Share

BAB. 116 Menonton Atraksi Lompat Batu Setinggi Dua Meter

Keesokan harinya, cuaca di Pulau Nias masih cerah dengan langit biru tanpa awan. Pagi itu, setelah sarapan di hotel, Ayah Edu, Ayah Ronald, dan Ayah Hezki bersama keluarga masing-masing bersiap-siap untuk perjalanan menuju Desa Budaya Bawomataluo. Desa ini terkenal dengan tradisi lompat batunya yang telah mendunia.

Pemandu wisata mereka, Agus, sudah menunggu di lobi hotel dengan senyuman ramah. "Selamat pagi semuanya. Hari ini kita akan mengunjungi Desa Bawomataluo, sebuah desa budaya yang sangat terkenal di Pulau Nias. Desa ini berada di atas puncak bukit, jadi kita akan sedikit mendaki."

Anak-anak tampak bersemangat mendengar penjelasan Agus.

"Yay! Mendaki bukit!" seru Isaac sambil melompat-lompat kegirangan.

“Hore! Kita semua sungguh tak sabar!” sergah Hezra.

“Ayo, Bang Agus! Tunggu apa lagi?” tukas Sebastian yang sangat antusias.

“Come on, kita let's go, Bang Agus!” Jacob juga tak mau kalah.

Sang pemandu wisata sangat se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status