Home / Romansa / THE HERA'S KING / 88. Ziarah ke makam ibunda Hera

Share

88. Ziarah ke makam ibunda Hera

Author: Zemira Fortunatus
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Baikah mas.., nanti jika ada waktu kita kesana," seru Hera.

"No baby! kita tidak ada waktu nanti. Karena kita akan berangkat ke Inggris 3 hari dari sekarang. So kita ziarah ke makam bunda hari ini saja," ujar King kepada Hera.

Jadilah saat ini mereka berada di mobil yang di kemudikan oleh Juyan menuju ke makam ibunda Hera. Setelah menempuh beberapa jam perjalanan. Mobil mereka tiba di makam.

Alangkah kagetnya Hera saat melihat makan ibundanya sudah bersih dan rapi. Seperti baru saja di bersihkan.

Ia melirik ke arah suaminya. King tersenyum ke arahnya.

Dengan spontan Hera memeluk King. 

"Terima kasih banyak mas.., aku.., aku..," ia tidak sanggup berkata-kata ia menjadi semakin terisak. Ternyata diam-diam selama ini King selalu rutin menyuruh orang untuk membersihkan dan merawat makam ibu mertuanya itu.

Demikian halnya dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
oonniex
makin seru kakak
goodnovel comment avatar
cicicuit
next kak dong
goodnovel comment avatar
Saniony
yuhu ada yg mau bulan madu ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • THE HERA'S KING   89. Makan malam bersama

    "Sayang.., kamu bisa bikinin teh untukku?" seru Kibng kepada istrinya. Hera pun pamit ke dapur untuk membuat teh untuk suaminya dan yang lainnya. Nyonya Yesi menyusul Hera ke dapur. "Sini mami bantuin kamu bikin tehnya," ujar nyonya Yesi. "I..iya mi," ucapnya. "Ra.., ngomong-ngomong dari tadi mami perhatikan kok suamimu sepertinya tidak senang melihat Jodi?" selidik Sang Ibu Mertua. "Apakah kamu sebelumnya punya hubungan dengan Jodi? maaf nih mami jadi kepo soalnya mami penasaran dengan sikap King yang berubah." "Aku dan kak Jodi dulu tetanggaan mi, kami lumayan akrab,dulu jika ada yang menggangguku kak Jodi selalu melindungiku mi. Tapi hubungan kami tidak lebih dari sebatas teman mi. Hanya saja.., dulu aku semp

  • THE HERA'S KING   90. Welcome London

    Pagi hari, keduanya terbangun pukul 7 pagi. Setelah sarapan mereka pun mulai menyusun baju yang akan mereka bawa selama berbulan madu. Disaat keduanya asyik memasukkan baju-baju mereka ke dalam koper. Tiba-tiba ponsel King berdering. Ia pun mengangkatnya, "sebentar ya sayang.., aku angkat telpon dulu." Ujarnya kepada istrinya. Setelah menutup panggilan itu. King terlihat berwajah masam. Hera memperhatikan itu, "Ada apa mas? kok wajahnya cemberut begitu?" tanya Hera kepada King. Hari ini King terpaksa masuk kantor karena ada meeting mendadak yang di pimpin oleh para investor mega proyek itu. Terpaksa ia harus menghadirinya. "Aku harus ke kantor nih sayang, ada meeting penting terkait proyek yang di Tangerang." jawabnya malas. "Ya sudah mas kesana dulu deh," ujar Hera kepada suaminya. "Terus packing baju-baju kita bagaima

  • THE HERA'S KING   91. Keliling kota London

    "I..iya mas,"Hera membuka koper lalu, mengambil pakaian ganti untuknya. "Duh.., aku pakai baju apa ya setelah mandi?" karena tujuan mereka ke London untuk berbulan madu, jadi iakebanyakan membawa dress yang kekurangan bahan. Setelah menemukan baju yang pas ia pun melangkah menuju kamar mandi. Sementara King terlihat sedang menyusun agenda mereka hari ini. Ia ingin membawa istrinya berkeliling kota London hari ini. Lalupada malam harinya. Ia akan membuat istrinya melayang ke udara. Membayangkan semua itu, membuat Sang Torpedo agak sedikit bangun. Bayangkan saja sudah hampir setahun pernikahan mereka. Ia sama sekali belum pernah melihat istrinya telanjang di depannya. Dan ia ingin melakukan hal itu nanti malam pikirnya. Hera selesai mandi, lalu keluar dari kamar dengan menggunakan dress di atas lutut dan memperlihatkan lekuk tubuhnya.

  • THE HERA'S KING   92. Kita berhasil sayang!

    Setelah makan malam di sebuah restoran mewah. Mereka pun kembali ke hotel. Wajah King mulai berbinar karena ia akan melewati malam ini dengan hawa panas. Sementara Hera yang tak tau-menau maksud hati suaminya. Terkesan biasa saja. Mereka akhirnya sampai ke dalam kamar, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam waktu London. "Sayang.., aku mandi duluan ya?" ujar King kepada Hera. "I..iya mas..," ujarnya gugup. King mendekati istrinya yang sedang duduk di sofa yang mulai merapikan barang-barang belanjaannya tadi. Lalu membisikkan ke telinga Hera, "i want you tonight baby..," lalu melangkah menuju kamar mandi. Hera segera menghentingkan aktivitasnya dan tiba-tiba ia merasa gugup. "Duh.., kok mas King bilangnya tiba-tiba sih, aku..aku.., jadi deg-degan gini..," lirihnya. Hera mulai

  • THE HERA'S KING   93. Torpedo tegak berdiri

    Setelah sakit di inti tubuh istrinya mulai berkurang. King kembali memasukkan torpedonya yang masih tegak berdiri ke dalam inti tubuh istrinya. "Mas.., ah.., pelan.. masih sakit." lirih Hera yang masih merasakan perih di inti tubuhnya. King mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya yang awalnya perlahan namun lama-kelamaan menjadi semakin cepat. "Ahh.., oh, ah.., sayang.., sempit banget! aku suka!" ujarnya disela-sela goyangannya. Desahan keduanya memenuhi seisi kamar saat ini. Hera terlihat pasrah di naiki King berkali-kali. Ia sudah sangat kelelahan namun suaminya laksana kuda liar yang baru keluar dari kandang. Ia terus menaiki Hera sampai fajar menjelang, kegiatan panas itu baru usai. Keduanya terlihat tertidur, ambruk kehabisan energi tanpa sehelai benangpun hanya selimut yang menutupi tubuh keduanya. Pagi hari, Hera terbangun. Ia melihat jam di dinding kamar hotel.

  • THE HERA'S KING   94. Menuju puncak nirwana

    "Wah.., pasti seru tuhmas..," "Iya dong baby.., pasti seru banget! kamu mau nggak kesana?" "Mau banget mas!" Hera sangat antusias ingin ke tempat yang dikatakan King. Padahal ia tidak tau jika King punya maksud lain dari perkataannya itu. "Ya sudah, kamu banyak makan ya? biar nanti kamu kuat mendakinya." "Memangnya tempatnya jauh ya mas?" "Yup, lumayan jauh, dan butuh banyak tenaga untuk mencapai puncaknya!" King semakin tersenyum penuh misteri. Setelah mereka menyelesaikan sarapan yang tertunda. Ia pun mengajak istrinya untuk menonton televisi sebuah drama romantis. Ia kembali menggendong istrinya ala bridal style. "Lho, kita nggak jadi kesana mas?" tanya Hera lugu. &nbs

  • THE HERA'S KING   95. In the bathroom

    Hera benar-benar kehabisan energinya saat ini. Ia sekilas melihat jam di dinding kamar hotel. Ia memperkirakan hampir tiga jam mereka menghabiskan waktu bermain kuda-kudaan.Saat King meletakkan istrinya di atas ranjang ia langsung tertidur. Matanya sangat sulit terbuka. Ia langsung tertidur. Namun ia masih bisa mendengar suaminya yang membisikkan kata-kata cinta untuknya. "I love you my baby..," sambil mengecup kening istrinya. King bengong sendiri melihat istrinya yang langsung tertidur."Pasti Hera sangat capek!" pikirnya dalam hati. Namun satu yang pasti Sang Torpedo masih tegak berdiri.Ia pun merapikan sofa yang berantakan akibat ulahnya. Mematikan siaran televisi lalu menelpon pelayan restoran hotel untuk memesan menu makan siang mereka. Ia melihat saat ini sudah menunjukkan pukul tiga sore. Ia pun kembali memakai bajunya. Tiba-tiba ponselnya berdering, terlihat ada nama Juyaan di layar ponseln

  • THE HERA'S KING   96. Taman nirwana?

    Hera yang kelelahan hanya mampu memeluk suaminya. Sesekali terdengar desahan tertahan dari bibirnya menahan hasrat yang membara karena permainan King yang lihai. "Ouh.., ah.., mas.., uh..," sampai akhirnya King semakin cepat menggoyangkan pinggulnya dan keduanya kembali mencapai puncak nirwana. "Mas.., kakikulemas, kayaknya aku nggak bisa jalan..," lirih Hera. "Iya sayang, nggak apa-apa, aku akan menggendongmu." Ia lalu meletakkan tubuh Hera di dalam bathub lalu membantu memandikan istrinya. Ia ingin sekali mencoba bermain di dalam bathub,namun istrinya sepertinya sangat kelelahan. Ia akan menyimpan rencananya ini untuk esok hari pikirnya. Setelah keduanya selesai mandi.King menggendong istrinya lalu meletakkannya di atas ranjang. Terdengar suara ketukan pintu. Seorang pelayan kem

Latest chapter

  • THE HERA'S KING   155. The last

    Lui langsung mencari sang mommy. "Selamat sore jagoan Opa?" sapa tuan Roland kepada cucunya. "Oma, Mommy kemana,kok nggak kelihatan?" ia bukannya membalas sapaan kakeknya. Ia malah menanyakan keberadaan sang mommy. Jadinya tuan Luther menjadi terbengong-bengong dengan sikap cucunya itu. Sifat Lui bertolak belakang dengan sifat kakaknya Kiran yang menyapa kedua kakek dan neneknya dengan semangat. "Welcome home.., Oma, Opa," ucap Kiran lalu memeluk keduanya. "Lui.., kamu nggak kangen sama Oma?" Nyonya Yesi pura-pura sedih. Ia sangat tau kelemahan cucunya. "Tentu saja, Lui kangen Oma," ujarnya lalu memeluk omanya dengan erat. Namun ia tidak mau memeluk opanya. "Opa jangan sedih ya, sini main sama aku saja," Kiran mengetahui raut kesedihan di&n

  • THE HERA'S KING   154. Lui si posesif

    Empattahun kemudian,"Kiran.., anak Daddy, Where are youbaby..," ucap King yang mulai mencari keberadaan anak sulungnya itu di setiap ruangan dalam rumahnya, karena tadi ia sengaja mampir ke sekolah anaknya untuk menjemputnya, namun gurunya mengatakan jika si anak sudah dijemput duluan oleh seseorang.Jelas saja ia sangat kuatir karena Bu Gurunya kurang kenal dengan orang itu, ia hanya berkata jika ia adalah sopir keluarga Elwood.Ditambah lagi, istrinya Hera sedang ngambek dengannya sudah dua hari ini. Semua gara-gara putranya yang lahir setelah dua tahun Kiran hadir dalam kehidupan mereka.Lui Putra Elwood, demikian nama putra mereka. Walaupun Luimasih berumur 2 tahun namun tingkahnya seperti anak yang berumur lima tahun, ia sering kali menjalihi King.Satu persatu King menyebut nama-nama orang yang ada di rumahnya. Namun tidak ad

  • THE HERA'S KING   153. Baby K, Kirani Putri Elwood

    "Sayang.., pelan aduh..," King merasa sangat kesakitan karena untuk kesekiankalimya Hera menancapkan kuku-kukunya dilengan King.Saat ini Hera sedang berjuang di ruang persalinan untuk melahirkan bayi pertama mereka.King yang sok jago,melarang mami Yesi dan mama Lisma untuk menemaninya masuk ke ruang bersalin. Alhasil ia yang menjadi bulan-bulanan istrinya yang sedang berjuang melahirkan bayi mereka.Hera terlihat menahan rasa sakit yang teramat sangat, namun bibirnya sama sekali tak mengeluh, hanya sorot matanya yang mengeluarkan banyak air mata, mengisyaratkan rasa sakit yang mendalam."Sayang.., semangat baby, kamu pasti bisa!" King mencoba menyemangati Hera, ia juga menyeka keringat yangsudah bercampur air mata di wajah istrinya."Bu Hera, sekali lagi kita coba, kepala si kecil sudah mulai nongol nih, tarik napas dalam-dalam, l

  • THE HERA'S KING   152. Ritual suci

    Beberapa bulan kemudian,"Sayang.., i'm home baby.., where are you?" ucap King setengah berteriak mencari keberadaan istrinya di dalam kamar."Aku disini mas," jawab Hera yang baru saja selesai mandi."Kamu baru selesai mandi sayang? ayo buruan, aku akan mengantarmu ke rumah sakit," ujar King lagi."Lho mas, bukannya pagi ini kamu akan menghadiri meeting penting?" seru Hera bingung. Soalnya mami Yesi mengatakan jika suaminya sangat sibuk hari ini jadi, ibu mertuanya yang akanmenggantikan King untuk mengantarkannya ke rumah sakit."Sayang.., yang terpenting bagiku saat ini hanya kamu dan bayi kita, yang lain mah.., lewat! lagian kamu nggak usah kuatir ada dua tim kuat yang ikut mendukung suksesnya perusahaan kita," jelas King kepada istrinya."Maksud mas, tim kuat yang bagaimana sih?"

  • THE HERA'S KING   151. Semua menjadi jelas

    Pagi hari pukul enam, Hera terbangun dan merasakan badannya terasa capek. Ia melihat sekelilingnya, "aku ada dimana?" gumamnya dalam hati.Ia lalu mengitari pandangannya di dalam ruangan itu. Akhirnya ia tau jika ia sedang berada di dalam rumah sakit.Tangannya juga telah di infus, ia lalu mengingat bayi di dalam kandungannya."Bayiku.., apakah kamu baik-baik saja nak?" Hera mulai terisak, dan menangis tersedu-sedu. Tuan Roland danNyonya Yesi yang sedang menjaga Hera seketika terbagun dari sofa yang mereka tiduri."Pi.., Hera sudah sadar! segera hubungi dokter!" pinta nyonya Yesi kepada suaminya.Sementara ia sendiri menghampiri ranjang tempat Hera terbaring."Ra.., kamu sudah bangun?" sapa nyonya Yesi lembut."Mi.., bayiku mi.., bayiku bagaimana mi?" isaknya lagi."Kamu tenang ya Ra, cucu mami

  • THE HERA'S KING   150. Hera ditemukan

    Juyan yang baru saja mendapat laporan dari Jonas, jika Hera saat ini di rawat di sebuahrumah sakit, segera membawa King menuju rumah sakit dimana Hera sedang dirawat.Sepanjang perjalanan King mencoba terus mengumpulkan kesadarannya. Ternyata pengaruh wine yang ia minumtadi mulai bereaksi.Sesampai di rumah sakit, ia langsung menerobos masuk ke dalam ruangan unit gawat darurat, ia tidak peduli lagi jika beberapa perawat menghalangi jalannya.Ia melihat istrinya yang terbaring tidak sadarkan diri, dengan wajah pucat dan infus yang terpasang di tangannya.Ia lalu menggenggam tangan istrinya sambil menangisia berkata, "Ra.., kamu kenapa sayang? maafkan aku, bangun baby.., maafkan aku..," lirihnya."Dokter bagaimana keadaan istri saya?" tanyanya kepada dokter yang bertugas di UGD saat itu."Kondisi pasien saat ini

  • THE HERA'S KING   149. Kamu dimana Ra?

    Sepanjang malam King terus mengitari jalanan kota Jakarta malam itu, namun ia tidak dapat menemukan jejak istrinya Juyan yang merasa kasihan dengan bosnya dari tadi tetap setiap mengikuti mobil King kemana pun ia pergi. Sementara itu, di sebuah apartemen, Hera tak henti-hentinya menangis. Berbagai cara dilakukan oleh Fred agar Hera berhenti untuk menangis namun sama sekali tidak berhasil. "Sudahlah Ra, untuk apa kamu menangisi suamimu yang tidak becus itu! itu hanya akan membuang-buang energimu, sudahlah lupakan saja masalah itu, anggap saja semua hanyalahangin lalu!" Fred bukannya membuat Hera tenang malah yang ia lakukan semakin memprovokasi Hera. "Kurang ajar lo,King! semua ini gara-gara lo! tunggu saja pembalasanku!" Fred mengeraskan rahangnya saat ini. Ia lalu

  • THE HERA'S KING   148. Nyonya Yesi pingsan

    "Saya baru dapat kabar, dari seorang pengintai,jika Hera terlihat bersama Fred," Jonas segera memperlihatkan ponselnya yang menampilkan Hera dan Fred yang terlihat masuk ke dalam sebuah mobil. "Bajingan! jadi lo kerjasama dengan dengannya?!"dengan cepat King melayangkan tinjunya ke wajah Jonas. "Jo..nas..," Amel berteriak histeris dan segera menghampiri Jonas yang terjatuh di lantai karena mendapat serangan tiba-tiba dari King. "Lo pikir gue nggak tau, jika bokap lo yang menghancurkan perusahaan ayah Tobi?" Juyan terlihat menahan King yang ingin kembali menghajar Jonas. Jonas terlihat meringis kesakitan, lalu bangkit dari lantai dan mencoba untuk berdiri dibantu oleh Amel. Ia mulai berkata, "gue sama sekali tidak tau-menahu tentang rencana Fred untuk menculik Hera! dan mengenai perusahaan ayahnya Hera

  • THE HERA'S KING   147. Aku bukan pelakor

    Sarah terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya karena Jodi juga ikut-ikutan menatapnya penuh emosi saat ia melihat foto Sarah yang memeluk King.Hatinya merasa marah karena diam-diam Sarah mulai menarik perhatiannya. Dan ia sudah bertekad untuk lebih mengenalnya. Namun lagi-lagi ia harus menelan rasa kecewa karena cinta karena Sarah ternyata bukan gadis baik-baik."Itu semua tidak benar, semua ini hanya salah paham, aku.., aku.. bisa menjelaskannya..," lirihnya sambil mulai menangis.Sarah tiba-tibamenyesal telah memeluk King saat itu. Ia tidak menyangka jika ada orang yang akan diam-diam mengambil beberapa fotonya dengan King.Awalnya memang niat Sarah masuk ke perusahaan King untuk merayunya dan mengacaukan pernikahannya dengan Hera.Namun seiring berjalannya waktu, King yang menugaskannya menjadi sekretaris Jodi telah merubah segalanya.

DMCA.com Protection Status