Terima kasih dukungan kalian all my reader 🙏
"Wah.., pasti seru tuhmas..," "Iya dong baby.., pasti seru banget! kamu mau nggak kesana?" "Mau banget mas!" Hera sangat antusias ingin ke tempat yang dikatakan King. Padahal ia tidak tau jika King punya maksud lain dari perkataannya itu. "Ya sudah, kamu banyak makan ya? biar nanti kamu kuat mendakinya." "Memangnya tempatnya jauh ya mas?" "Yup, lumayan jauh, dan butuh banyak tenaga untuk mencapai puncaknya!" King semakin tersenyum penuh misteri. Setelah mereka menyelesaikan sarapan yang tertunda. Ia pun mengajak istrinya untuk menonton televisi sebuah drama romantis. Ia kembali menggendong istrinya ala bridal style. "Lho, kita nggak jadi kesana mas?" tanya Hera lugu. &nbs
Hera benar-benar kehabisan energinya saat ini. Ia sekilas melihat jam di dinding kamar hotel. Ia memperkirakan hampir tiga jam mereka menghabiskan waktu bermain kuda-kudaan.Saat King meletakkan istrinya di atas ranjang ia langsung tertidur. Matanya sangat sulit terbuka. Ia langsung tertidur. Namun ia masih bisa mendengar suaminya yang membisikkan kata-kata cinta untuknya. "I love you my baby..," sambil mengecup kening istrinya. King bengong sendiri melihat istrinya yang langsung tertidur."Pasti Hera sangat capek!" pikirnya dalam hati. Namun satu yang pasti Sang Torpedo masih tegak berdiri.Ia pun merapikan sofa yang berantakan akibat ulahnya. Mematikan siaran televisi lalu menelpon pelayan restoran hotel untuk memesan menu makan siang mereka. Ia melihat saat ini sudah menunjukkan pukul tiga sore. Ia pun kembali memakai bajunya. Tiba-tiba ponselnya berdering, terlihat ada nama Juyaan di layar ponseln
Hera yang kelelahan hanya mampu memeluk suaminya. Sesekali terdengar desahan tertahan dari bibirnya menahan hasrat yang membara karena permainan King yang lihai. "Ouh.., ah.., mas.., uh..," sampai akhirnya King semakin cepat menggoyangkan pinggulnya dan keduanya kembali mencapai puncak nirwana. "Mas.., kakikulemas, kayaknya aku nggak bisa jalan..," lirih Hera. "Iya sayang, nggak apa-apa, aku akan menggendongmu." Ia lalu meletakkan tubuh Hera di dalam bathub lalu membantu memandikan istrinya. Ia ingin sekali mencoba bermain di dalam bathub,namun istrinya sepertinya sangat kelelahan. Ia akan menyimpan rencananya ini untuk esok hari pikirnya. Setelah keduanya selesai mandi.King menggendong istrinya lalu meletakkannya di atas ranjang. Terdengar suara ketukan pintu. Seorang pelayan kem
King akhirnya mendapatkan pelepasannya. "Akh..! baby.., okh..,ukh..!" desahnya tertahan. Lalu menyemburkan cairan kehidupanke dalam gua sempit istrinya. Keduanya benar-benar kehabisan energi. King langsung mengecup kening istrinya lalu tertidur. Hera yang juga kelelahan melirik jam, jika saat ini sudah pukul sebelas siang. Hampir empat jam King menaikinya. Rasa lelah kembali menghinggapinya. Lagi-lagi mereka melewatkan sarapan mereka pagi itu.Hera terbangun, perutnya keroncongan. Ia melirik suaminya yang masih tertidur nyenyak. "Pasti mas King sangat kelelahan..," ujarnya dalam hati. Ia pun mencoba untuk duduk, memakai kembali bajunyalalu berjalan tertatih menjauhi ranjang menuju meja makan. Ia melihat jika beberapa makanan sudah terhidang di atas meja. Ia pun makan dengan lahapnya, ia sangat lapar saat ini.Setelah kenyang. Ia istirahat sebentar lalu mengecek ponselnya yang sejak tiga hari yang lalu tidak pern
Hera melihat belanjaannya di sebuah tas belanjaan yang di pegang Sang Suami."Wah.., pasti harganya mahal semua," gumamnya dalam hati.Ia ingin memeriksa berapakah semua total belanjaannya. Namun King tidak memberikan tas belanjaan itu kepada Hera. Karena ia tau maksud dan keinginan istrinya."Mas.., aku boleh meminjam tas belanjaannya sebentar? aku ingin memastikan kembali semua yang aku sudah beli." ujarnya menampilkan senyum temanisnya."No baby! lanjutkan saja belanjaanmu." Ia pun sengaja berpisah dengan istrinya dan membiarkan istrinya berbelanja sesuka hatinya.Ia lalu melangkah sendiri menuju pakaian wanita. Ia terpukau saat melihat lingerie yang begitu seksi tepat di depan matanya.Seorang pelayan wanita menghampirinya, lalu berkata,"Excuse me sir, would you like to buy this lingerie?" King terlihat berpikir sebentar. Lalu membayangkan Hera me
"I..iya mas..," lalu King mulai mengecup bibir istrinya dengan ganas. Hera semakin terlena dengan permainan suaminya. Ia pun mulai membalas kecupan suaminya di bibirnya. Saat ini mereka saling melumat. King tersenyum puas karena Hera sudah mulai berani membalas kecupannya. Ia bahkan mulai mengalungkan kedua tangannya di leher King melepas semua gejolak yang semakin membara dari dalam tubuhnya.King lalu menjatuhkan tubuh Hera di atas ranjang lalu mulai menjilati tubuhnya dari atas sampai bawah. Tubuh Hera sudah mulai memerah akibat ulah King. Bahkan kedua gundukannya tidak di lewatkan oleh suaminya untuk ia cicipi. Kedua pucuknya terasa perih saat King menggigit ujungnya. Namun suaminya mulai menjilati pucuknya sehingga rasa perih itu seakan menghilang dan diganti dengan kenikmatan yang tiada taranya. Mata Hera terlihat merem melek menahan nikmatnya sentuhan lidah suaminya. Jari King juga aktif keluar masuk di gua sempit istrinya yang menambah sensasi
Keesokan paginya, King terbangun duluan. Ia langsung menuju kamar mandi tanpa membangunkan Sang Istri yang masih terlihat kecapean.King selesai berpakaian dan saat ini duduk di sofa sambil melihat-lihat destinasi tempat yang akan mereka kunjungi hari ini.Hera terbangun saat merasakan ada yang membelai-belai rambutnya. Ia lalu membuka matanya. Wajah King yang tampan tempat berada di depannya dan sedang tersenyum ke arahnya."Good morning my baby?" sapa King kepada Hera."Morning mas," ujarnya lalu mencoba untuk duduk. Namun disaat ia hendak duduk selimut yang menutupi tubuh telanjangnya agak tersingkap dan memperlihatkan dua gundukannya yang memerah."Sayang.., kamu sengaja menggodaku pagi ini? seru King sambil menatap penuh damba kepada istrinya. Mendengar perkataan suaminya itu, Hera segera meraih baju kaos King yang ada di sisi ranjang lalu memakainya dengan cepat.
Ia meraih kartu nama dari King dan menyimpan nomor ponsel King kedalam daftar kontak ponselnya. Sementara di dalam kamar. Hera menangis, hatinya terasa sakit saat melihat King memeluk wanita lain di depan matanya. Untuk pertama kalinya ia merasakan kecewa karena cinta. Terlebih King adalah suaminya. Mereka sedang bulan madu tetapi ia malah memeluk wanita lain di depan matanya. Hera tau, jika gadis itu sangat mirip dengan wanita yang dulu pernah mengisi hati suaminya dan ia tidak dapat menerima pelukan itu. Ia berpikir itu sama saja jika suaminya masih menyimpan rasa cintanya kepada mantan kekasihnya. Ia sudah bertekad akan mengingat hal ini sebagai perasaan kecewanya untuk pertama kalinya kepada suaminya karena wanita lain. Firasatnya juga berkata jika Sarah melihat King dengan tatapan lain. Tidak seperti tatapan seorang sahaba