Share

Childish

"Kamu di mana?"

Prisha mengernyit, saat menerima telepon dari Gavin.

"Dok, mohon biasakan beruluk salam dulu kalo nelpon. Itu namanya adab. Oke, gapapa, saya duluan yang ngucapin salam. Assalamualaykum!"

"Cerewet!"

"Balas dulu, atau saya matikan ponselnya."

"Prisha! Kamu mahasiswi bimbingan saya!"

"Maaf, masa koas saya udah dibekukan. Lagipula, Anda menelepon bukan untuk kepentingan bimbingan."

"Kamu--"

Klik. Prisha mematikan ponsel begitu saja. Tak sampai dua detik, ponsel itu menjerit lagi. Prisha menerima panggilan telepon dengan malas.

"Assalamualaykum." Suara Gavin terdengar kaku, kentara sekali menahan kesal.

"Wa alaikumussalam," balas Prisha, datar.

"Betapa tidak sopannya kamu!"

"Oh, maaf, saya dulu lahir dan besar di kampung, lanjut di pesantren. Jadi tak pernah dididik seperti Om Dokter dan Mami di lingkungan penuh etika." Kalimat Prisha sarkas.

Hati Gavin bagai tertampar. Ia memutuskan tak lagi meladeni debat gadis yang usianya berselisih 10 tahun di bawahnya itu.

"Kamu d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status