan si berengsek Bai Ruyu. Kita tidak bisa menunda waktu lebih lama lagi. Jika tidak, situasi akan semakin kacau. Negara tidak boleh tanpa seorang pemimpin. Atau tidak … .”

“Aku tahu! Bisakah sekarang kau diam? Jangan mendesakku. Aku juga tidak bisa berhenti berpikir. Prioritas utama kita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status