Hera yang kelelahan hanya mampu memeluk suaminya. Sesekali terdengar desahan tertahan dari bibirnya menahan hasrat yang membara karena permainan King yang lihai. "Ouh.., ah.., mas.., uh..," sampai akhirnya King semakin cepat menggoyangkan pinggulnya dan keduanya kembali mencapai puncak nirwana. "Mas.., kakikulemas, kayaknya aku nggak bisa jalan..," lirih Hera. "Iya sayang, nggak apa-apa, aku akan menggendongmu." Ia lalu meletakkan tubuh Hera di dalam bathub lalu membantu memandikan istrinya. Ia ingin sekali mencoba bermain di dalam bathub,namun istrinya sepertinya sangat kelelahan. Ia akan menyimpan rencananya ini untuk esok hari pikirnya. Setelah keduanya selesai mandi.King menggendong istrinya lalu meletakkannya di atas ranjang. Terdengar suara ketukan pintu. Seorang pelayan kem
King akhirnya mendapatkan pelepasannya. "Akh..! baby.., okh..,ukh..!" desahnya tertahan. Lalu menyemburkan cairan kehidupanke dalam gua sempit istrinya. Keduanya benar-benar kehabisan energi. King langsung mengecup kening istrinya lalu tertidur. Hera yang juga kelelahan melirik jam, jika saat ini sudah pukul sebelas siang. Hampir empat jam King menaikinya. Rasa lelah kembali menghinggapinya. Lagi-lagi mereka melewatkan sarapan mereka pagi itu.Hera terbangun, perutnya keroncongan. Ia melirik suaminya yang masih tertidur nyenyak. "Pasti mas King sangat kelelahan..," ujarnya dalam hati. Ia pun mencoba untuk duduk, memakai kembali bajunyalalu berjalan tertatih menjauhi ranjang menuju meja makan. Ia melihat jika beberapa makanan sudah terhidang di atas meja. Ia pun makan dengan lahapnya, ia sangat lapar saat ini.Setelah kenyang. Ia istirahat sebentar lalu mengecek ponselnya yang sejak tiga hari yang lalu tidak pern
Hera melihat belanjaannya di sebuah tas belanjaan yang di pegang Sang Suami."Wah.., pasti harganya mahal semua," gumamnya dalam hati.Ia ingin memeriksa berapakah semua total belanjaannya. Namun King tidak memberikan tas belanjaan itu kepada Hera. Karena ia tau maksud dan keinginan istrinya."Mas.., aku boleh meminjam tas belanjaannya sebentar? aku ingin memastikan kembali semua yang aku sudah beli." ujarnya menampilkan senyum temanisnya."No baby! lanjutkan saja belanjaanmu." Ia pun sengaja berpisah dengan istrinya dan membiarkan istrinya berbelanja sesuka hatinya.Ia lalu melangkah sendiri menuju pakaian wanita. Ia terpukau saat melihat lingerie yang begitu seksi tepat di depan matanya.Seorang pelayan wanita menghampirinya, lalu berkata,"Excuse me sir, would you like to buy this lingerie?" King terlihat berpikir sebentar. Lalu membayangkan Hera me
"I..iya mas..," lalu King mulai mengecup bibir istrinya dengan ganas. Hera semakin terlena dengan permainan suaminya. Ia pun mulai membalas kecupan suaminya di bibirnya. Saat ini mereka saling melumat. King tersenyum puas karena Hera sudah mulai berani membalas kecupannya. Ia bahkan mulai mengalungkan kedua tangannya di leher King melepas semua gejolak yang semakin membara dari dalam tubuhnya.King lalu menjatuhkan tubuh Hera di atas ranjang lalu mulai menjilati tubuhnya dari atas sampai bawah. Tubuh Hera sudah mulai memerah akibat ulah King. Bahkan kedua gundukannya tidak di lewatkan oleh suaminya untuk ia cicipi. Kedua pucuknya terasa perih saat King menggigit ujungnya. Namun suaminya mulai menjilati pucuknya sehingga rasa perih itu seakan menghilang dan diganti dengan kenikmatan yang tiada taranya. Mata Hera terlihat merem melek menahan nikmatnya sentuhan lidah suaminya. Jari King juga aktif keluar masuk di gua sempit istrinya yang menambah sensasi
Keesokan paginya, King terbangun duluan. Ia langsung menuju kamar mandi tanpa membangunkan Sang Istri yang masih terlihat kecapean.King selesai berpakaian dan saat ini duduk di sofa sambil melihat-lihat destinasi tempat yang akan mereka kunjungi hari ini.Hera terbangun saat merasakan ada yang membelai-belai rambutnya. Ia lalu membuka matanya. Wajah King yang tampan tempat berada di depannya dan sedang tersenyum ke arahnya."Good morning my baby?" sapa King kepada Hera."Morning mas," ujarnya lalu mencoba untuk duduk. Namun disaat ia hendak duduk selimut yang menutupi tubuh telanjangnya agak tersingkap dan memperlihatkan dua gundukannya yang memerah."Sayang.., kamu sengaja menggodaku pagi ini? seru King sambil menatap penuh damba kepada istrinya. Mendengar perkataan suaminya itu, Hera segera meraih baju kaos King yang ada di sisi ranjang lalu memakainya dengan cepat.
Ia meraih kartu nama dari King dan menyimpan nomor ponsel King kedalam daftar kontak ponselnya. Sementara di dalam kamar. Hera menangis, hatinya terasa sakit saat melihat King memeluk wanita lain di depan matanya. Untuk pertama kalinya ia merasakan kecewa karena cinta. Terlebih King adalah suaminya. Mereka sedang bulan madu tetapi ia malah memeluk wanita lain di depan matanya. Hera tau, jika gadis itu sangat mirip dengan wanita yang dulu pernah mengisi hati suaminya dan ia tidak dapat menerima pelukan itu. Ia berpikir itu sama saja jika suaminya masih menyimpan rasa cintanya kepada mantan kekasihnya. Ia sudah bertekad akan mengingat hal ini sebagai perasaan kecewanya untuk pertama kalinya kepada suaminya karena wanita lain. Firasatnya juga berkata jika Sarah melihat King dengan tatapan lain. Tidak seperti tatapan seorang sahaba
Hera terbangun dari tidurnya. Ia merasakan tubuhnya sangat kelaparan. Ia melihat sekelilingnya. Tapi tidak ada orang.Ia sudah tidak peduli lagi King sedang berada dimana.Ia segera mengganti bajunya dengan pakaian tertutup. Ia sudah tidak mau melayani suaminya lagi karena ia sudah sangat kecewa.Ia melangkah menuju meja makan dan mendapati secarik kertas yang di tulis suaminya. Ia lalu membacanya,"Sayang, kamu bisa marah padaku, tapi tolong.., kamu jangan melupakan waktu makan siangmu, aku keluar sebentar, love you my wife." Demikian isi pesan dari King.Hera segera memulai makan siangnya, ia terlihat makan dengan lahap karena ia memang sedang kelaparan saat ini."Pasti dia sedang menemui wanita itu!" tiba-tiba air matanya menetes lagi. Pikiran-pikiran negatif tentang suaminya mulai bermunculan di benaknya.Sementara King sedang berada di
"Aku sudah melupakannya Hera! satu-satunya wanita yang kucintai saat ini hanya kamu!""Menurutku itu bulshit! kamu masih belum melupakannya mas! perasaanmu belum beres dengannya!" Hera semakin menangis."Dari awal kamu sudah menjebakku dengan pernikahan bodoh ini! aku hanya kamu jadikan sebagai bahan pelarian cintamu saja!"Sudah cukup Hera!"Diam kamu! kamu jangan asal bicara!" King tiba-tiba marah dan membentak Hera.Istrinya menjadi takut dan mulai menangis sesenggukkan mendengar bentakannya."Kamu jahat mas! tega kamu nyakitin perasaanku!" isaknya lagi."Ra, please.., dari tadi aku mengemis maaf darimu tapi kamu tetap tidak mau berdamai denganku! aku tau aku salah Ra! tapi tolong jangan menghukumku seperti ini."Hera menyeka air matanya. "Aku sudah memaafkanmu!" ketusnya.&
Lui langsung mencari sang mommy. "Selamat sore jagoan Opa?" sapa tuan Roland kepada cucunya. "Oma, Mommy kemana,kok nggak kelihatan?" ia bukannya membalas sapaan kakeknya. Ia malah menanyakan keberadaan sang mommy. Jadinya tuan Luther menjadi terbengong-bengong dengan sikap cucunya itu. Sifat Lui bertolak belakang dengan sifat kakaknya Kiran yang menyapa kedua kakek dan neneknya dengan semangat. "Welcome home.., Oma, Opa," ucap Kiran lalu memeluk keduanya. "Lui.., kamu nggak kangen sama Oma?" Nyonya Yesi pura-pura sedih. Ia sangat tau kelemahan cucunya. "Tentu saja, Lui kangen Oma," ujarnya lalu memeluk omanya dengan erat. Namun ia tidak mau memeluk opanya. "Opa jangan sedih ya, sini main sama aku saja," Kiran mengetahui raut kesedihan di&n
Empattahun kemudian,"Kiran.., anak Daddy, Where are youbaby..," ucap King yang mulai mencari keberadaan anak sulungnya itu di setiap ruangan dalam rumahnya, karena tadi ia sengaja mampir ke sekolah anaknya untuk menjemputnya, namun gurunya mengatakan jika si anak sudah dijemput duluan oleh seseorang.Jelas saja ia sangat kuatir karena Bu Gurunya kurang kenal dengan orang itu, ia hanya berkata jika ia adalah sopir keluarga Elwood.Ditambah lagi, istrinya Hera sedang ngambek dengannya sudah dua hari ini. Semua gara-gara putranya yang lahir setelah dua tahun Kiran hadir dalam kehidupan mereka.Lui Putra Elwood, demikian nama putra mereka. Walaupun Luimasih berumur 2 tahun namun tingkahnya seperti anak yang berumur lima tahun, ia sering kali menjalihi King.Satu persatu King menyebut nama-nama orang yang ada di rumahnya. Namun tidak ad
"Sayang.., pelan aduh..," King merasa sangat kesakitan karena untuk kesekiankalimya Hera menancapkan kuku-kukunya dilengan King.Saat ini Hera sedang berjuang di ruang persalinan untuk melahirkan bayi pertama mereka.King yang sok jago,melarang mami Yesi dan mama Lisma untuk menemaninya masuk ke ruang bersalin. Alhasil ia yang menjadi bulan-bulanan istrinya yang sedang berjuang melahirkan bayi mereka.Hera terlihat menahan rasa sakit yang teramat sangat, namun bibirnya sama sekali tak mengeluh, hanya sorot matanya yang mengeluarkan banyak air mata, mengisyaratkan rasa sakit yang mendalam."Sayang.., semangat baby, kamu pasti bisa!" King mencoba menyemangati Hera, ia juga menyeka keringat yangsudah bercampur air mata di wajah istrinya."Bu Hera, sekali lagi kita coba, kepala si kecil sudah mulai nongol nih, tarik napas dalam-dalam, l
Beberapa bulan kemudian,"Sayang.., i'm home baby.., where are you?" ucap King setengah berteriak mencari keberadaan istrinya di dalam kamar."Aku disini mas," jawab Hera yang baru saja selesai mandi."Kamu baru selesai mandi sayang? ayo buruan, aku akan mengantarmu ke rumah sakit," ujar King lagi."Lho mas, bukannya pagi ini kamu akan menghadiri meeting penting?" seru Hera bingung. Soalnya mami Yesi mengatakan jika suaminya sangat sibuk hari ini jadi, ibu mertuanya yang akanmenggantikan King untuk mengantarkannya ke rumah sakit."Sayang.., yang terpenting bagiku saat ini hanya kamu dan bayi kita, yang lain mah.., lewat! lagian kamu nggak usah kuatir ada dua tim kuat yang ikut mendukung suksesnya perusahaan kita," jelas King kepada istrinya."Maksud mas, tim kuat yang bagaimana sih?"
Pagi hari pukul enam, Hera terbangun dan merasakan badannya terasa capek. Ia melihat sekelilingnya, "aku ada dimana?" gumamnya dalam hati.Ia lalu mengitari pandangannya di dalam ruangan itu. Akhirnya ia tau jika ia sedang berada di dalam rumah sakit.Tangannya juga telah di infus, ia lalu mengingat bayi di dalam kandungannya."Bayiku.., apakah kamu baik-baik saja nak?" Hera mulai terisak, dan menangis tersedu-sedu. Tuan Roland danNyonya Yesi yang sedang menjaga Hera seketika terbagun dari sofa yang mereka tiduri."Pi.., Hera sudah sadar! segera hubungi dokter!" pinta nyonya Yesi kepada suaminya.Sementara ia sendiri menghampiri ranjang tempat Hera terbaring."Ra.., kamu sudah bangun?" sapa nyonya Yesi lembut."Mi.., bayiku mi.., bayiku bagaimana mi?" isaknya lagi."Kamu tenang ya Ra, cucu mami
Juyan yang baru saja mendapat laporan dari Jonas, jika Hera saat ini di rawat di sebuahrumah sakit, segera membawa King menuju rumah sakit dimana Hera sedang dirawat.Sepanjang perjalanan King mencoba terus mengumpulkan kesadarannya. Ternyata pengaruh wine yang ia minumtadi mulai bereaksi.Sesampai di rumah sakit, ia langsung menerobos masuk ke dalam ruangan unit gawat darurat, ia tidak peduli lagi jika beberapa perawat menghalangi jalannya.Ia melihat istrinya yang terbaring tidak sadarkan diri, dengan wajah pucat dan infus yang terpasang di tangannya.Ia lalu menggenggam tangan istrinya sambil menangisia berkata, "Ra.., kamu kenapa sayang? maafkan aku, bangun baby.., maafkan aku..," lirihnya."Dokter bagaimana keadaan istri saya?" tanyanya kepada dokter yang bertugas di UGD saat itu."Kondisi pasien saat ini
Sepanjang malam King terus mengitari jalanan kota Jakarta malam itu, namun ia tidak dapat menemukan jejak istrinya Juyan yang merasa kasihan dengan bosnya dari tadi tetap setiap mengikuti mobil King kemana pun ia pergi. Sementara itu, di sebuah apartemen, Hera tak henti-hentinya menangis. Berbagai cara dilakukan oleh Fred agar Hera berhenti untuk menangis namun sama sekali tidak berhasil. "Sudahlah Ra, untuk apa kamu menangisi suamimu yang tidak becus itu! itu hanya akan membuang-buang energimu, sudahlah lupakan saja masalah itu, anggap saja semua hanyalahangin lalu!" Fred bukannya membuat Hera tenang malah yang ia lakukan semakin memprovokasi Hera. "Kurang ajar lo,King! semua ini gara-gara lo! tunggu saja pembalasanku!" Fred mengeraskan rahangnya saat ini. Ia lalu
"Saya baru dapat kabar, dari seorang pengintai,jika Hera terlihat bersama Fred," Jonas segera memperlihatkan ponselnya yang menampilkan Hera dan Fred yang terlihat masuk ke dalam sebuah mobil. "Bajingan! jadi lo kerjasama dengan dengannya?!"dengan cepat King melayangkan tinjunya ke wajah Jonas. "Jo..nas..," Amel berteriak histeris dan segera menghampiri Jonas yang terjatuh di lantai karena mendapat serangan tiba-tiba dari King. "Lo pikir gue nggak tau, jika bokap lo yang menghancurkan perusahaan ayah Tobi?" Juyan terlihat menahan King yang ingin kembali menghajar Jonas. Jonas terlihat meringis kesakitan, lalu bangkit dari lantai dan mencoba untuk berdiri dibantu oleh Amel. Ia mulai berkata, "gue sama sekali tidak tau-menahu tentang rencana Fred untuk menculik Hera! dan mengenai perusahaan ayahnya Hera
Sarah terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya karena Jodi juga ikut-ikutan menatapnya penuh emosi saat ia melihat foto Sarah yang memeluk King.Hatinya merasa marah karena diam-diam Sarah mulai menarik perhatiannya. Dan ia sudah bertekad untuk lebih mengenalnya. Namun lagi-lagi ia harus menelan rasa kecewa karena cinta karena Sarah ternyata bukan gadis baik-baik."Itu semua tidak benar, semua ini hanya salah paham, aku.., aku.. bisa menjelaskannya..," lirihnya sambil mulai menangis.Sarah tiba-tibamenyesal telah memeluk King saat itu. Ia tidak menyangka jika ada orang yang akan diam-diam mengambil beberapa fotonya dengan King.Awalnya memang niat Sarah masuk ke perusahaan King untuk merayunya dan mengacaukan pernikahannya dengan Hera.Namun seiring berjalannya waktu, King yang menugaskannya menjadi sekretaris Jodi telah merubah segalanya.