Share

TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA
TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA
Author: CacaCici

Pengantin Pengganti

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2023-02-05 04:04:28

"Atas nama Melisa, keponakan saya, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya pada Tuan Kaivan."

Pria berwajah ditutup topeng tersebut menatap dingin ke arah pria paruh baya yang barusan berbicara padanya. Dia duduk dengan menyender di sebuah single sofa sembari mengetuk-ngetukkan jemari telunjuknya ke tangan sofa. Hal itu membuat semua orang dalam ruangan tersebut was-was dan cukup takut.

Kaivan Rafindra Kendall, seorang CEO dari perusahaan elektronik ternama di negaranya. Wajahnya ditutupi oleh topeng-- dengan hanya menutupi sebagian wajah saja. Ada alasan kenapa dia menutupi wajahnya tersebut dengan topeng, dan karena menggunakan topeng juga orang-orang sering menjulukinya Ugly King.

"Saya sebagai orang tua Melisa, juga sangat meminta maaf pada Tuan. Ini diluar kehendak kami, dan kami …-" ucapan pria paru Bayah lainnya seketika berhenti.

Kaivan mengangkat satu tangan, isyarat jika dia gak ingin mendengarkan apapun ucapan dari keluarga Melisa.

Harusnya Kaivan menikah di hari ini, dia sudah ready dan tinggal akat. Namun tiba-tiba pihak pengantin perempuan menemuinya dan meminta maaf. Pernikahan ini tak bisa dilanjutkan, Melisa, calon istri Kaivan mengaku hamil dengan seorang pria tak dikenal.

Kaivan sebenarnya tak menginginkan pernikahan ini. Jika bukan karena ingin membatalkan rencana Neneknya-- berniat menjodohkan Kaivan dengan wanita yang sangat dia benci, mungkin Kaivan enggan menikah; seumur hidup!

"Tidak mau tahu, hari ini juga saya harus menikah. Pernikahan ini tidak bisa dibatalkan. Atau …." Kaivan menghentikan ketukan jari telunjuknya di tangan sofa; entah kenapa itu seperti peringatan bahaya bagi keluarga Abimanyu. "Saya bisa menghancurkan bisnis keluarga kalian dan menarik modal juga. Saya pastikan keluargamu akan hancur, Pak Dean Abimanyu."

"Tuan, tolong jangan lakukan itu." Dean seketika memucat dan panik. Dia adalah penerus sekaligus yang mengurus bisnis keluarga mereka. Jika bisnis keluarganya hancur tentu dia yang akan disalahkan. "Saya akan memikirkan cara lain agar agar pernikahan ini tetap …-"

"Jangan banyak bicara. Pikirkan secepatnya." Kaivan memotong cepat. Nadanya dingin serta begitu menusuk hingga ke tulang-tulang.

Dean dan para saudara serta sepupunya berunding dalam ruangan itu. Mereka beberapa kali cekcok dan berdebat karena pusing harus menghadapi masalah ini bagaimana. Melisa masih di sini dan memang sudah dirias-- hanya tinggal akad saja. Mereka tentunya bisa memaksa Melisa tetap menikah dengan Kaivan. Akan tetapi … Kaivan mana mau menerima bekas orang lain?

Di tengah-tengah percekcokan mereka tersebut, tiba-tiba seorang perempuan muda datang-- langsung mengalihkan atensi siapapun dalam ruangan tersebut. Kedatangan perempuan muda ini seolah menjawab kesulitan yang mereka alami dan sebagai solusi juga.

"Ayah, aku izin pulang duluan, sekalian minta duit jajan juga. Dosen pembimbingku memintaku datang ke kampus hari ini juga dan …-" Perempuan itu, Rachel Queenza Abimanyu, langsung berhenti berbicara saat sadar jika dia telah menjadi pusat perhatian diruangan itu.

"Hiiii … sepertinya aku salah tempat dan salah situasi." Rachel meneguk saliva dengan kasar kemudian berniat beranjak dari sana.

Akan tetapi, ayahnya (Dean Abimanyu) lebih dulu memegang lengannya dan menarik Rachel dari sana. Rachel pikir dia akan dimarahi oleh ayahnya ini, akan terapi ayahnya malah … ini lebih parah dan mengejutkan dibandingkan dimarahi dadakan oleh ayahnya.

Bagaimana tidak?! Dia diminta …-

"Jadilah pengantin untuk Tuan Kaivan, Nak," pinta Dean pada Rachel, menggenggam tangan Sati sembari menatap senduh dan penuh harap pada putrinya tersebut.

"What?!" Rachel memekik kaget serta tak terima. "Big no, Ayah. Ih, aku masih terlalu muda untuk merasakan pahitnya kehidupan, Yah. Aku nggak mau! Lagian kan Kak Melisa yang mau menikah dengan pria topeng itu, kenapa jadi aku. Enak saja!"

"Nak, Melisa sedang hamil dan Tuan Kaivan sudah tahu. Tuan Kaivan tidak ingin menikah dengan Kakak kamu, tetapi dia meminta agar pernikahan itu tetap berlangsung. Jika tidak, bisnis kita akan dia hancurkan, Nak. Pikirkan keluarga kita."

"Lah, kenapa jadi Rachel yang mikir? Kalian dong yang Tua-tua. Lagian, Ayah, aku masih kuliah. Mengurus diri aku saja aku masih nol besar masa udah disuruh nikah." Rachel memprotes.

"Baiklah, jika itu mau kamu. Berarti jika kita tinggal dikolong jembatan dan kualiahmu berhenti ditengah jalan, jangan salahkan Ayah. Okey?!"

Rachel mendadak pucat, dia langsung celingak-celinguk dengan tatapan mata gelisah serta panik. Tinggal di kolong jembatan dan pendidikannya berhenti? Disebut mahasiswa abadi saja itu sudah sangat menjengkelkan bagi Rachel, apalagi jika ada gelar baru. Bukan gelar sarjana yang ia dapat tetapi gelar mahasiswa abadi gembel yang bangkrut. Menyakitkan sekali!

"Berkorbanlah, Nak. Mama kamu sedang di rumah sakit. Jika bisnis kita hancur, biaya Mama kamu berobat apa, Nak? Tuan Kaivan itu sangat kejam jika sudah marah. Dia tak akan membiarkan kita bahagiah dan hidup enak jika pernikahan ini batal. Tolong, Nak, demi Mama kamu."

Hati Rachel berdenyut-denyut. Ayahnya sampai memohon-mohon begini padanya. Hati putri mana yang akan tega melihat ini? Rachel tidak sanggup!

Ayahnya benar, Mamanya saat ini sedang di rumah sakit-- mengalami kecelakaan beberapa Minggu yang lalu dan masih belum siuman sampai detik ini. Rachel akan sangat egois jika menolak permintaan ayahnya.

'Ini juga permintaan pertama Ayah padaku. Selama ini aku yang selalu meminta pada Ayah, sekarang Ayah untuk pertama kalinya meminta sesuatu padaku. Aku …-' dewi batin Rachel yang mulai bimbang.

"Baik, Ayah, aku bersedia."

Seketika itu juga Dean tersenyum lebar dan manis. "Terimakasih, Nak. Ayah sangat menyayangimu."

"Tapi … aku masih lanjut kuliah kan jika menikah dengan Tuan Kaivan?"

Dean menganggukkan kepala. "Jangan khawatir, Ayah akan tetap menyekolahkanmu, Nak."

Cup'

Dean mencium kening putrinya. "Sekali lagi, Ayah berterimakasih pada putri Ayah yang cantik ini."

"Umm." Rachel hanya menganggukkan kepala dengan lesu. Dia bak pahlawan dikeluarganya-- demi perobatan Mamanya juga. Tapi … bagaimana nasibnya setelah menikah dengan pria itu?

Comments (6)
goodnovel comment avatar
Jenny
serasa dilema kasian banget...
goodnovel comment avatar
Agus Roma
keluarga butuh harga yang tidak bisa di tolak sebagai pengantin penganti kakak
goodnovel comment avatar
CacaCici
Betul sekali, Kak. Rachel nggak punya pilihan ( ◜‿◝ )♡
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Resmi Menikah dengan Pria Buruk Rupa

    Rachel masih tak mengira jika dia telah resmi menjadi istri dari pria bertopeng itu. Bahkan sekarang dia telah berada di dalam bangunan mewah milik pria itu-- rumah besar dan megah Kaivan Rafindra Kendall. "Nona, mari saya antar anda ke kamar anda."Rachel menganggukkan kelapa, tersenyum kaku dengan air muka pias dan kaku. Matanya masih sembab, habis menangis karena berpisah dari keluarganya. Sebenarnya, sebelum ke sini dia memang diizinkan ke rumah sakit untuk menjenguk Mamanya. Rachel sangat sedih. Dia menikah tanpa disaksikan oleh Mamanya. 'Ini pernikahan yang penuh dengan keterpaksaan. Dan entah sampai kapan aku harus menjadi istri si Pria bertopeng ini?!' batin Rachel yang sudah berada di depan sebuah pintu hitam klasik. "Nona, ini adalah kamar anda. Silahkan masuk."Lagi-lagi Rachel hanya tersenyum kaku. Dia membuka pintu lalu menyeret kopernya masuk ke dalam kamar. "Luas sekali kamar ini." Rachel bergumam pelan, dia berkacak pinggang sembari menatap sekeliling kamar. Apa

    Last Updated : 2023-02-05
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Peringatan dari Suami

    "Kenapa kau bersedih menikah denganku?""Loh?" Rachel reflek menoleh kaget pada pria bertopeng di depannya. Dia mengerjabkan mata beberapa kali sembari melogo keheranan. "Itu … harusnya aku yang tanya, Tuan. Kenapa Tuan ini menikahiku? Padahal aku ini kan masih kuliah dan terlalu muda untuk anda. Lagian tampang aku pas-pasan dan …-" Rachel menoleh ke arah dadanya, "rata," lanjutnya dengan mencicit pelan. Kaivan menoleh ke arah dada perempuan itu, kemudian dengan cepat mengalihkan pandangannya ketika Rachel kembali mendongak. Tidak rata. Menonjol dan mungkin pas digenggaman Kaivan. 'Holyshit! Apa yang aku pikirkan?!' Kaivan mengerjab beberapa kali, lalu kembali menatap perempuan yang telah sah menjadi istrinya ini. "Aku menikahimu karena ayahmu punya hutang padaku." Kaivan menjawab tanpa beban. Dia mendudukkan dirinya di pinggir ranjang, bersedekap di dada dengan menatap datar pada Rachel yang masih berdiri. "Jadi aku penebus hutang, Tuan?" tanya Rachel dengan air muka syok dan ta

    Last Updated : 2023-02-05
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Dingin Tapi Jahil

    "Kau bilang apa?" Kaivan tiba-tiba menatap tajam dan tak suka pada Rachel. "Menurutmu apa wanita yang sudah menikah, biaya hidupnya tetap ditanggung oleh ayahnya?"Rachel mengerjab beberapa kali. "Tidak," jawabnya ragu sembari mendongak dan menatap takut-takut pada Kaivan. "Jika begitu, kenapa kau masih mengharap nafkah dari ayahmu? Apa nafkah dariku meragukan?"Rachel kembali menggelengkan kepala. Dia mengerjab beberapa kali. Tatapan Kaivan padanya seperti menuntut penjelasan-- seolah gelengan kepala Rachel tak menjawab apapun bagi Kaivan. "Aku tidak tahu kalau penebus hutang dikasih dan dapat uang."Kaivan menaikkan sebelah alis, menatap Rachel dengan tatapan datar. Dia kemudian memilih berdiri dari tempat ia duduk. Dia tiba-tiba terkekeh pelan-- nadanya cukup meremehkan dan juga menyinggung. "You stupid." Kaivan berkomentar pelan, tetapi kekehannya semakin renyah. Harusnya Rachel tersinggung dan marah karena dikatai bodoh, tetapi yang ada dia malah cengang dan terpesona oleh ke

    Last Updated : 2023-02-06
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Surat Izin Keluar

    "Tuan jatuh cinta pandang pertama pada Nona?" Kaivan menatap Hansel, tangan kanannya sekaligus sekretarisnya juga. Pria ini adalah orang yang menyatakan Kaivan untuk menikah dengan salah satu putri Abimanyu. Kebetulan saat itu keluarga Abimanyu punya hutang yang cukup besar pada Kaivan. Jadi karena sudah sangat mendesak dan tidak punya wanita yang bisa ia nikahi, jadilah Hansel menyarankan agar Kaivan menggertak serta mengancam keluarga Abimanyu agar mereka memberikan putri mereka untuk Kaivan nikahi. Putri paling tua yang belum menikah yang dipilih untuk menikah dengannya. Namun, karena tahu Kaivan punya wajah buruk rupa, jadilah wanita itu berusaha menolak menikah dengan Kaivan. Salah satunya dengan berpura-pura hamil. Kaivan tahu itu, tetapi dia tak mempermasalahkannya. Toh, dia mendapatkan ganti yang jauh lebih baik dari Melisa. "Aku tidak jatuh cinta pada perempuan itu. Aku membenci wanita. Mereka makhluk pemandang fisik dan gila-gila harta." Kaivan berucap acuh, sibuk denga

    Last Updated : 2023-02-06
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Menemui Keluarga Kaivan

    "Tidak jelas sekali. Revisi? Salahnya di mana coba? Cik."Walau mengeluh begitu, Rachel tetap merevisi surat tersebut. Setelahnya dia kembali menemui Kaivan, agar bisa diizinkan keluar. Kali ini dia menemui pria itu di ruang tengah. Kaivan sedang bersantai di sana-- Televisi menyala tetapi pria itu malah fokus pada tablet mahal di tangannya. Hah, karena terhalang topeng jadi Rachel tak bisa melihat bagaimana ekspresi Kaivan. Padahal dia penasaran!"Pak." Rachel memanggil pelan. Ketika Kaivan menoleh padanya, Rachel langsung memberikan surat yang telah ia revisi tersebut pada Kaivan. "I--ini suratnya.""Humm." Kaivan meraih surat tersebut, tetapi malah meletakkannya begitu saja di atas meja. Dia juga mematikan tablet mahalnya dan meletakkannya di atas surat tersebut--menutupi surat tersebut dari penglihatan siapapun. Setelah itu dia berdiri dan langsung menarik Rachel dari sana. "Tuan--Pak … bagaimana dengan surat dan aku--aku ingin keluar dengan …-" Rachel terbata-bata, jalannya ter

    Last Updated : 2023-02-14
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Tak Diperlakukan Baik

    "Wanita kucel ini … siapa, Kaivan?" Parah Kendall, nenek dari Kaivan tersebut berucap dengan nada dingin sembari menatap Rachel dari ujung kepala hingga ujung kaki. Decakan tak suka beberapa kali terlontar dari mulutnya-- menyinggung perasan Rachel dan juga membuat Rachel cukup tak nyaman juga. Hah, apa yang Rachel takutkan terjadi juga. Keluarga suaminya tak menyukainya. "Rachel Queenza Kendall, istriku." Kaivan menjawab, suaranya lebih dingin dari Parah dan aura mengerikan juga menguar dari tubuhnya. "Jelek sekali!" sarkas Parah dengan terus melayangkan tatapan tak suka pada Rachel. Ucapannya tersebut mengundang gelak tawa bagi anak-cucunya yang memang berkumpul untuk menyambut Kaivan. Percayalah, itu sangat menyakitkan bagi Rachel. Seumur hidup ini pertama kalinya Rachel diperlakukan tak layak--dihina-hina. Dia malu dan sakit hati sekali. "Diam!" Suara bentakan Kaivan mengalun kuat, semua orang di sana langsung diam dan seketika juga suasana menjadi horor dan hening. Bukan h

    Last Updated : 2023-02-14
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Jangan Makan Kalau Begitu

    Bug'Tiba-tiba Kaivan mendadak berhenti melangkah, Rachel yang kurang fokus-- berjalan lotoy dibelakang Kaivan, pada akhirnya menabrak punggung lebar Kaivan. "Auuu …." Rachel memekik sakit, mengusap kasar keningnya sendiri sembari menatap penuh tanda tanya pada Kaivan yang tiba-tiba berhenti melangkah -- sekarang malah menatap Rachel dengan tajam, entah maksud pria ini apa. "Pertama, berhenti memanggilku Abang. Kedua, jadi menurutmu suami istri itu tidur berpisah, heh?" Karena takut dengan aura pria dingin di depannya ini, Rachel reflek meneguk saliva dengan susah payah dan bergerak mundur beberapa langkah untuk memberi jarak dengan Kaivan yang punya tatapan membunuh ini. Astaga, Rachel merasa tatapan Kaivan ini seperti pedang yang siap mencincang halus tubuh Rachel. Menakutkan!"Ba--baik, Bang Kai." "Kau--" Kaivan mengatupkan rahang sembari menatap semakin tajam ke arah Rachel. Sedangkan Rachel, dia menutup mulut -- matanya membulat horor dengan air muka panik luar biasa. Dia t

    Last Updated : 2023-02-26
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Permainan Jahat

    "Ini uang untukmu dan jika ada keperluan lain kau bisa menggunakan kartu ini. Simpan dengan baik dan manfaatkan dengan baik juga." Kaivan memberikan sejumlah uang pada Rachel, menyodorkan tangannya kemudian saat Rachel telah mengambil uang tersebut. Rachel meraih tangan suaminya, menyalimnya dan mencium punggung tangannya juga. Dia tersenyum manis sembari dengan bayang-bayang makanan dalam kepalanya. Uuu … uangnya banyak sekali dan dia bisa poya-poya di kantin fakultasnya. "Langsung pulang ke rumah kita. Jangan kemari," peringat Kaivan -- Rachel menganggukkan kepala. "Siap, Bang -- Mas Kaivan ma-maksudku," jawab Rachel dengan terburu-buru meralat panggilannya pada suaminya ini. Piyuuhhh … hampir saja dia memanggil suaminya dengan Bang Kai lagi. Hampir! Kaivan hanya menatap datar pada istrinya, setelah itu dia beranjak dari sana tanpa mengatakan apapun lagi. Dia diikuti oleh William dan juga Hansel yang sudah seperti pengawal pribadinya. Namun, bisa dikatakan juga begitu karena sel

    Last Updated : 2023-03-03

Latest chapter

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Tamat

    Setelah mengusir orang tuanya dari kamar, Adera hanya diam murung di sana. Hingga tiba-tiba saja …-Ceklek' Pintu kamar Adera terbuka, memperlihatkan seorang pria menjulang tinggi di ambang pintu. Adera menghela napas pelan, berdecak kesal kemudian menatap sinis pada pria tersebut. "Ngapain Papa kemari?" sinisnya, membuang jauh pandangan lalu pura-pura fokus pada HP. Kebetulan HP Adera berada tak jauh darinya saat itu. "Hah." Hembusan napas berat terdengar keluar dari bibir Kaivan. Dia menatap putri bungsunya lamat, kemudian berjalan masuk untuk mendekat. "Papa ingin bicara padamu."Adera melirik sejenak, memilih cuek dengan bermain ponsel. Sayangnya, itu pengalihan karena pada kenyataannya Adera hanya men-scroll galeri ponsel. "Begini sikapmu jika berbicara dengan orang tua?" Saat itu juga Adera meletakkan HP ke atas meja. "Cik." Dia berdecak malas. "Tumben-tumbenan Papa ke sini menemuiku, pake acara sok sokan berbicara denganku lagi. Biasanya juga malas. Berpapasan denganku s

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Kekecewaan Adera

    "Aku tidak punya uang. Minta," jawab Adera, mengulurkan tangan ke arah Davin tetapi dengan menatap lurus ke arah depan– enggan menatap pada pria dingin dan berbahaya tersebut. Davin menaikkan sebelah alis, menatap intens ke arah wajah jutek Adera. Cih, apa perempuan ini pikir dia menakutkan seperti itu? Tidak! She's so cute. Bahkan karena sangat menggemaskannya perempuan ini di mata Davin, rasanya Davin ingin sekali mencium Adera sampai perempuan ini kehabisan napas. Yah, ingin rasanya Davin mencuri napas perempuan yang duduk di sebelahnya ini. Davin mengeluarkan dompetnya lalu menaruhnya di atas telapak tangan Adera. Perempuan menggemaskan itu seketika menoleh ke arah Davin, menatap tak percaya pada Davin. Adera sedikit menganga, tercengang karena Davin memberikan dompet padanya. 'Eih, dikasih sumbernya langsung. Beneran ini?' batin Adera, menatap ragu pada dompet hitam berbahan kulit tersebut. "Beli apapun yang kau inginkan, Era," ucap Davin, menatap wajah cengang Kanza yang sa

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Minta Uang Pada Calon Suami

    "Kau masih yakin ingin memperistrinya?" Davin menganggukkan kepala, tersenyum penuh keyakinan pada Kaivan. "Semakin yakin, Uncle," jawabnya tanpa ragu. "Ah, yah. Aku sudah menghubungi Daddy-ku, mengatakan jika nanti aku pulang dengan membawa menantu untuknya. Dan Daddy setuju." "Hell." Kaivan mengumpat pelan, semakin frustasi karena mendengar penuturan calon menantunya, "tidak secepat itu juga. Cik, lagipula Adera-ku belum tentu menerimamu, Nak." Kaivan menyunggingkan smirk tipis. "Kau lihat sendiri, dia tidak peduli keberadaanmu," ejek Kaivan selanjutnya, mendapat tawa dukungan dari William dan Hansel. "Adera hanya malu-malu, Uncle," jawab Davin, menyunggingkan smirk tipis di bibirnya. "Ah terserah. Asal kau tidak memaksa putriku dan-- pernikahan itu hanya terjadi jika Adera setuju," ucap Kaivan tegas. Dalam hati dia sangat yakin jika putrinya tidak akan mau menerima Davin. Bukan tidak setuju Davin menjadi menantunya, malah dia merasa senang karena dia tahu Davin siapa dan menge

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Masih Yakin Heh?

    "Siap--" Ucapan Adera terhenti ketika melihat siapa orang yang berada di depan kamarnya– Davin Sbastian Lucas, pria yang ia takuti melebihi rasa takutnya pada Papanya sendiri. Davin mendorong pintu kamar Adera, masuk begitu saja dalam kamar perempuan yang telah sah menjadi calon istrinya tersebut. Langkah Davin berhenti tepat di depan sebuah cincin yang tergeletak mengenaskan di lantai. Davin mengambil cincin tersebut, kemudian menghampiri Adera yang masih berada di depan pintu. "Kau melempar cincin pertunangan kita?" ucapnya dengan mendekati perempuan itu, menutup pintu karena dia tahu Adera berniat kabur. 'Ah, sialan. Dia menutup pintu kamar ku. Yang benar saja dia mengurungku dalam kamarku sendiri,' batin Adera, terdiam dengan posisi tetap membelakangi Davin. Dia tidak mau menghadap pria ini karena dia takut– malu tak ada muka jika harus bersitatap dengan Davin. Bayang-bayang kejadian itu menghantui Adera. "Jawab, Era," ucap Davin pelan, nadanya rendah dan berat. Terkesan seks

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Adera Bertunangan

    "Ahahaha … tidak begitu, Tuan Kaivan. Anda salah paham. Niat kami kemari untuk membicarakan hubungan antara Gisella dan Danial ke jenjang yang lebih serius, agar … Danial bisa lebih memprioritaskan putriku dan putri-putri anda tidak mengganggu hubungan mereka lagi."Kaivan menaikkan sebelah alis, lagi-lagi menyunggingkan smirk tipis sembari menatap dingin ke arah Bagaskara. "Danial, kau masih ingin melanjutkan hubunganmu dengan putri dari Pak Bagaskara?" tanya Kaivan, tanpa menoleh ke arah putranya dan tetap menatap dingin ke arah Bagaskara. "Tidak, Pah," jawab Danial datar. "Apa-apaan kau ini?!" Tak terima mendengar jawaban kekasihnya, Gisella berdiri dan dengan marah langsung melempar tasnya ke arah Danial. Namun, dengan mudah Danial menangkisnya. "Aku serius padamu, tetapi kau …-!""Ini putrimu?!" Kaivan berdecis remeh. Bagaskara dan istrinya sontak saling bersitatap, sama-sama panik dan malu akibat ulah putri mereka. Dengan kesal Bagaskara menarik pergelangan tangan putrinya da

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Lamaran untuk Danial?

    "Ada ribut apa ini?" tanya Kaivan yang tiba-tiba muncul di sana dengan Jake, William dan Hansel. Seketika itu juga mendadak ruangan itu terdiam. Tak ada suara sedikitpun di sana. "Diam?" Kaivan menatap bingung pada istri dan anak-anaknya. "Ah, tidak apa-apa, Mas. Hanya permasalahan anak-anak saja," jawab Rachel sembari tersenyum manis ke arah suaminya tersebut, "ouh iya, Mas ingin kopi kan? Tunggu, aku buatkan," tambah Rachel sembari berniat beranjak dari sana. Namun, langkahnya tiba-tiba tertahan. Tangannya dicekal oleh sang suami. "Ma--Mas," cicit Rachel pelan, menatap cekalan suaminya di pergelangan tangan kemudian beralih menatap Kaivan dengan air muka murung. "Kau tidak pandai berbohong, Ichi. Katakan, apa yang terjadi?!" tanya Kaivan pelan, berdesis dan berbisik pelan. Dia menatap penuh peringatan pada Rachel– tak suka jika istrinya ini menyembunyikan sesuatu darinya. "Jangan di sini," bisik Rachel pada Kaivan, kemudian dia melepas cekalan suaminya lalu beranjak dari sana.

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Adera yang Malang

    Adera dengan santai mendorong kepala Yohan, agar menjauh dari wajahnya. "Jangan kedekatan juga, Cok," ucapnya santai. Setelah itu tanpa peduli dengan pandangan siapapun di sana, Adera mendekati Alden kemudian tanpa ba bi bu dia langsung menendang kuat perut pria itu. "Kamu!""Ade!"Adera mengabaikan mereka semua, menatap dingin ke arah Alden dengan tangan terkepal kuat. "Lo siapa ngancem-ngancem gue?!" ketus Adera. "Kak." Alden menoleh ke arah Kakaknya, meminta bantuan agar dia diselamatkan dari amukan Adera. Sial! Dia kita Adera takut dengan ancamannya. Untungnya Gisella memihak padanya, membantu Alden berdiri– di mana Alden sempat tersungkur karena tendangan Adera di perutnya. "Kamu siapa sih? Datang-datang nendang Alden," marah Gisella, berniat menampar Adera namun dengan santai Adera menangkis dan menghempas kasar tangan perempuan itu. "Adera," peringat Danial pada adiknya. "Kau kenapa lagi? Kenapa …-" "Diam, Kak," potong Adera cepat, meraih pergelangan tangan Dayana kemudia

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Si Pembuat Masalah Tiba

    Sreettt'Suara gesekan kursi dengan lantai terdengar, itu berlangsung tepat di sebelah Adera– membuat perempuan manis tersebut menoleh ke arah sebelah, walau hanya singkat dan cepat. Air muka Adera berubah kaku bercampur masam. Sial! Davin duduk di sebelahnya. 'Sialan! Sialan! Aku lupa kalau dia bakalan nginap di sini selama dua minggu. Anjir, ngapain dia duduk di sebelahku sih? Dari banyaknya kursi kosong di sini. Sebelah Dayana juga masih kosong.' batin Adera, mendadak tidak tenang karena Davin duduk di sebelahnya. Saat ini mereka akan makan malam bersama. Seperti biasa, Adera selalu duduk di sebelah Kakaknya-- Danial, di mana Danial duduk bersebelahan dengan Papa mereka yang duduk di kepala meja. Sedangkan Mama mereka serta Dayana duduk di seberang Danial dan Adera. Namun, ada satu tambahan orang di sini. Davin! "Rumahmu dan rumah Uncle tidak ada bedanya, jadi makan yang banyak," ucap Kaivan pada anak dari teman dekatnya dalam dunia bisnis. "Tentu, Uncle," jawab Davin sembari t

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Coklat dari Siapa?

    Seketika itu juga sontak Adera mendongak dengan air muka cengang-- hanya karena mendengar nama pria yang sangat-sangat dia hindari tersebut. Matanya langsung membelalak, pucat pias ketika melihat pria yang dia hindari tersebut ternyata memang ada di kamarnya– berada di sebelah Kakaknya. "Bagaimana, Humm?" tanya Danial, kembali untuk memastikan. Tangannya masih di atas kepala sang adik, mengelus pucuk kepala Adera dengan acak dan gemas. Ah, ekspresi kaget adiknya ini sangat menggemaskan. "Mama menyuruh kemari. Mama melarang Kakak membeli sepatu. Kata Mama kau punya banyak," lanjutnya. "Ya sudah," jawab Adera kikuk, menoleh cepat ke arah HP dan memilih melanjutkan game-nya. "Thanks, Sweety." Danial mengacak surai adiknya secara gemas, beranjak dari sana menuju wardrobe room sang adik. Sedangkan Davin, dia masih diam di tempatnya– menatap sebuah kotak coklat yang ia berikan pada Adera dengan tatapan sedang. Coklat pemberiannya dimakan oleh gadis ini dan sudah habis setengah. Gadis-ny

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status